07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Dua kutub di atas sama-sama ekstrem. Baik yang liberal maupun<br />

yang konservatif. Bagi saya, keduanya problematik. Dan itu<br />

bukan jawaban bagi persoalan Indonesia. Keduanya problematik<br />

sebab yang satu mengatakan penafsiran itu nisbi. Sementara yang<br />

lain mengatakan penafsiran itu mutlak. Sebagian teman-teman yang<br />

menolak Islam garis keras percaya bahwa pandangan keagamaan<br />

itu relatif. Tapi saya juga mempertanyakan apakah teman-teman<br />

konsekuen dengan pandangan itu. Kalau relatif berarti kebenaran<br />

pandangan kita juga relatif, demikian juga dengan pandangan<br />

keberagamaan orang lain. Ada sisi benarnya di sana. Masalahnya,<br />

mengapa kita tidak bisa menghargai relativisme pandangan kelompok<br />

lain?<br />

Kalau kita menginginkan orang-orang radikal menerima pandangan<br />

kita, maka kita juga harus bersedia menerima pandangan<br />

mereka. Baik secara teologis maupun secara kemasyarakatan. Kita<br />

tidak punya hak untuk mengatakan pandangan kita yang paling<br />

benar. Kalau kita percaya Cak Nur, itulah yang dia katakan. Tidak<br />

bisa kita mengklaim bahwa pandangan kita yang paling benar.<br />

Kebenaran mutlak pandangan keagamaan dimaknai oleh para penganutnya<br />

sebagai satu-satunya cara bagi semua umat Islam untuk<br />

mempraktikkan keyakinan yang sama. Ini merupakan monisme yang<br />

berujung pada pandangan yang tidak pluralis, mengeksklusi setiap<br />

tafsir yang berbeda.<br />

Ya, tapi orang yang mengaku pluralis pun tidak bisa menerima<br />

pandangan kelompok yang kurang pluralis itu. Kalau Anda katakan<br />

kelompok pengusung monisme beragama hanya akan berujung<br />

pada tindakan anti-pluralisme, saya kira belum tentu juga. Dan ka-<br />

296<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!