o_19lg1pcht1anq1l6k1eveifv1iqa.pdf
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TRIMESTER III<br />
TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN<br />
Rullia Mertiana Sari, Hj. Niniek Suharyani, Fx. Bhakti Hendra K<br />
Akademi Kebidanan Wiyata Mitra Husada Nganjuk<br />
lppwimisada@gmail.com<br />
ABSTRACT<br />
Danger signs in pregnancy can occur at any time. Maybe when pregnancy was<br />
young, probably also in advanced pregnancy. Danger signs in pregnancy need to be<br />
cautious, which if not reported or not detected can lead to maternal death. The purpose of<br />
this study is to describe the level of knowledge of third trimester pregnant women about the<br />
danger signs of pregnancy in BPM Ny. Bekti Sri Utami, SST Village District of Prambon<br />
WatudandangNganjuk.<br />
This research is descriptive. The study population were 44 respondents in BPM Ny.<br />
Bekti Sri Utami, SST Nganjuk Watudandang village, a large sample of 33 respondents. The<br />
way the sampling is non-random sampling, the samples taken were samples saturated with<br />
inclusion and exclusion criteria. Data were collected by using a questionnaire. Analysis of<br />
the data followed by discussing the results of research with theory and existing studies.<br />
The results showed that of the 33 respondents whose knowledge is either 19<br />
respondents (57.6%), respondents whose knowledge is quite the 9 respondents (27.2%), and<br />
respondents whose knowledge is less that 5 respondents(15.2%).<br />
Based on the research data it can be concluded that the knowledge of third trimester<br />
pregnant women challenged the danger signs of pregnancy in BPM Ny. Bekti Sri Utami,<br />
SST Watudandang Village, District Prambon, Nganjuk generally good knowledgeable or as<br />
many as 19 respondents (57.6%). Expected to be able to perform inspection of the ANC for<br />
early detection in case of early detection of danger signs in pregnancy.<br />
Keywords: Pregnancy Trimester III, danger signs of pregnancy<br />
PENDAHULUAN<br />
Kehamilan didefinisikan sebagai<br />
fertilisasi atau penyatuan dari<br />
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan<br />
dengan nidasi atau implantasi. Kehamilan<br />
normal akan berlangsung dalam watu 40<br />
minggu atau 9 bulan. Kehamilan terbagi<br />
menjadi 3 trimester, dimana trimester 1<br />
berlangsung dalam 2 minggu, trimester<br />
kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga<br />
ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu<br />
(minggu ke-28 hingga ke-40).<br />
Kehamilan menyebabkan<br />
perubahan fisik, maupun emosional dari<br />
ibu serta perubahan sosial dalam keluarga.<br />
Pada umumnya kehamilan berkembang<br />
secara normal dan menghasilkan<br />
kelahiran bayi yang sehat, cukup bulan<br />
namun kadang tidak sesuai dengan<br />
harapan. Sulit diketahui sebelumnya<br />
bahwa kehamilan akan menjadi masalah.<br />
Sistem penilaian resiko tidak dapat<br />
memprediksi apakah ibu hamil akan<br />
bermasalah selama kehamilannya. Oleh<br />
karena itu pelayanan/asuhan antenatal<br />
merupakan cara yang penting untuk<br />
memonitor dan mendukung kesehatan ibu<br />
hamil normal dan mendeteksi ibu dengan<br />
kehamilan normal.<br />
Kondisi hamil termasuk periode<br />
yang rentan, tidak hanya bagi wanita<br />
tetapi juga bagi keselamatan bayi di<br />
dalam kandungan. Ada beberapa kondisi<br />
bahaya yang dapat diketahui tanda dan<br />
gejalanya, sehingga wanita dapat segera<br />
mendapatkan pertolongan medis.
