07.06.2015 Views

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

Membela Kebebasan Beragama 1 - Democracy Project

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

–<strong>Democracy</strong> <strong>Project</strong>–<br />

konstitusi. Namun, sekarang ini Pakistan telah bergerak menuju<br />

negara sekular.<br />

Yang menjadi pertanyaan: apakah Saudi Arabia dapat dijadikan<br />

model negara Islam yang ideal? Perlu diingat bahwa Saudi Arabia<br />

merupakan sebuah kerajaan ber dasarkan feodalisme Abad Pertengahan.<br />

Di samping itu, tentunya Saudi Arabia merupakan sebuah<br />

sistem teokrasi, sebab mendasarkan diri kepada prinsip kedaulatan<br />

Tuhan. Tetapi dalam praktiknya kedaulatan berada di tangan<br />

bangsawan dan ulama. Saudi Arabia juga merupakan negara persekutuan<br />

antara kaum feodal dari dinasti Ibn Saud dengan kaum<br />

ulama Wahhabi.<br />

Republik Islam Iran juga mendasarkan diri pada prinsip kedaulatan<br />

Tuhan yang diwujudkan dalam kedaulatan kaum ulama<br />

fikih, khususnya keturunan Nabi (ahl al-bayt). Dua model ini tidak<br />

bisa dijadikan sebagai model ideal negara Islam. Karena itu menjadi<br />

pertanyaan: apakah ada model ideal negara Islam selain yang<br />

ditulis dalam teori-teori? Tetapi, teori Islam mengenai negara ini<br />

pun belum berhasil merumuskan model yang universal yang sesuai<br />

dengan masyarakat modern yang majemuk. Karena itu, maka<br />

sebenarnya gerakan politik Islam belum memiliki visi yang jelas<br />

dan harus dirumuskan secara kritis melalui wacana ilmiah, yang<br />

kemudian ditawarkan kepada masyarakat secara demokratis.<br />

Kendati begitu, dalam kaitannya dengan pola hubungan agama<br />

dan politik, terdapat paham yang mungkin dapat disebut sebagai<br />

sekularisme moderat atau sekualarisme parsial. Jadi, jika dirunut<br />

kembali, model sekularisasi ini sebatas dimaknai sebagai proses diferensiasi<br />

antara wilayah privat dan wilayah publik, yang berupaya<br />

meletakkan keyakinan dan peribadatan sebagai wilayah privat atau<br />

urusan pribadi yang sifatnya individual dan tidak bisa diintervensi<br />

20<br />

– <strong>Membela</strong> <strong>Kebebasan</strong> <strong>Beragama</strong> (Buku 1)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!