28.05.2015 Views

Majalah Prasmulyan vol. 4 - Majalah S1 Prasetiya Mulya

“Jelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 ini, banyak kalangan memprediksi bakal semakin banyak akuntan profesional asing yang bekerja di Indonesia. Hal ini menjadi cambuk bagi Indonesia untuk terus menambah akuntan professional.” Lalu, seperti apakah kompetensi akuntan yang dibutuhkan untuk bisa bersaing di persaingan global? Bagaimana usaha perguruan tinggi untuk mencetak lulusan yang kompeten untuk MEA? Simak pembahasan lengkapnya di rubrik Trending Topic. BACA juga artikel-artikel menarik nan inspiratif lainnya di Majalah Prasmulyan vol. 4 : Accounting Career | Auditor, Forensic Accountant, Tax Specialist, Investor Relations Alumni | Bernadette Tracy Ann Business Coaching | Membuka Cabang Usaha Community |Accounting Student Association Executive Talk | Mohammad Nadjikh Internship | Della, Ananta, Ashiva Hall of Fame | Jo Reiner HighSchool Highlight | SMK Tarakanitaprasmul.co Start Up | Fructus Special Reports & Accounting Events

“Jelang pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada akhir tahun 2015 ini, banyak kalangan memprediksi bakal semakin banyak akuntan profesional asing yang bekerja di Indonesia. Hal ini menjadi cambuk bagi Indonesia untuk terus menambah akuntan professional.”

Lalu, seperti apakah kompetensi akuntan yang dibutuhkan untuk bisa bersaing di persaingan global? Bagaimana usaha perguruan tinggi untuk mencetak lulusan yang kompeten untuk MEA?

Simak pembahasan lengkapnya di rubrik Trending Topic.

BACA juga artikel-artikel menarik nan inspiratif lainnya di Majalah Prasmulyan vol. 4 :

Accounting Career | Auditor, Forensic Accountant, Tax Specialist, Investor Relations
Alumni | Bernadette Tracy Ann
Business Coaching | Membuka Cabang Usaha
Community |Accounting Student Association
Executive Talk | Mohammad Nadjikh
Internship | Della, Ananta, Ashiva
Hall of Fame | Jo Reiner
HighSchool Highlight | SMK Tarakanitaprasmul.co
Start Up | Fructus
Special Reports & Accounting Events

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Edisi #04 / 2015<br />

MAJALAH <strong>S1</strong> PRASETIYA MULYA<br />

Indonesia Business Masterpiece.<br />

SOFJAN WANANDI<br />

Bergelut di<br />

Dunia Usaha<br />

Sejak Sekolah<br />

Cover Story.<br />

ANANTA & SACARISSA<br />

Parenting.<br />

SURYADI FAMILY<br />

Kebebasan<br />

& Tanggung<br />

Jawab Bagi<br />

Anak<br />

KOMPETITIF<br />

DI ERA<br />

GLOBALISASI,<br />

BEKALI DIRI<br />

DENGAN ILMU<br />

AKUNTANSI<br />

PRASMULYAN_#04.indd 1 28/05/2015 13:10:00


PRASMULYAN_#04.indd 2 28/05/2015 13:10:00


editor’s note<br />

Halo para pembaca <strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong>. Tepat di bulan Mei 2015 ini<br />

Program <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> kembali menghadirkan <strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong>.<br />

Pada edisi ke-4, <strong>Majalah</strong> <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> ini hadir dengan mengambil<br />

inspirasi dari dunia Akuntansi.<br />

Tak lupa kami ucapkan rasa syukur yang sebesar-besarnya kepada<br />

Sang Pencipta, sehingga redaksi dapat menerbitkan edisi ke-4 <strong>Majalah</strong><br />

<strong>Prasmulyan</strong>. Senang rasanya redaksi bisa menyapa para pembaca<br />

kembali. Semoga informasi yang disajikan pada edisi ke-4 ini dapat<br />

menambah semangat para orangtua, mahasiswa, dan pendidik untuk bisa<br />

meningkatkan kompetensinya.<br />

Pada edisi ke-4 ini redaksi memilih untuk mengangkat tema utama<br />

Accounting. Dalam menghadapi Era Global dan Information<br />

Communication Technology (ICT) seperti sekarang, akuntansi kami anggap<br />

menjadi salah satu tulang punggung dunia bisnis. Untuk membahasnya,<br />

kami mengangkat berbagai sumber yang kompeten di bidang akuntansi,<br />

antara lain : <strong>Mulya</strong>di Setia Kusuma, Head of ACCA; Della Nadya Budiman,<br />

Mahasiswa <strong>S1</strong> Accounting <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>; Sandy Harianto, Ketua Program<br />

Studi <strong>S1</strong> Accounting.<br />

Kami juga menghadirkan inspirasi dari sebuah keluarga akuntan dalam<br />

memberikan kebebasan sekaligus tanggung jawab bagi anaknya. Inspirasi<br />

lainnya hadir pada rubrik Eksekutif Talk yang mengulas tentang peluang<br />

bisnis di sektor perikanan dan kelautan dan sosok Muhammad Nadjikh,<br />

President Director PT Kelola Mina Laut. Untuk para orangtua dan<br />

pendidik, kami menyuguhkan rubrik khusus seputar karier di bidang<br />

Akuntansi yang diharapkan bisa membekali peminat studi akuntansi.<br />

Besar harapan kami majalah <strong>Prasmulyan</strong> bisa menjadi sebuah inspirasi dan<br />

menambah wawasan bagi pembaca. Untuk mengetahui informasi terbaru<br />

dan terlengkap tentang <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>, silahkan kunjungi website :<br />

www.pmbse.ac.id/s1 dan blog www.ceritaprasmul.com<br />

inbox<br />

SUSUNAN TIM REDAKSI<br />

MAJALAH PRASMULYAN<br />

ADVISOR<br />

Rudy Handoko<br />

Sandy Harianto<br />

MANAGING DIRECTOR<br />

Iwan H. Kahfi<br />

EDITOR IN CHIEF<br />

Bachtiar Hakim<br />

REPORTER<br />

Rully<br />

FOTOGRAFER<br />

Rully<br />

DESIGN & LAYOUT<br />

Sabur<br />

Sigit Novianto<br />

Pringsewu, Lampung<br />

“Apakah <strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong> bisa mengangkat profil UKM anak muda<br />

yang ada di luar Jawa? UKM kan sulit dipromosikan di media, siapa<br />

tahu bisa bantu. Semoga <strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong> terbit lebih tebal dan lebih<br />

banyak lagi profil pengusahanya?”<br />

Jawab : Terima kasih atas masukannya dan harapannya. Sebagai<br />

informasi, <strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong> telah menambah 4 halaman sejak edisi<br />

4 ini. Mohon maaf sdr. Sigit, untuk profil UKM kami sejauh ini hanya<br />

mengangkat usaha mahasiswa atau alumni <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> karena<br />

majalah ini merupakan majalah <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>. Sdr. Sigit mungkin<br />

bisa mencoba membuat story tentang usahanya lewat blog sebagai sarana<br />

promosi. Sukses selalu untuk usahanya!<br />

Frans Donggori<br />

Jayapura, Papua<br />

“Terima kasih telah mengedarkan majalah ini ke sekolah saya. Ada anak<br />

murid saya yang tanya, kenapa tidak ada informasi tentang beasiswa di<br />

sini?”<br />

Jawab : Terima kasih telah membaca <strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong>. Ke depannya,<br />

akan kami jajaki untuk melampirkan iklan beasiswa atau profil<br />

penerima beasiswa. Semoga terealisasi.<br />

COVER MODEL<br />

ANANTA PRADIPTA SUDIBYA<br />

SACARISSA SALIM<br />

(mahasiswa <strong>S1</strong> Accounting <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>)<br />

KONSULTAN<br />

PT Media Citra Solusi Komunikasi<br />

Jl. Bendungan Jatiluhur No. 19,<br />

Jakarta Pusat, 10210<br />

Tlp. (021) 5737331 | Fax. (021) 57853226<br />

info@mediacitra.co.id<br />

Surat Pembaca :<br />

majalahprasmulyan@gmail.com<br />

(021) 304 50 500 ext. 2008<br />

PRASMULYAN_#04.indd 3 28/05/2015 13:10:01


4<br />

Index.<br />

6<br />

Trending Topic.<br />

KOMPETITIF DI<br />

ERA GLOBALISASI,<br />

BEKALI DIRI DENGAN<br />

ILMU AKUNTANSI<br />

Menghadapi Era Global dan Information<br />

Communication Technology (ICT) seperti sekarang,<br />

akuntansi dianggap sebagai salah satu tulang<br />

punggung dunia bisnis dan industri.<br />

Cover Story.<br />

30 ANANTA<br />

PRADIPTA<br />

SUDIBYA &<br />

SACARISSA<br />

SALIM<br />

PRASMULYAN_#04.indd 4 28/05/2015 13:10:05


16<br />

Parenting.<br />

Kebebasan<br />

Sekaligus Tanggung<br />

Jawab Bagi Anak<br />

Semakin berkembangnya teknologi di era digital<br />

belakangan ini membuat banyak orang tua yang bingung<br />

dalam mendidik anak. Setiap orang tua memang<br />

menginginkan yang terbaik bagi anaknya. Namun,<br />

apakah orang tua harus mengedepankan ego-nya<br />

ketimbang kenyamanan anak hingga akhirnya anak<br />

merasa terkekang dengan peraturan yang diberikan?<br />

5<br />

9<br />

18<br />

20<br />

22<br />

24<br />

26<br />

28<br />

32<br />

35<br />

36<br />

37<br />

Index.<br />

Calendar Event.<br />

Alumni.<br />

Community.<br />

Parenting.<br />

Hall of Fame.<br />

Start Up.<br />

Executive Talk.<br />

5<br />

Indonesia Business Masterpiece.<br />

Accounting Event.<br />

Internship.<br />

HighSchool Highlight.<br />

Business Coaching.<br />

12<br />

calendar events<br />

April 2015 Mei 2015 Mei 2015<br />

www.ceritaprasmul.com<br />

Seminar “Breaking Barriers” with Dian Sastro &<br />

Alexandra Asmasoebrata<br />

21 April 2015 | 13.30 s/d selesai<br />

Auditorium Gd. William Soeryadjaya Kampus<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD<br />

Info : Twitter @SBprasmul | Instagram :<br />

sbprasmul<br />

Klinik Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)<br />

9 April 2015 | 13.00 – 16.30<br />

Kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD<br />

Info : Sri Rahayu (Entrepreneurship Dev. Center)<br />

021 304 50 500 ext. 2517<br />

Klinik Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)<br />

21 April 2015 | 09.00 – 17.00<br />

Kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD<br />

Info : Sri Rahayu (Entrepreneurship Dev. Center)<br />

021 304 50 500 ext. 2517<br />

Mei 2015<br />

Seminar Nasional “Kewirausahaan Berkelanjutan<br />

Sebagai Pendorong Penjualan UKM di Indonesia”<br />

5 Mei 2015 | 09.00 – 13.30<br />

Graha CIMB Niaga, SCBD Sudirman, Jakarta<br />

Info & Reg : Ibnu 021 304-50 500 ext. 2734 |<br />

seminar2015@pmbs.ac.id<br />

Rountable for Entrepreneurship Educator<br />

11-12 Mei 2015<br />

Kampus Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung / NHI<br />

Info : Sri Rahayu (Entrepreneurship Dev. Center)<br />

021 304 50 500 ext. 2517<br />

Indonesia Investment Banking Competition 2015<br />

- Competition Day<br />

20 Mei 2015 – 22 Mei 2015<br />

Kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD<br />

Info : Twitter / Instagram @iibcpmbs | Randy<br />

+628993727699 | www.iibcpmbs.com<br />

Prasmul Olympics Sports Competition 2015<br />

9 – 23 Mei 2015<br />

Kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD<br />

Info & Reg : Jose 087878706050 |Inst: Prasmul_<br />

Olympics |Twt : PrasmulOlympics |<br />

www.prasmulolympics.com<br />

“Prisoners Escape” Neon Blast Run - Prasmul<br />

Olympics 2015<br />

23 Mei 2015 | 17.00 – 22.00<br />

Kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD<br />

Info & Reg : Jose 087878706050 | Inst: Prasmul_<br />

Olympics | Twt : PrasmulOlympics |<br />

www.prasmulolympics.com<br />

AAPBS Academic Conference - Hosted by :<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> & SBM ITB<br />

14-15 Mei 2015<br />

Grand Nikko Hotel Nusa Dua, Bali<br />

Info : http://www.pmbs.ac.id/aapbs<br />

Admission Test <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> Gel. 5 Jakarta<br />

23 Mei 2015 | 08.00 – 13.00<br />

Kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD<br />

Reg : www.pmsbe.ac.id/s1/admission | Info : @<br />

prasmul<br />

Indonesia Culture and Nationalism (ICN) 2015<br />

ICN Conference 28 Mei 2015 | Food Exhibition 27<br />

Mei - 30 Mei 2015 | ICN Festival 30 Mei 2015<br />

Kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD<br />

Info & Reg : Endi 081232616767 | www.icn-id.com<br />

| @ICN_id<br />

Juni 2015<br />

Business Launch and Investor Day (Blidz)<br />

9 Juni 2015 | 14.00 – 20.00<br />

Assembly Hall, Plaza Bapindo Lt. 9, Menara Bank Mandiri<br />

Info : Adi Setyo 021 304 50 500 ext. 2517<br />

Sanskerta 2015 : Konser Teatrikal “Nusantara Satu”<br />

20 Juni 2015 | 1st show : 15.00 s/d selesai 2nd show :<br />

19.00 s/d selesai<br />

Ciputra Artpreneur Theater, Lotte Kuningan Avenue<br />

Info & Buy Ticket: Adrian Hartanto 0878 8888 3310 |<br />

Irene Octalina 0818 0669 9636)<br />

CreatiFest 2015<br />

13-14 Juni 2015 | 10.00 - 22.00<br />

Sky Garden, Living World Alam Sutera<br />

Info : Sri Rahayu (Entrepreneurship Dev. Center) 021<br />

304 50 500 ext. 2517<br />

#04, April 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 5 28/05/2015 13:10:06


