07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

keyakinan, maka yang paling mendesak adalah menghapus kedua<br />

produk hukum tersebut.<br />

Kalau konteksnya seperti itu, perlu langkah seperti apakah bagi kalangan<br />

yang hendak menyemai nilai-nilai agama yang rasional, pluralis,<br />

dan damai guna “memformalkan” tafsir atau wacana agama<br />

yang dianutnya – setidaknya, kalau tidak bisa merebut wacana dominan<br />

dari MUI – sehingga dapat terdiseminasi dan terimplementasi<br />

masyarakat luas?<br />

Artinya perjuangan ini tidak bisa dilakukan hanya pada satu<br />

sektor. Lebih dari itu, persoalan seperti yang Anda tanyakan sendiri<br />

baru muncul dan dibicarakan pasca-Soeharto. Kini orang bebas<br />

membicarakan makna kebebasan beragama dan lain-lain, yang<br />

sama sekali tidak dikenal pada zaman Soeharto, Orba. Pada rezim<br />

Orba, segala urusan, termasuk juga urusan agama, bergantung dan<br />

diserahkan kepada Soeharto. Pada masanya, gerakan fundamentalis<br />

langsung disimpulkan sebagai gerakan anti-Pancasila dan anti-<br />

NKRI, oleh karena itu harus hengkang dari negeri ini. Dari sini,<br />

wajar kalau orang dan kelompok Islam yang ekstrem atau fundamentalis<br />

tidak bisa berkembang dan mendapat tempat pada rezim<br />

Orba. Sehingga pemikiran seperti yang dimiliki oleh Cak Nur itulah<br />

yang mendapat tempat.<br />

Tetapi kita tidak ingin kembali mengulang rezim Orba. Mengulangi<br />

itu hanya akan membuat senjata makan tuan. Menurut saya,<br />

yang terjadi pada saat ini barulah tahap awal. Kita baru membicarakan<br />

lagi sesuatu yang persis terjadi pada era 1940-an. Faktanya,<br />

hingga kini, pembatasan dan pengakuan agama tetap ada. Pengakuan<br />

terhadap agama-agama sendiri, menurut saya, terkait dengan<br />

114<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!