Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
–Democracy Project– sebagaimana mestinya. Negara tidak berjalan efektif. Saya melihat kekerasan terjadi juga karena mereka yang melakukan tindak kekerasan merasa dibiarkan. Mereka tidak merasa dilarang oleh negara. Kalau mereka melakukan kekerasan, mestinya mereka ditindak dengan tegas dan dihukum dengan hukuman yang setimpal. Kita selama ini selalu berwacana, bahwa hukuman mati melanggar Hak Asasi Manusia (HAM). Buat saya, itu tidak menyelesaikan masalah, justru menambahnya. Buktinya, sekarang orang yang divonis melakukan korupsi hanya dihukum, paling lama, di bawah sepuluh tahun. Ini sama sekali tidak setimpal dan tidak menimbulkan efek jera. Di bawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono banyak orang yang dihukum karena korupsi. Tapi yang melakukan korupsi juga tetap banyak. Artinya, hukuman yang ada tidak menimbulkan efek jera. Karena itu, bagi saya, lebih baik menerapkan hukuman yang keras dan sungguh-sungguh. Kita juga harus memahami bahwa masyarakat sudah frustasi dengan kondisi penegakan hukum yang tidak jelas. Mereka melakukan kekerasan karena mereka frustasi menyaksikan hukum yang tidak berjalan. Sejak dulu kita telah mempunyai undang-undang yang melarang perjudian dan peredaran minuman keras, tapi itu tidak dijalankan. Yang terjadi justru aparat hukum menjadi backing bisnis haram itu. Dengan segala preseden yang ada, ke depannya, kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia akan seperti apa? Saya kira kita harus tetap optimis bahwa situasi yang lebih baik masih bisa kita upayakan. Hanya saja kita harus lebih sungguh-sungguh dalam mengelola negara ini. Tidak berwacana yang 302 – Membela Kebebasan Beragama (Buku 1)
–Democracy Project– didasarkan atas kekenesan, tetapi berorientasi pada penyelesaian masalah. Bagaimana pula dengan pluralisme yang banyak memperoleh rongrongan dari banyak aspek? Pluralisme merupakan kenyataan yang harus diakui dan dihormati. Ini juga merupakan sunnatullah. Mirip dengan ajaran agama, pluralisme ini juga harus diberi tafsir. Tafsirnya pun menurut saya harus sesuai dengan konteks Indonesia, bukan konteks negara lain. Akan seperti apa Pancasila, dasar negara kita, seiring dengan maraknya tuntutan syariat Islam dan sebagainya? Menurut saya, Pancasila akan tetap menjadi sandaran beragama kita. Agama merupakan sesuatu yang juga hidup di sini. Jadi, tidak bisa diabaikan. Keduanya tidak harus dilihat sebagai sesuatu yang kontradiktif, atau alternatif bagi yang lain. Tapi bisa dilihat secara komplementer. Karenanya, sekali lagi saya tegaskan, harus ada akomodasi (parsial) terhadap agama. Bahtiar Effendy – 303
- Page 335 and 336: -Democracy Project- ke wilayah poli
- Page 337 and 338: -Democracy Project- yang sesungguhn
- Page 339 and 340: -Democracy Project- orang-orang pen
- Page 341 and 342: -Democracy Project- diyah. Ketika p
- Page 343 and 344: -Democracy Project- lam hal ini, sa
- Page 345 and 346: -Democracy Project- berkenaan denga
- Page 347 and 348: -Democracy Project- penjara yang ma
- Page 349 and 350: -Democracy Project- Islam yang emos
- Page 351 and 352: -Democracy Project- belakangan ini
- Page 353 and 354: -Democracy Project- Pemihakan terha
- Page 355 and 356: -Democracy Project- Percakapan deng
- Page 357 and 358: -Democracy Project- Bagaimana panda
- Page 359 and 360: -Democracy Project- tidak bermaksud
- Page 361 and 362: -Democracy Project- rhum), semua it
- Page 363 and 364: -Democracy Project- simbol kapitali
- Page 365 and 366: -Democracy Project- kalau agama tid
- Page 367 and 368: -Democracy Project- Banyak kalangan
- Page 369 and 370: -Democracy Project- Kalau persoalan
- Page 371 and 372: -Democracy Project- saja memakai pe
- Page 373 and 374: -Democracy Project- mencontoh cara
- Page 375 and 376: -Democracy Project- stansi pemikira
- Page 377 and 378: -Democracy Project- Saya kira reaks
- Page 379 and 380: -Democracy Project- Mereka berjuang
- Page 381 and 382: -Democracy Project- laupun mereka s
- Page 383 and 384: -Democracy Project- liki pandangan
- Page 385: -Democracy Project- Mereka seringka
- Page 389 and 390: -Democracy Project- Agama menjiwai
- Page 391 and 392: -Democracy Project- bisa mengatakan
- Page 393 and 394: -Democracy Project- Islam, tapi jug
- Page 395 and 396: -Democracy Project- tidak, apakah n
- Page 397 and 398: -Democracy Project- hadap khalifah-
- Page 399 and 400: -Democracy Project- dak. Islam berp
- Page 401 and 402: -Democracy Project- ngan perempuan
- Page 403 and 404: -Democracy Project- Mu’tazilah be
- Page 405 and 406: -Democracy Project- juga tidak pern
- Page 407 and 408: -Democracy Project- paripurna kita
- Page 409 and 410: -Democracy Project- kenapa mereka s
- Page 411 and 412: -Democracy Project- Mereka yang men
- Page 413 and 414: -Democracy Project- bahwa kelompokn
- Page 415 and 416: -Democracy Project- merasa agamanya
- Page 417 and 418: -Democracy Project- Lantas peran se
- Page 419 and 420: -Democracy Project- terbukanya info
- Page 421 and 422: -Democracy Project- Upaya menafsir
- Page 423 and 424: -Democracy Project- “sekular”.
- Page 425 and 426: -Democracy Project- gerak ke ekstre
- Page 427 and 428: -Democracy Project- pertama, secara
- Page 429 and 430: -Democracy Project- gaskan kalau ag
- Page 431 and 432: -Democracy Project- sama-sama pedul
- Page 433 and 434: -Democracy Project- jikalau umat Kr
- Page 435 and 436: -Democracy Project- diperbolehkan h
–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />
didasarkan atas kekenesan, tetapi berorientasi pada penyelesaian<br />
masalah.<br />
Bagaimana pula dengan pluralisme yang banyak memperoleh rongrongan<br />
dari banyak aspek?<br />
Pluralisme merupakan kenyataan yang harus diakui dan dihormati.<br />
Ini juga merupakan sunnatullah. Mirip dengan ajaran<br />
agama, pluralisme ini juga harus diberi tafsir. Tafsirnya pun menurut<br />
saya harus sesuai dengan konteks Indonesia, bukan konteks<br />
negara lain.<br />
Akan seperti apa Pancasila, dasar negara kita, seiring dengan maraknya<br />
tuntutan syariat Islam dan sebagainya?<br />
Menurut saya, Pancasila akan tetap menjadi sandaran beragama<br />
kita. Agama merupakan sesuatu yang juga hidup di sini. Jadi, tidak<br />
bisa diabaikan. Keduanya tidak harus dilihat sebagai sesuatu yang<br />
kontradiktif, atau alternatif bagi yang lain. Tapi bisa dilihat secara<br />
komplementer. Karenanya, sekali lagi saya tegaskan, harus ada akomodasi<br />
(parsial) terhadap agama.<br />
Bahtiar Effendy –<br />
303