Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project
–Democracy Project– pemerintah curiga terhadap agama, karena agama menimbulkan sektarianisme, perpecahan, masyarakat menjadi tidak satu, sehingga negara perlu melakukan intervensi. Namun, saya tetap tidak setuju dengan hal itu. Untuk Indonesia, saya cenderung mengikuti Amerika daripada Prancis. Di Amerika, kebebasan itu pada tingkat individu, berbeda dengan di Kanada yang dipahami sebagai kelompok, komunitas, sehingga ada pengertian mengenai mayoritas dan minoritas. Kembali ke realitas empiris di Indonesia, dengan terancamnya pluralisme di Indonesia, misalnya kasus yang menimpa Usman Roy, Lia Aminuddin, Ahmadiyah atau pengrusakan dan pembakaran gereja, posisi mereka sebagai minoritas di negeri ini terancam dan terus dieksklusi. Menurut Anda, negara dalam hal ini mestinya harus bagaimana? Negara harus intervensi dalam bentuk mencegah terjadinya pengadilan terhadap Usman Roy, Lia Eden, Ahmadiyah, dan sebagainya. Negara berkewajiban untuk turut campur kalau sudah menimbulkan terancam dan tercabutnya keamanan warganya. Yakni, negara harus menindak pihak-pihak yang telah melakukan tindak kekerasan terhadap warga negara lainnya – dengan menegakkan hukum secara konsisten kepada seluruh warga negara tanpa pandang latar belakangnya. Apakah ide-ide kebebasan menunjang bagi kemajuan masyarakat di masa depan, misalnya, berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan? 32 – Membela Kebebasan Beragama (Buku 1)
–Democracy Project– Benar, sangat berhubungan. Sebab, kemajuan tergantung pada keterbukaan dan kebebasan. Karena dengan keterbukaan orang bisa menerima ide-ide baru dan perubahan-perubahan, dengan mengoreksi sistem atau kebijakan yang tidak menguntungkan kepentingan rakyat Liberalisme juga bisa menjurus pada anarkisme, jika dipahami sebagai banyak. Di Indonesia kebetulan agama masih meru- mengandung potensi perpecahan, kebebasan tanpa batas. Pluralisme pakan sumber perpecahan, konflik, karena itu harus diatasi dengan belum merupakan sumber toleransi, saling menghargai, dan saling integrasi. Oleh sebab itulah, di sini, ide-ide tentang menjurus pada anarkisme, jika dipahami memahami. Liberalisme juga bisa kebebasan dalam beragama sebagai kebebasan tanpa batas. dan berkeyakinan harus terus diperjuangkan. John Rawls menyebutkan konsep bermasyarakat sebagai “kerjasama yang adil”. Persoalannya, keadilan bagi minoritas sangat jauh dan mahal, lagi-lagi untuk konteks Indonesia. Dalam hal ini, bagaimana Anda melihat rumusan civil society atau masyarakat dalam membangun kerjasama yang adil itu? Perlu dikemukakan bahwa kebebasan merupakan bagian dari keadilan. Kebebasan akan terlaksana jika setiap orang memperoleh kebebasan sipil. Untuk itu keadilan bisa sangat dibantu oleh paham pluralisme. Karena dengan paham pluralisme setiap orang memperoleh kebebasan yang sama, adil dan setara. Tetapi juga dianjurkan untuk melakukan dialog saling pemahaman, toleransi, dan sebagainya. Untuk hal seperti itu, kita mempunyai istilah yang M. Dawam Rahardjo – 33
- Page 65 and 66: -Democracy Project- menyertai perad
- Page 67 and 68: -Democracy Project- kontekstual. Ha
- Page 69 and 70: -Democracy Project- bisa menjadi ko
- Page 71 and 72: -Democracy Project- memisahkan anta
- Page 73 and 74: -Democracy Project- penting diperha
- Page 75 and 76: -Democracy Project- Seberapa banyak
- Page 77 and 78: -Democracy Project- pok Islam garis
- Page 79 and 80: -Democracy Project- indeks mengenai
- Page 81 and 82: -Democracy Project- ekslusif dan in
- Page 83 and 84: -Democracy Project- nik dan relasi
- Page 85 and 86: -Democracy Project- Membela Kebebas
- Page 87 and 88: -Democracy Project- Sekularisme, li
