07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

sangat bagus itu. Tapi, ternyata, kita masih butuh simbol-simbol<br />

kenegaraan yang lain. Jadi, sekali lagi, simbol itu tetap penting.<br />

Orang juga sering bilang, “<strong>Beragama</strong> itu jangan simbolik dong,<br />

tapi substantif.” Pertanyaannya, yang substansi itu apa? Banyak<br />

orang Islam yang melihat salat, haji, dan sebagainya secara simbolik.<br />

Ketika sudah melakukan ibadah tersebut, mereka sudah merasa<br />

tenang karena secara simbolik sudah menggugurkan kewajiban.<br />

Sementara itu, substansinya sendiri mungkin belum tentu terwujud.<br />

Salah satu substansi salat adalah “tanhâ ‘an al-fakhsyâ’ wa<br />

al-munkar,” mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Faktanya,<br />

dalam konteks Indonesia, atau dalam konteks dunia Islam, sebagian<br />

besar yang malakukan kemunkaran adalah orang Islam. Jika<br />

dihitung, sebagian besar pelaku korupsi di Indonesia adalah orang<br />

Islam.<br />

Anda begitu lantang menunjukkan bahwa sekularisme tidak pernah diterapkan<br />

secara konkret di negara mana pun. Mengapa demikian?<br />

Karena ini adalah perang identitas, bukan perang substansi.<br />

Perdebatan yang ada bukan pada persoalan yang sebenarnya. Perdebatannya<br />

pun jalan di tempat: mereka yang mengkampanyekan<br />

sekularisme tidak suka teokrasi; begitupun mereka yang kampanye<br />

teokrasi tidak suka sekularisme. Mereka tidak pernah beranjak<br />

lebih maju, misalnya menanyakan apa yang dimaksud dengan<br />

sekular, atau sebaliknya apa yang dimaksud dengan negara agama?<br />

Keduanya justru saling curiga. Yang anti-teokrasi curiga bahwa kalau<br />

kelompok teokrat dibiarkan, maka negara ini akan diatur dengan<br />

undang-undang Islam. Sementara yang lain percaya bahwa<br />

280<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!