07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Sejenak kita tilik praktik dan pengalaman liberalisme di Jerman<br />

dan Amerika. Di Jerman pengaruh agama masih cukup kuat, bahkan<br />

partai yang memenangi pemilu di Jerman sekarang adalah Partai<br />

Kristen Demokrat. Karena lelah dengan perang, Perang Dunia<br />

I dan II, mereka ingin menciptakan kehidupan yang tertib, yang<br />

bisa kita temui bahkan sampai di jalan-jalan. Satu catatan lagi, walaupun<br />

Jerman dianggap sebagai negara yang bebas, namun angka<br />

kriminalitasnya rendah, dengan gedung-gedung pemerintahan yang<br />

tanpa pagar tinggi. Sebab sistem yang ada membuat peluang kriminalitas<br />

rendah. Oleh karena itu, seringkali kita salah paham dengan<br />

menganggap bahwa liberalisme adalah bebas tanpa aturan.<br />

Beberapa waktu lalu saya mengikuti dua kali pertemuan aliansi<br />

partai politik liberal-demokrat di Asia dan di Eropa, dan kemudian<br />

ada liberal internasional. Yang diperjuangkan oleh mereka<br />

yang ada di lembaga itu adalah beberapa prinsip dasar liberalisme:<br />

freedom of speech, freedom of expression, juga ada rule of law dan<br />

penegakan hak asasi manusia. Dan dalam ekonomi yang diperjuangkan<br />

adalah ekonomi pasar bebas. Jadi prinsip liberalisme tidak<br />

bisa direduksi hanya pada soal kebebasan. Terlebih lagi dipahami<br />

bebas tanpa batas. Sebab dalam liberalisme juga ada rule of law.<br />

Inilah salah kaprah yang perlu diluruskan.<br />

Kalau kita kembali kepada Islam, sejak awal misi Islam adalah<br />

liberasi atau pembebasan dari penindasan, tirani, dan pembebasan<br />

dari berbagai bentuk ketidakadilan. Semangat itu harus selalu kita<br />

tangkap, sehingga tidak terjadi lagi hegemoni kebenaran penafsiran,<br />

termasuk fatwa yang menganggap paham tertentu sesat. Hal<br />

semacam itu adalah representasi hegemoni kebenaran yang dilakukan<br />

atas nama Tuhan. Jika itu dilakukan dan diteruskan maka<br />

yang terjadi adalah seperti pada masa Abbasiyah, di mana ketika<br />

318<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!