Pengenalan kemungkinan terjadi<br />
komplikasi kehamilan harus secara dini<br />
dan ditangani secara benar karena setiap<br />
tanda bahaya kehamilan bisa<br />
mengakibatkan komplikasi (Anonim,<br />
2009).<br />
Kehamilan Trimester III adalah<br />
kehamilan pada usia 29-42 minggu atau<br />
7-10 bulan. Akibat yang dapat terjadi bila<br />
ibu tidak dapat mengenali tanda bahaya<br />
kehamilan secara dini dan upaya deteksi<br />
dini yang dilakukan ibu kurang, maka<br />
akan terjadi komplikasi yang lebih lanjut<br />
yang akan mengakibatkan kematian ibu<br />
dan bayi. Kematian tersebut merupakan<br />
dampak komplikasi kehamilan utama<br />
yang sama yaitu perdarahan, infeksi,<br />
hipertensi dan abortus. Banyak kematian<br />
neonatal merupakan akibat langsung<br />
penatalaksanaan kehamilan dan kelahiran<br />
yang buruk. Sistem penilaian resiko tidak<br />
dapat memprediksi apakah ibu hamil akan<br />
bermasalah selama kehamilannya. Oleh<br />
karena itu pelayanan/asuhan antenatal<br />
merupakan cara penting untuk memonitor<br />
dan mendukung kesehatan ibu dengan<br />
kehamilan normal.<br />
Pengetahuan adalah merupakan<br />
hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang<br />
mengadakan penginderaan terhadap suatu<br />
objek tertentu. Penginderaan terhadap<br />
obyek terjadi melalui panca indera<br />
manusia yakni penglihatan, pendengaran,<br />
penciuman, rasa dan raba dengan sendiri.<br />
Pada waktu penginderaan sampai<br />
menghasilkan pengetahuan tersebut<br />
sangat dipengaruhi oleh intensitas<br />
perhatian presepsi terhadap obyek.<br />
Sebagian besar pengetahuan manusia<br />
diperoleh melalui mata dan telinga.<br />
Tanda bahaya kehamilan adalah<br />
tanda–tanda bahaya yang<br />
mengindikasikan adanya bahaya yang<br />
dapat terjadi selama kehamilan/periode<br />
antenatal, yang apabila tidak dilaporkan<br />
atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan<br />
kematian ibu dan bayi. Sekitar 20-30%<br />
dari kehamilan mengandung resiko atau<br />
komplikasi yang dapat menyebabkan<br />
kesakitan dan kematian ibu dan bayinya.<br />
Salah satu indikator utama derajat<br />
kesehatan suatu negara adalah Angka<br />
Kematian Ibu (AKI). AKI adalah jumlah<br />
wanita yang meninggal mulai dari saat<br />
hamil hingga 6 minggu setelah persalinan<br />
per 100.000 kelahiran hidup. Angka<br />
Kematian Ibu menunjukkan kemampuan<br />
dan kualitas pelayanan kesehatan,<br />
kapasitas pelayanan kesehatan, kualitas<br />
pendidikan dan pengetahuan masyarakat,<br />
kualitas kesehatan lingkungan, sosial<br />
budaya serta hambatan dalam<br />
memperoleh akses terhadap pelayanan<br />
kesehatan. Tingginya AKI dan lambatnya<br />
penurunan angka ini menunjukkan bahwa<br />
pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)<br />
sangat mendesak untuk ditingkatkan baik<br />
dari segi jangkauan maupun kualitas<br />
pelayanannya.Menurut dataWorld Health<br />
Organitatio ( WHO), pada tahun 2012,<br />
sebanyak 585.000 perempuan meninggal<br />
saat hamil atau persalinan. Sebanyak 99%<br />
kematian ibu akibat masalah persalinan<br />
atau kelahiran terjadi di negara-negara<br />
berkembang. Rasio kematian ibu di<br />
negara-negara berkembang merupakan<br />
tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100<br />
ribu kelahiran bayi hidup jika<br />
dibandingkan dengan rasio kematian ibu<br />
di 9 negara maju dan 51 negara<br />
persemakmuran.<br />
Menurut SDKI ( Survey<br />
Demografi Kesehatan Indonesia ) tahun<br />
2013 kematian AKI sebesar 359 angka<br />
kematian ibu per 100 ribu kelahiran hidup<br />
dan AKB sekitar 23 kematian bayi per<br />
1000 kelahiran hidup. Menurut DINKES<br />
Provinsi Jawa Timur tahun 2013 angka<br />
kematian ibu melahirkan meningkat yakni<br />
mencapai 474 kasus ibu meninggal<br />
meningkat saat melahirkan dibandingkan<br />
pada tahun 2012, yakni sekitar 450 kasus<br />
kematian ibu melahirkan per 100 ribu<br />
kelahiran hidup, penyebab utama<br />
kematian ibu di Provinsi Jawa Timur<br />
yaitu dikarenakan ketidaktahuan<br />
masyarakat tentang pertolongan pertama<br />
