07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

sangkaan, untuk apa ditanggapi. Lebih baik saya menulis puisi<br />

saja, daripada berdebat soal remeh-temeh seperti itu. Kita sering<br />

menjadi korban pada soal yang remeh-temeh itu.<br />

Jadi sekularisme sebagai ideologi berbeda dengan sekular. Sebab,<br />

sekular itulah yang lebih tepat dalam meletakkan posisi negara.<br />

Di negara apa pun, baik Islam atau tidak, negara tugasnya<br />

hanya membangun ekonomi, politik, memberi jaminan hukum,<br />

dan berkembangnya kebudayaan. Hanya itu. Itu ideal bagi semua<br />

negara. Semua itu merupakan hal-hal sekular. Sedangkan pemerintahan<br />

yang islami harus dipimpin oleh legislator dan negarawan<br />

yang penegak undang-undang, bukan sebagai pedagang atau<br />

sebagai penguasa. Itu yang ideal. Tapi itu sering tidak dijalankan.<br />

Karena itu membaca teks dan konteks seringkali berbeda.<br />

Jadi pokok masalahnya bukan masalah agama, tetapi masalah<br />

keadilan. Itu adalah realitas yang kita hadapi. Coba Anda perhatikan<br />

di Indonesia, siapa yang punya kebebasan pers atau kebebasan<br />

berekspresi? Yang punya duit, bukan? Darimana Muhammadiyah<br />

dan NU mendapatkan uang? Bagaimana mereka mau<br />

bebas berekspresi dan berpendapat jika mereka mendapat uang<br />

dari kelompok kepentingan tertentu? Wacana kita telah dikuasai<br />

oleh mereka.<br />

Jadi di situlah letak persoalannya. Jangan mengatakan bahwa<br />

Muslim adalah mayoritas, sementara hegemoni mereka, kelompok<br />

kapitalis yang sedikit jumlahnya, melahirkan ketidakadilan bagi<br />

mayoritas. Dalam dunia pendidikan kita, berapa% muatan pelajaran<br />

yang berisi kultur Islamnya? Padahal kalau kamu pergi ke<br />

Jepang, kultur Sinto atau kultur Jepang, Confusionisme, mendapat<br />

porsi yang cukup besar di dunia pendidikan. Di Indonesia Muslim<br />

adalah mayoritas tapi dalam pendidikan kultur Islamnya tidak<br />

78<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!