07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

bisa mengatakan bahwa negara mesti sekular murni, atau sekular<br />

adalah satu-satunya pilihan. Sebab apa jadinya bila umat Muslim<br />

menjadi minoritas dan penguasanya tidak bersikap toleran terhadap<br />

umat Islam. Namun kita juga tidak bisa mengatakan bahwa<br />

karena umat Muslim mayoritas maka negara Islam adalah sebuah<br />

keharusan. Karena hal itu akan menimbulkan reaksi dari umat lain<br />

atau daerah di mana umat Islam menjadi minoritas.<br />

Alhasil, pilihan bentuk negara adalah tergantung konteks masyarakat<br />

masing-masing. Masyarakat Islam pada zaman dulu berbeda<br />

dengan sekarang, sehingga,<br />

menurut saya, pilihan<br />

Dari segi doktrin tidak ada rujukan<br />

apakah sebuah negara memilih<br />

menjadi sekular atau mendirikan negara Islam. Andaikata<br />

yang mengharuskan umat Muslim<br />

tidak, harus sesuai dengan ada keharusan, tentu saja semua<br />

pergulatan internal negara umat Islam Indonesia berdosa karena<br />

tersebut.<br />

sepakat dengan ideologi Pancasila.<br />

Saya berpandangan bahwa<br />

negara Indonesia cukup kolektif para ulama kita yang tidak<br />

Padahal kita tahu, itu adalah ijtihad<br />

diragukan lagi integritas dan kapasitas<br />

dan pas dengan model seperti<br />

sekarang ini, di mana<br />

keislamannya.<br />

negara tidak formal atas dasar<br />

agama, tetapi agama menjiwai dalam proses berbangsa dan bernegara.<br />

Dengan ungkapan lain negara tidak menolak keberadaan<br />

agama, namun negara tidak menjadikan agama tertentu sebagai<br />

agama resmi atau dasar negara.<br />

Saya kira, kalau kita kembali ke pemikiran Islam tentang hubungan<br />

agama dan negara, dapat dipetakan ke dalam tiga pola<br />

pemikiran. Pertama, pemikiran yang mengakui konsep negara teokratis,<br />

yakni pemikiran yang setuju dengan konsep negara aga-<br />

Badriyah Fayumi –<br />

307

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!