17.05.2015 Views

o_19lg1eoacada1d301m721ief1hjia.pdf

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

HUBUNGAN PARTISIPASI IBU BAYI USIA 2-4 BULAN<br />

DENGAN PEMBERIAN IMUNISASI DPT COMBO<br />

Ratih Diyah Ambarsari, Sutinah, Ariyono Yerey Wibowo<br />

Akademi Kebidanan Wiyata Mitra Husada Nganjuk<br />

lppmwimisada@gmail.com<br />

ABSTRACT<br />

DPT Combo immunization is important given to infants aged 2-4 months. The<br />

importance of DPT Combo immunization in infants aims to induce active immunity<br />

stimulant against diphtheria, pertussis, tetanus and hepatitis B. Many assumptions are<br />

wrong about DPT Combo growing in society, this can lead to low participation of mothers<br />

infants in the giving DPT Combo immunization for infants aged 2-4 months. To determine<br />

whether there is a relationship between the mother's participation DPT Combo<br />

immunization to be observed about the relationship participation of mothers infants aged 2-<br />

4 months with DPT Combo immunization.<br />

This study is a cross sectional analytic. Samples were taken by non random<br />

sampling technique a number of 36 respondents. Independent variable is the participation<br />

of mothers infants aged 2-4 months while the dependent variable is the DPT Combo<br />

immunization. Collecting data using questionnaires and KIA book. To analyze the<br />

relationship participation of mothers infants aged 2-4 months with DPT Combo<br />

immunization used Chi-Square test with significance level of 0.05.<br />

Results showed that mothers of infants with good participation and give DPT<br />

Combo number of 29 respondents, who did not give immunization is 2 respondents. From<br />

the analysis using Chi-Square test concluded that there is a relationship participation of<br />

mothers infants aged 2-4 months with DPT Combo immunization in countryside of Jekek,<br />

district of Baron, sub-province of Nganjuk 2014.<br />

Based on the description above it can be concluded that the participation of mothers<br />

of infants aged 2-4 months affect the given of DPT Combo so advised in mothers of infants<br />

aged 2-4 months to participate in the given of DPT Combo.<br />

Keywords<br />

: Participation; DPT Combo Immunization<br />

PENDAHULUAN<br />

Salah satu indikator untuk menilai<br />

derajat kesehatan masyarakat adalah<br />

angka kematian bayi. Angka kematian<br />

bayi dan anak serta kelahiran yang tinggi<br />

masih merupakan hambatan utama dalam<br />

pencapaian derajat kesehatan masyarakat<br />

yang optimal. Indikator yang digunakan<br />

untuk menilai program keberhasilan<br />

imunisasi adalah UCI (Universal Child<br />

Immunization). UCI dijabarkan sebagai<br />

tercapainya cakupan imunisasi lengkap<br />

minimal 80% untuk tiga jenis antigen<br />

yaitu DPT Combo, Polio dan Campak.<br />

Berdasarkan penelitian WHO di seluruh<br />

dunia terdapat kematian bayi khususnya<br />

neonatus sebesar 10.000.000 jiwa per<br />

tahun. Kematian bayi tersebut terjadi di<br />

negara berkembang sebesar 99 %. Angka<br />

kematian ibu dan bayi di Indonesia masih<br />

tinggi. Menurut SDKI tahun 2012 AKI di<br />

Indonesia mencapai 34 per 1000 kelahiran<br />

hidup (Anonim, 2013: 21).