saat ibu merasakan kesakitan agar<br />
mendapatkan pertolongan dari petugas
kesehatan dan segera dibawa ke<br />
Puskesmas, bidan dan rumah sakit.<br />
Angka Kematian Ibu di Kabupaten<br />
Nganjuk menempati urutan ke empat<br />
tertinggi diseluruh Jawa Timur dengan<br />
angka pada tahun 2012 sebesar 151,92 per<br />
100 ribu kelahiran hidup dan Angka<br />
Kematian Bayi menempati urutan pertama<br />
dengan angka 17,62 per 1000 kelahiran<br />
hidup, Kepala Dinas Kesehatan<br />
Kabupaten Nganjuk mengatakan bahwa<br />
angka kematian ibu dan bayi disebabkan<br />
oleh beberapa faktor diantaranya: Infeksi<br />
(4%), Pre-eklamsi berat/eklamsi (24%),<br />
Decompensasi Cordis (12%), TB Paru<br />
(12%), Hemorrhagic Post Partum (HPP)<br />
(12%), Hiperemesis (4%), Ca Paru (4%),<br />
Tumor Otak (4%), Stroke Emboli Cerebal<br />
(4%), Kehamilan Etropik Terganggu<br />
(KET) (4%), Emboli Air Ketuban (4%),<br />
Gagal Ginjal Kronik (4%), Jantung (4%),<br />
Abortus (4%). Sedangkan kematian bayi<br />
menempati urutan pertama di Nganjuk<br />
disebabkan karena, Meningitis, Demam<br />
Berdarah Dengue, Diare, Kelainan<br />
Kongenital, Asfiksia, Berat Badan Rendah,<br />
Trauma Lahir dan lain-lain, juga faktor<br />
penyebab kematian Neonatus adalah<br />
sebagai berikut: BBLR, Asfiksia, Kelainan<br />
Kongenital dan lain-lain.<br />
Kehamilan beresiko dapat dicegah<br />
bila gejalanya dapat ditemukan sedini<br />
mungkin sehingga dapat dilakukan<br />
tindakan untuk memperbaikinya.<br />
Pencegahan kehamilan beresiko yang<br />
dapat dilakukan adalah dengan<br />
memeriksakan kehamilan sedini mungkin<br />
dan teratur ke bidan paling sedikit 4 kali<br />
selama kehamilan, dengan mendapatkan<br />
imunisasi TT 2x, bila ditemukan kelainan<br />
resiko tinggi pemeriksaan harus lebih<br />
sering dan lebih intensif, makan makanan<br />
yang bergizi yaitu memenuhi gizi<br />
seimbang.<br />
Angka kematian ibu dan bayi<br />
merupakan tolak ukur dalam menilai<br />
derajat kesehatan suatu bangsa, oleh<br />
karena itu pemerintah sangat menekankan<br />
untuk menurunkan angka kematian ibu<br />
dan bayi melalui program-program<br />
kesehatan. Dalam program kesehatan<br />
sangat dibutuhkan sumber daya manusia<br />
yang kompeten, sehingga apa yang<br />
menjadi tujuan dapat tercapai. Bidan<br />
sebagai salah satu sumber daya manusia<br />
bidang kesehatan merupakan ujung<br />
tombak atau orang yang berada digaris<br />
terdepan yang berhubungan langsung<br />
dengan wanita sebagai sasaran program.<br />
Dengan peran yang sangat besar ini maka<br />
sangat penting kiranya bagi bidan untuk<br />
senantiasa meningkatkan kompetensinya<br />
melalui pemahaman mengenai asuhan<br />
kebidanan mulai dari wanita hamil sampai<br />
nifas serta kesehatan bayi.<br />
Penelitian ini bertujuan untuk<br />
mengetahui gambaran tingkat<br />
pengetahuan ibu hamil trimester III<br />
tentang tanda bahaya kehamilan di BPM<br />
Ny. Bekti Sri Utami, SST Desa<br />
Watudandang, Kecamatan Prambon,<br />
Kabupaten Nganjuk tahun 2014.<br />
METODE PENELITIAN<br />
Jenis penelitian pada penelitian ini<br />
menggunakan jenis penelitian deskriptif<br />
yang bertujuan untuk mengetahui<br />
gambaran tingkat pengetahuan ibu hamil<br />
trimester III tentang tanda bahaya<br />
kehamilan di BPM Ny. Bekti Sri Utami,<br />
SST Desa Watudandang, Kecamatan<br />
Prambon, Kabupaten Nganjuk Tahun<br />
2014, dan sampel yang memenuhi kriteria<br />
inklusi dan eksklusi sejumlah 34 ibu<br />
hamil dengan teknik simple random<br />
sampling. Setelah data terkumpul melalui<br />
kuesioner, kemudian dilakukan tabulasi<br />
untuk mengetahui tingkat pengetahuan<br />
ibu hamil tentang tanda bahaya kehamilan<br />
dengan menggunakan uju validitas dan<br />
reabilitas.<br />
HASIL PENELITIAN DAN<br />
PEMBAHASAN<br />
Hasil penelitian<br />
Distribusi responden yang dalam hal ini<br />
adalah ibu hamil trimester III di BPM Ny.<br />
Bekti Sri Utami, SST Desa Watudandang,<br />
Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk<br />
berdasarkan tanda bahaya kehamilan.
