07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

suaikan dengan arus ini. Karena, menururt saya, arus sekularisasi<br />

ini merupakan sunnatullah yang tidak bisa ditolak. Dalam sejarah<br />

Islam, ada teori yang mengatakan bahwa pemindahan ibukota dari<br />

Mekah ke Damaskus pada zaman Muawiyah merupakan bukti<br />

bahwa secara praktis telah terjadi sekularisasi. Damaskus sebagai<br />

ibukota negara, sedangkan Mekah dan Madinah menjadi ibukota<br />

para ulama. Meskipun, tetap diwarnai dengan pergesekan dan<br />

saling kerjasama.<br />

Alfred Stepan mengingatkan, sekularisme atau sekularisasi akan berjalan<br />

apabila ditopang dengan “toleransi” dari dua menara kembar:<br />

negara dan agama. Menurut Anda bagaimana memposisikan negara<br />

dan agama agar tidak saling memanipulasi? Sebab toleransi di antara<br />

keduanya terlihat agak rumit untuk bisa dipraktikkan di Indonesia.<br />

Saya lihat di Indonesia, seperti juga negara lain, masih ada<br />

sejumput optimisme akan kemungkinan merealisasikan idealitas<br />

sekularisasi. Kalau berpatokan pada konstitusi, mulai dari Undang<br />

Undang Dasar 1945 yang asli sampai hasil amandemen yang terakhir,<br />

kita bisa sebut Indonesia sebagai negara sekular. Meskipun<br />

agama tidak dibuang begitu saja, penataan atau campur tangan<br />

langsung agama terhadap negara di dalam konstitusi sebenarnya<br />

sudah tidak ada. Lebih dari itu, konstitusi kita bahkan menjamin<br />

kebebasan warga negara tanpa membedakan agama. Namun demikian,<br />

dalam kenyataannya, praktik demikian begitu susah dilakukan,<br />

karena kelompok-kelompok agama sendiri memiliki banyak kelemahan.<br />

Terutama dalam hal ekonomi. Sementara pusat ekonomi<br />

atau resource berada di tangan negara. Dalam kondisi demikian,<br />

188<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!