07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

orang lain, baik karena sebab ekonomi atau sebab lain, apa pun<br />

agama yang ia peluk.<br />

Mengapa kita tidak mengafirmasi saja keyakinan dan pendirian<br />

semacam itu. Karena kalau tidak begitu, surga itu seakan ada<br />

kapling-kaplingnya, atau malah bisa jadi tidak ada orang atau kelompok<br />

yang masuk surga. Sebab di internal agama sendiri terjadi<br />

pengkotak-kotakan, saling mengecam antara satu dengan yang<br />

lain, misalnya antara NU dan Muhammadiyah. Jika semuanya<br />

dikecam dan diharamkan dari surga, tentu tidak ada lagi ahli surga.<br />

Jangan-jangan semuanya benar-benar bukan ahli surga. Oleh<br />

sebab itu pemahamannya kita balik: pertama, mengapa kita tidak<br />

mengafirmasi saja keyakinan keselamatan (masuk surga) yang dimiliki<br />

oleh orang-orang yang mengatakannya. Lalu kedua, bukankah<br />

yang berhak menentukan seseorang selamat atau tidak adalah<br />

Tuhan sendiri. Mungkin banyak kalangan agamawan yang tidak<br />

puas dengan pernyataan-pernyataan seperti itu. Tapi menurut saya,<br />

mengapa kita tidak menjadi Jabariyah saja dalam urusan keselamatan<br />

ini. Serahkan semua urusan keselamatan kepada Tuhan.<br />

Penolakan banyak kalangan, termasuk juga agamawan atau dalam hal<br />

tertentu otoritas gereja terhadap pluralisme adalah karena kekhawatiran<br />

terjebaknya pemeluk agama dalam relativisme. Bagaimana menurut<br />

pandangan Anda?<br />

Bukankah yang mutlak itu hanya Tuhan? Maka selain Tuhan<br />

mana mungkin ada yang tidak relatif? Kullu syay’in hâlikun illâ<br />

wajhah (Semuanya akan binasa kecuali Tuhan). Bedanya dengan<br />

relativisme falsafi, saya berpandangan bahwa di dalam yang relatif<br />

itu ada idealitas, terdapat ultimate goal, bahwa di sana ada kebenar-<br />

160<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!