07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

berbahaya. Oleh karena itu di Amerika Serikat (AS) orang memakai<br />

jilbab tidak menjadi masalah. Bagi Muslimat yang hendak<br />

memakai jilbab atau tidak memakai jilbab dibebaskan dan dipersilakan,<br />

tidak ada larangan, karena hal itu dianggap sebagai urusan<br />

pribadi, dan bukan urusan negara untuk mengaturnya. Sehingga<br />

bukanlah hal yang mengejutkan apabila kita bisa melihat di lembaga-lembaga<br />

publik di sana perempuan Muslim memakai jilbab.<br />

Hal semacam itu biasa saja.<br />

Jadi AS bisa menjadi contoh di mana sekularisme tidak harus<br />

selalu menyebabkan agama menjadi tertindas. Agama berkembang<br />

tetapi bukan urusan negara melainkan urusan masing-masing individu<br />

atau umatnya. Bahkan, dalam konteks AS, sekularisme modern juga<br />

tidaklah konstan, karena di AS, terlebih sejak masa Ronald Reagan,<br />

ditandai dengan kian maraknya gejala kebangkitan agama. Jadi, sejak<br />

itu muncul fenomena kebangkitan anak-anak muda yang merasa<br />

lahir kembali menjadi Kristen (born-again Christians) dan mereka<br />

inilah yang kemudian memunculkan Neokon (neo-konservatisme),<br />

fundamentalisme Kristen. Dampak fenomena ini kemudian adalah<br />

bahwa di lembaga-lembaga Amerika mulai ada baca doa, misalnya<br />

di senat, baik secara Kristen, Yahudi ataupun Islam. Sidang kongres<br />

dimulai dengan baca doa, dan sebagainya. Pemisahan yang<br />

ketat antara agama dengan politik semakin kabur, tidak jelas lagi<br />

batasannya. Itu contoh AS.<br />

Selain itu, terdapat juga contoh sekularisme yang bermusuhan<br />

terhadap agama. Misalnya negara Turki sejak rezim Kemal Attaturk<br />

menerapkan sekularisme. Tetapi sekularismenya berbeda sama<br />

sekali dengan sekularisme model AS yang lebih santun terhadap<br />

agama. Dalam sekularisme Turki, negara mencampuri urusan agama<br />

secara dalam. Bila pada satu pihak agama tidak boleh masuk<br />

250<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!