- Page 89 and 90: -Democracy Project- rupakan suatu p
- Page 91 and 92: -Democracy Project- log yang berbed
- Page 93 and 94: -Democracy Project- tik dengan wahy
- Page 95 and 96: -Democracy Project- orang Asia pada
- Page 97 and 98: -Democracy Project- Mana yang harus
- Page 99 and 100: -Democracy Project- yang lazim dise
- Page 101 and 102: -Democracy Project- negara, maka ha
- Page 103 and 104: -Democracy Project- disebut sebagai
- Page 105 and 106: -Democracy Project- oleh negara. Na
- Page 107 and 108: -Democracy Project- di Dunia Kriste
- Page 109 and 110: -Democracy Project- Liberalisme men
- Page 111 and 112: -Democracy Project- kesadaran. Demi
- Page 113 and 114: -Democracy Project- Demokrasi yang
- Page 115: -Democracy Project- the ultimate tr
- Page 119 and 120: -Democracy Project- Oleh karena itu
- Page 121 and 122: -Democracy Project- oleh beberapa k
- Page 123 and 124: -Democracy Project- Percakapan deng
- Page 125 and 126: -Democracy Project- Sekularisme ser
- Page 127 and 128: -Democracy Project- Di negara seper
- Page 129 and 130: -Democracy Project- ihwal konsep kh
- Page 131 and 132: -Democracy Project- umat manusia? K
- Page 133 and 134: -Democracy Project- dipenjara. Apak
- Page 135 and 136: -Democracy Project- Menurut saya, m
- Page 137 and 138: -Democracy Project- masalah pribadi
- Page 139 and 140: -Democracy Project- tulnya adakah d
- Page 141 and 142: -Democracy Project- lam film-film t
- Page 143 and 144: -Democracy Project- Jadi, menurut s
- Page 145 and 146: -Democracy Project- Alasan yang dik
- Page 147 and 148: -Democracy Project- ada orang yang
- Page 149 and 150: -Democracy Project- Menurut saya, p
- Page 151 and 152: -Democracy Project- Bagaimana Anda
- Page 153 and 154: -Democracy Project- Untuk mengikat
- Page 155 and 156: -Democracy Project- problem kita ti
- Page 157 and 158: -Democracy Project- Di situlah leta
- Page 159 and 160: -Democracy Project- Ketika Islam he
- Page 161 and 162: -Democracy Project- Jadi maksud And
- Page 163 and 164: -Democracy Project- pernah diakomod
- Page 165 and 166: -Democracy Project- Menurut saya, s
–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />
pemerintah curiga terhadap agama, karena agama menimbulkan<br />
sektarianisme, perpecahan, masyarakat menjadi tidak satu, sehingga<br />
negara perlu melakukan intervensi. Namun, saya tetap tidak<br />
setuju dengan hal itu.<br />
Untuk Indonesia, saya cenderung mengikuti Amerika daripada<br />
Prancis. Di Amerika, kebebasan itu pada tingkat individu, berbeda<br />
dengan di Kanada yang dipahami sebagai kelompok, komunitas,<br />
sehingga ada pengertian mengenai mayoritas dan minoritas.<br />
Kembali ke realitas empiris di Indonesia, dengan terancamnya pluralisme<br />
di Indonesia, misalnya kasus yang menimpa Usman Roy, Lia<br />
Aminuddin, Ahmadiyah atau pengrusakan dan pembakaran gereja,<br />
posisi mereka sebagai minoritas di negeri ini terancam dan terus dieksklusi.<br />
Menurut Anda, negara dalam hal ini mestinya harus bagaimana?<br />
Negara harus intervensi dalam bentuk mencegah terjadinya<br />
pengadilan terhadap Usman Roy, Lia Eden, Ahmadiyah, dan sebagainya.<br />
Negara berkewajiban untuk turut campur kalau sudah menimbulkan<br />
terancam dan tercabutnya keamanan warganya. Yakni,<br />
negara harus menindak pihak-pihak yang telah melakukan tindak<br />
kekerasan terhadap warga negara lainnya – dengan menegakkan<br />
hukum secara konsisten kepada seluruh warga negara tanpa pandang<br />
latar belakangnya.<br />
Apakah ide-ide kebebasan menunjang bagi kemajuan masyarakat di<br />
masa depan, misalnya, berkorelasi dengan peningkatan kesejahteraan?<br />
32<br />
– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)