07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

Di satu sisi ada banyak doktrin agama yang ingin diformalisasikan<br />

tanpa melalui proses dialog atau public reasoning, dan di sisi lain<br />

ada negara yang tidak netral dan tidak adil dalam memperlakukan<br />

kemajemukan masyarakat dengan preferensinya masing-masing. Bagaimana<br />

pandangan Anda terhadap persoalan ini?<br />

Bagaimanapun hal-hal yang dulu dianggap tabu, sakral, dan<br />

gaib menjadi semakin terbuka untuk dibicarakan. Perkembangan<br />

sains dan teknik komunikasi memungkinkan hal itu bisa terjadi.<br />

Jumlah manusia semakin banyak dan pengalaman manusia juga<br />

semakin kaya sehingga semakin lama hegemoni elite makin terbongkar.<br />

Memang mengherankan kenapa apresiasisi publik dalam konteks<br />

public reasoning atau partisipasi publik sulit terwujud. Barangkali<br />

ini sama sekali tidak terkait dengan ketundukan kepada<br />

Tuhan. Kurangnya partisipasi publik tersebut jangan-jangan dipicu<br />

oleh masalah kepentingan. Jika kepentingan itu terbongkar, maka<br />

para elite akan kehilangan auranya.<br />

Di dalam al-Quran Tuhan pernah mengkritik orang yang mengaku<br />

dan meyakini sebagai ahli surga, tetapi ternyata mereka belum<br />

tentu termasuk ahli surga yang akan masuk ke dalamnya. Sekarang<br />

ini banyak orang yang begitu bangga dengan keyakinan bahwa mereka<br />

adalah ahli surga. Itu karena mereka bisa berbahsa Arab, hapal<br />

al-Quran, dan bisa membaca kitab-kitab berbahasa Arab dengan<br />

baik. Menurut saya, religiusitas seseorang tidak dapat diukur dengan<br />

ukuran-ukuran semacam itu.<br />

Muncul pertanyaan atas fakta sosial di dunia ini dengan<br />

kelahiran bangsa-bangsa dengan beragam bahasanya. Apakah<br />

Tuhan hanya bisa memahami percakapan atau doa orang atau<br />

bangsa dengan bahasa Arab?<br />

146<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!