6 Trending Topic.<br />

Kompetitif di Era Globalisasi,<br />

Bekali Diri dengan Ilmu Akuntansi<br />

Pada era globalisasi dan tren Information Communication Technology<br />

(ICT) saat ini, akuntansi kian dianggap sebagai salah satu tulang<br />

punggung bisnis. Isu penerapan ICT dalam akuntansi semakin lumrah<br />

diperbincangkan di negara maju. Berdasarkan data dari Sageworks.<br />

com, 76 persen dari perusahaan jasa akuntansi di AS merasakan bahwa<br />

teknologi dapat berdampak pada kemampuan perusahaan untuk melayani<br />

klien pada 5 tahun ke depan. Wajar apabila perusahaan tersebut akhirnya<br />

memikirkan juga IT outsourching, solusi Cloud-Based, peningkatan<br />

keamanan jaringan, hingga penggunaan sosial media.<br />

Secara global, akuntansi pun<br />

semakin banyak diterapkan di<br />

berbagai skala usaha dan terus<br />

mengalami penambahan standar.<br />

Perusahaan skala besar – terutama<br />

multinasional - memerlukan<br />

laporan keuangan yang lebih<br />

akurat, cepat, terpercaya, dan<br />

memiliki standar internasional<br />

sehingga banyak mengadaptasi<br />

sistem informasi akuntansi<br />

yang terintegrasi ICT. Pada sisi<br />

lain, pelaku Usaha Mikro Kecil<br />

Menengah (UMKM) semakin<br />

banyak dituntut menerapkan<br />

sistem akuntansi, minimal untuk<br />

menghitung aset, unit cost, laba<br />

bersih, pajak, hingga laporan<br />

keuangan sederhana yang sangat<br />

berguna untuk keberlanjutan usaha<br />

mereka.<br />

Bagaimana dengan<br />

Indonesia?<br />

Isu integrasi ICT dan standar<br />

pelaporan keuangan bertaraf<br />

internasional seperti IFRS<br />

sepertinya belum begitu booming<br />

di Indonesia. Isu utama yang<br />

dihadapi Indonesia saat<br />

ini adalah minimnya<br />

jumlah tenaga akuntansi<br />

yang berstandar<br />

internasional jelang<br />

pemberlakuan<br />

Masyarakat Ekonomi<br />

ASEAN (MEA) pada<br />

tanggal 31 Desember 2015<br />

nanti.<br />

Hingga tahun 2014, Pusat<br />

Pembinaan Akuntan dan Jasa<br />

Penilai (PPAJP) Kementerian<br />

Keuangan mencatat setidaknya<br />

ada 226.000 organisasi di<br />

Indonesia yang memerlukan jasa<br />

akuntan. Sayangnya, angkatan<br />

kerja yang tersedia kurang dari<br />

16.000. Artinya, Indonesia masih<br />

kekurangan tenaga akuntan<br />

profesional.<br />

Dalam konteks MEA, jumlah<br />

tenaga akuntan di Indonesia<br />

ini dapat pula dilihat dalam<br />

perbandingannya dengan negara<br />

ASEAN. Menurut data ASEAN<br />

Federations Accountants (AFA)<br />

tentang jumlah anggota asosiasi<br />

akuntan di negara ASEAN<br />

pada tahun 2014, Indonesia<br />

hanya memiliki 17.649 akuntan<br />

profesional yang tergabung dalam<br />

asosiasi – dalam hal ini Ikatan<br />

Akuntan Indonesia (IAI). Jumlah<br />

ini masih kalah dibanding Filipina<br />

(22.072), Singapura (27.394),<br />

Malaysia (30.503), dan Thailand<br />

(57.244).<br />

Begitupun dalam hal jumlah<br />

akuntan publik, Indonesia tetap<br />

kalah dibanding negara tersebut.<br />

Berdasarkan data PPAJP,<br />

dengan memiliki 1.000<br />

PRASMULYAN_#04.indd 6 28/05/2015 13:10:09


Trending Topic.<br />

7<br />

orang akuntan publik pada tahun<br />

2012, Indonesia tertinggal jauh<br />

dengan Malaysia (2.500 akuntan<br />

publik), Filipina (4.941 akuntan<br />

publik), dan Thailand (6.000<br />

akuntan publik). Bila data tersebut<br />

dibandingkan dengan jumlah<br />

penduduk masing-masing negara,<br />

maka Indonesia semakin tertinggal<br />

jauh dengan rasio 1:250.000.<br />

Wajar bila pada awal MEA,<br />

banyak kalangan memprediksi<br />

akan semakin banyak akuntan<br />

profesional asing yang bekerja<br />

di Indonesia. Melihat data<br />

tersebut, kebutuhan untuk terus<br />

menambah akuntan professional<br />

menjadi pekerjaan rumah bagi<br />

pemerintah Indonesia. Sudah<br />

semestinya pula perguruan tinggi<br />

yang menyelenggarakan program<br />

akuntansi ikut mengambil peran<br />

mengedukasi masyarakat tentang<br />

pentingnya akuntansi dalam<br />

sebuah bisnis.<br />

Stereotip Akuntansi<br />

Sayangnya, mengedukasi<br />

masyarakat Indonesia - terutama<br />

kalangan awam – tentang<br />

akuntansi bukanlah perkara<br />

mudah. Akuntansi seringkali dicap<br />

hanya sebatas kegiatan pencatatan<br />

transaksi dagang. Stereotip ini<br />

tanpa sadar telah diwariskan secara<br />

turun-temurun sejak akuntansi<br />

mulai dikenal dari Belanda/<br />

VOC yang menjajah nusantara.<br />

Saat itu, VOC menggunakan<br />

sistem akuntansi kontinental<br />

untuk mencatat semua transaksi<br />

perdagangan yang dilakukan di<br />

Indonesia.<br />

(ACCA) Indonesia, pada<br />

dasarnya orang yang mengerti<br />

akuntansi adalah orang yang<br />

juga mengerti bagaimana suatu<br />

bisnis dapat berjalan hingga<br />

sukses dan begitupun sebaliknya<br />

ketika perusahaan tersebut<br />

bangkrut. Seringkali, lanjut<br />

Muljadi, akuntansi dibutuhkan<br />

para pemimpin bisnis di<br />

Indonesia ketika dihadapkan<br />

pada situasi perekonomian yang<br />

membingungkan.<br />

“Contohnya ketika keuangan dunia<br />

melemah dan persaingan bisnis<br />

makin ketat, pimpinan sekelas<br />

business owner maupun CEO<br />

perusahaan sangat membutuhkan<br />

wawasan finance dan accounting<br />

dalam pengambilan keputusan yang<br />

berorientasi terhadap profit, “ ujar<br />

<strong>Mulya</strong>di yang juga menekankan<br />

agar akuntan membuat laporan<br />

keuangan yang standar dan<br />

bisa memberikan rekomendasi<br />

keputusan bisnis.<br />

Peluang Karier di<br />

Indonesia<br />

<strong>Mulya</strong>di memaparkan bahwa<br />

kesempatan karier di bidang<br />

akuntansi juga memiliki prospek<br />

cerah baik dalam segi jenjang karier<br />

maupun segi kesejahteraan. MEA<br />

sebenarnya menjadi peluang bagi<br />

akuntan asal Indonesia untuk bisa<br />

go international karena tenaga<br />

SANDY HARIANTO<br />

Ketua Program Studi<br />

<strong>S1</strong> Accounting<br />

kerja di seluruh ASEAN dapat<br />

bekerja di negara yang termasuk<br />

dalam wilayah MEA dengan lebih<br />

mudah. Terlebih bagi mereka yang<br />

mempunyai sertifikasi profesi<br />

akuntansi bertaraf internasional.<br />

“Dengan mempunyai sertifikasi<br />

internasional, otomatis seorang<br />

akuntan itu bisa benar-benar<br />

menjadi akuntan profesional yang<br />

bisa bekerja di luar negeri dengan<br />

lebih mudah. Menurut survei<br />

yang dilakukan ACCA di berbagai<br />

negara, yang menjadi tren sekarang<br />

adalah CEO atau business leader<br />

di sebuah perusahaan cenderung<br />

dipilih dari orang yang mengerti<br />

ilmu accounting,” lengkap <strong>Mulya</strong>di.<br />

Melihat latar belakang<br />

sejarah akuntansi<br />

–baik ilmu maupun<br />

praktiknya- yang<br />

terus bergerak mengikuti<br />

perubahan bisnis, maka<br />

menguasai ilmu akuntansi<br />

menjadi salah satu modal<br />

untuk memahami<br />

bisnis. Menurut<br />

Muljadi Budiman,<br />

Head of Association<br />

of Chartered<br />

Certified Accountants<br />

Kerjasama <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> dengan PwC Indonesia<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 7 28/05/2015 13:10:12


8<br />

Trending Topic.<br />

Pembelajaran Akuntansi<br />

Prospek cerah yang menyongsong<br />

profesi akuntan tentunya perlu<br />

dilengkapi dengan kemampuan dan<br />

kompetensi diri. Bekal ilmu dan<br />

pengalaman praktek yang cukup<br />

selayaknya ditanamkan sejak calon<br />

akuntan mengemban pendidikan<br />

akuntansi di perguruan tinggi.<br />

Melihat kebutuhan ini, <strong>S1</strong><br />

Accounting <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

menekankan tiga hal yang menjadi<br />

fokus utamanya. Menurut Sandy,<br />

Harianto, Ketua Program Studi <strong>S1</strong><br />

Accounting <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>, fokus<br />

yang pertama adalah pemahaman<br />

mahasiswa akan konsep akuntansi<br />

secara keseluruhan serta bagaimana<br />

penerapan konsep tersebut di<br />

lapangan.<br />

global,” harap peraih gelar Master of<br />

Business Accounting dari Monash<br />

University, Australia ini.<br />

Selain itu, lanjut Sandy, mahasiswa<br />

juga diikutsertakan dalam kegiatan<br />

untuk memperkaya sudut pandang<br />

mahasiswa seperti praktikum, field<br />

project, community development,<br />

company visit, seminar, mini audit<br />

lab, dan workshop.<br />

Sandy menjamin selama empat<br />

tahun, mahasiswa akan diajar dan<br />

dididik oleh tenaga pengajar tetap<br />

yang sebagian besar memiliki<br />

pengalaman professional.<br />

Sementara itu. untuk pengajar<br />

part-time biasanya diisi oleh para<br />

profesional dengan spesialisasi<br />

tertentu.<br />

Pengalaman Mahasiswa<br />

Della Nadya Budiman, mahasiswa<br />

<strong>S1</strong> Accounting <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

turut merasakan pentingnya ilmu<br />

akuntansi di jaman persaingan<br />

bisnis yang semakin ketat.<br />

“Selama beberapa tahun terakhir,<br />

penerapan akuntansi di seluruh<br />

dunia saja mulai berubah dari<br />

GAAP menjadi IFRS, termasuk<br />

di Indonesia. Setiap tahunnya,<br />

peraturan akuntansi Indonesia<br />

pun hampir selalu mengalami<br />

perubahan baik yang minor<br />

maupun major. Oleh karena itu,<br />

para akuntan pun harus fleksibel<br />

dan tetap up to date dengan berita<br />

dan informasi terbaru,” tanggap<br />

mahasiswi yang baru saja menjalani<br />

magang di PwC Indonesia.<br />

Pembentukan karakter juga menjadi<br />

salah satu fokus utama. Melihat<br />

semakin dinamisnya perkembangan<br />

dunia akuntansi global dan semakin<br />

terbukanya peluang untuk ‘go<br />

international’, maka karakter menjadi<br />

salah satu hal penting yang dilihat<br />

oleh para pengguna lulusan program<br />

akuntansi, baik dari Kantor Akuntan<br />

Publik (KAP) maupun badan usaha.<br />

“Misalnya untuk mata kuliah pajak<br />

diajar oleh direktur konsultan<br />

“Oleh karena itu, penting bagi saya sebagai calon lulusan<br />

akuntansi untuk bisa menambah standar dengan sertifikasi<br />

profesi akuntansi bertaraf internasional, beberapa di antaranya<br />

seperti ACCA atau CPA untuk dapat bekerja secara<br />

profesional,” Della Nadya<br />

pajak, mata kuliah forensic<br />

accounting diajar oleh partner KAP.<br />

Mata kuliah auditing sebagian sesi<br />

perkuliahan diisi oleh para manajer<br />

dari KAP yang memiliki kerja sama<br />

dengan <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> seperti<br />

PricewaterhouseCoopers (PwC) dan<br />

BDO,” ujar Sandy.<br />

Sebagai mahasiswa tingkat akhir<br />

yang akan langsung merasakan<br />

dampak MEA saat lulus kuliah,<br />

Della mengaku sudah punya modal<br />

dan strategi untuk menghadapi<br />

ketatnya persaingan dunia di<br />

bidang akuntansi.<br />

“Oleh karena itu, penting bagi saya<br />

sebagai calon lulusan akuntansi<br />

untuk bisa menambah standar<br />

dengan sertifikasi profesi akuntansi<br />

bertaraf internasional, beberapa<br />

di antaranya seperti ACCA atau<br />

CPA untuk dapat bekerja secara<br />

profesional,” pungkasnya.[]<br />

Fokus yang ketiga adalah<br />

kemampuan bersaing secara global.<br />

Dengan perkembangan globalisasi<br />

dan pasar bebas, implementasi<br />

MEA dan dinamika perkembangan<br />

standar akuntansi internasional,<br />

maka kompetensi profesional<br />

menjadi salah satu faktor utama<br />

untuk memenangkan persaingan.<br />

“Model pembelajaran ini akan<br />

mempersiapkan lulusan berkarakter<br />

dengan kemampuan analisa yang<br />

baik karena adanya pemahaman<br />

yang menyeluruh, mampu menjadi<br />

‘problem solver’ dan memiliki<br />

kompetensi untuk bersaing secara<br />

Untuk meningkatkan kompetensi<br />

mahasiswa guna bersaing di<br />

dunia global, <strong>S1</strong> Accounting<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> mengadakan<br />

kerja sama dengan lembaga profesi<br />

internasional seperti ACCA. Kerja<br />

sama juga dilakukan dengan<br />

penyedia perangkat lunak<br />

ERP ternama di dunia, SAP di<br />

dalam bentuk SAP University<br />

Alliance. Kerja sama ini<br />

memungkinkan mahasiswa <strong>S1</strong><br />

Accounting <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

mempelajari berbagai modul yang<br />

ada di dalam SAP sebagai bagian<br />

dari praktek perkuliahan.<br />

DELLA NADYA BUDIMAN<br />

Mahasiswi <strong>S1</strong> Accounting<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

PRASMULYAN_#04.indd 8 28/05/2015 13:10:12


Alumni. 9<br />

Bernadette Tracy Ann<br />

“Sistem Kuliah <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

Mirip Jaring Laba-Laba”<br />

Itulah kesan <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> di<br />

mata perempuan yang akrab<br />

disapa Tracy , kepada <strong>Majalah</strong><br />

<strong>Prasmulyan</strong> saat ditemui di<br />

kantornya di Head Office Nutrifood<br />

Indonesia. Dara kelahiran Bogor, 26<br />

tahun silam ini mengaku dirinya<br />

tidak salah telah mengambil <strong>S1</strong><br />

Bisnis konsentrasi Finance di <strong>S1</strong><br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>.<br />

“Saya menyukai tantangan<br />

dan dengan kuliah di finance,<br />

saya merasa bisa mendapatkan<br />

tantangan itu,” ujar Tracy yang<br />

menjabat sebagai Managerial<br />

Accounting Associate di PT<br />

Nutrifood Indonesia.<br />

Menurut alumni SMA Regina Pacis<br />

Bogor ini kesibukan dan tugas<br />

yang berat yang didapatnya semasa<br />

kuliah di Finance membuat dirinya<br />

tidak kaget lagi saat terjun di dunia<br />

kerja.<br />

“Sistem kuliah <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

mirip jaring laba-laba, karena<br />

antara mata kuliah yang satu<br />

dengan yang lainnya saling<br />

berkesinambungan, jadi secara<br />

tidak langsung sisi personal kita<br />

juga ikut ter-develop,” Tracy<br />

mengisahkan.<br />

Bernadette Tracy Ann, Managerial Accounting Associate di PT Nutrifood Indonesia<br />

Sebagai alumni, Tracy juga<br />

berbagi pengalaman atas apa<br />

yang ia dapat dalam dunia kerja,<br />

termasuk saat menghadapi berbagai<br />

permasalahan.<br />

“Mengatasi masalah itu harus<br />

dibawa fun, karena dengan emosi<br />

hanya akan membuat kerja kita<br />

jadi berantakan. Begitu juga<br />

dengan rekan kerja kita, jangan<br />

terlalu berlebihan menganggap<br />

mereka sebagai saingan, apalagi<br />

merasa takut tersaingi. Hal itu<br />

akan membuat kita menutup<br />

diri dan membuat kita jadi tidak<br />

berkembang . Jadi anggaplah<br />

persaingan dengan sewajarnya,<br />

dan hadapi dengan santai. ” tutur<br />

putri dari pasangan Andrianus<br />

Dharmawan dan Lindia Chandra.<br />

Di akhir perbincangan, Tracy<br />

berpesan kepada mahasiswa <strong>S1</strong><br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> agar sejak masih<br />

kuliah terus mempersiapkan diri<br />

untuk terjun ke dunia kerja. []<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 9 28/05/2015 13:10:16


10 Special Report.<br />

Entrepreneur Day 2015<br />

Mencoba menghadirkan<br />

inovasi budaya dan<br />

teknologi dalam konteks<br />

peluang bisnis, Entrepreneur<br />

Day 2015 hadir mengusung<br />

tema “Indonesian Entrepreneur<br />

Action Through Social and<br />

Technology”. Ajang tahunan<br />

yang sudah sepuluh kali<br />

digelar ini mewadahi 51 hasil<br />

kreasi bisnis (prototip produk)<br />

dari mahasiswa <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> semester 1 sebagai tugas<br />

proyek mata kuliah Technology<br />

Based Business dan 30 bisnis<br />

mahasiswa semester 3 proyek mata<br />

kuliah Business Creation.<br />

Ajang pameran bisnis yang<br />

diadakan oleh <strong>S1</strong> Business <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> ini diselenggarakan selama<br />

tiga hari di Mall @ Alam Sutera,<br />

Tangerang pada tanggal 14-18<br />

Januari 2015 dengan jumlah<br />

pengunjung mencapai sekitar<br />

17.000 orang.<br />

Dari keseluruhan 81 bisnis<br />

yang dipamerkan tersebut,<br />

pihak kampus mengumumkan<br />

beberapa bisnis terbaik<br />

pada Awarding Night yang<br />

berlangsung hari Minggu (18/01)<br />

malam. Bisnis mahasiswa<br />

yang mendapat penilaian<br />

dari juri akademisi, praktisi,<br />

pengusaha, dan media massa ini<br />

tersebar dalam kategori Digital<br />

Application, Creative, Souvenir,<br />

Household Appliance, Traditional<br />

Games, Favorite Showcase,<br />

Creative Products, Beauty Care<br />

and Personal Goods, Apparel and<br />

Footwear Product, Organic Food<br />

Product, Food and Beverages<br />

Product.<br />

Fakta lainnya yang dari eksibisi ini,<br />

panitia memperhitungkan jumlah<br />

sales setiap tenant dan Cameleon<br />

tampil sebagai peraih sales tertinggi<br />

lewat produk tas backpack unik<br />

dengan jumlah penjualan 18 juta<br />

rupiah selama 3 hari. Kegiatan<br />

eksibisi ED ini juga melengkapi<br />

rangkaian Entrepreneur Day 2015<br />

lainnya, yakni Entrepreneurship<br />

Talkshow, Cooking Demo,<br />

Cooking Competition, serta<br />

Workshop Keuangan dan<br />

Pemasaran esok harinya. []<br />

Marketing Attack Day 2015<br />

Dunia pariwisata Indonesia<br />

menyimpan banyak<br />

keindahan dan potensi<br />

bisnis yang dapat dikembangkan<br />

di dalamnya. Dalam rangka<br />

mendukung kemajuan Pariwisata<br />

Indonesia, Marketing Attack<br />

Day (MAD) 2015 mengambil<br />

tema “Limitless Indonesia”<br />

untuk menyadarkan masyarakat<br />

bahwa Indonesia memiliki<br />

sangat banyak potensi pariwisata<br />

dan coba membahasnya lewat<br />

perspektif orang-orang yang<br />

telah berpengalaman dalam<br />

mengeksplorasi Indonesia.<br />

Ajang eksibisi MAD yang<br />

diselenggarakan di Mall Kuningan<br />

City pada 24-25 Januari 2015 ini<br />

menampilkan hasil penelitian<br />

mahasiswa <strong>S1</strong> Marketing <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> tentang objek pariwisata<br />

