07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Suci. Pengalaman itu pula yang kemudian membuat orang berbeda<br />

dalam memahami dan menginterpretasi ayat-ayat al-Quran.<br />

Di sini sebetulnya ada persoalan besar. Kita kurang jelas dalam<br />

mengenali ajaran Islam. Mana sebenarnya yang disebut sebagai<br />

ajaran yang datang dari Tuhan, ajaran yang mutlak dan sempurna<br />

serta syumul (melingkupi ruang dan waktu) itu? Baiklah,<br />

kita barangkali dapat membaca pengalaman orang-orang dahulu,<br />

tetapi orang-orang dahulu mempunyai pengalaman yang berbeda<br />

dengan kita. Kompleksitas pengalaman dan masalahnya berbeda.<br />

Dahulu jumlah penduduk bumi belum sampai satu miliar, belum<br />

ada radio, TV, internet, pesawat terbang, teknologi percetakan,<br />

dan sebagainya. Frekuensi kontak personal tidak sesering manusia<br />

hari ini. Sehingga ketika orang ingin hidup sendiri atau berkelompok<br />

kecil yang terpisah dari dunia luar bisa dilakukan karena<br />

mobilitasnya masih sangat terbatas. Pada waktu itu hidup secara<br />

ekslusif menjadi mungkin karena kebutuhan manusia masih sedikit<br />

dan mobilitasnya juga terbatas. Itu mungkin bisa dilakukan oleh<br />

kelompok seperti komunitas Badui.<br />

Penafsiran orang dengan latar sejarah semacam itu tidak bisa<br />

disamakan dengan penafsiran orang di mana jumlah manusia di dunia<br />

sudah mencapai tujuh miliar jiwa seperti zaman ini. Mobilitas<br />

manusia semakin tinggi. Orang bisa hari ini berada di Yogyakarta<br />

dan besok hari sudah berada di New York, lusanya di Melbourne,<br />

dan begitu seterusnya. Perjumpaan dengan banyak orang itu akan<br />

memberi sentuhan dan pengaruh dalam menafsirkan, memahami,<br />

dan memaknai teks-teks agama dan fakta sejarah kenabian.<br />

Lalu persoalannya, siapa yang berhak menafsirkan teks dan<br />

fakta kenabian itu? Kalau semua diserahkan kepada ulama salaf,<br />

bagaimana mungkin kita mentransfer pengalaman ribuan tahun<br />

150<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!