Unicef menyatakan ada sekitar<br />

2.400 anak di Indonesia meninggal setiap<br />

hari termasuk yang meninggal karena<br />

sebab-sebab yang seharusnya dapat<br />

dicegah dengan imunisasi seperti<br />

tuberkulosis, campak, pertusis, difteri dan<br />

tetanus (Anonim, 2012: 53).<br />

Program pemerintah dalam<br />

menurunkan angka kematian bayi dan<br />

anak akibat Penyakit yang Dapat Dicegah<br />

Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu melalui<br />

Program Pengembangan Imunisasi (PPI).<br />

Imunisasi adalah perlindungan yang<br />

paling ampuh untuk mencegah beberapa<br />

penyakit berbahaya. Imunisasi merupakan<br />

salah satu intervensi paling efektif untuk<br />

mencegah penyakit menular seperti yang<br />

telah dibuktikan banyak negara. Di<br />

Indonesia, program imunisasi merupakan<br />

prioritas utama dalam bidang kesehatan.<br />

Hal ini disebabkan masih tingginya<br />

tingkat kematian bayi yang disebabkan<br />

oleh Penyakit yang Dapat Dicegah<br />

Dengan Imunisasi (PD3I). Untuk<br />

mencegah kematian akibat penyakit yang<br />

menular yang dapat dicegah dengan<br />

imunisasi, perlu ditingkatkan pelaksanaan<br />

imunisasi bagi bayi dan Balita (Anonim,<br />

2012: 53).<br />

Imunisasi sangat penting untuk<br />

mengurangi seluruh kematian anak.<br />

Dalam era globalisasi dan komunikasi<br />

tanpa batas, yang berdampak pada<br />

peningkatan kerentanan dalam<br />

penyebaran penyakit, membuat peran<br />

imunisasi semakin vital.<br />

Perlindungan terhadap penyakit<br />

infeksi dihubungkan dengan suatu<br />

kekebalan aktif dan kekebalan pasif.<br />

Kekebalan aktif adalah perlindungan yang<br />

dihasilkan oleh sistem kekebalan itu<br />

sendiri. Jenis kekebalan ini biasanya<br />

menetap seumur hidup. Kekebalan pasif<br />

adalah perlindungan yang diberikan<br />

kepada orang lain, biasanya melalui<br />

suntikan. Kekebalan pasif memberikan<br />

perlindungan yang efektif, tetapi<br />

perlindungan ini akan menurun setelah<br />

beberapa minggu atau bulan. Pentingnya<br />

imunisasi DPT Combo pada bayi<br />

bertujuan untuk menimbulkan kekebalan<br />

aktif secara stimulan terhadap penyakit<br />

difteri, pertusis, tetanus dan hepatitis B<br />

(Anonim, 2012: 54).<br />

Imunisasi DPT Combo merupakan<br />

kombinasi dari dua vaksin yaitu DPT dan<br />

Hep-B yang melindungi terhadap difteri,<br />

pertusis dan tetanus. Difteri adalah suatu<br />

infeksi bakteri yang menyerang<br />

tenggorokan dan dapat menyebabkan<br />

komplikasi yang serius atau fatal. Pertusis<br />

(batuk rejan) adalah inteksi bakteri pada<br />

saluran udara yang ditandai dengan batuk<br />

hebat yang menetap serta bunyi<br />

pernafasan yang melengking (Anonim,<br />

2013: 17).<br />

Banyak anggapan salah tentang<br />

imunisasi DPT Combo yang berkembang<br />

dalam masyarakat. Banyak pula orang tua<br />

khususnya ibu khawatir terhadap resiko<br />

dari vaksin DPT Combo yaitu demam<br />

dan bayi menjadi rewel hal tersebut<br />

menyebabkan ibu enggan membawa<br />

bayinya untuk imunisasi, sehingga<br />

menimbulkan ketidakpatuhan ibu dalam<br />

jadwal imunisasi dasar DPT Combo pada<br />

bayinya. Persepsi negatif terhadap<br />

imunisasi DPT Combo dapat<br />

menyebabkan rendahnya cakupan<br />

imunisasi DPT Combo. Menurunnya<br />

cakupan ini dapat berdampak pada<br />

terjadinya difteri, pertusis, tetanus,<br />

hepatitis B terutama pada bayi dan Balita.<br />

Munculnya difteri, pertusis, tetanus,<br />

hepatitis B pada bayi dan Balita tentunya<br />

dapat berdampak pada meningkatnya<br />

angka kesakitan dan kematian pada bayi<br />

dan Balita.<br />

Dalam Sistem Kesehatan Nasional<br />

(SKN), bentuk partisipasi masyarakat<br />

terdiri dari partisipasi perorangan dan<br />

keluarga, partisipasi masyarakat umum,<br />

partisipasi masyarakat penyelenggara,<br />

serta partisipasi masyarakat profesi<br />

kesehatan. Sejalan dengan itu masyarakat<br />

mempunyai kewajiban untuk melakukan<br />

upaya pemeliharaan kesehatannya sendiri,<br />

keluarga maupun lingkungan. Bahkan<br />