di Indonesia. Lewat visualisasi<br />

yang kreatif di setiap booth,<br />

panitia mengajak para pengunjung<br />

berpetualang mengelilingi icon-icon<br />

Indonesia.<br />

Keenan Pearce, salah satu pembicara<br />

menyebut cara mempromosikan<br />

Indonesia adalah menjalankan<br />

gagasan-gagasan kreatif dengan cara<br />

yang tidak biasa, khususnya melalui<br />

social media. Sepaham dengan<br />

Keenan, Ernanda Putra sebagai<br />

selebritis instagram memandang<br />

bahwa upaya yang terbaik adalah<br />

terus-menerus mengekspos sisi cantik<br />

Indonesia menggunakan potensi<br />

digital yang kita punya.<br />

Seminar ini juga menampilkan Sapta<br />

Nirwandar, Komunitas Mahitala,<br />

Unilever, dan Wanadri dalam sesi talk<br />

show dan workshop tematik bagi para<br />

pecinta jalan-jalan dan dunia usaha.<br />

Dalam Workshop, mereka secara<br />

langsung membimbing para peserta<br />

workshop dalam menyelesaikan<br />

sebuah kasus pemasaran pariwisata.<br />

Ketua Panitia MAD, Alrino,<br />

mengatakan bahwa di tengah<br />

menjamurnya tren traveling di<br />

kalangan anak muda, terdapat dua<br />

tantangan bagi Pariwisata Indonesia,<br />

yakni edukasi mengenai traveling<br />

attitude dan data. Tantangan ini coba<br />

diambil oleh mahasiswa <strong>S1</strong> Marketing<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> lewat project<br />

matakuliah Consumer Behaviour,<br />

Marketing Research, dan Integrated<br />

Marketing Communication.<br />

Mereka menampilkan banyak hasil<br />

riset seperti ekspektasi khalayak<br />

tentang pariwisata Indonesia, alasan<br />

mengunjungi sebuah destinasi<br />

pariwisata dan jenis-jenis atraksi yang<br />

diminati. []<br />

PRASMULYAN_#04.indd 10 28/05/2015 13:10:16


Community Development 2015<br />

endampingan yang<br />

intensif dan berkelanjutan<br />

Pdiyakini akan menjamin<br />

keberlangsungan bisnis mitra Usaha<br />

Mikro dan Kecil (UMK). Penguatan<br />

kapasitas sumber daya manusia<br />

menjadi kunci terciptanya pelaku<br />

usaha tangguh di daerah Cianjur.<br />

Hal ini dikatakan Ketua Program<br />

Sarjana <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> School<br />

of Business and Economics, Dr.<br />

Rudy Handoko saat membuka<br />

kegiatan UMK Expo Saung Rahayat<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> di Alun-Alun<br />

Kecamatan Cibeber, Kabupaten<br />

Cianjur.<br />

Kecamatan Cibeber sendiri telah<br />

2 tahun menjadi daerah binaan<br />

Community Development <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>. Sebelumnya, program<br />

kemitraan ini telah dijalankan<br />

selama tiga tahun di kecamatan<br />

Sukaluyu, Cianjur dan Sukabumi.<br />

Kegiatan ini terbukti mampu<br />

meningkatkan motivasi dan<br />

kemampuan manajerial mitra<br />

UMK.<br />

Nining, mitra binaan asal Desa<br />

Mayak Kecamatan Cibeber,<br />

Kabupaten Cianjur, Jawa Barat<br />

menuturkan, usaha mie ayam<br />

warna “Miaw” yang dirintisnya<br />

mengalami peningkatan<br />

kapasitas produksi dan variasi<br />

produknya setelah mendapatkan<br />

pendampingan selama 2 tahun dari<br />

para mahasiswa <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>.<br />

Selain Nining banyak produk hasil<br />

kemitraan seperti ragam keripik,<br />

kue basah, abon, minuman, obat<br />

herbal, dessert, kuliner panggang,<br />

hingga berbagai kerajinan seperti<br />

batik, hiasan, kerudung, dan lainlain.<br />

Kegiatan Community Development<br />

ini juga mendapat apresiasi positif<br />

dari pihak kecamatan. Ucup<br />

Witamihardja, Camat Cibeber<br />

Special Report.<br />

11<br />

memaparkan bahwa kegiatan<br />

perekonomian lokal di daerahnya<br />

semakin berkembang dengan adanya<br />

pendampingan dari mahasiswa selama<br />

dua tahun ini.<br />

Pada sisi lainnya, kegiatan Comdev ini<br />

mampu memberikan makna tersendiri<br />

bagi mahasiswa untuk mengenal<br />

lebih jauh keadaan sebenarnya di luar<br />

kampus. Maklum saja, acara kegiatan<br />

ini menuntut mahasiswa untuk tinggal<br />

di daerah tersebut selama minimal<br />

tiga minggu​dan mendampingi<br />

pengembangan usahanya selama satu<br />

semester penuh​. []<br />

Pop Up Market 2015<br />

eakan ingin mengulang<br />

sebuah “perayaan besar”<br />

Stentang bangkitnya merek<br />

lokal, Pop Up Market kembali<br />

pada tahun 2015 ini lewat tema<br />

Champs d`Elysees, Paris. Acara<br />

bazaar tematik tahunan yang<br />

diselenggarakan oleh mahasiswa <strong>S1</strong><br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> School of Business<br />

and Economics ini digelar pada<br />

12-15 Maret 2015 di Lotte Shopping<br />

Avenue, Jakarta.<br />

Sejak pertama diadakan 2012<br />

lalu, menurut Gary Evano Daniel,<br />

Chairman of Pop Up Market 2015<br />

bazaar ini telah berkontribusi<br />

sebagai wadah berkembangnya 210<br />

brand lokal dan mengembangkan<br />

rasa kecintaan masyarakat terhadap<br />

hasil karya anak bangsa. Selain<br />

ingin membuktikan produk lokal<br />

tidak kalah kualitasnya dengan<br />

produk luar negeri, bazaar ini juga<br />

diadakan untuk menginspirasi<br />

generasi muda lainnya untuk<br />

menjadi entrepreneur sejati.<br />

Kolaborasi esensi lokal Pop Up<br />

dengan kemasan internasional<br />

terlihat pada tema yang diangkat.<br />

Menurut Gary, dekorasi dan<br />

gimmick yang menyerupai Champs<br />

d`Elysees sebagai jalan terindah<br />

sekaligus kawasan fesyen terbesar<br />

di Paris sengaja diwujudkan untuk<br />

memberi pengalaman dan pelajaran<br />

baru bagi para pengunjung. Pada<br />

sisi lainnya. perasaan untuk<br />

mencintai produk lokal akan<br />

bergelora ketika pengunjung<br />

berinteraksi dengan para tenant<br />

yang tersebar di area seluas 2063<br />

meter persegi. Tercatat, ada 90<br />

merek lokal yang berpartisipasi<br />

setelah panitia melakukan<br />

kurasi terhadap 400 merek yang<br />

mendaftar. Tenant yang bergabung<br />

merupakan bisnis start up dan<br />

brand lokal terpilih dari kategori<br />

fashion, creative, dan food and<br />

beverages.<br />

Dari segi pengunjung, Pop Up<br />

Market 2015 mampu menyedot<br />

50.635 pengunjung selama empat<br />

hari. Melihat statistik selama empat<br />

tahun penyelenggarannya, tren<br />

jumlah pengunjung Pop Up Market<br />

ini selalu naik setiap tahunnya.<br />

Pada 2012 dihadiri 13.790<br />

pengunjung, 27590 (tahun 2013),<br />

dan 30326 pada tahun 2014.<br />

Ajang Pop Up Market ini juga<br />

diramaikan dengan fashion show,<br />

DJ, music performances, street<br />

painters, workshop, dan thematic<br />

gimmicks. Sebelum menggelar<br />

exhibition-nya, Pop Up Market<br />

2015 membuat 2 acara pre, yakni<br />

: Pop Up Initiative dan Pop Up<br />

Garage. []<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 11 28/05/2015 13:10:18


12 Special Report.<br />

Angkat Ide Event<br />

Kreatif Anak Muda<br />

Acara Creative Event<br />

Competition (CREATION)<br />

yang digagas oleh <strong>S1</strong><br />

Event <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> berhasil<br />

mengangkat potensi kreatif generasi<br />

muda Indonesia di bidang event.<br />

Ide-ide keren mereka dalam<br />

menciptakan sebuah event yang<br />

unik terlihat pada babak final yang<br />

diikuti sepuluh tim finalis hasil<br />

seleksi dari total 60 tim SMA/<br />

sederajat dari seluruh Indonesia.<br />

Pada ajang eksibisi yang digagas <strong>S1</strong><br />

Event <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>, sepuluh tim<br />

finalis ini memamerkan rancangan<br />

event-nya di 5 th Fl West Mall, Grand<br />

Indonesia selama dua hari pada<br />

tanggal 28 Februari – 1 Maret 2015.<br />

Konsep event yang ditampilkan<br />

oleh finalis pada CREATION pun<br />

beragam mulai dari event budaya,<br />

olahraga, kuliner, fashion dan<br />

musik.<br />

Kesepuluh finalis berasal dari<br />

SMAK 4 Penabur, SMA Global<br />

Prestasi, SMA Don Bosco 3, SMA<br />

Santa Laurensia, SMA Athalia, SMA<br />

Kusuma Bangsa Palembang, SMA<br />

Madania, SMA PKP Jakarta Islamic<br />

School, dan SMAN 81 Jakarta.<br />

Pada pengumuman pemenang<br />

CREATION 2015, juara 1<br />

diraih oleh SMA Madania yang<br />

beranggotakan Raras Bunga Iswara<br />

dan Maula Nadya dengan konsep<br />

event “Forest Run”, yaitu dimana<br />

peserta acara berlari sejauh 5<br />

kilometer untuk menanam 1 pohon<br />

di lokasi yang telah ditentukan.<br />

Juara kedua diraih oleh SMA<br />

Santa Laurensia dengan anggota<br />

Michelle Tanuwidjaya, Anastasya<br />

Lavenia, dan Wilsa Naomi dengan<br />

konsep event “Kopi Darat”,<br />

yang merupakan acara untuk<br />

mengingatkan pengunjungnya pada<br />

tren di tahun 90-an.<br />

Juara ketiga diraih oleh SMA<br />

PKP Jakarta Islamic School<br />

dengan anggota Shafira Rosyid,<br />

Fillah Fernanada, dan Sylvia<br />

Bonetha dengan konsep event<br />

“AADP”, dengan ide mengadakan<br />

penampilan musik, permainan<br />

tradisional, serta berbagai kuliner<br />

di siang hari dengan memberikan<br />

atmosfer malam hari (gelap).<br />

Hadiah untuk masing-masing<br />

pemenang adalah Rp 15.000.000<br />

(juara 1), Rp 10.000.000 (juara<br />

2), Rp 7.000.000 (juara 3), dan Rp<br />

3.000.000 (Juara Favorit).<br />

Menurut Alifi, project Officer<br />

CREATION dari <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>,<br />

acara ini ingin menekankan<br />

Siswa SMA peserta kompetisi CREATION<br />

pentingnya perencanaan event<br />

yang baik. Poin penting yang<br />

menjadi penilaian juri selain<br />

kreatifitas konsep, adalah<br />

realisasi konsep itu sendiri<br />

mulai dari membuat budget<br />

acara, timeline persiapan acara,<br />

pemilihan lokasi dan waktu,<br />

sponsor dan media partner<br />

yang sesuai, serta proyeksi<br />

keuntungan.<br />

Selain menawarkan ide-ide segar,<br />

CREATION juga menyuguhkan<br />

talkshow dari para praktisi event<br />

untuk para pengunjung seperti<br />

William Ernest Silanoe dari<br />

Broadway Entertainment, Diaz<br />

Parzada dari Jakarta Fashion<br />

Week, dan Masany Audri dari<br />

Deteksi Jawa Pos. Sesaat sebelum<br />

pengumuman pemenang,<br />

pengunjung juga dihibur dengan<br />

penampilan HiVi! sebagai<br />

bintang tamu. []<br />

PRASMULYAN_#04.indd 12 28/05/2015 13:10:18


Special Report.<br />

AIESEC <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> Kirim<br />

24 <strong>Prasmulyan</strong> ke Luar Negeri<br />

13<br />

AIESEC LC <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

kembali mengadakan<br />

program pertukaran pelajar<br />

bernama Global Youth Program<br />

(GYAP) pada periode Winter<br />

(Februari-Maret) 2015. Sebanyak<br />

24 mahasiswa <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

ditempatkan di berbagai negara<br />

untuk menggarap sebuah proyek<br />

sosial bersama 5 hingga 15 orang<br />

dari berbagai penjuru dunia.<br />

Berbagai pengalaman lintas<br />

budaya nan seru didapatkan para<br />

peserta GYAP. Dengan durasi<br />

rata-rata enam pekan, para peserta<br />

GYAP di Turki<br />

Proyek Sosial<br />

merasakan berbagai kegiatan<br />

seperti charity, workshop/pelatihan,<br />

pengajaran, visitasi ke lembaga<br />

sosial, diskusi antar budaya hingga<br />

fun traveling. Negara tujuan pada<br />

periode ini antara lain: Ceko,<br />

Bosnia, Kirgistan, Turki, Tiongkok,<br />

Taiwan, Korea Selatan, Filipina,<br />

Malaysia, dll.<br />

Kabar baiknya, peserta GYAP yang<br />

masih mahasiswa tingkat pertama<br />

dapat menjadikan GYAP ini sebagai<br />

kegiatan wajib magang atau On The<br />

Job Training (OJT) yang diakui<br />

oleh Program <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>.<br />

Tercatat, sebanyak 12 peserta<br />

pada tahun ajaran 2013/2014 dan<br />

13 mahasiswa pada tahun ajaran<br />

2014/2015 menjadikan GYAP<br />

sebagai OJT-nya.<br />

Menurut Tizar Shahwirman,<br />

Presiden AIESEC LC <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>, program ini memang<br />

berusaha mengembangkan<br />

kepemimpinan mahasiswa lewat<br />

pendekatan multikultural.<br />

“Kalau kita terbiasa tukar pikiran<br />

dan kerjasama dengan orang dari<br />

beragam kultur tentunya bisa<br />

mengasah jiwa kepemimpinan,<br />

selain itu merantau di negeri orang<br />

bisa melatih kemandirian,” ujar<br />

mahasiswa <strong>S1</strong> Marketing Batch<br />

2013 ini.<br />

Untuk menjadi peserta exchange<br />

GYAP sendiri, terdapat seleksi<br />

interview dan berbagai program<br />

pembekalan sehingga peserta tidak<br />

mengandalkan modal nekat dan<br />

uang saja untuk merantau ke negeri<br />

orang. AIESEC turut membekali<br />

mahasiswa peserta GYAP dengan<br />

program Induction, Lead Session,<br />

dan Outgoing Preparation<br />

Seminar. Lewat program ini,<br />

lanjut Tizar, peserta akan paham<br />

tentang organisasi AIESEC, time<br />

management, pengetahuan tentang<br />

culture shock, how to handle getting<br />

lost, dan pembekalan logistik.<br />

Selain mengirimkan mahasiswa ke<br />

luar negeri, AIESEC LC <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> juga menerima pertukaran<br />

mahasiswa dari luar negeri untuk<br />

negara tujuan Indonesia. Menurut<br />

Tizar, jumlah peserta exchange<br />

dari luar negeri selalu meningkat<br />

setiap tahunnya. “Rata-rata<br />

pesertanya berasal dari India,<br />

USA, Belanda, Hongkong, China,”<br />

ungkap Tizar.<br />

Pada bulan Juli mendatang,<br />

rencananya AIESEC akan kembali<br />

memberangkatkan peserta GYAP<br />

ke berbagai negara. Simak terus<br />

kisah-kisah seru <strong>Prasmulyan</strong> di<br />

luar negeri di situs<br />

www.aiesecpm.org !<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 13 28/05/2015 13:10:19


