07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

yang masih menggunakan simbol-simbol agama yang sudah resmi<br />

(diakui negara), seperti yang menimpa Lia Eden. Al-Qiyadah dan<br />

Ahmadiyah juga demikian. Pada kasus Lia Eden ternyata yang marah<br />

tidak hanya dari agama Islam tetapi juga Kristen. Masalahnya,<br />

kalau mau membuat agama baru juga malah akan repot. Maka, saya<br />

kerap berkelakar, kalau saja dulu Islam hadir dalam konteks seperti<br />

sekarang ini, pasti juga Islam akan dituduh melakukan penodaan<br />

agama, karena Islam telah meminjam istilah, bahkan sebagian, dari<br />

ajaran Kristen, atau yang terbanyak dari Taurat (Yahudi). Beruntung,<br />

waktu pertama kali Islam datang tidak ada pasal penodaan agama.<br />

Artinya Anda sepakat bahwa kalau negara sudah memiliki keberpihakan<br />

pada agama tertentu, berarti mengalami setback ke Abad<br />

Pertengahan di mana inkuisisi, kemesraan antara agama dan negara,<br />

begitu menindas agama minoritas dan ijtihad atau paham agama<br />

yang berbeda?<br />

Di Indonesia, kasus seperti ini memang baru. Kini, pemerintah<br />

seperti mengalami kegamangan. Pemerintah tidak bertindak secara<br />

tegas dan tepat di tengah adanya Ahmadiyah yang menggunakan<br />

simbol-simbol Islam dan kelompok lain yang anti dengan Ahmadiyah.<br />

Cobalah Anda masuk ke pengadilan. Yang dipakai oleh institusi<br />

ini untuk memutuskan kasus Ahmadiyah adalah pasal penodaan<br />

agama sebagaimana terdapat dalam KUHP. Kemudian kalau ditanyakan<br />

tentang apa yang dimaksud dengan penodan agama, hakim<br />

tidak akan meminta penjelasan kepada MA melainkan kepada MUI.<br />

Lantas, kalau MUI mengatakan bahwa Ahmadiyah telah melakukan<br />

penodaan agama, maka serta-merta hakim pengadilan pun kemudian<br />

memutuskan sama persis seperti perkataan MUI. Padahal MUI<br />

116<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!