diharapkan ikut berperan secara aktif<br />

dalam pembangunan kesehatan (Anonim,


2013: 12).<br />

Berdasarkan Riskesdas tahun 2013<br />

cakupan imunisasi DPT Combo di<br />

Indonesia sebesar 75,6% (belum<br />

mencapai target), hasil ini merupakan<br />

hasil cakupan imunisasi dasar yang<br />

terendah diantara empat hasil cakupan<br />

imunisasi dasar lainnya. Hasil cakupan<br />

imunisasi DPT Combo di Jawa Timur<br />

sebesar 85,7% (Anonim, 2013: 192).<br />

Angka kematian bayi di Jawa Timur<br />

yaitu 30 per 1000 kelahiran hidup.<br />

Sedangkan cakupan desa/kelurahan UCI<br />

di Jawa Timur tahun 2012 sebesar<br />

73,02%. Angka ini mengalami<br />

peningkatan dibandingkan tahun 2011<br />

(yakni 54,62%). Angka kematian bayi di<br />

Kabupaten Nganjuk menempati urutan<br />

pertama tertinggi diseluruh Jawa Timur<br />

pada tahun 2012 dengan angka sebesar<br />

17,62 per 1000 kelahiran hidup (Anonim,<br />

2013 : 02). Cakupan desa/kelurahan UCI<br />

di Kabupaten Nganjuk tahun 2012 sebesar<br />

35,56% dan hasil cakupan imunisasi<br />

DPT-HB di Kabupaten Nganjuk sebesar<br />

108,79 % (Anonim, 2013: 155).<br />

Berdasarkan studi pendahuluan<br />

yang dilakukan di BPM Ny. “A” Desa<br />

Jekek Kecamatan Baron Kabupaten<br />

Nganjuk pada tanggal 12 April 2014<br />

diperoleh data 6 dari 10 ibu bayi usia 2-4<br />

bulan tidak ikut berpartisipasi dalam<br />

pemberian imunisasi DPT Combo dengan<br />

alasan takut bayinya panas, kemudian<br />

rewel dan 4 orang ibu ikut berpartisipasi<br />

aktif dalam pemberian imunisasi DPT<br />

Combo.<br />

Untuk mengurangi masalah<br />

kesehatan yang terjadi khususnya<br />

kematian pada Balita akibat penyakit<br />

yang bisa dicegah dengan imunisasi,<br />

cakupan dan kelengkapan imunisasi dasar<br />

yang belum mencapai target maka solusi<br />

yang harus ditempuh ialah melaksanakan<br />

upaya pemberdayaan masyarakat untuk<br />

mencegah dan meningkatkan status<br />

kesehatan dan menata lingkungan sehat<br />

secara mandiri dengan anggaran yang<br />

kecil serta mengembangkan upaya<br />

kesehatan bersumber masyarakat. Dalam<br />

upaya promotif dan preventif masyarakat<br />

tidak berperan sebagai objek atau sasaran<br />

program melainkan masyarakat harus<br />

dijadikan sebagai subyek yang<br />

melaksanakan upaya peningkatan<br />

kesehatan secara mandiri berawal dari<br />

pribadi, keluarga dan masyarakat secara<br />

luas (Anonim, 2012: 20).<br />

Penelitian bertujuan untuk<br />

mengetahui hubungan partisipasi ibu bayi<br />

usia 2-4 bulan dengan pemberian<br />

imunisasi DPT Combo di Desa Jekek<br />

Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk<br />

Tahun 2014.<br />

METODE PENELITIAN<br />

Penelitian ini merupakan penelitian<br />

analitik dengan jenis studi korelasi yang<br />

bertujuan untuk menganalisa hubungan<br />

partisipasi ibu bayi usia 2-4 bulan dengan<br />

pemberian imunisasi DPT Combo di Desa<br />

Jekek Kecamatan Baron Kabupaten<br />

Nganjuk tahun 2014, jenis penelitian<br />

analitik penelitian yang di dalamnya ada<br />

analisis hubungan antara variabel bebas<br />

dan terikat, bersifat khusus yang<br />

membutuhkan jawaban dimana, kapan<br />

dan siapa (Notoatmodjo, 2012: 37).<br />

Populasi dalam penelitian ini adalah<br />

semua ibu bayi usia 2-4 bulan di Desa<br />

Jekek Kecamatan Baron Kabupaten<br />

Nganjuk tahun 2014, dan sampel<br />

sejumlah 36 responden dengan teknik<br />

sampling yang digunakan adalah total<br />

sampling (sampel jenuh). Setelah data<br />

terkumpul melalui kuesioner dan buku<br />

KIA, kemudian dilakukan tabulasi untuk<br />

mengetahui adakah hubungan partisipasi<br />

ibu bayi usia 2-4 bulan dengan pemberian<br />

imunisasi DPT Combo di Desa Jekek<br />

dengan menggunakan uji chi square.<br />

HASIL PENELITIAN DAN<br />

PEMBAHASAN<br />

Hasil Penelitian<br />

Distribusi respoden yang dalam hal<br />

ini adalah ibu bayi usia 2-4 bulan di Desa<br />

Jekek Kecamatan Baron Kabupaten<br />

Nganjuk Tahun 2014 berdasarkan<br />

partisipasi ibu bayi usia 2-4 bulan.


