07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

lalu ke dunia sekarang? Padahal perintah al-Quran untuk memahami<br />

al-Quran tidak ada takhsish (pengkhususan) untuk siapa dan<br />

generasi mana. Semua manusia dapat mengambil pesan petunjuk<br />

darinya. Syahru ramadlâna al-ladzî unzila fîhi al-Qur’ân, hudan li<br />

al-nâsi wa bayyinâtin min al-hudâ wa al-furqân.<br />

Jadi, tanpa menggunakan label liberal, kita dapat mengatakan<br />

bahwa semua ajaran dapat diinterpretasi ulang sesuai dengan<br />

konteks zaman. Yang penting adalah kejujuran kita dalam menafsirkan,<br />

tidak boleh ada embel-embel kepentingan dan pretensi.<br />

Misalnya dalam kaitan dengan agama lain, ada yang mengatakan<br />

bahwa mereka itu bukanlah ahl al-kitâb sebagaimana yang termaktub<br />

dalam al-Quran. Sebab agama mereka sudah tidak murni lagi<br />

atau malah dianggap sebagai agama yang tidak termaktub dalam<br />

al-Quran. Jika demikian halnya, pertama, apakah ayat yang menerangkan<br />

ahl al-kitâb dalam<br />

al-Quran tidak terpakai lagi? Sekularisme tidak diterima karena<br />

Kedua, apakah Islam itu sendiri<br />

masih murni seperti za-<br />

tersebut datang dari Barat. Padahal<br />

umat berpandangan bahwa istilah<br />

man Nabi Muhammad saw, dalam Islam sendiri terdapat isyarat<br />

bukankah mushaf al-Quran tentang konsep ini. Hadis yang<br />

sendiri baru dikumpulkan berbunyi antum a’lamu bi umuri<br />

pada zaman Umar ibn Khattab<br />

dan kemudian Usman<br />

dunyaa kum jelas-jelas berkarakter<br />

sekular. Selain itu, dinyatakan<br />

bahwa kehidupan duniawi (sekular)<br />

bin Affan?<br />

merupakan tahapan untuk sampai<br />

Soal validitas interpretasi, apakah<br />

hanya para mufasir yang<br />

memiliki keabsahan interpre-<br />

ke dunia akhirat (agama). Hanya saja<br />

penjelasan dari para tokoh Muslim<br />

atas hal ini tidak memadai.<br />

Abdul Munir Mulkhan –<br />

151

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!