07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Bagaimana pandangan Anda terhadap sekularisme di Indonesia?<br />

Mungkinkah gagasan ini diterapkan?<br />

Saya kira sekularisme dalam pengertian pemisahan antara agama<br />

dan negara secara mutlak tidak mungkin diterapkan di Indonesia.<br />

Kalau kita ingin membangun Indonesia, menururt saya, sekularisme<br />

bukanlah jawaban yang tepat. Sebab, sejarah kita berbeda dengan<br />

sejarah perkembangan agama-agama di daerah lain. Kita tidak bisa<br />

memandang rendah yang dilakukan oleh Soekarno, Hatta, Natsir<br />

dan para founding fathers kita terdahulu. Mereka telah berpikir dan<br />

bekerja secara sangat serius sampai kemudian menemukan bahwa<br />

negara agama atau negara sekular tidak mungkin diterapkan di<br />

Indonesia. Bagi saya, pandangan-pandangan sekularisme bukanlah<br />

jawaban bagi problem masyarakat Indonesia.<br />

Di sisi lain, meskipun usaha memperjuangkan sekularisme masih<br />

sering dilakukan, masih ditemukan sikap-sikap yang tidak konsisten<br />

pada golongan yang memperjuangkannya. Mereka yang ketika berada<br />

di luar negara mempunyai pandangan sekular – agama tidak boleh<br />

dibawa ke ranah publik – setelah masuk ke dalam lingkaran negara,<br />

mereka justru kehilangan keberanian untuk terus memperjuangkan<br />

pandangan-pandangan tersebut. Kita tahu bahwa Abdurrahman<br />

Wahid (Gus Dur) merupakan salah seorang yang berada di garis<br />

terdepan dalam menyuarakan pemisahan antara agama dan negara.<br />

Ketika berada di luar pemerintahan, Gus Dur sering berpidato<br />

mengkampanyekan pandangan seperti ini. Ia berpandangan bahwa<br />

antara agama dan negara harus dipisahkan. Tapi, ketika menjadi<br />

presiden, Gus Dur pun kehilangan ketegaran untuk menerapkan<br />

pandangan yang sebelumnya kerap disuarakan. Buktinya, ketika<br />

menjadi presiden, Gus Dur merasa tidak perlu membubarkan Departemen<br />

Agama, atau mengalihfungsikan Masjid Baiturrahim yang<br />

Bahtiar Effendy –<br />

273

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!