07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Kasus BLBI adalah fakta terbaru yang bisa kita jadikan contoh<br />

untuk hal ini.<br />

Persoalan di kita adalah mesin demokrasi yang belum berjalan<br />

sesuai dengan idealitas yang diharapkan. Sekarang, mungkinkah kita<br />

buat presidensialisme dengan jumlah parpol yang begitu banyak?<br />

Menurut saya, tidak mungkin. Dan untuk menjawabnya kita tidak<br />

perlu mendatangkan seorang ahli roket. Orang awam pun akan<br />

segera paham. Lantas, mengapa kita mesti memaksakan?<br />

Kemudian, mengapa juga Islam disalahkan sekaligus dipuji?<br />

Mengapa harus ada sikap mendua seperti itu? Banyak masyarakat<br />

internasional memuji Indonesia sebagai negara Islam terbesar yang<br />

paling demokratis. Tapi ketika diminta berinvestasi mereka tidak<br />

mau. Di sini, mereka harus bersikap lebih jelas. Karena yang sekarang<br />

kita butuhkan bukan demokrasi prosedural. Melainkan sistem<br />

yang dengan itu bisa menyejahterakan rakyat, bukan malah menyengsarakan.<br />

Bagi saya tidak penting apa nama yang digunakan<br />

untuk sistem seperti itu, mau demokrasi, khilâfah atau apapun.<br />

Apalah arti sebuah nama demokrasi. Toh, kenyataannya, semua<br />

rezim yang memimpin Indonesia selalu mengaku menggunakan<br />

sistem demokrasi. Soekarno memakai nama Demokrasi Terpimpin,<br />

Soeharto menggunakan nama Demokrasi Pancasila, sekarang kita<br />

juga menggunakan demokrasi, meski entah apa namanya. Persoalannya,<br />

yakinkah kita bahwa sistem yang kita gunakan sekarang<br />

adalah benar-benar demokrasi. Mestinya kita terlibat dalam dialog<br />

atau perdebatan yang meaningful.<br />

Bagi saya harus ada kesadaran, bahwa kalau negara mau kuat<br />

dan pemerintahan mau berjalan efektif, maka jumlah parpol juga<br />

seharusnya jangan terlalu banyak. Tapi pemerintah juga jangan<br />

membatasi. Mestinya kita sendiri yang membatasi. Kita tidak bisa<br />

288<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!