Tabel 1 : Distribusi Frekuensi Responden<br />

Berdasarkan Partisipasi Ibu Bayi Usia 2-4<br />

Bulan di Desa Jekek Kecamatan Baron<br />

Kabupaten Nganjuk Tahun 2014<br />

No Partisipasi Jumlah Prosentase (%)<br />

1 Baik 31 86,1<br />

2 Cukup 4 11,1<br />

3 Kurang 1 2,8<br />

Total 36 100<br />

Sumber : Data Primer Penelitian, Juni 2014<br />

Berdasarkan tabel di atas dapat<br />

diinterpretasikan bahwa karakteristik<br />

responden berdasarkan partisipasi Ibu<br />

bayi usia 2-4 bulan memiliki partisipasi<br />

baik sebanyak 31 responden (86,1%),<br />

sedangkan yang memiliki partisipasi<br />

cukup sebanyak 4 responden (11,1%),<br />

yang memiliki partisipasi kurang<br />

sebanyak 1 responden (2,8%). Jadi,<br />

hampir seluruhnya partisipasi responden<br />

adalah baik yaitu sebanyak 31 responden<br />

(86,1%).<br />

Distribusi responden berdasarkan<br />

pemberian imunisasi DPT Combo pada<br />

bayi usia 2-4 bulan di Desa Jekek<br />

Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk<br />

Tahun 2014<br />

Tabel 2: Distribusi Frekuensi Responden<br />

Berdasarkan Pemberian Imunisasi DPT<br />

Combo di Desa Jekek Kecamatan Baron<br />

Kabupaten Nganjuk Tahun 2014<br />

No<br />

Pemberian<br />

Imunisasi<br />

Jumlah<br />

Prosentase<br />

(%)<br />

1 Diberikan 30 83,3<br />

2 Tidak diberikan 6 16,7<br />

Total 36 100<br />

Sumber : Data Sekunder Penelitian, Juni 2014<br />

Berdasarkan tabel dapat<br />

diinterpretasikan bahwa karakteristik<br />

responden berdasarkan pemberian<br />

imunisasi DPT Combo hampir seluruhnya<br />

memberikan imunisasi DPT Combo<br />

sebanyak 30 responden (83,3%) dan<br />

sebagian kecil responden tidak<br />

memberikan imunisasi DPT Combo<br />

sesuai jadwal sebanyak 6 responden<br />

(16,7%).<br />

Dengan menggunakan uji chi<br />

square didapatkan hasil sebagai berikut:<br />

nilai kemaknaan X 2 hitung = 12,943,<br />

sedangkan nilai X 2 tabel = 5,991 didapatkan<br />

bahwa X 2 hitung=12,943 > X 2 tabel=5,991<br />

maka Ho ditolak, Ho dalam penelitian ini<br />

adalah tidak ada hubungan partisipasi ibu<br />

bayi usia 2-4 bulan dengan pemberian<br />

imunisasi DPT Combo di Desa Jekek<br />

Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk<br />

tahun 2014. Nilai koefisien korelasi<br />

adalah 0,514 maka dapat dikatakan<br />

tingkat hubungan antar variabel sedang.<br />

Karena Ho ditolak maka artinya ada<br />

hubungan partisipasi ibu bayi usia 2-4<br />

bulan dengan pemberian imunisasi DPT<br />

Combo di Desa Jekek Kecamatan Baron<br />

Kabupaten Nganjuk tahun 2014.<br />

Pembahasan<br />

Berdasarkan hasil penelitian dari 36<br />

responden, partisipasi Ibu bayi usia 2-4<br />

bulan dalam pemberian Imunisasi DPT<br />

Combo sesuai jadwal memiliki partisipasi<br />

baik sebanyak 31 responden (86,1%),<br />

sedangkan yang memiliki partisipasi<br />

cukup sebanyak 4 responden (11,1%),<br />

yang memiliki partisipasi kurang<br />

