Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
–Democracy Project– luas sebagaimana ketika mulai belajar di University of Chicago – saya juga salah satu orang yang dengan sangat ngotot mendukung negara Islam. Pengalaman saya hingga akhirnya sampai pada fase menolak Piagam Jakarta dan negara Islam terekam dalam buku otobiografi saya. Masih terkait dengan sekularisme, Natsir, dahulu, di samping menolak sekularisme sebagai bentuk pemisahan antara agama dan negara, iman dan politik, ia juga menolak sekularisme yang intinya adalah memisahkan ilmu pengetahuan dengan agama, moralitas atau nilainilai tradisional demi mencapai derajat keilmiahannya atau objektivitasnya. Dalam konteks diseminasi gagasan (dakwah) untuk memajukan ilmu pengetahuan berperspektif Islam, maka gagasan sekularisme dalam ilmu pengetahuan menjadi tidak relevan. Lantas, semangat apa yang bisa disebarkan dalam memajukan kembali agama Islam melalui ilmu pengetahuan? Dalam hal ini Natsir benar. Bahkan Enstein sekalipun, sebagai ilmuwan dan fisikawan yang terkenal, yang integritas keilmuannya sangat diakui, tidak pernah berpendapat bahwa untuk mencapai pengetahuan yang sempurna agama harus dijauhkan. Sebaliknya ia melihat bahwa ilmu pengetahuan tanpa agama akan menjadi “buta”, begitupun agama tanpa ilmu pengetahuan akan “lumpuh”. Justru, prophetic mission, misi kenabian, yang pada dasarnya sama dengan misi transendental, sangat diperlukan untuk dapat mencapai suatu pengetahuan yang lebih baik. Sehingga, keintiman agama atau moralitas dengan ilmu pengetahuan tidak perlu terlalu dirisaukan lagi. Sebab, alasan apabila ilmu pengetahuan dipisahkan dengan moral akan lebih mudah 230 – Membela Kebebasan Beragama (Buku 1)
–Democracy Project– mengembangkan dan memajukan science, adalah kesimpulan yang tidak selamanya benar. Maka, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan banyak hal-hal yang perlu mempertimbangkan betul aspek moralnya. Sebagai contoh kloning. Perkembangbiakan spesies manusia me- Pluralisme merupakan suatu gagasan yang mengakui kemajemukan lalui kloning akan menjadi realitas. Ia mendorong setiap orang masalah besar dari segi etika untuk menyadari dan mengenal dan moral: siapa bapak dan keberagaman di segala bidang ibu dari anak itu? sebab manusia pasti akan mencari dan budaya, sistem politik, etnisitas, tradisi kehidupan, seperti agama, sosial, mempertanyakan silsilahnya, lokal, dan sebagainya. Oleh sebab dari orang tua dan keturunan siapa dia berasal. Jadi klo- itu, dalam al-Qur’an surat al-Hujarat ditegaskan: Kami ciptakan kalian syu‘ûban wa qabâ’ila (berbangsabangsa dan bersuku-suku) li-ta’ârafû ning akan menjadi repot dan terjadi kegalauan di dalam (supaya saling berkenalan). Jadi, pergaulan hidup manusia, bukan sekadar untuk saling mengenal, di samping juga persoalan melainkan secara implisit di sana ada moralitas lainnya. juga himbauan untuk bertukar nilainilai peradaban, untuk saling memberi dan menerima keberbagaian, Liberalisme oleh masyarakat pluralitas. atau beberapa kalangan yang menampiknya selama ini lebih dipahami sebagai kebebasan tanpa batas. Dalam pandangan Anda apa sesungguhnya liberalisme dan semangat apa yang harus dimajukan untuk menciptakan kebebasan yang berkeadilan? Sesungguhnya liberalisme, baik di bidang politik ataupun ekonomi, bukan dari dunia Islam, tetapi dari Barat. Tetapi yang Ahmad Syafii Maarif – 231
- Page 263 and 264: -Democracy Project- Bagaimana sikap
- Page 265 and 266: -Democracy Project- al-qisth (Wahai
- Page 267 and 268: -Democracy Project- liknya orang ya
- Page 269 and 270: -Democracy Project- Merebaknya pelb
- Page 271 and 272: -Democracy Project- di sekolah nege
- Page 273 and 274: -Democracy Project- masyarakat (mas
- Page 275 and 276: -Democracy Project- politik yang be
- Page 277 and 278: -Democracy Project- gemoni, meskipu
- Page 279 and 280: -Democracy Project- tangan dengan k
- Page 281 and 282: -Democracy Project- Saya setuju pen
- Page 283 and 284: -Democracy Project- aturan-aturan a
- Page 285 and 286: -Democracy Project- Kalau impeach i