Karakteristik Responden Berdasarkan<br />
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III<br />
tentang Tanda Bahaya Kehamilan<br />
No Pengetahuan Jumlah<br />
Prosentase<br />
(%)<br />
1 Baik 19 orang 57,6<br />
2 Cukup 9 orang 27,2<br />
3 Kurang 5 orang 15.2<br />
Total 33 orang 100<br />
Sumber : Data Primer , Juli 2014<br />
Berdasarkan tabel diatas dapat<br />
diketahui bahwa yang memiliki<br />
pengetahuan baik sebanyak 19 responden<br />
(57,6%), sedangkan yang memiliki<br />
pengetahuan cukup sebanyak 9 responden<br />
(27,2%), dan yang memiliki pengetahuan<br />
kurang sebanyak 5 responden (15,2%).<br />
Pembahasan<br />
Berdasarkan penelitian yang telah<br />
dilakukan terhadap 34 ibu hamil trimester<br />
III sebagian besar memiliki pengetahuan<br />
baik yaitu sebanyak 19 responden<br />
(57,6%). Hal ini karena ibu hamil sudah<br />
banyak yang mengetahui tentang tanda<br />
bahaya kehamilan melalui artikel atau pun<br />
majalah.<br />
Tanda bahaya adalah tanda–tanda<br />
yang mengindentifikasikan adanya<br />
bahaya yang bisa terjadi selama<br />
kehamilan atau periode antenatal. Tandatanda<br />
bahaya dalam kehamilan dapat<br />
terjadi kapan saja. Mungkin ketika<br />
kehamilan masih muda, mungkin juga<br />
pada kehamilan lanjut. Tanda bahaya<br />
dalam kehamilan perlu kita waspadai,<br />
yang bila tidak dilaporkan atau tidak<br />
terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu<br />
(Asrinah, 2010 : 149).<br />
Pembahasan<br />
Menurut (Wawan, 2011 : 17) usia<br />
adalah umur individu yang terhitung<br />
mulai saat dilahirkan sampai berulang<br />
tahun. Sedangkan semakin cukup umur,<br />
tingkat kematangan dan kekuatan<br />
seseorang akan lebih matang dalam<br />
berfikir dan bekerja. Dari segi<br />
kepercayaan masyarakat seseorang yang<br />
lebih dewasa dipercaya dari orang yang<br />
belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan<br />
sebagai pengalaman dan kematangan jiwa.<br />
Tapi sebagian responden juga<br />
mempunyai pengetahuan baik yaitu<br />
sebanyak 9 responden atau (27,2%) dan<br />
berpengetahuan kurang yaitu sebanyak 7<br />
responden atau (21,3%) tentang faktor<br />
resiko atau masalah dalam kehamilan. Hal<br />
ini karena semua ibu hamil trimester III<br />
belum mengetahui dengan benar<br />
informasi tentang faktor resiko atau<br />
masalah dalam kehamilan. Informasi<br />
dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan<br />
seseorang.<br />
Dengan usia reproduktif yaitu<br />
antara 20 sampai 35 tahun serta ibu<br />
berpendidikan SMA/Sederajat dan adanya<br />
informasi baik dari media cetak maupun<br />
elektronik, maka kemampuan untuk<br />
menerima suatu pengetahuan, juga<br />
semakin mudah terutama bagi ibu hamil<br />
trimester III yang pengetahuannya cukup<br />
tentang faktor resiko atau masalah dalam<br />
kehamilan.<br />
KESIMPULAN DAN SARAN<br />
Berdasarkan hasil dan<br />
pembahasan dalam penelitian tentang<br />
“Gambaran Tingkat Pengetahuan Ibu<br />
Hamil Trimester III Tentang Tanda<br />
Bahaya Kehamilan Di BPM Ny. Bekti Sri<br />
Utami, SST Desa Watudandang,<br />
Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk<br />
Tahun 2014, dapat disimpulkan bahaya<br />
tingakat pengetahuan ibu hamil tentang<br />
tanda bahaya kehamilan di BPM Ny.<br />
Bekti Sri Utami, SST Desa Watudandang,<br />
Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk<br />
sebagian besar adalah baik sebanyak 19<br />
responden (57,6%). Pengetahuan Ibu<br />
Hamil Trimester III tentang Pengertian<br />
Tanda Bahaya sebagian besar<br />
berpengetahuan baik yaitu sejumlah 27<br />
responden atau (81,8%). Pengetahuan Ibu<br />
Hamil Trimester III tentang Macammacam<br />
Tanda Bahaya sebagian besar<br />
berpengetahuan baik yaitu sejumlah 20<br />
responden atau (60,6%). Pengetahuan Ibu<br />
Hamil Trimester III tentang Faktor Resiko<br />
atau Masalah Dalam Kehamilan sebagian
esar berpengetahuan cukup yaitu<br />
sejumlah 17 responden atau (51,5%).<br />
Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III<br />
tentang Faktor Resiko Yang Terdapat<br />
Dalam Kehamilan sebagian besar<br />
berpengetahuan cukup yaitu sejumlah 19<br />
responden atau (57,5%). Pengetahuan Ibu<br />
Hamil Trimester III tentang Cara<br />
Pencegahan Tanda Bahaya sebagian besar<br />
berpengetahuan baik yaitu sejumlah 22<br />
responden atau (66,7%). Pengetahuan Ibu<br />
Hamil Trimester III tentang Penanganan<br />
Tanda Bahaya Kehamilan sebagian besar<br />
berpengetahuan baik yaitu sejumlah 23<br />
responden atau (69,7%).<br />
DAFTAR PUSTAKA<br />
Arikunto, S.2010.Prosedur Penelitian<br />
Suatu Pendekatan Praktik. Edisi<br />
Revisi 2010.Jakarta:Rineka Cipta.<br />
Ayu, Ida Manuaba, dkk. 2010. Memahami<br />
Kesehatan Reproduksi Wanita.<br />
Jakarta: EGC.<br />
Djaja, Dr. Baruch. 2012. Kenali Resiko<br />
Dalam Kehamilan Anda. Jakarta.Eka<br />
Hospital. (Diakses Tanggal 12 Mei<br />
2014, pukul 10.00 WIB)<br />
Hidayat, A.Azis Alimul.2010. Metode<br />
Penelitian Kebidanan dan Teknis<br />
AnalisisData.Jakarta. Salemba<br />
Medika.<br />
Jannah, Nurul. 2012.Buku Ajar Asuhan<br />
Kebidanan Kehamilan. Yogyakarta:<br />
C.V ANDI OFFSET.<br />
Mochtar , R. 2012. Sinopsis Obstetri Edisi<br />
3. Jakarta: EGC.<br />
Notoadmojo, Soekidjo.2010.Ilmu<br />
Perilaku Kesehatan.Jakarta.Rineka Cipta.<br />
Nursalam.2010.Konsep dan Metodologi<br />
Penelitian Ilmu Keperawatan.Jakarta:<br />
Salemba Medika.<br />
Prawirohardjo, Sarwono . 2010. Ilmu<br />
Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina<br />
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.<br />
Riduwan.2010.Metode dan Teknis<br />
Menyusun Tesis.Bandung: Alfabeta.<br />
Rochajati, Dr Poedji.2003. Skrining<br />
Antenatal pada Ibu Hamil.Surabaya:<br />
Airlangga University Press<br />
Romauli, Suryati. 2011. Asuhan<br />
Kebidanan 1. Yogyakarta. Nuha<br />
Medika<br />
Rukiyah, Ai Yeyeh & Lia Yulianti..2010.<br />
Asuhan Kebidanan IV (Patologi<br />
Kebidanan). Jakarta: Trans Info<br />
Media.<br />
Santoso, T.W. 2007. Peran Wanita<br />
Dalam Mencpitakan Ketahanan Keluarga.<br />
Setyawan, Ari dan Saryono.2010.<br />
Metodologi Penelitian Kebidanan<br />
DIII, DIV, SIdan S2. Yogyakarta:<br />
Media Medika.<br />
Sugiono.2012. Metode Penelitian<br />
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.<br />
Bandung : Alfabeta.<br />
Sulistyawati, Ari. 2009. Asuhan<br />
Kebidanan Kehamilan. Jakarta: Salemba<br />
Medika.<br />
Tarbiyah, 2009. Hubungan Tingkat<br />
Pendidikan Ibu Rumah Tangga<br />
Dengan Metode Mendidik Anak<br />
Dalam Keluarga.<br />
Wawan,A dan Dewi.2010.Pengetahuan,<br />
Sikap dan Perilaku<br />
Manusia.Yogyakarta: Nuha Medika.