sebanyak 1 responden (2,8%). Jadi,<br />

hampir seluruhnya partisipasi responden<br />

adalah baik yaitu sebanyak 31 responden<br />

(86,1%).<br />

Dilihat dari konteks pembangunan<br />

kesehatan, partisipasi adalah keterlibatan<br />

masyarakat yang diwujudkan dalam<br />

bentuk menjalin kemitraan di antara<br />

masyarakat dan pemerintah dalam<br />

perencanaan, implementasi dan berbagai<br />

aktivitas program kesehatan, mulai dari<br />

pendidikan kesehatan, pengembangan<br />

program kemandirian dalam kesehatan,<br />

sampai dengan mengontrol perilaku<br />

masyarakat dalam menanggapi teknologi<br />

dan infrastruktur kesehatan (Notoatmodjo,<br />

2005: 274).<br />

Partisipasi yang tumbuh dalam<br />

masyarakat dipengaruhi oleh banyak


faktor. Berdasarkan hasil penelitian<br />

Yogiswara (2011: 05) bahwa terdapat<br />

faktor-faktor yang mempengaruhi<br />

kecenderungan seseorang dalam<br />

berpartisipasi yaitu: usia, pendidikan dan<br />

pekerjaan.<br />

Hal ini sesuai dengan hasil<br />

penelitian yang telah dilakukan,<br />

berdasarkan data umum penelitian<br />

didapatkan bahwa partisipasi ibu bayi usia<br />

2-4 bulan dipengaruhi oleh umur,<br />

pendidikan dan pekerjaan. Sebagian besar<br />

responden adalah ibu-ibu yang masih<br />

dalam masa produktif dimana pada masa<br />

tersebut daya tangkap ibu terhadap segala<br />

bentuk informasi yang disampaikan oleh<br />

Bidan akan memperluas pengetahuan ibu<br />

tentang pemberian imunisasi DPT Combo.<br />

Selain umur, partisipasi responden juga<br />

dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,<br />

semakin tinggi tingkat pendidikan maka<br />

semakin banyak pula ilmu yang telah<br />

diperolehnya, sehingga dengan banyaknya<br />

ilmu menunjukkan pengetahuan yang<br />

tinggi dan partisipasi yang baik.<br />

Disamping umur dan pendidikan,<br />

pekerjaan responden juga mempengaruhi<br />

tingkat partisipasi responden. Dari data<br />

umum penelitian menunjukkan bahwa<br />

sebagian besar responden adalah ibu<br />

rumah tangga, pada ibu yang bekerja di<br />

rumah akan memiliki banyak waktu untuk<br />

berinteraksi dengan bayinya, sehingga<br />

kemungkinan partisipasi yang baik dalam<br />

pemberian imunisasi DPT Combo akan<br />

semakin besar.<br />

Berdasarkan hasil penelitian dari 36<br />

responden didapatkan hampir seluruhnya<br />

ibu yang mempunyai bayi usia bayi 2-4<br />

bulan memberikan imunisasi DPT Combo<br />

sesuai dengan jadwal sebanyak 30<br />

responden (83,3%) dan sebagian kecil<br />

responden tidak memberikan imunisasi<br />

DPT Combo sesuai jadwal sebanyak 6<br />

responden (16,7%). Jadi hampir<br />

seluruhnya responden sudah memberikan<br />

imunisasi DPT Combo sesuai dengan<br />

jadwal yaitu sebanyak 30 responden<br />

(83,3%).<br />

Pemberian imunisasi DPT Combo<br />

dimaksudkan untuk mencegah atau<br />

menghindari beberapa penyakit berbahaya,<br />

seperti difteri, tetanus, pertusis dan<br />

