07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

rangkali ada persoalan psikologis atau psikis. Tetapi, harus disadari<br />

pula oleh semua pihak bahwa hal seacam itu tidak mudah untuk<br />

diselesaikan. Umpamanya ada orang yang operasi kelamin, Dorce<br />

misalnya, barangkali pilihan seperti itu rasanya boleh-boleh saja.<br />

Sebab, walaupun kelaminnya laki-laki tetapi dia tidak mempunyai<br />

sifat kelaki-lakian. Sehingga, walaupun mengalami kenyataan yang<br />

cukup berat, dia lebih memilih mengoperasi kelaminnya. Jadi, dalam<br />

hal tertentu, menurut hemat saya, operasi yang semacam itu<br />

bisa dipahami.<br />

Lalu bagaimana dengan hak-hak dan kebebasan mereka, apakah Islam<br />

dalam hal ini memberikan toleransi? Sebab beberapa waktu yang<br />

telah lewat, sekelompok umat Islam yang mengklaim sebagai “penjaga”<br />

moral agama, membubarkan paksa sebuah acara waria tahunan yang<br />

diadakan di Jakarta. Apakah menurut Anda tindakan umat Islam<br />

yang seperti itu merupakan hal yang wajar – dengan mengeksklusi hak<br />

dan kebebasan sekelompok orang yang oleh mereka dianggap menyalahi<br />

ketentuan yang digariskan Tuhan dalam al-Quran?<br />

Yang menjadi pemicu persoalan adalah cara mereka, kaum<br />

waria, yang kelewat demonstratif itu, telah menyinggung perasaan<br />

yang mayoritas. Jadi, harus ada saling pengertian dari dua belah<br />

pihak (mayoritas dan minoritas). Jangan hanya yang mayoritas disuruh<br />

mempertimbangkan perasaan mereka, tetapi sebaliknya juga<br />

mereka, kaum waria, harus mempertimbangkan perasaan orang<br />

lain. Kalau mereka mau membuat acara seperti itu, adakan secara<br />

diam-diam dan diinformasikan bagi kalangan mereka sendiri, jangan<br />

terlalu mencolok. Sebab, itu semua akan menimbulkan dampak<br />

yang bersifat publik.<br />

Ahmad Syafii Maarif –<br />

245

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!