14Accounting Career.<br />

Auditor Keuangan<br />

Setidaknya ada dua definisi<br />

auditor. Pertama, auditor<br />

merupakan profesi yang<br />

memiliki kualifikasi tertentu dalam<br />

melakukan proses penilaian atas<br />

laporan keuangan dan kegiatan<br />

suatu perusahaan atau organisasi.<br />

Definisi kedua menurut akuntan<br />

publik, auditor adalah profesi<br />

yang melakukan pemeriksaan<br />

(examination) secara objektif atas<br />

laporan keuangan suatu perusahaan<br />

atau organisasi lain dengan tujuan<br />

untuk menentukan apakah laporan<br />

keuangan tersebut menyajikan<br />

secara wajar, dalam semua hal yang<br />

material, posisi keuangan dan hasil<br />

usaha perusahaan atau organisasi<br />

tersebut.<br />

Bagaimana prospek karier<br />

auditor keuangan?<br />

Seorang auditor selalu saja<br />

dibutuhkan dan ia bisa bekerja di<br />

pemerintah, perusahaan, maupun<br />

independen. Hal ini karena profesi<br />

ini terbagi menjadi 3 jenis, antara<br />

lain :<br />

1) Auditor Pemerintah<br />

Auditor pemerintah adalah<br />

auditor yang bekerja untuk<br />

pemerintah.<br />

2) Auditor Internal<br />

Auditor internal adalah auditor<br />

yang merupakan pegawai dari<br />

suatu entitas (pegawai suatu<br />

perusahaan atau organisasi),<br />

mereka dipekerjakan oleh<br />

sebuah entitas.<br />

3) Auditor Eksternal atau<br />

Akuntan Publik<br />

Auditor eksternal adalah<br />

auditor yang bekerja kepada<br />

Kantor Akuntan Publik (KAP).<br />

Seiring dengan perkembangan<br />

teknologi informasi yang ada saat<br />

ini, profesi auditor juga mengalami<br />

perkembangan yaitu auditor sistem<br />

informasi. Hal ini didasari dengan<br />

semakin banyak transaksi keuangan<br />

yang berjalan dalam sebuah sistem<br />

komputer. Saat ini auditor sistem<br />

informasi umumnya digunakan<br />

pada perusahaan-perusahaan besar<br />

yang sebagian besar transaksi<br />

berjalan secara otomatis.<br />

Bagaimana pekerjaan<br />

seorang auditor keuangan?<br />

Tanggung jawab yang perlu<br />

dilakukan oleh para auditor dalam<br />

menjalankan tugasnya, antara lain<br />

: merencanakan, mengendalikan,<br />

mencatat pekerjaannya,<br />

mengetahui sistem pencatatan dan<br />

pemrosesan transaksi dan menilai<br />

kecukupannya sebagai dasar<br />

penyusunan laporan keuangan.<br />

Auditor juga akan memperoleh<br />

bukti audit yang relevan dan<br />

reliable untuk memberikan<br />

kesimpulan rasional.<br />

Selain itu, auditor juga bertugas<br />

meninjau ulang laporan keuangan<br />

yang relevan dalam hubungannya<br />

dengan kesimpulan yang diambil<br />

berdasarkan bukti audit lain yang<br />

didapat dan untuk memberi dasar<br />

rasional atas pendapat mengenai<br />

laporan keuangan.<br />

Bagaimana cara menjadi<br />

auditor keuangan?<br />

Untuk menjadi auditor keuangan<br />

yang profesional tentunya harus<br />

menyelesaikan program <strong>S1</strong><br />

Akuntansi. Selanjutnya, untuk<br />

bisa bekerja di perusahaan atau<br />

di KAP dalam negeri, peminat<br />

memerlukan sertifikat tanda lulus<br />

Ujian Sertifikat Akuntan Publik<br />

(USAP) yang diselenggarakan<br />

oleh Institut Akuntan Publik<br />

Indonesia (IAPI). Lulusan <strong>S1</strong> atau<br />

D4 Akuntansi bisa menempuh<br />

ujian CPA. Dengan mengantongi<br />

CPA, akuntan bisa bekerja<br />

sebagai auditor di KAP berskala<br />

internasional.<br />

Selain itu, ada persyaratan<br />

yang harus dilakukan untuk<br />

mendapatkan izin membuka<br />

KAP, yakni pengalaman praktik<br />

di bidang audit umum atas<br />

laporan keuangan paling sedikit<br />

1000 jam dalam 5 tahun terakhir<br />

dan paling sedikit 500 jam di<br />

antaranya memimpin dan atau<br />

mensupervisi perikatan audit<br />

umum, yang disahkan oleh<br />

Pemimpin / Rekan KAP.<br />

Untuk karakternya, Auditor juga<br />

disarankan untuk terbiasa dalam<br />

traveling dan mampu berperan<br />

layaknya detektif. Kadang<br />

ia harus memeriksa pabrik,<br />

tambang di pedalaman, kantor<br />

perusahaan di kota lain, dan<br />

tempat lainnya.[]<br />

PRASMULYAN_#04.indd 14 28/05/2015 13:10:20


Accounting Career. 15<br />

Ahli Perpajakan<br />

Akuntansi Perpajakan (tax<br />

accounting) adalah bidang<br />

akuntansi yang bertujuan<br />

untuk menetapkan besar kecilnya<br />

jumlah pajak. Laporan Akuntansi<br />

Pajak disusun serta disajikan<br />

berdasarkan pada peraturan<br />

perpajakan yang berlaku di sebuah<br />

negara.<br />

Bagaimana prospek karier<br />

akuntan perpajakan?<br />

Pekerjaan di bidang perpajakan<br />

merupakan pekerjaan yang sangat<br />

berperan penting dalam keuangan<br />

negara. Pemerintah sangat<br />

membutuhkan akuntan perpajakan<br />

yang berkompeten dalam membuat,<br />

mengelola sistem perpajakan dan<br />

penerimaan pajak sebagai sumber<br />

pendapatan negara.<br />

Sementara itu bagi perusahaan<br />

swasta, akuntan perpajakan<br />

dibutuhkan untuk menangani hak<br />

dan kewajiban perusahaan sebagai<br />

subyek pajak. Akuntansi perpajakan<br />

sangatlah penting, karena<br />

semua perusahaan pasti akan<br />

berhubungan dengan perpajakan.<br />

Satu profesi lagi yang menarik<br />

lagi adalah konsultan pajak yang<br />

dibutuhkan oleh perusahaan yang<br />

biasanya tidak memiliki akuntan<br />

perpajakan.<br />

Bagaimana pekerjaan<br />

akuntan perpajakan di<br />

dalam perusahaan?<br />

Akuntan perpajakan memiliki<br />

peran yang sangat signifikan bagi<br />

perusahaan di antarannya :<br />

• Merencanakan strategi<br />

perpajakan bagi perusahaan<br />

• Menganalisa serta memprediksi<br />

potensi pajak yang akan<br />

ditanggung perusahaan di<br />

waktu mendatang<br />

• Meimplementasikan perlakuan<br />

akuntansi atas peristiwa<br />

aktivitas perpajakan serta<br />

menyajikan didalam laporan<br />

keuangan fiskal maupun<br />

laporan keuangan komersial<br />

• Mendokumentasikan dan<br />

mengarsipkan perpajakan<br />

dengan sangat baik serta<br />

dijadikan bahan pemeriksaan/<br />

penilaian kembali dan<br />

evaluasi.<br />

Bagaimana cara menjadi<br />

akuntan perpajakan?<br />

Untuk menjadi seorang akuntan<br />

pajak tentunyamemiliki<br />

persayaratan tersendiri,<br />

diantarannya harus memiliki gelar<br />

<strong>S1</strong> akuntansi. Bagi mahasiswa<br />

akuntansi yang sudah memegang<br />

ijazah <strong>S1</strong> akuntansi dapat<br />

memperdalam kemampuannya<br />

akuntansi perpajakan lewat Brevet<br />

Pajak A,B,C dan mengikuti<br />

Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak<br />

(USKP) yang diselenggarakan oleh<br />

Ikatan Konsultan Pajak Indonesia<br />

(IKPI). Setiap akuntan pajak wajib<br />

tunduk pada kode etik IKPI.[]<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 15 28/05/2015 13:10:20


16Accounting Career.<br />

Akuntan Forensik<br />

Akuntansi forensik merupakan<br />

bidang akuntansi yang<br />

berfokus pada analisis<br />

informasi keuangan untuk<br />

mendeteksi kejahatan yang<br />

dilakukan oleh para pengusaha<br />

maupun karyawan dalam sebuah<br />

perusahaan atau organisasi.<br />

Biasanya akuntan yang memilih<br />

untuk terjun ke akuntansi forensik<br />

menggabungkan pemahaman<br />

mereka tentang hukum dengan<br />

keuangan dan akuntansi.<br />

Bagaimana prospek karier<br />

akuntan forensik?<br />

Akuntan forensik - sering kali<br />

disebut sebagai auditor investigasi,<br />

peneliti penipuan, auditor forensik,<br />

atau fraud examiner- sangat<br />

dibutuhkan dalam beberapa<br />

tahun terakhir ini di Indonesia<br />

baik di sektor swasta maupun<br />

pemerintahan. Hal ini terjadi<br />

karena semakin meningkatnya<br />

kesadaran para pengusaha untuk<br />

mencegah kebocoran keuangan<br />

perusahaan. Selain itu, tingginya<br />

tingkat korupsi di lembaga<br />

pemerintahan, menuntut adanya<br />

seorang ahli yang menguasai<br />

bidang hukum dan keuangan<br />

sekaligus.<br />

Bagaimana pekerjaan<br />

akuntan forensik?<br />

Seorang akuntan forensik<br />

biasanya bertugas untuk<br />

menganalisis dan menyelidiki<br />

bukti laporan keuangan yang<br />

ada untuk dilihat apakah ada<br />

tanda-tanda kejahatan seperti<br />

penggelapan, penipuan sekuritas,<br />

ataupun kebangkrutan. Namun,<br />

seorang akuntan forensik tidak<br />

memiliki tanggung jawab<br />

memberikan hukuman penipuan,<br />

karena tugas dari akuntan<br />

forensik hanya menentukan<br />

siapa, apa, di mana, bagaimana,<br />

dan mengapa yang selanjutnya<br />

diserahkan ke pengadilan.<br />

Akuntan forensik secara detail<br />

menelusuri jejak dana yang<br />

mencurigakan, mengidentifikasi<br />

aset, menyiapkan laporan temuan<br />

analisis keuangan, dan menjadi<br />

saksi ahli di pengadilan pada saat<br />

melaporkan temuan yang ada.<br />

Bagaimana cara menjadi<br />

akuntan forensik?<br />

Untuk menjadi seorang akuntan<br />

forensik tidaklah mudah. Kebanyakan<br />

akuntan forensik di luar negeri<br />

bergelar master.<br />

Mahasiswa <strong>S1</strong> akuntansi yang ingin<br />

bercita-cita menjadi akuntan forensik<br />

dapat menambah pembelajarannya<br />

dengan cara mengikuti beberapa<br />

kursus, antara lain : bisnis, hukum,<br />

dan fraud auditing.<br />

Ada juga sertifikasi di bidang<br />

akuntansi forensi bertaraf<br />

internasional seperti Certified Forensic<br />

Accountant (Cr.FA) dan Certified<br />

Fraud Examiners (CFE).<br />

Sertifikasi tersebut materi<br />

pembelajarannya membahas, antara<br />

lain : teknik wawancara dan aspek<br />

hukum Fraud, prinsip-prinsip<br />

Akuntansi Forensik dan Fraud<br />

Examination, teknik investigasi<br />

menggunakan komputer, deteksi<br />

dan pencegahan terhadap laporan<br />

keuangan yang menunjukkan<br />

kebocoran. []<br />

PRASMULYAN_#04.indd 16 28/05/2015 13:10:21


Accounting Career. 17<br />

Investor Relations<br />

Investor Relations Officer adalah<br />

profesi di bidang keuangan yang<br />

berperan dalam mengemas dan<br />

mempresentasikan pesan investasi<br />

yang terpercaya kepada investor<br />

perorangan atau kelompok investor<br />

atas nama perusahaan. Sebaliknya,<br />

mereka juga berperan dalam<br />

memonitor opini dari investor<br />

tentang kinerja perusahaan dan<br />

mempresentasikannya kepada<br />

manajemen. Investor relations<br />

biasanya banyak berkecimpung<br />

di pasar modal. Perlu diingat<br />

bahwa penanaman modal sebagai<br />

keputusan bisnis memerlukan<br />

informasi yang memadai, tepat<br />

waktu dan akurat.<br />

Bagaimana prospek kerja<br />

Investor Relations?<br />

Investor relations officer sangat<br />

dibutuhkan oleh perusahaan yang<br />

sudah listing di bursa saham.<br />

Profesi ini juga dibutuhkan<br />

oleh perusahaan sekuritas yang<br />

mendapat kepercayaan dari sebuah<br />

perusahaan untuk mengurus<br />

Initial Public Offering (IPO).<br />

Pekerjaan ini dibutuhkan karena<br />

perusahaan yang sudah terdaftar<br />

di bursa ataupun yang sudah<br />

pernah menerbitkan obligasi<br />

subordinasi memiliki kewajiban<br />

untuk menyampaikan keterbukaan<br />

informasi. Investor Relations juga<br />

dibutuhkan dalam Investment<br />

Banking.<br />

Bagaimana pekerjaan<br />

investor relations?<br />

Di pasar modal, investor relations<br />

officer biasanya menyediakan<br />

informasi sehingga harga saham<br />

perusahaan dapat mencerminkan<br />

nilai perusahaan dan harapan atas<br />

pendapatan perusahaan di masa<br />

datang.<br />

Keberhasilan kegiatan investor<br />

relations dapat diukur melalui 3<br />

indikator, antara lain:<br />

Saham perusahaan semakin banyak<br />

ditransaksikan di Bursa Efek atau<br />

semakin likuid.<br />

Pasar menjadi semakin sensitif<br />

atau cepat bereaksi terhadap<br />

setiap keterbukaan informasi yang<br />

disampaikan oleh perusahaan.<br />

Rasa ingin tahu yang semakin<br />

meningkat tentang perusahaan<br />

di komunitas pasar modal, calon<br />

investor, dan banyaknya analis<br />

atau pengamat yang membahas<br />

faktor fundamental perusahaan dan<br />

pergerakan harga sahamnya.<br />

Bagaimana cara menjadi<br />

Investor Relations Officer?<br />

Selain sarjana keuangan, sarjana<br />

akuntansi pun memiliki peluang<br />

besar menjadi investor relations.<br />

Hanya saja apabila tanpa<br />

memiliki sertifikasi, menurut<br />

accountingtools.com, profesi ini<br />

biasanya memerlukan pengalaman<br />

10+ tahun sebagai akuntan. Skill<br />

lain yang dibutuhkan adalah<br />

komunikasi lisan maupun tulisan<br />

yang baik, networking, dan<br />

kemampuan untuk berkolaborasi<br />

dengan manajemen. Untuk<br />

karakter, pribadi willingness to<br />

travel sangat direkomendasikan<br />

karena pekerjaan ini menyita<br />

50% dari waktu untuk bepergian.<br />

Peminat profesi ini juga bisa<br />

membangun kompetensi investor<br />

relations berstandar internasional<br />

lewat The Certificate in Investor<br />

Relations (CIR) yang dikeluarkan<br />

oleh IR Society. Kabar baiknya,<br />

program sertifikasi ini digelar<br />

di UK, Hong Kong, Indonesia,<br />

Malaysia, the Middle East (CIRO),<br />

Russia, Singapore and Sri Lanka. []<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 17 28/05/2015 13:10:21


18Community.<br />

Accounting Student<br />

Association (ASA)<br />

“Ada kebanggaan kalau seluruh angkatan bisa berbaur dan<br />

memiliki organisasi seperti jurusan lain di <strong>S1</strong> <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>”<br />

Pengurus ASA bersama pengajar <strong>S1</strong> Accounting <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

Hal inilah yang melecut<br />

semangat Danies dan<br />

Ines, dua mahasiswa<br />

<strong>S1</strong> Accounting angkatan 2012<br />

untuk menghidupkan kembali<br />

wacana pembentukan organisasi<br />

kemahasiswaan di bawah program<br />

<strong>S1</strong> Accounting yang sempat<br />

tertunda beberapa tahun.<br />

Saat mereka mencoba berdiskusi<br />

kesana-kemari tentang rencana<br />

itu pada awal tahun 2014, mereka<br />

sempat mendengar dari kakak<br />

kelas tentang rencana tersebut.<br />

Danies, dkk akhirnya mengambil<br />

inisiatif berdiskusi langsung<br />

dengan pimpinan program studi<br />

<strong>S1</strong> Accounting dan gayung pun<br />

bersambut. Untuk mengawal<br />

pembentukan organisasi dan<br />

membina organisasinya, pihak<br />

program menunjuk Athalia Ariati<br />

selaku Pembantu Ketua Prodi<br />

Bagian Kemahasiswaan dan<br />

Pengabdian Masyarakat <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> sebagai Pembina ASA.<br />