hepatitis-B. Kekebalan akan segera<br />

muncul seusai diimunisasi (Muslihatun,<br />

2010: 225).<br />

Pemberian imunisasi DPT Combo<br />

pada bayi usia 2-4 bulan dapat<br />

dipengaruhi oleh partisipasi ibu dalam<br />

membawa bayinya ke tempat imunisasi,<br />

sebagian ibu ada yang tidak memberikan<br />

imunisasi DPT Combo sesuai dengan<br />

jadwal pemberian hal tersebut bisa<br />

disebabkan oleh kurangnya pengetahuan<br />

ibu tentang imunisasi DPT Combo pada<br />

bayi.<br />

Berdasarkan hasil uji analisis<br />

penelitian dengan menggunakan uji chi<br />

square didapatkan hasil sebagai berikut:<br />

nilai kemaknaan X 2 hitung = 12,943,<br />

sedangkan nilai X 2 tabel = 5,991 didapatkan<br />

bahwa X 2 hitung=12,943 > X 2 tabel=5,991<br />

maka Ho ditolak, artinya ada hubungan<br />

partisipasi ibu bayi usia 2-4 bulan dengan<br />

pemberian imunisasi DPT Combo di Desa<br />

Jekek Kecamatan Baron Kabupaten<br />

Nganjuk tahun 2014.<br />

Partisipasi adalah keterlibatan<br />

anggota masyarakat dalam pengambilan<br />

keputusan, implementasi program,<br />

evaluasi serta memperoleh manfaat dari<br />

keterlibatannya dalam pengembangan<br />

program (Notoatmodjo, 2005: 274).<br />

Pemberian imunisasi DPT Combo<br />

dimaksudkan untuk mencegah atau<br />

menghindari beberapa penyakit berbahaya,<br />

seperti difteri, tetanus, pertusis dan<br />

hepatitis-B. Kekebalan akan segera<br />

muncul seusai diimunisasi (Muslihatun,<br />

2010: 225).<br />

Dari hasil penelitian menunjukkan<br />

bahwa pemberian imunisasi DPT Combo<br />

dipengaruhi oleh partisipasi atau<br />

keikutsertaan ibu bayi dalam kegiatan<br />

imunisasi. Bila partisipasi ibu baik maka<br />

pemberian imunisasi DPT Combo dapat<br />

diberikan sesuai dengan jadwal pemberian.<br />

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil analisis dan<br />

pembahasan dalam penelitian tentang<br />

hubungan partisipasi ibu bayi usia 2-4<br />

bulan dengan pemberian imunisasi DPT<br />

Combo di Desa Jekek Kecamatan Baron<br />

Kabupaten Nganjuk Tahun 2014 dapat<br />

disimpulkan bahwa partisipasi ibu bayi<br />

usia 2-4 bulan di Desa Jekek Kecamatan<br />

Baron Kabupaten Nganjuk Tahun 2014<br />

hampir seluruhnya berpartisipasi baik<br />

yaitu sebanyak 31 responden (86,1%).<br />

Hampir seluruhnya ibu yang mempunyai<br />

bayi usia 2-4 bulan di Desa Jekek<br />

Kecamatan Baron Kabupaten Nganjuk<br />

tahun 2014 sudah memberikan imunisasi<br />

DPT Combo sesuai dengan jadwal yaitu<br />

sebanyak 30 responden (83,3%). Dan ada<br />

hubungan partisipasi ibu bayi usia 2-4<br />

bulan dengan pemberian imunisasi DPT<br />

Combo di Desa Jekek Kecamatan Baron<br />

Kabupaten Nganjuk Tahun 2014. Nilai<br />

koefisien korelasi adalah 0,514 maka<br />

dapat dikatakan tingkat hubungan antar<br />

variabel adalah sedang.<br />

Untuk pengembangan penelitian<br />

selanjutnya, disarankan agar peneliti<br />

berikutnya dapat mengembangkan<br />

