07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

1. Laporan kebebasan beragama harus ditulis dengan lugas dan terus<br />

terang, antara lain dengan tidak mengacaukannya dengan<br />

tema-tema lain seperti pluralisme atau kehidupan beragama secara<br />

umum. <strong>Kebebasan</strong> beragama adalah sebuah tema khusus,<br />

dengan dimensi dan ukuran pelanggaran yang juga khusus pula.<br />

Selain itu, jaminan kebebasan beragama di Indonesia juga sudah<br />

cukup memadai.<br />

2. Laporan tahunan kebebasan beragama harus ditulis dengan melaporkan<br />

dan menilai baik perkembangan positif maupun negatif<br />

dalam periode tahun yang dilaporkan. Perkembangan positif<br />

dapat dilihat dari sejauh mana butir-butir pelanggaran di tahun<br />

atau tahun-tahun sebelumnya sudah atau belum diatasi. Dengan<br />

cara inilah kita bisa menilai naik atau turunnya kinerja kebebasan<br />

beragama dan dapat mengadvokasikan jaminannya baik kepada<br />

pemerintah maupun lembaga-lembaga kemasyarakatan.<br />

3. Laporan kebebasan beragama harus ditulis dengan menggunakan<br />

kriteria atau tolok ukur yang jelas untuk memilah insiden apa yang<br />

akan dimasukkan sebagai pelanggaran atau tidak. Dengan modifikasi<br />

yang penting, tiga kategori yang digunakan Center for Religious<br />

Freedom harus dipertimbangkan sungguh-sungguh untuk<br />

digunakan sebagai kriteria untuk melihat pelanggaran kebebasan<br />

beragama di Indonesia. Karena kategori-kategorinya yang sangat<br />

khusus, penggunaannya akan membawa tiga manfaat sekaligus.<br />

Pertama, menghindarkan kita dari melaporkan satu peristiwa<br />

pelanggaran tertentu secara tumpang-tindih dan lebih dari satu<br />

kali. Kedua, mendorong kita untuk lebih fokus kepada bobot atau<br />

kualitas insiden, bukan jumlahnya, dan membantu para audiens<br />

dan pengguna laporan tersebut untuk melihat akar masalah dari<br />

<strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong>: Catatan Pengantar –<br />

xxxix

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!