Setelah terbentuk, satu per satu<br />

kegiatan ASA mulai terdengar.<br />

Accounting Gathering Night (AGN)<br />

menjadi event pertama ASA pada<br />

tanggal 18 Desember 2014 sekaligus<br />

melantik para pengurus ASA<br />

periode 2014 -2015. Sebagian besar<br />

pengurus sendiri dipilih melalui<br />

mekanisme Open Recruitment.<br />

“Saya ingin semua anak Accounting<br />

dengan para pengajarnya bisa<br />

merasa sebagai sebuah keluarga dan<br />

wadah bagi mahasiswa akuntansi<br />

untuk menyalurkan aspirasi, ide,<br />

minat, serta bakat agar dapat<br />

berkarya juga berbagi pengalaman<br />

sehingga mahasiswa menjadi aktif<br />

dan berprestasi,” ujar pria bernama<br />

lengkap Danies Rifky Akbar<br />

Darmawan Putra menyebut visi<br />

ASA.<br />

Sebagai organisasi, lanjut Danies,<br />

ASA memiliki misi membentuk<br />

seluruh mahasiswa akuntansi,<br />

terutama anggota ASA menjadi<br />

unggul, aktif, dan memiliki jiwa<br />

profesionalisme. Kedua, ASA ingin<br />

mewadahi pelayanan akademik<br />

dan non-akademik, ide dan<br />

inspirasi serta minat mahasiswamahasiswa<br />

Accounting di<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>. Ketiga, ASA<br />

berusaha mengembangkan jiwa<br />

kekeluargaan kepada seluruh<br />

mahasiswa akuntansi <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>. Selain itu, ASA ingin<br />

menjalin dan menjaga hubungan<br />

dengan seluruh pihak internal dan<br />

eksternal ASA.<br />

Pada kepengurusan pertama<br />

ini, ASA memiliki 21 anggota<br />

yang terdiri dari 17 pengurus<br />

dan 4 konsultan dari mahasiswa<br />

angkatan 2011. Saat ini, ASA<br />

sedang menggelar Lomba<br />

Akuntansi untuk internal. Selain<br />

itu, ASA juga turut menggelar<br />

bimbingan (tutorial) menjelang<br />

ujian dengan pengajar dari<br />

konsultannya. Rencananya, ASA<br />

akan menggelar kegiatan Seminar<br />

Eksternal pada bulan Juni bertema<br />

“leadership in me”<br />

Ke depannya, Danies berharap ASA<br />

bisa menggelar lomba akuntansi<br />

eksternal dan memfasilitasi<br />

kegiatan Talent Fair khusus untuk<br />

mahasiswa akuntansi. []<br />

PRASMULYAN_#04.indd 18 28/05/2015 13:10:23


PRASMULYAN_#04.indd 19 28/05/2015 13:10:26


20Parenting.<br />

Kebebasan Sekaligus<br />

Tanggung Jawab Bagi Anak<br />

Semakin berkembangnya teknologi di era digital belakangan ini<br />

membuat banyak orang tua yang bingung dalam mendidik anak.<br />

Setiap orang tua memang menginginkan yang terbaik bagi anaknya.<br />

Namun, apakah orang tua harus mengedepankan ego-nya ketimbang<br />

kenyamanan anak hingga akhirnya anak merasa terkekang dengan<br />

peraturan yang diberikan?<br />

Menanggapi fenomena<br />

tersebut , Suryadi dan<br />

istrinya Arjuliska sebagai<br />

orang tua dari Oyashi Otiara,<br />

mahasiswa <strong>S1</strong> Accounting <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> angkatan 2011 memiliki cara<br />

tersendiri dalam mendidik anak<br />

agar bisa meraih masa depan yang<br />

baik tanpa mengedepankan ego<br />

mereka. Salah satu caranya adalah<br />

selalu menanamkan nilai-nilai yang<br />

baik kepada sang anak dan selalu<br />

memberikan contoh yang paling<br />

utama dari perilakunya sendiri.<br />

maupun via blackberry messenger,<br />

karena menurutnya komunikasi itu<br />

sangat perlu untuk mengingatkan<br />

dan mendapatkan update kegiatan<br />

anak.<br />

Soal pendidikan, pria lulusan<br />

Magister Hukum di Universitas<br />

Pancasila ini selalu<br />

memberikan kebebasan<br />

atas apa yang dipilih<br />

oleh sang anak,<br />

karena menurutnya jika sang anak<br />

merasa terpaksa dan tidak memiliki<br />

kemauan maka kesuksesan tidak<br />

akan ia raih.<br />

“Jadi yang utama dalam meraih<br />

kesuksesan itu harus memiliki<br />

kemampuan dan kemauan,” ucap<br />

Suryadi.<br />

“Dalam hal mendidik anak<br />

sudah seharusnya kita tanamkan<br />

nilai keagamaan kepada anak<br />

kita, karena bagaimanapun juga<br />

secara teknis tidak mungkin kita<br />

mengendalikan anak kita secara<br />

seratus persen apalagi dengan<br />

adanya perkembangan teknologi<br />

yang ada saat ini,” ucap Partner dan<br />

sekaligus pemilik Kantor Akuntan<br />

Publik (KAP) Zulfikar & Rizal.<br />

Lebih lanjut lagi, sebagai orang<br />

tua dirinya selalu menjelaskan<br />

kepada anaknya akan kegunaan<br />

dari fasilitas yang diberikan<br />

kepada anaknya. Tujuannya<br />

tentu agar sang anak paham dan<br />

menggunakan secara baik fasilitas<br />

yang diberikannya. Selain agama<br />

sebagai pondasi dari perilaku anak,<br />

Suryadi juga selalu berkomunikasi<br />

dengan anaknya via telepon<br />

Oyashi Otiara<br />

PRASMULYAN_#04.indd 20 28/05/2015 13:10:27


Parenting.<br />

21<br />

Saat Oyasi lulus dari SMA Negeri<br />

3 Depok, Suryadi setuju dengan<br />

pilihan kampus dan jurusan<br />

yang dipilih oleh sang anak. Pria<br />

kelahiran Aceh ini percaya dengan<br />

kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> sebagai<br />

tempat Oyasi menuntut ilmu<br />

karena nama <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> sudah<br />

banyak dikenal baik oleh orang<br />

apalagi lulusan-lulusannya sudah<br />

ada dimana-mana.<br />

“Yang paling penting <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> bisa menjadi jaminan yang<br />

kuat bagi setiap orang tua. Dan cara<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> mendidik yang<br />

membuat saya yakin meskipun<br />

anak saya angkatan pertama di<br />

Accounting, karena mahasiswanya<br />

benar-benar dilatih di lapangan<br />

agar siap di dunia kerja yang<br />

sebenarnya,” ungkap pria yang<br />

memilih kota Depok sebagai tempat<br />

tinggal keluarganya.<br />

pengertian dan arahan yang lebih<br />

membimbing dirinya menuju<br />

kesuksesan.<br />

“Saya bukan tipe orang yang selalu<br />

bergantung dengan orang lain. Dari<br />

dulu saya di ajari oleh orang tua<br />

Keluarga Suryadi<br />

harus bisa menghadapi semuanya<br />

sendiri, dan saya juga tipe orang<br />

yang tidak mau tahu terlalu<br />

jauh permasalahan orang lain.”<br />

tutup putri semata wayang dari<br />

pasangan Suryadi dan Arjuliska<br />

tersebut. []<br />

Peran orang tua<br />

“Memilih Akuntansi bukan dari<br />

paksaan orang tua, orang tua saya<br />

tidak pernah memaksa mereka lebih<br />

banyak mengarahkan saja, dan<br />

menurut saya arahan itu hal yang<br />

wajar,” papar Oyasi.<br />

TIPS MENGARAHKAN DAN<br />

MENDIDIK ANAK<br />

Gadis yang biasa disapa Ochi ini<br />

merasa peran orang tua sangatlah<br />

penting dalam membentuk<br />

karakter dirinya, dan dirinya selalu<br />

menganggap orang tua adalah<br />

segalannya. “Karena saya anak satusatunya<br />

saya sering merasa kesepian<br />

dan disitu saya memanfaatkan<br />

peran orang tua sebagai teman, dan<br />

terkadang saya juga menganggap<br />

orang tua saya sebagai kakak,” jelas<br />

wanita yang hobi traveling ini.<br />

Selalu tanamkan<br />

nilai agama pada<br />

anak.<br />

Selalu memberikan<br />

arahan kepada anak<br />

agar berbuat jujur<br />

kepada<br />

siapa saja.<br />

Lebih lanjut lagi Ochi menganggap<br />

dirinya sebagai pribadi yang santai<br />

dan tidak mau menyusahkan<br />

orang lain. Selama ini dirinya<br />

selalu berpikir bahwa hidup itu<br />

tidak harus peduli dengan urusan<br />

orang lain terlalu dalam. Dirinya<br />

juga berharap agar selalu mendapat<br />

Selalu berpesan<br />

kepada anak agar<br />

mau bekerja<br />

keras.<br />

Selalu berpesan<br />

agar mau bergaul<br />

dengan siapa<br />

saja.<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 21 28/05/2015 13:10:29


22 Hall of Fame.<br />

CFA Institute Research Competition<br />

Mewakili Kampus dan<br />

Indonesia di level Asia Pasifik<br />

Ada sebuah kebanggaan<br />

tersendiri saat bisa mewakili<br />

kampus dan Indonesia<br />

di level Asia Tenggara. Hal ini<br />

dirasakan lima mahasiswa <strong>S1</strong><br />

Finance <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> angkatan<br />

2012 dalam kompetisi CFA Institute<br />

Research Challenge 2014. Mereka<br />

adalah Clarine Pranata, Jonathan<br />

Raharja, Gregorius Gary, Winston<br />

Sutandar dan Clarence Ryan.<br />

Dalam kompetisi yang<br />

diselenggarakan oleh CFA<br />

Society Indonesia bekerja sama<br />

dengan Bursa Efek Indonesia<br />

ini tim <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> menjadi<br />

juara 1 dan mengalahkan empat<br />

grand finalis lainnya yaitu <strong>S1</strong><br />

Universitas Indonesia, S2 SBM ITB,<br />

<strong>S1</strong> Universitas Surabaya dan <strong>S1</strong><br />

Universitas Padjajaran, dan yang<br />

lebih membanggakannya lagi Tim<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> ini akan menjadi<br />

representatif Indonesia di level Asia<br />

Pasifik di Manila, Philippines.<br />

“Awalnya kita tidak menyangka<br />

bisa menjadi wakil Indonesia di<br />

level Asia Pasifik, karena target<br />

kita cukup masuk 3 besar saja, dan<br />

yang lebih membanggakan lagi<br />

kita ini adalah tim yang paling<br />

muda dari kampus-kampus lain<br />

yang ikut kompetisi ini, dan semua<br />

ini kita dapatkan berhak<br />

dukungan dari semua pihak<br />

terutama dari para dosen<br />

<strong>S1</strong> dan S2 <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>,<br />

bahkan kita juga mendapat<br />

dukungan CFA langsung,”<br />

ungkap ketua tim <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> dalam kompetisi<br />

CFA Institute Research<br />

Challenge 2014, Clarine<br />

Pranata yang juga menjabat<br />

sebagai ketua Finance<br />

and Investment Society<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

Lebih lanjut lagi, Jonathan<br />

Raharja sebagai anggota<br />

tim mengungkapkan bahwa<br />

yang menjadikan timnya juara<br />

bukan hanya karena materi yang<br />

mereka bawakan, tapi juga cara<br />

penyampaian kita dalam presentasi<br />

yang membuat juri yakin akan<br />

kekompakan tim kita.<br />

“Sebenarnya ini adalah cara untuk<br />

menyampaikan ide kita. Kesiapan<br />

kita juga terlihat disini, kita bukan<br />

lagi individu tetapi satu tim dan<br />

satu otak,” jelas alumni SMA Santa<br />

Theresia Jakarta ini.<br />

Jonathan juga menjelaskan, bahwa<br />

dirinya selalu melihat tujuannya<br />

baik jangka pendek maupun jangka<br />

panjangnya, dan memilih cara<br />

yang paling efektif untuk mencapai<br />

tujuan tersebut. Meskipun pada<br />

akhirnya tim ini tidak menjadi<br />

juara di Manila pada awal 2015 lalu,<br />

tetapi banyak pelajaran berharga<br />

yang bisa dipetik.<br />

“Kesuksesan yang kita dapat adalah<br />

saat kita berada di bawah, dan kita<br />

melihat bukan siapa yang teratas<br />

tapi bagaimana kita bisa melampaui<br />

batas maksimal kita. Jadi seberapa<br />

tinggi kita melompat setelah<br />

kita jatuh terpuruk merupakan<br />

kesuksesan sesungguhnya” tutup<br />

Jonathan. []<br />

Daftar Prestasi <strong>Prasmulyan</strong> lainnya pada periode Februari - April 2015<br />

Juara 2 National Business Case Competition<br />

2015 di Universitas Indonesia<br />

Ignatius Egan Jonatan, Andrew Clever Lee,<br />

Flora Ayu P Dhamayanti<br />

Juara 1 Tarumanagara Business Competition<br />

2015 di Universitas Tarumanagara<br />

Ignatius Egan Jonatan, Eric Christian, Khoirul<br />

Rohman<br />

Juara 1, 2, dan 3 Business Week Competition<br />

2015 di UPH<br />

Dhyannisa R, Michael Damianus, Stefani<br />

Karnadi.<br />

Erwin, Lisa Arianti, Hendry Yonatta.<br />

David Yulianto, Adelia Lovelita, Melvin<br />

Kurniawan.<br />

Juara 2 National HSBC Business Case<br />

Competition 2015<br />

Hagi Yufantra, Dina Nugraha, Alfian Renata,<br />

Yuda Nugraha<br />

Juara 2 National Final L`Oreal Brandstorm<br />

Competition 2015<br />

Cynthia Indayani Limin, Laila Larissa, Sucitra<br />

Devi<br />

PRASMULYAN_#04.indd 22 28/05/2015 13:10:30


Hall of Fame.<br />

23<br />

Jo Reiner Widjaja<br />

Kenali Diri Untuk Gapai Mimpi<br />

“Seberapa rapi dan teraturnya hidup yang kita jalani, kita tetap harus<br />

punya rencana 5 tahun ke depan kita mau jadi apa,” Jo Reiner<br />

Senyum ramah terpancar<br />

dari wajah Jo Reiner<br />

Widjaja (22) saat ditemui<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong> di sela-sela<br />

kesibukannya mengerjakan<br />

tugas kuliah. Saat ditanya tentang<br />

bagaimana resepnya agar bisa<br />

berprestasi di dalam dan luar<br />

kampus, mahasiswa tingkat akhir<br />

<strong>S1</strong> Marketing <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> ini<br />

menjawab bahwa kuncinya adalah<br />

mengenali diri sendiri.<br />

“Keputusan tepat bisa kita ambil<br />

bila kita telah mengenal lebih jauh<br />

tentang diri kita sendiri. Siapa<br />

kita? Apa passion kita?” ujar Jo<br />

yang hingga semester delapan ini<br />

mengantongi IPK 3,9.<br />

Menurut Jo, pertanyaan tersebut<br />

harus dijawab sebelum berusaha<br />

menggapai mimpi-mimpinya. Bagi<br />

Jo, seberapa rapi dan teraturnya<br />

hidup yang dijalaninya, ia tetap<br />

harus punya rencana 5 tahun ke<br />

depan mau jadi apa. Jebolan SMAK<br />

1 Penabur Jakarta ini mengaku<br />

bahwa salah satu jalan mewujudkan<br />

mimpinya untuk berprestasi adalah<br />

merasakan sebanyak-banyaknya<br />

persaingan lewat ajang lomba.<br />

Benar saja. Sosoknya tampak<br />

semakin bersemangat saat<br />

menjelaskan tentang prestasi yang<br />

didapatnya pada 2014 lalu pada<br />

kegiatan Unilever Future Leader’s<br />

League (UFLL) 2014 Tingkat<br />

Nasional.<br />

Di ajang bergengsi itu Jo berhasil<br />

menyabet penghargaan “Individual<br />

Winner” dan “Second Team<br />

Winner”, yang membuatnya berhak<br />

mewakili Indonesia dalam ajang<br />

UFLL 2015 Tingkat Internasional,<br />

di London.<br />

Menjadi salah satu dari 90<br />

peserta kompetisi dari tiga puluh<br />

negara yang berlaga di UFLL<br />

London tidak membuat nyali<br />

Joe ciut. Meski pemuda yang<br />

gemar menulis ini menyadari<br />

beban beratnya membawa nama<br />

besar Indonesia sebagai juara<br />

UFLL pada tahun 2013, ia telah<br />

memiliki cara agar dapat melalui<br />

beban itu bersama rekannya dari<br />

perguruan tinggi lain dengan<br />

menggunakan pengalamannya<br />

di kompetisi yang telah ia<br />

ikuti.“Dulu saya pernah ikut<br />

lomba lain, dimana dua teman<br />

saya mahasiswa Teknik dari<br />

Unpad dan ITB yang sama sekali<br />

tidak mengerti tentang bisnis<br />

dan ilmu marketing, awalnya<br />

jadi beban berat,” ujar salah satu<br />

pendiri Opportunity, Wisdom,<br />

Learning (OWL) Community ini.<br />

Disitulah Jo menganggap sinergi<br />

lintas disiplin sebagai salah<br />

satu tantangan yang harus<br />

diselesaikan dalam kompetisi.<br />

Berbekal ilmu yang didapat<br />

selama kuliah di <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>, ditambah bakat dan jiwa<br />

enterpreuner yang dimiliki, Jo<br />

akhirnya mampu mengatasi<br />

segala hambatan yang ada.<br />

“Ketika berbicara business plan,<br />

pada intinya kita harus menjual<br />

produk. Jadi walaupun mereka<br />

mahasiswa teknik, saya ajak<br />

mereka diskusi dan saya anggap<br />

mereka sebagai konsumen agar<br />

mereka bisa memberikan input<br />

yang relevan dan bagus dari sisi<br />

konsumen. Point-nya adalah<br />

coba belajar mendengarkan satu<br />

sama lain dan brain storming<br />

sehingga ketika ada pendapat<br />

yang berbeda, kita lakukan<br />

voting,” jelas Jo yang saat ini sedang<br />

menjalankan freelance consulting di<br />

Potato Head.<br />

Pada sisi yang lain, Jo memiliki<br />

prinsip hidup untuk menghargai<br />

waktu yang dijalani. Menurutnya<br />

waktu adalah sesuatu yang sangat<br />

berharga. Untuk itu, dalam<br />

mengambil keputusan hidup ia akan<br />

berusaha untuk tidak salah langkah.<br />

Salah satu langkah yang diambil Joe<br />

adalah terus belajar marketing dan<br />

bisnis untuk menggapai impiannya<br />

sejak SMA menjadi pengusaha media.<br />

“I have always dream to have my own<br />

media empire someday. Being able to<br />

co-exist with in the world of business<br />

and media at the same time,” harap<br />

adik dari Joy Kartika (alumni <strong>S1</strong><br />

Finance <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> 2007) dan<br />

kakak dari Yo Renno (mahasiswa <strong>S1</strong><br />

Marketing <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> 2012)<br />

tersebut. []<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 23 28/05/2015 13:10:31


