07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

harus menjadi penekanan di sini adalah: tidak ada kebebasan tanpa<br />

batas, kecuali kalau kita menghendaki anarkisme. <strong>Kebebasan</strong><br />

pasti ada yang membatasi. Kendati demikian pembatasan tersebut<br />

tidak seperti yang dipraktikkan oleh negara-negara komunis atau<br />

bekas negara komunis (Uni Sovyet), yang mana di sana tidak ada<br />

kebebasan; tetapi juga tidak seperti negara yang mempunyai kebijakan<br />

semuanya bisa dilakukan. Atau, untuk sekadar menyebutkan<br />

contoh, salah sebuah negara di bagian Amerika Serikat yang<br />

menerapkan kebijakan atau sistem demokrasi prosedural “separuh<br />

tambah satu”. Apabila suatu keputusan sudah disepakati oleh minimal<br />

separuh ditambah satu, maka keputusan tersebut menang,<br />

walaupun bertentangan dengan nilai-nilai agama. Sistem seperti ini<br />

dalam Islam tidak bisa diterima. Demikianlah salah satu bentuk<br />

liberalisme yang harus ditolak. Umpamanya juga, di salah sebuah<br />

negara bagian tersebut membuat peraturan atau perda Aborsi, kemudian<br />

disetujui oleh mekanisme “separuh tambah satu”, maka<br />

peraturan itu sah dan menjadi pijakan hukum. Padahal, ada halhal<br />

yang memang harus kita tundukkan kepada agama, sehingga<br />

kebebasan manusia hendaknya dibatasi kalau memang sebuah keputusan<br />

(aborsi, misalnya) bertentangan dengan agama, meskipun<br />

telah disepakati oleh “separuh tambah satu”.<br />

Tetapi liberalisme Amerika sekalipun sebenarnya sama saja, di<br />

sana tidak ada liberalisme yang tanpa batas, hal ini salah satunya<br />

tercermin nyata pasca-peristiwa September 2001, di mana kebebasan<br />

pers sudah mulai dibatasi. Jadi kondisi suatu negara pada saat<br />

tertentu kadang-kadang berada dalam sebuah dilema yang memaksa<br />

harus mengungkung atau membatasi kebebasan. Kendati demikian,<br />

kalau pada dasarnya semangat demokrasi di negara tersebut cukup<br />

232<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!