07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

khilâfah sebagaimana ada pada masa al-Khulafâ’ al-Râsyidûn, begitu<br />

pula dinasti berikutnya, Abbasiyah, karena proses suksesinya lebih<br />

didasarkan pada tali darah. Secara keagamaan para penguasa Bani<br />

Umayyah maupun Abbasiyah tidak memiliki credentials keagamaan,<br />

yang dapat membuat pemerintahan mereka bagi sebagian orang<br />

dapat disebut sebagai khilâfah. Jarang terdapat di antara penguasa-penguasa<br />

baik pada zaman Umayyah maupun Abbasiyah yang<br />

dikenal sebagai sosok yang ‘âlim secara agama atau punya minat<br />

khusus terhadap agama; kecuali Umar ibn Abdul Aziz. Mereka<br />

hanyalah penguasa pemerintahan suatu dinasti. Sekali lagi, selama<br />

masa dinasti Umayyah hanya satu yang dikenal relijius yakni Umar<br />

ibn Abdul Aziz. Selebihnya tidak ada. Abbasiyah juga begitu. Memang<br />

pada masa Abbasiyah terjadi kemajuan peradaban Islam tetapi<br />

juga banyak terjadi eksesnya. Kalau kita lihat masa kehidupan<br />

Harun al-Rasyid, maka itu seperti halnya kehidupan di sinetron<br />

atau telenovela; al-Rasyid kalau mau tidur harus dituturkan cerita<br />

sampai 1001 malam. Makanya menjadi Cerita 1001 Malam.<br />

Apalagi kalau khilâfah itu hendak dikaitkan dengan pemerintah<br />

Utsmani (Ottoman) – karena orang-orang yang menggagas<br />

khilâfah sekarang ini juga mengacu pada rezim Utsmani dan mereka<br />

meratapi penghapusan khilâfah oleh Mustafa Kemal Attaturk<br />

pada tahun 1924. Menurut pandangan saya yang dihapus Kemal<br />

Attaturk itu bukan khilâfah, tetapi dinasti. Kalau pemerintahan<br />

Utsmani dipandang sebagai contoh ideal, maka sesungguhnya sejak<br />

akhir abad ke-19 sampai penghapusan dinasti Utsmaniah, kekuasaan<br />

Utsmani sudah mengalami peragian moral. Mereka adalah<br />

penguasa-penguasa yang despotik, supresif, dan sebagainya. Sehingga,<br />

sudah bisa dibayangkan sejak dari masa Umayyah, Abbasiyah<br />

sampai Utsmaniah yang dijadikan model khilâfah dan yang diratapi<br />

254<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!