24 Start up.<br />

FRUCTUS<br />

UNTUK KUKU WANITA<br />

YANG TETAP SEHAT<br />

Ada sebuah tayangan investigasi di televisi yang menyebutkan<br />

bahwa masih banyak kuteks berbahan kimia berbahaya,<br />

mengandung formalin dengan bau menyengat yang beredar<br />

di pasaran. Bahkan, pada sebuah tes yang dilakukan oleh Samuel<br />

Gitoharsono bersama 9 rekannya sesama mahasiswa <strong>S1</strong> Bisnis <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>, paparan kuteks berbahan sintetis pada sebuah<br />

styrofoam ternyata mampu melubangi medium tsb.<br />

Relakah jika kuteks berbahaya tersebut<br />

digunakan untuk kuku yang kita sayangi?<br />

Riset demi riset tentang kuteks pada<br />

akhir tahun 2014 ini semakin gencar<br />

dilakukan semenjak Samuel, dkk<br />

mendapatkan temuan menarik soal<br />

kelangkaan brand kuteks asal Indonesia.<br />

Temuan itu pulalah yang mengilhami<br />

ide mereka untuk merintis usaha<br />

di bidang kecantikan kuku wanita<br />

dengan brand Fructus. Usaha<br />

ini juga mereka besarkan untuk<br />

keperluan tugas matakuliah<br />

Business Creations pada semester<br />

tiga.<br />

“Awalnya kita riset terhadap brand<br />

lokal yang belum ada di Indonesia,<br />

dan akhirnya kita temui bahwa kuteks<br />

itu sebenarnya semua impor. Semuanya<br />

itu made in China, USA, dan Korea,”<br />

papar Endy yang menjabat sebagai Chief<br />

Operating Officer (CMO).<br />

Setelah menemukan riset tentang produk lokal<br />

yang belum ada di Indonesia, tim juga meriset<br />

bahan dasar utama kuteks. Menurut Samuel,<br />

kalau dicermati dari baunya, kuteks yang sangat<br />

menyengat baunya jika digunakan dalam jangka<br />

panjang bisa berbahaya bagi otak. Akhirnya usaha<br />

yang dipimpin oleh Shahnaz Aulia sebagai CEO ini<br />

menemukan konsep waterbased sebagai solusi kuteks<br />

sehat. Gagasan ini ditanggapi positif oleh tim sebagai<br />

peluang menjadi trendsetter.<br />

PRASMULYAN_#04.indd 24 28/05/2015 13:10:31


Start up.<br />

25<br />

Nama Fructus sendiri diambil dari<br />

Bahasa latin yang berarti buah. Hal<br />

ini mewakili keinginan mereka<br />

untuk menciptakan produk yang<br />

menjadi solusi masalah kesehatan.<br />

Selain itu, Fructus juga punya<br />

arti selain lain yakni produksi,<br />

profit, dan satisfaction. Lewat<br />

makna itu, Fructus juga ingin<br />

secara konsisten memproduksi<br />

kuteks dengan kualitas tinggi yang<br />

mampu menghasilkan profit bagi<br />

perusahaan dan menciptakan<br />

satisfaction bagi customer-nya.<br />

“Sesuai dgn filosofi ‘an apple a day<br />

keeps the doctor away’ kita merasa<br />

buah itu merupakan solusi dari<br />

semua permasalahan kesehatan,”<br />

ujar alumni SMAK 1 Penabur<br />

Bandung ini.<br />

Tantangan Dalam Produksi &<br />

Pemasaran<br />

Pada awal produksinya, Fructus<br />

menghadapi banyak tantangan.<br />

Samuel menceritakan kesulitannya<br />

dalam menemukan produsen<br />

botol kuteks di Indonesia sehingga<br />

memaksa mereka mengimpor<br />

botol dari Taiwan. Demikian pula<br />

dengan bahan baku kuteks yang<br />

harus diimpor dari Taiwan dan<br />

Italia selain campuran bahan baku<br />

lokal. Kendala lainnya yang didapat<br />

dalam hal pemasaran adalah tidak<br />

tahunya masyarakat soal bahan<br />

waterbased.<br />

Fructus saat menerima penghargaan kelompok bisnis terbaik Kategori Creative Beauty<br />

Care & Personal Goods dalam mata kuliah Business Creation 2014<br />

“Kita harus mengedukasi<br />

masyarakat soal bahan waterbased<br />

dan caranya antara lain kita<br />

bekerjasama dengan komunitas nail<br />

art dan mengikuti event bazaar di<br />

Jakarta dan sekitarnya. Lewat situ<br />

kita juga bisa meningkatkan brand<br />

awareness sedangkan kalau di<br />

bazaar kita mengedukasi customer<br />

ketika mereka datang ke booth<br />

kita,” papar pria kelahiran Bandung<br />

ini.<br />

Untuk pemasarannya, Samuel<br />

membeberkan bahwa remaja<br />

perempuan dari usia 16 tahun<br />

sampai 25 tahun menjadi target<br />

pasar Fructus. Untuk harga,<br />

Fructus ditawarkan Rp 89.000.<br />

Dengan visi “menjadi brand<br />

kuteks no.1 di Indonesia yang bisa<br />

mencakup pasar internasional,<br />

mereka berharap bisa mengalahkan<br />

brand-brand ternama dengan<br />

cara terus mengedukasi tentang<br />

waterbased.<br />

Khusus untuk para pembaca<br />

<strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong> yang ingin<br />

menjalankan bisnis, Fructus<br />

berpesan agar harus mempunyai<br />

passion terhadap bisnisnya agar<br />

bisa berkembang dan terus mencari<br />

ilmu sebanyak-banyaknya untuk<br />

bisa diimplementasikan di bisnis<br />

tersebut.<br />

Variasi produk Fructus<br />

“Cari mentor untuk kita<br />

berkonsultasi agar bisa<br />

membimbing kita dan bagi waktu<br />

menggunakan skala prioritas.<br />

Memulai bisnis tidak bisa sekaligus,<br />

kita harus lalui semua tahaptahapnya,<br />

mulai dari riset dan<br />

awareness baru sedikit-sedikit akan<br />

berkembang, “ tutup Samuel. []<br />

fructusnails<br />

CP: 0822-2557-6669<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 25 28/05/2015 13:10:33


26 Executive Talk.<br />

Peluang Bisnis di Sektor<br />

Perikanan dan Kelautan<br />

Di edisi 4 ini, <strong>Majalah</strong> <strong>Prasmulyan</strong> mengangkat sosok Direktur Utama PT Kelola<br />

Mina Laut (KML), Mohammad Nadjikh. Ditemui di sela-sela acara wisuda<br />

Magister Manajemen dan Sarjana Ekonomi <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> di Jakarta Hall<br />

Convention Center pada bulan Desember 2014, Nadjikh berbagi pengalamannya<br />

seputar bisnis kelautan yang dijalaninya sampai sekarang.<br />

Menurutnya, potensi perikanan dan<br />

kelautan di Indonesia sangat besar,<br />

tinggal tergantung bagaimana<br />

kita bisa memanfaatkan potensi<br />

tersebut. Nadjikh menceritakan<br />

bahwa dirinya mulai merintis bisnis<br />

perikanan pada tahun 1993, kala<br />

usianya menginjak 31 tahun. Saat<br />

itu ikan teri nasi adalah bisnis yang<br />

pertama kali ia kembangkan.<br />

“Meski saat itu saya bekerja di<br />

perusahaan swasta, tetapi saya<br />

selalu berpikir untuk menjadi<br />

seorang entrepreuner yang<br />

sukses. Setiap malam saya selalu<br />

membayangkan bisnis apa yang<br />

kira-kira akan membuat saya<br />

maju. Akhirnya pilihan pun jatuh<br />

pada bisnis ikan. Dari situlah<br />

semangat entrepreuner saya<br />

terbangun. Dengan modal nol saya<br />

kembangkan bisnis saya,” ungkap<br />

pemilik KML yang kini memiliki 25<br />

unit bisnis ini dan tujuan ekspornya<br />

sudah mencapai empat benua.<br />

Meski sudah terbilang sukses,<br />

Nadjikh juga masih memiliki<br />

kekhawatiran atas industri<br />

perikanan di Indonesia saat ini.<br />

Menurutnya masalah yang paling<br />

utama adalah generasi muda yang<br />

memandang sebelah mata profesi<br />

nelayan.<br />

“Mereka tidak mau menjadi<br />

nelayan. Kenapa? Salah satunya<br />

karena minimnya pendidikan<br />

tentang dunia maritim maupun<br />

PRASMULYAN_#04.indd 26 28/05/2015 13:10:36


Executive Talk.<br />

27<br />

Nadjikh saat menjadi pembicara tamu di Wisuda <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> tahun 2014<br />

perikanan di Indonesia. Saat<br />

ini yang sering diekspos dari<br />

nelayan adalah kesengsaraan<br />

mereka, makanya mereka berpikir<br />

bahwa nelayan bukanlah profesi<br />

yang ‘keren’. Saya pikir media<br />

juga seharusnya lebih berperan,<br />

misalnya dengan mengangkat<br />

figur yang sukses dalam bisnis<br />

perikanan, agar pikiran mereka<br />

lebih terbuka, karena mereka para<br />

generasi muda lah yang bertugas<br />

membuat sektor perikanan ini<br />

menjadi masa depan yang cerah,”<br />

terang Nadjikh.<br />

Grand Strategy Baru<br />

Untuk menggerakkan dan<br />

memajukan sektor kemaritiman<br />

dan kelautan, Indonesia harus<br />

mempunyai grand strategy yang<br />

baru. Dan untuk menciptakannya<br />

dibutuhkan kerja sama yang rata<br />

antara pengusaha, pemerintah, juga<br />

masyarakat.<br />

Menurut Nadjikh, pola pikir para<br />

pengusaha saat ini hanya sebatas<br />

pedagang, bukan dalam konteks<br />

industri yang lebih luas.<br />

“Pedagang itu hanya memikirkan<br />

untung sebanyak-banyaknya,<br />

sedangkan kalau dalam konteks<br />

industri, ia akan melihat bisnis<br />

dalam jangka panjang,” jelas<br />

pengusaha yang banyak dijuluki<br />

media massa sebagai pengusaha<br />

kelas teri berpenghasilan kakap.<br />

Di akhir perbincangan, ada tiga<br />

pesan yang disampaikan Nadjikh<br />

untuk generasi muda yang ingin<br />

terjun ke industri perikanan.<br />

Pertama, harus benar-benar dari<br />

hati dan mempunyai keyakinan.<br />

Kedua, harus bisa menghayati<br />

industri perikanan itu seperti<br />

apa agar bisa tertarik untuk<br />

menjalaninya.<br />

“Dan yang terakhir jangan hanya<br />

berpikir semua yang ada sebagai<br />

sebatas peluang, melainkan berpikir<br />

bagaimana cara mengeksekusinya,”<br />

tutup Nadjikh yang juga Anggota<br />

Komisi Teknis Sosial Humaniora<br />

Dewan Riset Nasional. []<br />

Prestasi:<br />

PT. Kelola Mina Laut telah melayani permintaan pembeli produk olahan laut di empat benua, meliputi :<br />

Jepang, Taiwan, China, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, Eropa, dan Timur Tengah. Saat ini ada 25<br />

perusahaan di bawah Group Kelola Mina Laut dengan total 14.000 karyawan.<br />

Mohammad Nadjikh telah menerima berbagai penghargaan antara lain:<br />

• Indonesian Export Award “Primaniyarta Award” dari Presiden RI - 2001<br />

• Pengusaha Berprestasi dari Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil Menengah - 2001<br />

• Pelopor Industri Pengolahan Hasil Perikanan dari Menteri Kelautan dan Perikanan - 2002<br />

• International Award for Best Performance dari Council of International Award United Kingdom - 2002<br />

• Eksportir Jatim Berprestasi Terbaik dari Disperindag Jatim - 2002<br />

• Finalis Entrepreneur of The Year dari Ernst and Young - 2003<br />

• Sepuluh Eksekutif dari Lions Club Surabaya Patria Jawa Pos Group - 2003<br />

• Primaniyarta Award kategori Eksportir Berkinerja - 2005<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 27 28/05/2015 13:10:38


28 Indonesia Business Masterpiece.<br />

Sofjan Wanandi<br />

Bergelut di Dunia<br />

Usaha Sejak Sekolah<br />

Berbicara soal bisnis di Indonesia, maka siapa yang tidak kenal<br />

sosok Sofjan Wanandi (74). Saat ini, pemilik usaha Gemala Group ini<br />

dipercaya sebagai Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Jusuf Kalla setelah<br />

enam tahun memimpin Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).<br />

PRASMULYAN_#04.indd 28 28/05/2015 13:10:42


Indonesia Business Masterpiece.<br />

29<br />

Pria kelahiran Sawah Lunto,<br />

Sumatera Barat ini bisa dibilang<br />

unik karena merupakan gabungan<br />

dari sosok pengusaha, pemimpin<br />

organisasi, aktivis, dan pendidik.<br />

Tak heran, mantan aktivis 1966 ini<br />

telah menuai banyak pengalaman<br />

dan memberikan kontribusi berarti<br />

dalam bidang ekonomi, birokrasi,<br />

politik, dan pendidikan Indonesia.<br />

Di masa mudanya Sofjan sudah<br />

bergelut di dunia usaha. Contohnya,<br />

ketika masih berseragam SMP<br />

beliau sudah menjadi penjaga toko<br />

kelontong dan binatu milik ayahnya<br />

di Padang. Panggilan untuk<br />

merantau ke Jakarta pun diikutinya<br />

demi melanjutkan sekolah di SMA<br />

Kanisius, Jakarta.<br />

Selepas SMA, otak encer dan<br />

semangat belajarnya mengantarkan<br />

Sofjan terpilih masuk ke<br />

Universitas Indonesia untuk<br />

mendalami Ilmu Ekonomi. Ia<br />

mengaku tertarik belajar ekonomi<br />

karena Sang Ayah banyak<br />

memberikan pengalaman bisnis<br />

sejak kecil. Semasa menjadi<br />

mahasiswa, ia juga menekuni<br />

dunia aktivis dengan menjadi ketua<br />

Perhimpunan Mahasiswa Katolik<br />

Republik Indonesia (PMKRI).<br />

Setelah sempat malang-melintang<br />

di dunia politik sejak tahun 66<br />

hingga 70-an, Sofjan kembali<br />

meniti kiprahnya di dunia usaha<br />

tepatnya pada tahun 1974. Saat itu,<br />

dirinya dipercaya oleh Yayasan<br />

Kostrad untuk memimpin beberapa<br />

perusahaan, di antaranya PT<br />

Dharma Kencana Sakti yang<br />

membawahkan PT Garuda<br />

Mataram, PT Mandala Airways,<br />

dan PT Dharma Putra Film.<br />

Kiprah di Dunia Usaha<br />

Bila kita menelisik lebih dalam<br />

kariernya sebagai pengusaha,<br />

sudah banyak bidang usaha yang<br />

digeluti Sofjan, antara lain : bidang<br />

industri, perkapalan, asuransi,<br />

dan konstruksi. Setelah lama<br />

dipercaya memimpin berbagai<br />

perusahaan, Sofjan pada akhirnya<br />

merintis bisnisnya sendiri dengan<br />

mendirikan Gemala Grup.<br />

Peresmian Sofjan Wanandi Building di Kampus <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD tahun 2011<br />

