07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Banyak kalangan berpendapat bahwa demokrasi tumbuh subur di<br />

negara sekular, benarkah demikian? Sementara, konsolidasi demokrasi<br />

di Indonesia memunculkan banyak partai politik agama (seperti parpol<br />

Islam dan Kristen). Bagaimana Anda menilai keberadaan parpol<br />

agama dalam proses konsolidasi demokrasi di Indonesia?<br />

Mengapa pertanyaan tentang hambatan berdemokrasi harus<br />

dikaitkan dengan partai agama, seperti partai Islam? Bagaimana<br />

dengan partai-partai non-agama, seperti PDIP, Partai Demokrat,<br />

dan Golkar? Apakah kita bisa memperoleh jaminan bahwa politik<br />

yang dikembagankan partaipartai<br />

non-agama itu dapat<br />

Kita telah menjalankan prosedur<br />

lebih mengembangkan demokrasi<br />

dibanding partai-<br />

ada, kepercayaan terhadap demokrasi<br />

demokrasi, tapi karena tradisinya tidak<br />

partai Islam? Bagi saya tidak<br />

relevan menyandingkan politisi kita tidak punya kepercayaan<br />

pun tetap lemah. Saya melihat para<br />

Islam dan non-Islam dalam atau keyakinan (believe) terhadap<br />

politik Indonesia dengan demokrasi. Itu problem yang harus<br />

demokrasi. Sejak Masyumi kembali ditata. Demokrasi harus<br />

dilakukan melalui penegakan hukum.<br />

(partai Islam pertama) ada,<br />

dia sudah setuju demokrasi.<br />

Karena mereka berpikir, sebagai mayoritas, orang Islam akan lebih<br />

diuntungkan dengan sistem demokrasi. Karena itu, sekarang, orang<br />

yang mempersoalkan Islam dan demokrasi, menurut saya, ketinggalan<br />

zaman, bahkan mengingkari kenyataan sejarah. Pendukung<br />

demokrasi pertama di Indonesia adalah kekuatan-kekuatan politik<br />

Islam, khususnya yang tergabung di dalam Masyumi. Kenyataan<br />

sejarah ini bisa dibaca dalam sejumlah buku klasik karya George<br />

Mc T Kahin, Nationalism and Revolution in Indonesia dan Herb<br />

Bahtiar Effendy –<br />

283

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!