07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

lah diperinci lebih detil. Sehingga orang yang mempunyai paham<br />

ketuhanan tertentu di dalam Islam, misalnya ikut Mu‘tazilah atau<br />

mazhab teologi yang tidak mainstream, yang dalam pertimbangan<br />

MUI dianggap menyimpang, juga akan dianggap melakukan penodaan<br />

agama, karenanya bisa dipenjarakan.<br />

Pada tingkat pusat, KUHP ini harus diperhatikan betul oleh<br />

sejumlah aktivis gerakan yang memperjuangkan hak-hak dan kebebasan<br />

beragama dan berkeyakinan, karena, menurut saya, sangat<br />

berbahaya. Pengembangan pasal 165a, pada sisi lain, dengan<br />

menggeser term penodaan menjadi meresahkan, juga harus ditinjau<br />

kembali. Kata meresahkan<br />

sendiri, menurut saya, Jadi, pengusiran orang-orang Yahudi<br />

lebih bersifat pertimbangan dari Madinah, menurut saya, bukan<br />

sosial. Yang paling penting disebabkan oleh pertimbangan agama<br />

adalah pasal tentang penodaan<br />

itu. Karena pasal ini politik. Karena itu ayat al-Quran<br />

melainkan lebih pada pertimbangan<br />

yang selalu menjadi rujukan<br />

kelompok mainstream Isyahûdu<br />

walâ al-nashârâ hattâ tattabi‘a<br />

yang berbunyi walan tardlâ ‘anka al-<br />

millatahum, tidak bisa digeneralisasi<br />

lam tertentu untuk bergerak,<br />

untuk seluruh umat Yahudi, tetapi<br />

membatasi, dan membubarkan<br />

kepercayaan atau kelom-<br />

hanya untuk Yahudi Madinah.<br />

Buktinya, ketika terjadi penaklukan<br />

pok lain. Revisi UU/No.1/<br />

Andalusia, Islam justru berkolaborasi<br />

PNPS/1965 yang sekarang<br />

dengan Yahudi.<br />

sedang dilakukan juga harus<br />

dilihat dan diawasi.<br />

Tetapi, jika dicermati dari seluruh konsekuensi pasal 156a dan<br />

UU/No.1/PNPS/1965 sangat nyata bertentangan dengan konstitusi.<br />

Sebab keduanya menjadi instrumen legal yang dapat mencerabut<br />

hak-hak dan kebebasan warga untuk beragama dan ber-<br />

Abdul Moqsith Ghazali –<br />

113

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!