“Grup Gemala ini saya rintis<br />

dari nol dan modalnya pun saya<br />

dapatkan dari hasil menggadaikan<br />

surat tanah rumah orang tua saya<br />

dan gedung The Centre of Strategic<br />

and International Studies (CSIS),<br />

namun dengan rasa optimis saya<br />

untuk mencapai kesuksesan dan<br />

berkat kerja keras juga akhirnya<br />

pada tahun 2008 saya sudah bisa<br />

mempekerjakan 15 ribu tenaga<br />

kerja,” papar pria yang terlahir<br />

dengan nama Liem Bian Koen.<br />

Saat ditanyakan tentang<br />

pembangunan dan perekonomian<br />

Indonesia saat ini Sofjan<br />

menjelaskan bahwa kondisi<br />

ekonomi Indonesia sedang tidak<br />

stabil akibat pengaruh dari berbagai<br />

aspek tetapi pemerintah sedang<br />

berusaha membangun fondasi<br />

ekonomi yang tepat. Harga berbagai<br />

komoditas Indonesia yang saat ini<br />

melambung tinggi, lanjut Sofjan<br />

berpengaruh terhadap alokasi<br />

anggaran untuk pembangunan<br />

infrastruktur Indonesia. Secara<br />

otomatis hal ini dapat menentukan<br />

cepat atau lambatnya pembangunan<br />

Indonesia.<br />

“Itu yang menjadi tantangan kita<br />

untuk ikut serta mendukung<br />

percepatan pembangunan<br />

infrastruktur bangsa ini khususnya<br />

dalam hal teknologi dan informasi.<br />

Bukan saja hanya bergantung pada<br />

Anggaran Pendapatan Belanja<br />

Negara (APBN),” ucap Sofjan yang<br />

saat ini menjabat sebagai Ketua Tim<br />

Ahli Wakil Presiden.<br />

Lebih lanjut, Sofjan menjelaskan<br />

dalam pembangunan infrastruktur<br />

bangsa saat ini pendidikan sangatlah<br />

penting, karena tanpa adanya<br />

pendidikan suatu negara tidak akan<br />

bisa maju. “Maka dari itu salah satu<br />

alasan para pendiri Yayasan <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> (YPM) mendirikan sekolah<br />

adalah ingin memajukan bangsa<br />

Indonesia dan menjadikan anak<br />

mudanya sebagai pemain utama<br />

dalam membangun negara ini,”ucap<br />

adik dari Jusuf Wanandi yang aktif<br />

di Yayasan <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> sebagai<br />

Chairman, Board of Advisors,<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> School of Business<br />

and Economics.<br />

Tak lupa Sofjan berpesan kepada pada<br />

sivitas akademika <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>,<br />

agar bisa berkomitmen bersama untuk<br />

memajukan <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> mulai<br />

dari yayasan, para alumni, dosen, dan<br />

tentunya para mahasiswanya.<br />

“Bukti dari kemajuan <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

adalah kita bisa meningkatkan mutu<br />

universitas lain melalui dosen-dosen<br />

kita yang juga mengajar di Universitas<br />

lain. Jadi kita harus bisa menjadi<br />

“garam”, supaya orang lain juga<br />

betul-betul mendapatkan info-info<br />

yang dibutuhkan untuk membangun<br />

bangsa kita ini.” Tutup pria yang<br />

namanya diabadikan sebagai salah<br />

satu nama gedung di kampus<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD.<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 29 28/05/2015 13:10:46


30Cover Story.<br />

Ananta Pradipta Sudibya<br />

Pengalaman Luar Biasa di Australia<br />

Siapa sangka, di balik sifat ”cool”-nya, Ananta menyimpan banyak pengalaman seru.<br />

Termasuk salah satunya adalah menjadi salah satu dari lima mahasiswa <strong>S1</strong> peserta student<br />

exchange selama 1 semester di University of New South Wales (UNSW), Sidney, Australia,<br />

pada Maret-Juni 2014.<br />

Bagi pemilik nama lengkap<br />

Ananta Pradipta Sudibya<br />

ini, menjadi peserta student<br />

exchange di UNSW merupakan<br />

sebuah pengalaman berharga.<br />

“Banyak hal dan pengalaman baru<br />

yang saya dapat di sana melengkapi<br />

kuliah di <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>. Saya<br />

banyak mendapat teman baru,<br />

mempelajari budaya baru di<br />

tengah lingkungan baru, dan yang<br />

pasti saya bisa belajar mandiri<br />

karena selama disana saya memanage<br />

semuanya sendiri,” kisah<br />

mahasiswa <strong>S1</strong> Accounting angkatan<br />

2011 ini.<br />

Ananta pun mengaku bahwa<br />

selama di UNSW dirinya tidak<br />

pernah menemui kesulitan yang<br />

berarti. Semua kegiatan dijalani<br />

dengan penuh semangat, mulai dari<br />

bersikap aktif di setiap kegiatan<br />

pembelajaran hingga saat menjalani<br />

kegiatan magang di BKPM (Badan<br />

Koordinasi Penanaman Modal)<br />

Indonesia di Australia selama tiga<br />

bulan. Begitupun dengan masalah<br />

pergaulan, dengan kemauan<br />

untuk membuka diri kepada<br />

siapapun membuat dirinya tidak<br />

mendapatkan kendala.<br />

Tak hanya tentang pengalamannya<br />

di UNSW, Ananta juga berkisah<br />

tentang mengapa dirinya memilih<br />

menimba ilmu di <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>. Menurutnya, reputasilah<br />

yang membuatnya tertarik untuk<br />

masuk ke sana selepas lulus dari<br />

SMA Santa Laurensia, Tangerang.<br />

Dengan keyakinannya, Ananta<br />

memilih melanjutkan kuliah di<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> dengan mengambil<br />

jurusan <strong>S1</strong> Accounting.<br />

Mengapa Accounting? Ananta<br />

melihat jurusan ini lebih<br />

mempunyai spesifikasi dibanding<br />

jurusan lain. Karena itu ia<br />

menganggap bukan sekedar ilmu<br />

bisnis yang bisa akan didapatnya<br />

di <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>, melainkan<br />

juga ilmu Accounting.<br />

“Accounting adalah bahasan<br />

tentang keuangan, dan untuk<br />

lingkup perusahaan misalnya,<br />

keuangan tentu merupakan salah<br />

satu hal yang terpenting. Banyak<br />

orang bilang kalau bisa mengatur<br />

keuangan perusahaan, maka kita<br />

bisa mengontrol perusahaan<br />

tersebut. Itu juga yang<br />

membuat saya tertarik<br />

akan accounting,”<br />

kelakar pemuda<br />

yang yang mengisi<br />

waktu liburan<br />

semesternya dengan magang di<br />

PricewaterhouseCoopers (PwC)<br />

Indonesia bersama Della Nadya dan<br />

Alyssa. []<br />

PRASMULYAN_#04.indd 30 28/05/2015 13:10:48


Cover Story.<br />

31<br />

Sacarissa Salim<br />

Tetap Salurkan Hobi dan<br />

Terus Raih Prestasi<br />

Punya banyak kesibukan tapi<br />

tetap bisa meraih prestasi<br />

cemerlang, bukanlah hal yang<br />

mudah. Namun bagi perempuan<br />

kelahiran 17 Agustus 1995 ini,<br />

hal itu telah menjadi hal yang<br />

biasa ia raih. Sacarissa Salim<br />

atau yang akrab disapa Sasa ini<br />

adalah mahasiswi <strong>S1</strong> Accounting<br />

angkatan 2013. Sasa memilih<br />

jurusan Accounting karena merasa<br />

ada ketertarikan dalam bidang<br />

tersebut dan baginya accounting<br />

menjadi dasar dari bidang<br />

ekonomi itu sendiri. Baginya,<br />

selain mendapatkan pendidikan<br />

mendalam tentang accounting,<br />

dengan mempelajari bidang ini<br />

ke depannya akan ada banyak<br />

pekerjaan yang bisa ia tekuni.<br />

Sejalan dengan tekadnya untuk<br />

meraih prestasi terbaik di bidang<br />

accounting, anak pertama<br />

dari 2 bersaudara ini selalu<br />

mendahulukan urusan akademis<br />

sebelum menyelesaikan urusan<br />

organisasi.<br />

Menurutnya, organisasi merupakan<br />

salah satu penyemangatnya dalam<br />

belajar sehingga ia banyak sekali<br />

mengambil kesempatan jika<br />

ditawari untuk menjadi panitia<br />

maupun terlibat dalam organisasi.<br />

Namun tetap yang paling utama<br />

adalah mendahulukan masalah<br />

akademis. Meskipun banyak<br />

tantangan yang ia hadapi, ia tetap<br />

bisa mengatur waktunya sehingga bisa<br />

meraih IPK 4.0 hingga semester tiga.<br />

“Biasanya jadi semangat buat cepetcepet<br />

selesai belajar biar bisa selesaikan<br />

urusan organisasi. Kadang disambi juga<br />

tapi tetep gak lupa waktu,” ujar alumni<br />

SMA Santa Laurensia Tangerang ini.<br />

Meski banyak mengikuti kegiatan<br />

organisasi, Wakil Ketua Indonesia<br />

Culture and Nationalism 2015 dan<br />

staff AIESEC ini juga bisa unjuk gigi<br />

dalam bidang non-Akademis. Ia<br />

beberapa kali meraih prestasi dalam<br />

lomba diantaranya menjadi semifinalis<br />

IMOTION UI 2013 dan finalis Young<br />

Scholar Indonesia 2013 sekaligus<br />

penerima beasiswa dari <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>.<br />

Selain hobi mengikuti organisasi,<br />

ternyata Sasa juga punya hobi lain<br />

yaitu menyanyi. Sejalan dengan<br />

kesuksesannya di bidang organisasi,<br />

hobi menyanyi ini telah membawanya<br />

meraih prestasi-prestasi yang<br />

membanggakan. Penggemar lagu-lagu<br />

Ed Sheeran ini saat ini bergabung<br />

dalam tim paduan suara Svara<br />

<strong>Prasetiya</strong> yang baru-baru ini berhasil<br />

memenangkan lomba internasional.<br />

Bermodalkan suara Soprannya, Sasa<br />

bersama dengan tim Svara <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> berhasil meraih gold medal dan<br />

grand prize winner pada Kompetisi<br />

Voices of Asia di Kuala Lumpur,<br />

Malaysia. []<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 31 28/05/2015 13:10:48


32Accounting Event.<br />

Kompetensi Akuntan Dalam Persaingan Global<br />

Kita harus belajar dari fenomena<br />

semakin banyaknya orang<br />

Pakistan, Banglasdesh, India<br />

yang datang ke Indonesia untuk<br />

berbagai posisi di bidang akuntasi<br />

yang sebenarnya bisa diisi oleh<br />

orang Indonesia. Pernyataan berisi<br />

renungan ini dikemukakan Datuk<br />

Alexandra Chin JP, ACCA Deputy<br />

President 2014-2015 saat mengisi<br />

Seminar Akuntansi bertajuk<br />

“Stepping Stone Towards Becoming<br />

Successful Accountants In Highly<br />

Competitive Environment”.<br />

Seminar yang diselenggarakan <strong>S1</strong><br />

Accounting <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> dan<br />

ACCA Indonesia pada tanggal<br />

19 Desember 2014 ini bertempat<br />

di Auditorium kampus <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> BSD. Lebih lanjut, Alexandra<br />

yang berkebangsaan Malaysia<br />

menjelaskan bahwa nilai lebih<br />

pekerja ekspatriat dari ketiga negara<br />

tersebut itu antara lain : keahlian<br />

di bidang akuntansi, bisa<br />

melakukan banyak hal,<br />

dan memenuhi kualifikasi<br />

internasional.<br />

“Contoh gampangnya<br />

seperti ini: Anda pasti tahu<br />

pesepakbola Cristiano<br />

Ronaldo atau pengusaha<br />

Malaysia Tony Fernandes?<br />

Dengan skillnya, mereka<br />

pasti bisa bekerja di<br />

belahan dunia manapun<br />

yang mereka mau,” ujar<br />

Alexandra.<br />

Di hadapan sekitar 150 mahasiswa,<br />

Alexandra menekankan perlunya<br />

lulusan <strong>S1</strong> Accounting untuk<br />

memiliki sertifikasi berstandar<br />

internasional. Apalagi, lanjut<br />

Alexandra, pada tahun 2030 nanti,<br />

Indonesia diprediksi akan masuk<br />

sebagai salah satu dari 7 kekuatan<br />

ekonomi besar di dunia. Alexandra<br />

menambahkan, bahwa sertifikasi<br />

ACCA bisa menambah nilai seorang<br />

akuntan karena banyak kompetensi<br />

yang ada di dalamnya sehingga<br />

bisa bekerja di perusahaan,<br />

pemerintahan, maupun publik. []<br />

Seminar Personal Finance Prita Ghozie<br />

Di tengah gaya hidup<br />

konsumtif yang melanda<br />

kawula muda, tersimpan<br />

pekerjaan rumah dalam hal<br />

pengaturan keuangan pribadi.<br />

Melihat kebutuhan akan<br />

pengetahuan tentang perencanaan<br />

keuangan, Accounting Student<br />

Association (ASA) mengadakan<br />

Seminar “Mengatur Keuangan<br />

Pribadi Selayaknya Seorang<br />

Financial Planner” dengan<br />

pembicara Prita Ghozie, perencana<br />

keuangan dari ZAP Finance pada<br />

tanggal 14 Oktober 2015 di Kampus<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> BSD.<br />

Mengajarkan keuangan untuk<br />

pribadi memang butuh pendekatan<br />

yang berbeda. Hal ini diterapkan<br />

Prita dengan memberikan<br />

pengalaman langsung kepada 179<br />

peserta dalam hal pengaturan<br />

anggaran keuangan pribadi. Pada<br />

prakteknya, masing-masing peserta<br />

diberikan selembar kertas berisi<br />

kolom pendapatan dan beragam<br />

alokasi pengeluaran. Awalnya,<br />

tiap peserta ditetapkan memiliki<br />

pendapatan 3 juta rupiah dan<br />

diberikan tugas mengalokasikan<br />

uangnya untuk living cost, saving,<br />

entertainment, investasi, dan sosial.<br />

Setelah praktek, barulah Prita<br />

menjelaskan lebih detail tentang<br />

perencanaan keuangan.<br />

“Kita harus tahu uang kita untuk<br />

saving berapa, spending berapa<br />

persen, pengeluaran untuk sosial,<br />

dan investasi seperti emas,<br />

deposito, reksadana, “ ujar wanita<br />

dengan gelar SE, MCom, GCertFP,<br />

CFP, dan QWP ini.<br />

Seminar ini mendapatkan respon<br />

positif dari mahasiswa. Ada yang<br />

bertanya cara mengatur keuangan<br />

di saat kondisi ekonomi sedang<br />

down, hingga cara menemukan<br />

formula yang tepat untuk mengatur<br />

keuangan saat berstatus mahasiswa.<br />

Danies, Ketua ASA berharap<br />

seminar ini dapat membuat<br />

mahasiswa <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> lebih<br />

pandai mengatur keuangan dan<br />

bisa menyikapi gaya hidup yang<br />

konsumtif. []<br />

PRASMULYAN_#04.indd 32 28/05/2015 13:10:50


Accounting Event. 33<br />

Project Meat and Bread<br />

Ketika Mahasiswa Akuntansi Merasakan Berbisnis<br />

iapa bilang anak akuntansi<br />

harus selalu duduk manis<br />

Sberkutat dengan angka-angka<br />

pembukuan? Ada pemandangan<br />

lain dari kegiatan mahasiswa<br />

semester empat <strong>S1</strong> Accounting<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> saat mengerjakan<br />

field project bertema “Meat and<br />

Bread”.<br />

Sejak Selasa pagi, 21 April 2015 di<br />

area Study Hall Kampus <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> BSD , mereka benar-benar<br />

terlihat tidak bisa diam dan sibuk<br />

bercengkerama dengan berbagai<br />

bahan makanan, peralatan masak,<br />

dan karton. Ada yang berbusana<br />

layaknya seorang Masterchef, ada<br />

juga yang merelakan tubuhnya<br />

menjadi spanduk berjalan.<br />

Lewat proyek matakuliah<br />

management accounting ini,<br />

mahasiswa merasakan proses<br />

mengelola sebuah usaha makanan<br />

berskala mikro. Pada awalnya,<br />

setiap kelompok yang terdiri<br />

dari 9-10 mahasiswa ditugaskan<br />

membuat planning sebuah usaha<br />

dengan produk makanan yang<br />

mengandung unsur daging dan<br />

roti. Lalu, mereka diberikan<br />

modal maksimal Rp 200.000<br />

untuk membeli bahan makanan<br />

mentah dan kemasan produk.<br />

Kreativitas mereka pun turut<br />

ditantang saat mengolahnya<br />

menjadi produk makanan siap jual<br />

dan memasarkannya kepada warga<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>. Adapun untuk<br />

harga produk, tiap kelompok dapat<br />

menentukannya setelah melakukan<br />

perhitungan unit cost.<br />

Sebagai mahasiswa akuntansi,<br />

mereka juga tetap harus<br />

melakukan perhitungan seluruh<br />

pengeluaran dan pemasukan.<br />

Setelah itu mahasiswa diwajibkan<br />

membuat laporan keuangan yang<br />

dikumpulkan 3-4 hari setelah<br />

kegiatan. Poin penilaian dari field<br />

project ini terdiri dari beberapa aspek,<br />

antara lain : penilaian kreativitas,<br />

strategi produksi, keuangan,<br />

marketing, kerapihan, kebersihan dan<br />

peer review.<br />

Menurut Athalia Ariati, dosen<br />

matakuliah Management Accounting,<br />

proyek ini berusaha mengenalkan<br />

business process kepada para<br />

mahasiswa <strong>S1</strong> Accounting melalui<br />

kegiatan nyata. Melihat tingginya<br />

antusiasme mahasiswanya terhadap<br />

kegiatan ini, ia berharap kegiatan ini<br />

bisa diadakan lagi dengan tingkat level<br />

yang lebih tinggi. []<br />

Company Visit ke Unilever Indonesia<br />

Sekitar tujuh puluh mahasiswa<br />

<strong>S1</strong> Accounting angkatan<br />

2014 dan siswa SMA<br />

pemenang ACCA - <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

Accounting Competition (APMAC)<br />

mengadakan company visit ke<br />

kantor Unilever Indonesia pada<br />

tanggal 16 Januari 2015. Kedatangan<br />

mereka diterima Laksmi Tobing<br />

selaku Human Resource Partner<br />

Unilever Indonesia dan tim Finance<br />

Unilever Indonesia.<br />

Pada sesi sharing, Laksmi<br />

menjelaskan tentang profil<br />

perusahaan Unilever secara global.<br />

Lalu, para peserta mendapatkan<br />

ilmu tentang penerapan finance di<br />

industri Fast Moving Consumer<br />

Goods (FMCG) dan Supply Chain<br />

Finance dari tim finance Unilever<br />

Indonesia. Selain pembelajaran,<br />

peserta juga diajak mencicipi<br />

produk es krim dan membawa<br />

pulang produk perawatan tubuh<br />

buatan Unilever.<br />

Menurut Sandy Harianto, Ketua<br />

Prodi <strong>S1</strong> Akuntansi <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>, kegiatan ini dilakukan<br />

untuk mengenalkan mahasiswa<br />

semester awal tentang penerapan<br />

ilmu akuntansi di perusahaan<br />

multinasional dan bagian-bagian<br />

pekerjaan akuntansi yang ada di<br />

sana. Adapun bagi siswa SMA,<br />

kegiatan ini menjadi pengalaman<br />

baru bagi mereka.<br />

“Kami sangat senang, karena<br />

dapat mencoba hal-hal baru dan<br />

pengalaman yang sangat berharga,”<br />

ujar Felicia Jenifer, siswa SMA<br />

Harapan Bangsa. []<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 33 28/05/2015 13:10:51


