07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

dak dengan sistem-sistem itu. Masyarakat luas, biasanya sangat<br />

pragmatis.<br />

Dalam konteks ini, kita bisa bertanya pada diri sendiri, apa<br />

kontribusi kita bagi pencerahan Indonesia? Pencerahan harusnya<br />

jangan hanya berada di tingkat elit, tetapi juga menyentuh grassroot,<br />

masyarakat kecil. Yang menyedihkan, di tengah problem tersebut,<br />

pemerintah malah tidak bisa menegakkan hukum dengan efektif.<br />

Sulit untuk memposisikan agama dan negara dengan benar, dan<br />

sukar untuk mengembangkan kebebasan serta batasannya. Oleh<br />

karena itu, kita harus membantu pemerintah untuk mengatasi<br />

persoalan tersebut.<br />

Problem sulitnya pemerintah mengembangkan kebebasan yang<br />

bertanggung jawab bukan hanya dialami Indonesia. Di mana-mana<br />

hal itu terjadi. Pemerintah Belanda tidak bisa mencegah warga negaranya<br />

yang membuat film Fitna beberapa waktu lalu. Mereka<br />

bilang itu atas nama kebebasan individu. Di Indonesia, sebagian<br />

artis film memperjuangkan dibubarkannya lembaga sensor, karena<br />

dengan adanya sensor ekspresi keseniannya menjadi tidak utuh.<br />

Sekarang saya ingin tanya, ekspresi seperti apa yang ingin ditampilkan?<br />

Kita tidak bisa hanya mengatakan jangan potong ekspresi<br />

saya. Di sinilah perlunya kejelasan mana wilayah privat dan wilayah<br />

publik. Hubungan intim lelaki dan perempuan adalah wilayah<br />

privat yang tidak boleh diumbar di muka publik. Saya kira masyarakat<br />

juga harus mengetahui bahwa untuk menjalankan kebebasan,<br />

mereka harus memisahkan wilayah privat, wilayah publik dan<br />

agama. Di Indonesia, semuanya harus diakomodir. Ini mestinya<br />

diatur dalam undang-undang yang kita sepakati bersama, bukan<br />

yang dipaksakan, sehingga tidak terjadi carut marut.<br />

282<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!