Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
–Democracy Project– harus memakai sumber otentik dan parameter yang sudah jelas, yakni al-Quran dan Sunnah Nabi. Jadi, yang saya sangat tidak suka, sampai-sampai saya dulu memunculkan istilah “preman berjubah”, sesungguhnya pada tindakan anarkis dan kekerasan dari kalangan Islam tertentu, yang tidak bertanggung jawab, sebagaimana harus menimpa Ahmadiyah di Parung, atau di daerah lainnya, di mana milik Ahmadiyah dirusak, dirampas dan segala tindakan zalim lainnya seperti pengusiran – oleh karena dianggap sudah sesat. Yang juga amat disayangkan adalah kenapa aparat hanya diam dan membiarkan tindakan anarkis tersebut terus berlanjut. Saya tidak membela Ahmadiyah, sebab sebagai sebuah paham, bagi saya, ia mempunyai paham yang tidak bisa diterima oleh keyakinan Islam yang saya anut. Banyak pemerhati Indonesia yang mempunyai kesimpulan bahwa negara ini masih jauh dari demokratis. Salah satu indikasinya adalah masih seringnya terjadi bentuk-bentuk diskriminasi atas minoritas dan kalangan disadvantage (masyarakat yang tidak beruntung yang disebabkan oleh sistem sosial, politik dan ekonomi yang diskriminatif dan eksploitatif). Padahal, negara hendaknya tidak memihak pada satu kelas atau golongan yang mainstream. Apakah memang seperti itu kondisi demokrasi di Indonesia? Sebagaimana negara-negara lainnya yang relatif baru belajar berdemokrasi, demikian banyak praktik dari perjalanan bangsa ini untuk menuju sistem demokrasi yang ideal yang malah berbelok arah menggembosi semangat demokrasi itu sendiri. Mungkin hal ini dapat dipahami mengingat Amerika yang kerap dianggap, dan menganggap dirinya, sebagai benteng dari demokrasi, masih terda- 234 – Membela Kebebasan Beragama (Buku 1)
–Democracy Project– pat cela-cela demokrasi yang belum sepenuhnya teratasi. Misalnya, di sana, bagi seorang presiden yang menganut agama Katolik pasti posisi dirinya tidak aman, kalau tidak dibunuh. Mereka yang menjadi presiden betul-betul harus darah Anglo-Saxon dan Protestan. Itulah kenapa John F. Kennedy dijegal, atau siapa saja yang ingin maju tanpa memenuhi kategori-kategori tersebut, mereka semua akan mengalami nasib yang sama dengan John F. Kennedy, dibunuh. Jadi, demokrasi di Amerika juga terkadang mengidap cacat, bahkan semena-mena. Maka tidak benar apabila demokrasi Amerika sama sekali Dalam kaidah ushûl fiqh ditegaskan bahwa ijtihad bersifat relatif. Jadi, tidak melakukan diskriminasi. ketentuan yang datang belakangan ijtihad sebagai dasar keputusan atau Diskriminasi terhadap tidak bisa mengalahkan sumber minoritas adalah bentuk penodaan atas demokrasi dan al-Sunah). Sehingga, istilah negara hukum yang pertama (al-Qur’an dan bagaimanapun juga hal itu tidak bisa dibenarkan. Namun sumber otentik Islam, menjadi konsep Islam yang tidak ada dalam sumber- yang seharusnya diragukan. demikian, perasaan mayoritas juga hendaknya ditenggang. Jadi, kalau orang Islam resah melihat misalnya komunitas Lia Eden, itu bisa dipahami. Akan tetapi keresahan dan kebencian tersebut jangan sampai diwujud-kan dengan merusak orangnya atau hak milik-nya. Paham Lia, menurut saya, memang “karut” atau tidak masuk akal, misalnya pengakuan dia sebagai penguasa Israel atau klaim-klaim tentang roh Jibril dan segala macam, yang kemudian menyinggung keyakinan mayoritas umat, terutama Islam. Ahmad Syafii Maarif – 235
- Page 267 and 268: -Democracy Project- liknya orang ya
- Page 269 and 270: -Democracy Project- Merebaknya pelb
- Page 271 and 272: -Democracy Project- di sekolah nege
- Page 273 and 274: -Democracy Project- masyarakat (mas
- Page 275 and 276: -Democracy Project- politik yang be
- Page 277 and 278: -Democracy Project- gemoni, meskipu
- Page 279 and 280: -Democracy Project- tangan dengan k
- Page 281 and 282: -Democracy Project- Saya setuju pen
- Page 283 and 284: -Democracy Project- aturan-aturan a
- Page 285 and 286: -Democracy Project- Kalau impeach i
- Page 287 and 288: -Democracy Project- globalisasi, ta