34Accounting Event.<br />

Accounting<br />

Gathering Night 2015<br />

Untuk mempererat rasa<br />

kekeluargaan antar angkatan<br />

<strong>S1</strong> Accounting <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong>, Accounting Student<br />

Association (ASA) mengadakan<br />

Accounting Gathering Night<br />

(AGN) 2015 pada tanggal 18<br />

Desember 2014. Ratusan mahasiswa<br />

dari empat angkatan memadati<br />

Auditorium Kampus <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> BSD dengan penampilan<br />

yang berbeda untuk menyambut<br />

acara fun gathering yang baru<br />

pertama digelar ini.<br />

Acara dibuka dengan sambutan<br />

dari Ketua Prodi Akuntansi<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong>, Sandy Harianto,<br />

M. Bus. Acc. dilanjutkan dengan<br />

sambutan dari Ketua ASA, dan<br />

ketua panitia AGN. Sesuai<br />

namanya, acara ini menyuguhkan<br />

makan malam dengan konsep<br />

prasmanan yang disusul dengan<br />

pelantikan pengurus ASA.<br />

Untuk memeriahkan acara, panitia<br />

menggelar games tebak wajah dosen<br />

untuk mempererat kebersamaan<br />

antara mahasiswa dan dosen. Selain<br />

itu, mahasiswa melakukan selebrasi<br />

tukar kado senilai 25 sampai 50 ribu<br />

yang berisi pesan personal.<br />

Danish, Ketua ASA berharap<br />

kegiatan informal ini lebih rutin<br />

diadakan dengan kemasan yang<br />

semakin menarik pada setiap<br />

penyelenggaraannya. []<br />

PRASMULYAN_#04.indd 34 28/05/2015 13:10:52


Internship. 35<br />

Mengisi Liburan Semester<br />

dengan Internship<br />

Selama liburan dan semester genap tahun ajaran 2014/2015 ini, sedikitnya ada sembilan mahasiswa <strong>S1</strong><br />

Accounting angkatan 2011 yang menjalankan program magang di Kantor Akuntan Publik (KAP) terkemuka.<br />

Tercatat, Sebanyak tiga mahasiswa magang di PriceWaterhouseCoopers dan enam mahasiswa di BDO<br />

Tanubrata.<br />

Bagaimana serunya pengalaman magang mereka? Simak beberapa kisahnya berikut ini.<br />

Della Nadya Budiman<br />

(PwC Indonesia)<br />

“Magang di PwC memberikan<br />

saya banyak pengalaman. Tidak<br />

hanya saya mendapatkan gambaran<br />

mengenai dunia kerja auditor<br />

yang sebenarnya, tetapi saya<br />

juga dapat melatih soft skills saya<br />

termasuk cara berkomunikasi dan<br />

berinteraksi baik dengan sesama<br />

rekan kerja maupun dengan klien.<br />

Pengalaman yang singkat tersebut<br />

telah membenarkan sekaligus<br />

mematahkan rumor mengenai<br />

pekerjaan sebagai auditor yang<br />

selama ini. Meski demikian, saya<br />

percaya bahwa selama pekerjaan<br />

tersebut dijalankan dengan enjoy<br />

maka rumor tersebut akan tetap<br />

menjadi rumor dan tidak berubah<br />

menjadi kenyataan, seperti yang<br />

saya alami.” []<br />

Ananta Pradipta<br />

(PwC Indonesia)<br />

“Selama magang ini, pada<br />

awalnya saya diberikan tugas<br />

untuk membantu tim mengurus<br />

dokumen-dokumen yang perlu divouching<br />

baik untuk Test of Control<br />

maupun Test of Detail. Selain itu,<br />

saya juga bertugas untuk membuat<br />

rangkuman terkait dengan kontrakkontrak<br />

maupun perjanjianperjanjian<br />

penting dengan pihak<br />

ketiga.<br />

Meski pada awalnya saya masih<br />

belum familiar dengan cara audit<br />

PwC, tetapi dengan bantuan tim<br />

dan para senior akhirnya saya<br />

mulai mengerti dan terbiasa dengan<br />

cara kerja PwC. Pada kesempatan<br />

pertama dengan klien perusahaan<br />

yang skalanya belum begitu besar di<br />

Indonesia, saya bergabung bersama<br />

tim kecil berjumlah 3 orang. Dua<br />

minggu kemudian, saya bekerja<br />

berdua dengan seorang associate<br />

di mana saya melanjutkan tugas<br />

dengan klien tersebut selama 1<br />

bulan. []<br />

Ashiva Nindra Humaira<br />

(BDO Tanubrata)<br />

“Pelajaran-pelajaran kecil dari<br />

pengalaman magang sangat berarti<br />

buat saya. Seperti misalnya tahu<br />

apa yang harus dilakukan ketika<br />

salah dalam mengerjakan tugas,<br />

ketika tidak ada pekerjaan, ketika<br />

masih bingung dengan pekerjaan<br />

yang diberikan, dan bagaimana cara<br />

menghormati atasan. Hal itu sangat<br />

berarti bagi karier saya ke depannya.<br />

Saya juga sangat senang karena<br />

selama saya kuliah di <strong>Prasetiya</strong><br />

<strong>Mulya</strong> terbiasa dengan hal-hal seperti<br />

kebiasaan mengumpulkan kerja tepat<br />

waktu dan selalu diberikan tugas.<br />

Hal itu menjadikan saya berbeda<br />

dengan teman magang lainnya. “ []<br />

#04, Mei 2015<br />

PRASMULYAN_#04.indd 35 28/05/2015 13:10:54


36 HighSchool Highlight.<br />

SMK Tarakanita<br />

Mengedepankan Hidup Tertib, Teratur, dan Disiplin<br />

Melihat kebutuhan dunia kerja pada tahun 1968 dan sangat minimnya lulusan<br />

sekolah kejuruan yang terampil dan siap bekerja, maka dengan inisiatifnya yang<br />

tinggi seorang Biarawati berkebangsaan Belanda Sr. Emmanuella CB mendirikan<br />

SMK Tarakanita, tepatnya pada tanggal 10 Januari 1968.<br />

Pada awal berdirinya, SMK<br />

Tarakanita hanya menerima<br />

45 murid perempuan dan<br />

hanya terdapat satu jurusan yaitu<br />

jurusan Kesekretarisan. Namun,<br />

seiring dengan berkembangnya<br />

kebutuhan pendidikan pada tahun<br />

1971, SMK Tarakanita mulai<br />

menerima murid laki-laki dan<br />

membuka jurusan Akuntansi.<br />

SMK Tarakanita Jakarta pun terus<br />

berkembang hingga saat ini sebagai<br />

SMK bidang studi keahlian bisnis<br />

dan manajemen yang memiliki<br />

melakukan psikotes yang bertujuan<br />

agar kita tahu si anak ini benar<br />

ingin masuk akuntansi atau tidak,”<br />

jelas Dra. Florentina Mujiyani,<br />

Kepala sekolah SMK Tarakanita<br />

Jakarta dari tahun 2012 sampai<br />

sekarang ,.<br />

Berbeda dengan SMK lain<br />

di Jakarta, SMK Tarakanita<br />

menurut Florentina ini sangat<br />

mengedepankan pembiasaan hidup<br />

tertib, teratur, dan disiplin agar<br />

sesuai dengan visi SMK Tarakanita<br />

yaitu membentuk pribadi yang<br />

Dra. Florentina Mujiyani<br />

Kepala Sekolah SMK Tarakanita Jakarta<br />

creativity, dan community. Hal<br />

ini melengkapi proses belajar<br />

mengajar yang menekankan empat<br />

pendekatan, yaitu : pendekatan<br />

kontekstual, konstruktivisme,<br />

konsep, dan proses.<br />

tiga jurusan, yaitu Akuntansi,<br />

Pemasaran, dan Administrasi<br />

Perkantoran.<br />

“Yang menonjol di SMK Tarakanita<br />

ini adalah jurusan Akuntansinya,<br />

karena sejak awal penjurusan sudah<br />

ada syarat-syarat tertentu. Kalau di<br />

Akuntansi matematikanya harus<br />

lebih baik dari 2 jurusan yang lain<br />

karena setiap hari akan berurusan<br />

dengan angka dan hitung-hitungan.<br />

Kita juga berkerjasama dengan<br />

Fakultas Psikologi UI untuk<br />

Gedung SMK Tarakanita Jakarta<br />

utuh, professonal serta mampu<br />

membentuk relasi yang baik dengan<br />

dunia usaha sesuai tuntutan jaman.<br />

Kedisiplinan sangat diutamakan,<br />

lanjut Florentina, karena akan<br />

membentuk karakter pribadi<br />

murid yang tangguh dan siap<br />

menghadapi dunia kerja. Soal<br />

karakter, para murid juga dibekali<br />

dengan Pendidikan Karakter<br />

Tarakanita (PKT) yang sering di<br />

sebut C5, antara lain : compassion,<br />

celebration, competence, conviction,<br />

Menanggapi perkembangan dunia<br />

akuntansi di Indonesia, Florentina<br />

berharap agar dunia akuntansi<br />

di Indonesia segera dibenahi.<br />

Contohnya untuk kurikulum SMK<br />

jurusan Akuntansi, ia menyarankan<br />

agar dikenalkan pada materi<br />

International Financial Reporting<br />

Standards (IFRS).<br />

“Sekolah Menengah Kujuruan<br />

(SMK) dan Perguruan Tinggi<br />

harus melakukan modifikasi<br />

dan penyesuaian atas kurikulum<br />

pendidikannya, agar mampu<br />

menghadapi perkembangan<br />

jaman saat ini.” tutup wanita yang<br />

mengaku senang anak didiknya bisa<br />

meraih juara 2 di Kompetisi ACCA-<br />

<strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong> Accounting<br />

Competition (APMAC). []<br />

PRASMULYAN_#04.indd 36 28/05/2015 13:10:56


Business Coaching<br />

Ina Tiana Wahyuningsih<br />

Denpasar, Bali<br />

Membuka Cabang Usaha<br />

Sementara ini saya bisnis<br />

online kecil-kecilan<br />

di Bali. Biasanya jual<br />

souvenir atau pakaian<br />

wanita seperti tas, baju,<br />

dan perhiasan. Bagaimana<br />

caranya biar saya bisa buka<br />

gerai di Banten, tetapi<br />

dikendalikan dari Bali.<br />

Halo Ibu Ina. Sebuah langkah<br />

yang positif mengetahui<br />

bahwa ibu sudah memulai<br />

berwirausaha di Bali. Untuk<br />

menjawab pertanyaan ibu,<br />

langkah pertama dimulai dengan<br />

mengidentifikasi konsumen dari<br />

usaha online ibu di Bali, hal<br />

ini penting untuk mengetahui<br />

jangkauan dari bisnis online<br />

yang sudah dilakukan. Setelah<br />

memetakan lokasi geografis<br />

konsumen dari bisnis online di Bali<br />

tersebut, Ibu Ina harus mencoba<br />

memperkirakan apakah ada<br />

kesamaan karakteristik konsumen<br />

online dengan segmen pasar nanti<br />

yang akan dituju di kala membuka<br />

gerai di Banten. Hasil analisa<br />

karakteristik tersebut merupakan<br />

pegangan awal Ibu Ina untuk<br />

memulai jika ingin membuka<br />

gerai di Banten, terutama dalam<br />

pemilihan produk-produk apa<br />

yang akan ditampilkan di gerai<br />

tersebut. Hasil analisa ini juga<br />

akan berkaitan dengan usaha<br />

mem”branding” toko iub supaya<br />

dapat menopang produk-produk<br />

yang ibu jual di gerai tersebut.<br />

Langkah kedua yang perlu<br />

dijalankan Ibu Ina adalah<br />

memperhitungkan biaya<br />

operasional dari membuka<br />

gerai tersebut. Berbeda dengan<br />

online yang mungkin tidak perlu<br />

sewa lokasi, membuka gerai<br />

memberikan perhitungan yang<br />

sedikit lebih “njlimet”. Untuk<br />

memudahkan inspirasi Ibu Ina<br />

dalam memperhitungkan biaya<br />

operasional tersebut, dapat kami<br />

sebut beberapa item biaya yang<br />

kemungkinan besar pasti keluar,<br />

antara lain biaya sewa toko<br />

(umumnya tahunan atau per-6<br />

bulanan), re-dekorasi toko, biaya<br />

fit-out toko (lay-out), gaji pegawai<br />

toko, biaya listrik, air, makan dan<br />

utilitas lainnya, biaya kemasan,<br />

pajak, dan mungkin saja “biaya<br />

keamanan”. Angka biaya tersebut<br />

cukup banyak yang berupa variabel,<br />

yaitu bisa berubah di tiap bulannya.<br />

Jika tergelincir saat menghitung,<br />

dapat berakibat tergerusnya nilai<br />

keuntungan yang diperoleh.<br />

Langkah ketiga yang tidak kalah<br />

penting adalah modal kerja untuk<br />

pembelian barang dagangan untuk<br />

ditampilkan di toko tersebut.<br />

Kejelian Ibu Ina dalam memilih<br />

barang akan menjadi nilai tambah<br />

untuk mendukung kelancaran<br />

arus kas calon gerai Ibu tersebut.<br />

Untuk masalah pemilihan barang<br />

dagangan ini, Ibu Ina perlu meneliti<br />

selera pasar di Banten dengan cara<br />

mengunjungi pusat perbelanjaan<br />

terdekat di Banten, seperti ITC,<br />

mal, plaza, atau mungkin dapat<br />

mengunjungi Pasar Cipadu sebagai<br />

salah satu pasar favorit untuk<br />

wilayah Banten maupun lingkaran<br />

Jabodetabek wilayah Tangerang.<br />

Namun, jangan sampai lupa juga<br />

ada sistem konsinyasi yang dapat<br />

ibu pergunakan untuk menekan<br />

biaya pembelian dari produsen.<br />

Langkah yang terakhir adalah<br />

memilih pengawas dan pegawai<br />

yang tepat dan dapat dipercaya.<br />

Akan lebih baik jika Ibu Ina turut<br />

dalam menyeleksi dan tinggal<br />

untuk sementara waktu dalam masa<br />

penjualan periode-periode awal<br />

di gerai tersebut. Selain itu, dalam<br />

masa3 bulan awal, jika Ibu Ina<br />

memiliki saudara yang terjangkau<br />

dengan lokasi gerai, akan sangat<br />

baik untuk diperbantukan<br />

sementara waktu untuk turut<br />

mengawasi. Lebih teknisnya lagi,<br />

Ibu Ina perlu menerapkan prosedur<br />

standar yang lebih terpadu,<br />

khususnya untuk sistem informasi<br />

toko yang memberi informasi<br />

berapa dan apa barang yang terjual,<br />

berapa persediaan barang tersisa,<br />

dan kapan kita perlu memesan<br />

barang kembali. Sebisa mungkin<br />

ibu menguasai teknis tersebut<br />

untuk menekan potensi kesempatan<br />

berbuat tidak baik dari pihak-pihak<br />

yang tidak bertanggung jawab.<br />

Semoga lancar dalam<br />

menterjemahkan mimpi tersebut<br />

ke dalam kenyataan sebenarnya<br />

dan semoga selalu diberikan<br />

kepercayaan diri untuk terus tekun<br />

merintis usaha menuju arah yang<br />

lebih baik.<br />

Untuk informasi pelatihan maupun<br />

seminar, kami terbuka jika ada<br />

rekan-rekan pembaca setia <strong>Majalah</strong><br />

<strong>Prasmulyan</strong> yang ingin berbagi<br />

diskusi mengenai kewirausahaan.<br />

Selamat berwirausaha…<br />

diasuh oleh: M. Setiawan Kusmulyono, MM<br />

Koordinator Enterpreneurship Development Center <strong>Prasetiya</strong> <strong>Mulya</strong><br />

Kirim Pertanyaan Anda ke:<br />

majalahprasmulyan@gmail.com<br />

PRASMULYAN_#04.indd 37 28/05/2015 13:10:57


PRASMULYAN_#04.indd 38 28/05/2015 13:10:59


PRASMULYAN_#04.indd 39 28/05/2015 13:10:59


PRASMULYAN_#04.indd 40 28/05/2015 13:11:02

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!