- Page 287 and 288: -Democracy Project- globalisasi, ta
- Page 289 and 290: -Democracy Project- bih kecil, namu
- Page 291 and 292: -Democracy Project- yang mengherank
- Page 293 and 294: -Democracy Project- Jadi persoalann
- Page 295 and 296: -Democracy Project- kan dari sejara
- Page 297 and 298: -Democracy Project- saat bank syari
- Page 299 and 300: -Democracy Project- bukan persoalan
- Page 301 and 302: -Democracy Project- Pluralisme yang
- Page 303 and 304: -Democracy Project- upaya purifikas
- Page 305 and 306: -Democracy Project- yang melanggar
- Page 307 and 308: -Democracy Project- Sekali demokras
- Page 309 and 310: -Democracy Project- Namun demiki-an
- Page 311 and 312: -Democracy Project- mereka dengan n
- Page 313: -Democracy Project- Pancasila. Jadi
- Page 317 and 318: -Democracy Project- kuat, maka pemb
- Page 319 and 320: -Democracy Project- pat cela-cela d
- Page 321 and 322: -Democracy Project- lai-nilai Islam
- Page 323 and 324: -Democracy Project- Hal yang serupa
- Page 325 and 326: -Democracy Project- sebagai capaian
- Page 327 and 328: -Democracy Project- Kalau membaca b
- Page 329 and 330: -Democracy Project- rangkali ada pe
- Page 331 and 332: -Democracy Project- Tidak otomatis
- Page 333 and 334: -Democracy Project- atau instansi p
- Page 335 and 336: -Democracy Project- ke wilayah poli
- Page 337 and 338: -Democracy Project- yang sesungguhn
- Page 339 and 340: -Democracy Project- orang-orang pen
- Page 341 and 342: -Democracy Project- diyah. Ketika p
- Page 343 and 344: -Democracy Project- lam hal ini, sa
- Page 345 and 346: -Democracy Project- berkenaan denga
- Page 347 and 348: -Democracy Project- penjara yang ma
- Page 349 and 350: -Democracy Project- Islam yang emos
- Page 351 and 352: -Democracy Project- belakangan ini
- Page 353 and 354: -Democracy Project- Pemihakan terha
- Page 355 and 356: -Democracy Project- Percakapan deng
- Page 357 and 358: -Democracy Project- Bagaimana panda
- Page 359 and 360: -Democracy Project- tidak bermaksud
- Page 361 and 362: -Democracy Project- rhum), semua it
- Page 363 and 364: -Democracy Project- simbol kapitali
–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />
mengembangkan dan memajukan science, adalah kesimpulan yang<br />
tidak selamanya benar. Maka, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan<br />
banyak hal-hal yang perlu mempertimbangkan betul aspek<br />
moralnya. Sebagai contoh<br />
kloning. Perkembangbiakan<br />
spesies manusia me-<br />
Pluralisme merupakan suatu gagasan<br />
yang mengakui kemajemukan<br />
lalui kloning akan menjadi realitas. Ia mendorong setiap orang<br />
masalah besar dari segi etika untuk menyadari dan mengenal<br />
dan moral: siapa bapak dan keberagaman di segala bidang<br />
ibu dari anak itu? sebab manusia<br />
pasti akan mencari dan budaya, sistem politik, etnisitas, tradisi<br />
kehidupan, seperti agama, sosial,<br />
mempertanyakan silsilahnya, lokal, dan sebagainya. Oleh sebab<br />
dari orang tua dan keturunan<br />
siapa dia berasal. Jadi klo-<br />
itu, dalam al-Qur’an surat al-Hujarat<br />
ditegaskan: Kami ciptakan kalian<br />
syu‘ûban wa qabâ’ila (berbangsabangsa<br />
dan bersuku-suku) li-ta’ârafû<br />
ning akan menjadi repot dan<br />
terjadi kegalauan di dalam<br />
(supaya saling berkenalan). Jadi,<br />
pergaulan hidup manusia, bukan sekadar untuk saling mengenal,<br />
di samping juga persoalan melainkan secara implisit di sana ada<br />
moralitas lainnya.<br />
juga himbauan untuk bertukar nilainilai<br />
peradaban, untuk saling memberi<br />
dan menerima keberbagaian,<br />
Liberalisme oleh masyarakat<br />
pluralitas.<br />
atau beberapa kalangan yang<br />
menampiknya selama ini lebih<br />
dipahami sebagai kebebasan tanpa batas. Dalam pandangan Anda<br />
apa sesungguhnya liberalisme dan semangat apa yang harus dimajukan<br />
untuk menciptakan kebebasan yang berkeadilan?<br />
Sesungguhnya liberalisme, baik di bidang politik ataupun<br />
ekonomi, bukan dari dunia Islam, tetapi dari Barat. Tetapi yang<br />
Ahmad Syafii Maarif –<br />
231