07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

the ultimate truth, dengan mengabaikan keragaman dan hak-hak<br />

warga lainnya.<br />

Tidak apa-apa. Adalah wajar apabila meyakini agamanya sendiri<br />

sebagai yang paling benar. Asal jangan mengatakan kepada setiap<br />

orang bahwa paham saya satu-satunya yang tersahih dan di luar<br />

paham saya tidak ada kebenaran. Itu yang tidak boleh. Sebab, hal<br />

tersebut akan menimbulkan fanatisme, ketertutupan dan kesombongan,<br />

serta arogansi keyakinan. Sikap-sikap seperti inilah yang<br />

berpotensi besar terhadap konflik antaragama.<br />

Kembali ke peran negara dalam mengatur atau merawat perbedaan.<br />

Pengalaman yang sudah ada misalnya Prancis, menyikapi perbedaan<br />

agama dengan diintervensi oleh negara, yaitu negara melarang simbol-simbol<br />

keagamaan ditonjolkan dalam ruang publik. Berbeda dengan<br />

Amerika, misalnya, di mana simbol-simbol agama dalam ruang<br />

publik masih diperbolehkan. Sementara di tempat lain pun berbeda<br />

lagi. Untuk konteks Indonesia, bagaimana pluralisme semestinya diperjuangkan?<br />

Menurut saya, kasus di Prancis sudah melanggar prinsip sekularisme<br />

itu sendiri. Karena negara mengintervensi terlalu jauh.<br />

Itu melanggar hak-hak sipil. Identitas ini penting. Kalau tidak ada<br />

identitas, tidak akan ada perkembangan pemikiran, tidak terjadi<br />

dinamika. Cuma kalau didasari pada keyakinan agama, ini menjadi<br />

berbahaya, karena menimbulkan kesombongan, arogansi, fanatisme,<br />

ketertutupan, otoritarianisme dan penggunaan kekerasan.<br />

Oleh karena itu, identitas ini harusnya merupakan kebudayaan,<br />

dan dalam ruang publik hendaknya terlebih dahulu disaring melalui<br />

moral reasoning, menjadi nilai-nilai yang rasional. Di Prancis,<br />

M. Dawam Rahardjo –<br />

31

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!