07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Sekularisme seringkali dipahami sebagai gagasan antiagama. Menurut<br />

Anda benarkah pemahaman seperti itu?<br />

Merumuskan sebuah pembahasan perihal sekularisme merupakan<br />

pekerjaan yang tidak gampang. Adalah ekstrem memandang<br />

gagasan sekularisme sebagai paham antiagama. Karena itu, sepatutnya<br />

sekularisme dipahami sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap<br />

nilai-nilai transendental, terlebih agama. Yang harus diperhatikan<br />

pula, apabila dilacak dari asal katanya, saeculum, ia merupakan<br />

pandangan yang melulu mengarah kepada soal-soal yang terbatas<br />

dalam kehidupan duniawi. Karena itu, sesungguhnya antara sekularisme<br />

dan ateisme jaraknya dekat sekali.<br />

Dalam perdebatannya sekularisme melahirkan gagasan privatisasi<br />

agama, di mana agama hendaknya menjadi urusan privat, wilayah<br />

pribadi seseorang dengan Tuhannya, bukan urusan publik. Hal ini<br />

berangkat dari kesadaran bahwa agama tidak selamanya memuat sisisisi<br />

positif yang dapat mendorong kebaikan dalam persoalan publik;<br />

sebaliknya kerap menyulut pertikaian atau sumber konflik. Apakah<br />

Anda setuju dengan gagasan tersebut?<br />

Apabila bertolak dari Islam, sejatinya tidak ada suatu rumusan<br />

di mana wilayah pribadi dan wilayah publik harus dipisahkan.<br />

Tetapi, yang justru terjadi dalam Islam adalah sebatas “pembedaan”<br />

antara dua wilayah tersebut. Sebagai contoh, konsep takwa<br />

merupakan wilayah privat dan sangat pribadi, akan tetapi dia juga<br />

mempunyai dampak sosial. Sebab, bagaimanapun juga perbuatan<br />

takwa yang sebenarnya dari seseorang diakui dan bernilai manakala<br />

mempunyai implikasi dalam kehidupan sosial.<br />

224<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!