- Page 289 and 290: -Democracy Project- bih kecil, namu
- Page 291 and 292: -Democracy Project- yang mengherank
- Page 293 and 294: -Democracy Project- Jadi persoalann
- Page 295 and 296: -Democracy Project- kan dari sejara
- Page 297 and 298: -Democracy Project- saat bank syari
- Page 299 and 300: -Democracy Project- bukan persoalan
- Page 301 and 302: -Democracy Project- Pluralisme yang
- Page 303 and 304: -Democracy Project- upaya purifikas
- Page 305 and 306: -Democracy Project- yang melanggar
- Page 307 and 308: -Democracy Project- Sekali demokras
- Page 309 and 310: -Democracy Project- Namun demiki-an
- Page 311 and 312: -Democracy Project- mereka dengan n
- Page 313 and 314: -Democracy Project- Pancasila. Jadi
- Page 315 and 316: -Democracy Project- mengembangkan d
- Page 317: -Democracy Project- kuat, maka pemb
- Page 321 and 322: -Democracy Project- lai-nilai Islam
- Page 323 and 324: -Democracy Project- Hal yang serupa
- Page 325 and 326: -Democracy Project- sebagai capaian
- Page 327 and 328: -Democracy Project- Kalau membaca b
- Page 329 and 330: -Democracy Project- rangkali ada pe
- Page 331 and 332: -Democracy Project- Tidak otomatis
- Page 333 and 334: -Democracy Project- atau instansi p
- Page 335 and 336: -Democracy Project- ke wilayah poli
- Page 337 and 338: -Democracy Project- yang sesungguhn
- Page 339 and 340: -Democracy Project- orang-orang pen
- Page 341 and 342: -Democracy Project- diyah. Ketika p
- Page 343 and 344: -Democracy Project- lam hal ini, sa
- Page 345 and 346: -Democracy Project- berkenaan denga
- Page 347 and 348: -Democracy Project- penjara yang ma
- Page 349 and 350: -Democracy Project- Islam yang emos
- Page 351 and 352: -Democracy Project- belakangan ini
- Page 353 and 354: -Democracy Project- Pemihakan terha
- Page 355 and 356: -Democracy Project- Percakapan deng
- Page 357 and 358: -Democracy Project- Bagaimana panda
- Page 359 and 360: -Democracy Project- tidak bermaksud
- Page 361 and 362: -Democracy Project- rhum), semua it
- Page 363 and 364: -Democracy Project- simbol kapitali
- Page 365 and 366: -Democracy Project- kalau agama tid
- Page 367 and 368: -Democracy Project- Banyak kalangan
–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />
pat cela-cela demokrasi yang belum sepenuhnya teratasi. Misalnya,<br />
di sana, bagi seorang presiden yang menganut agama Katolik pasti<br />
posisi dirinya tidak aman, kalau tidak dibunuh. Mereka yang menjadi<br />
presiden betul-betul harus darah Anglo-Saxon dan Protestan.<br />
Itulah kenapa John F. Kennedy dijegal, atau siapa saja yang ingin<br />
maju tanpa memenuhi kategori-kategori tersebut, mereka semua<br />
akan mengalami nasib yang sama dengan John F. Kennedy, dibunuh.<br />
Jadi, demokrasi di Amerika juga terkadang mengidap cacat,<br />
bahkan semena-mena. Maka<br />
tidak benar apabila demokrasi<br />
Amerika sama sekali<br />
Dalam kaidah ushûl fiqh ditegaskan<br />
bahwa ijtihad bersifat relatif. Jadi,<br />
tidak melakukan diskriminasi.<br />
ketentuan yang datang belakangan<br />
ijtihad sebagai dasar keputusan atau<br />
Diskriminasi terhadap tidak bisa mengalahkan sumber<br />
minoritas adalah bentuk penodaan<br />
atas demokrasi dan al-Sunah). Sehingga, istilah negara<br />
hukum yang pertama (al-Qur’an dan<br />
bagaimanapun juga hal itu tidak<br />
bisa dibenarkan. Namun sumber otentik Islam, menjadi konsep<br />
Islam yang tidak ada dalam sumber-<br />
yang seharusnya diragukan.<br />
demikian, perasaan mayoritas<br />
juga hendaknya ditenggang.<br />
Jadi, kalau orang Islam resah melihat misalnya komunitas Lia Eden,<br />
itu bisa dipahami. Akan tetapi keresahan dan kebencian tersebut<br />
jangan sampai diwujud-kan dengan merusak orangnya atau hak<br />
milik-nya. Paham Lia, menurut saya, memang “karut” atau tidak<br />
masuk akal, misalnya pengakuan dia sebagai penguasa Israel atau<br />
klaim-klaim tentang roh Jibril dan segala macam, yang kemudian<br />
menyinggung keyakinan mayoritas umat, terutama Islam.<br />
Ahmad Syafii Maarif –<br />
235