Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

–Democracy Project–
Padahal kalau kita membaca Kartini, tidak perlu lagi kita mengutip
pemikiran Barat untuk membela emansipasi wanita.
Sekarang tentang konsep liberalisme. Bagaimana Anda memahami
konsep ini? Apakah menurut Anda perlu ada liberalisasi kultur?
Liberalisme saya pahami dalam dua konteks: pertama, liberalisme
yang lahir di Barat. Ide ini didasarkan pada pemikir-pemikir
liberal, seperti Thomas Hobbes dan John Locke. Sedangkan dalam
konteks Indonesia, saya mamahami
liberalisme sebagai
Liberalisme dalam pengertian
upaya liberasi dari segala bentuk
penindasan dan penjajah-
metodologi, dasar pengetahuannya.
pembaruan harus ada landasan
an. Ide ini, dalam konteks Jangan ahistoris. Jangan seperti
agama di Barat, melahirkan Wahhabi yang ahistoris; meski
Protestantisme yang mencoba
membebaskan penafsiran memotong sejarahnya. Untuk itu,
melakukan pembaruan, tetapi mereka
dari genggaman kelompok liberal di sini berarti pembebasan
dan pembaruan. Dan, terjemahannya
kecil pemuka agama. Dalam
dalam Islam terdapat model liberal
konteks Islam mungkin kita
semacam al-Maududi, Iqbal, ataupun
bisa melihatnya dalam upaya
pembaharuan dalam pe-
Ali Syariati.
mikiran.
Apakah benih-benih ide liberal sudah tersedia dalam Islam?
Menurut saya, ide ini sudah ada dalam Islam. Karena sejak
awal Islam tidak mengenal kependetaan dalam beragama.
Abdul Hadi WM –
87