07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

mengakui bahwa pendapatnya adalah tak lebih berupa penafsiran.<br />

Karena penafsiran maka yang diterapkannya pun adalah penafsiran<br />

mazhab tertentu. Katakanlah soal hukum potong tangan, apakah<br />

orang yang bermazhab Syafi‘i setuju dengan formalisasi hukum<br />

ini? Orang yang mazhabnya Fazlur Rahman tentu akan memaknai<br />

hukum potong tangan dalam arti substansial daripada leterlijk. Itu<br />

salah satu contoh kecil di internal.<br />

Kedua, persoalan eksternal akan muncul ketika dihadapkan<br />

dengan komunitas di luar Islam, seperti Yahudi, Nasrani, Hindu<br />

atau umat agama lain. Ini akan menjadi persoalan. Apakah formalisasi<br />

akan membawa pada kesejahteraan ataukah hanya sebuah<br />

reaksi dari ketidakberdayaan, yang menurut istilah Khaled Abou el-<br />

Fadl, kekalahan Islam atas Barat atau bahkan atas tradisi Islam itu<br />

sendiri. Kita perlu Ingat bahwa pada masa al-Khulafâ’ al-Râsyidûn,<br />

masalah-masalah yang muncul masih terbatas pada kelompoknya.<br />

Sementara saat ini, ketika dunia menjadi begitu global, masalahnya<br />

lain lagi. Ketika masa al-Khulafâ’ al-Râsyidûn, yang berlaku adalah<br />

aturan yang sesuai dengan kondisi waktu itu. Ketika di komunitas<br />

Yahudi maka yang berlaku adalah hukum Yahudi. Di Nasrani pun<br />

seperti itu. Karena untuk membuat hukum yang dapat diterima<br />

oleh semua pihak bisa dikatakan hampir tidak mungkin.<br />

Saya setuju dengan Fazlur Rahman yang menyatakan bahwa<br />

seharusnya ada keterkaitan antara tawhîd, akhlak, dan hukum Islam.<br />

Tawhîd sebagai world view harus menjadi dasar, misalnya,<br />

bahwa hubungan antarmanusia meniscayakan kesetaraan, kesetaraan<br />

mencerminkan keadilan, dan keadilan dibahas oleh akhlak.<br />

Untuk menegakkan keadilan maka dibuatlah hukum. Apakah keadilan<br />

itu sebetulnya untuk umat Islam saja atau untuk semua<br />

46<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!