07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

sionalis, termasuk yang nasionalis-religius. Kita pun tahu anggota<br />

partai nasionalis seperti PDIP dan Golkar paling banyak adalah<br />

umat Muslim sendiri. Apalagi PKB dan PAN yang nasionalis-religius,<br />

yang basis massanya memang umat Islam. Artinya, sampai<br />

hari ini umat Islam Indonesia memang tidak menghendaki formalisasi<br />

syariat Islam.<br />

Hal ini tidak lepas dari faktor sejarah. Negara ini dibangun<br />

bukan berdasarkan landasan agama, tapi landasan kesejarahan, landasan<br />

persamaan nasib, dan landasan kesatuan wilayah. Rasa senasib<br />

seperjuangan sebagai bangsa yang terjajah itulah yang membuat<br />

kita bersepakat membangun negara Indonesia tercinta ini.<br />

Sebagai perbandingan, sekularisme di Turki dianggap sebagai tembok<br />

pemisah antara agama dan negara. Sementara di negara lain, seperti<br />

Amerika Serikat, antara agama dan negara adalah sesuatu yang tidak<br />

dipisahkan, melainkan dibedakan. Artinya pada titik tertentu keduanya<br />

bisa ketemu. Bagaimana dengan di Indonesia sendiri, jika keduanya<br />

(agama dan negara) dapat ditemukan, sampai batas mana hal itu<br />

dimungkinkan sehingga tidak terjadi pergesekkan sebagaimana kerap<br />

terjadi di negeri ini?<br />

Indonesia berbeda dengan Turki dan juga berbeda dengan<br />

Amerika. Sekali lagi, Pancasila dan UUD 1945 telah menyatakan<br />

dengan jelas bagaimana hubungan agama dan negara di Indonesia.<br />

Semua itu karena faktor sejarah. Sekularisme Turki bisa dikatakan<br />

ekstrem, sampai tidak boleh mengenakan jilbab dan mengucapkan<br />

salam dalam acara resmi kenegaraan. Bahkan, sekularisme menjadi<br />

dasar negara yang terus dikawal oleh angkatan bersenjatanya. Ini<br />

karena revolusi Turki berangkat dari kekecewaan mendalam ter-<br />

312<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!