variabel, juga perlu diadakan penelitian<br />

ulang pada waktu mendatang, dengan<br />

menambah jumlah sampel agar hasil<br />

penelitian lebih akurat.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

Anonim. 2007. Pedoman Teknis Imunisasi<br />

Tingkat Puskesmas. Jakarta: Depkes<br />

RI<br />

.2012. Profil Kesehatan<br />

http://www.depkes.go.id/downloads/<br />

PROFIL_KES_PROVINSI_2012/02<br />

_Profil_Kesehatan.2012.<strong>pdf</strong> (di<br />

akses pada hari senin 14 April 2014<br />

pukul 21.00 WIB)<br />

. 2013. http://www. Hasil_Riset_<br />

Kesehatan_Dasar.<strong>pdf</strong> (diakses pada<br />

hari senin 14 April 2014 pukl 21.00<br />

WIB)<br />

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur<br />

Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta<br />

Dwiyanti. 2005. Faktor-faktor Partisipasi<br />

Masyarakat.<br />

http://wordpress.com/2009/06/05/faf<br />

tor-partisipasi-masyarakat/. (diakses<br />

pada hari selasa 15 April 2014 pukl<br />

21.00 WIB).<br />

H.A.R Tilaar. 2009. Partisipasi<br />

Masyarakat dalam Kebijakan Publik.<br />

http://ilmufakta.blogspot.com/2011/12/partisip<br />

asi-masyarakat-dalamkebijakan.html.<br />

(diakses pada hari<br />

selasa 15 April 2014 pukl 21.00<br />

WIB).<br />

Hidayat. 2009. Ilmu Kesehatan Anak<br />

Untuk Pendidikan Kebidanan.<br />

Jakarta : Salemba Medika.<br />

Hidayat, A.Aziz Alimul. 2010. Metode<br />

Penelitian Kebidanan dan Teknik<br />

Analisa Data, Jakarta: Salemba<br />

Medika.<br />

Mandriawati. 2008. Penuntun Belajar<br />

Asuhan Kebidanan Ibu Hamil.<br />

Jakarta : EGC<br />

Mardikanto. 2005. Faktor yang<br />

Mempengaruhi Partisipasi.<br />

http://sacafirmansyah.wordpress.co<br />

m/2009/06/05/partisipasimasyarakat/.<br />

(diakses pada hari<br />

selasa 15 April 2014 pukl 21.00<br />

WIB).<br />

Maryunani, Anik. 2010. Ilmu Kesehatan<br />

Anak Dalam Kebidanan. Jakarta :<br />

Trans Info Media


Muslihatun, Wafi Nur. 2010. Asuhan<br />

Neonatus Bayi dan Balita.<br />

Yogyakarta: Fitramaya<br />

Nursalam. 2011. Konsep dan Penerapan<br />

Metodologi Penelitian Ilmu<br />

Keperawatan. Jakarta: Salemba<br />

Medika.<br />

Notoatmodjo, Soekidjo. 2005. Promosi<br />

Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta<br />

. 2007. Promosi Kesehatan<br />

dan Ilmu Perilaku. Jakarta:<br />

PT.Rineka Cipta<br />

. 2012. Metodologi Penelitian<br />

Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta<br />

Proverawati, Atikah dan Andhini.D.S.C.<br />

2010. Imunisasi dan Vaksin.<br />

Yogyakarta : Nuha Medika.<br />

Purwandari, Atik. 2008. Konsep<br />

Kebidanan Sejarah dan<br />

Profesionalisme. Jakarta: EGC.<br />

Ranuh. 2010. Deteksi Dini Tanda dan<br />

Gejala Penyimpangan Pertumbuhan<br />

dan Perkembangan Anak. Jawa<br />

Timur : Ikatan Dokter Anak<br />

Indonesia.<br />

Setiawan, Ari dan<br />

Saryono.2010.Metodologi<br />

Penelitian Kebidanan DIII, DIV, S1<br />

dan S2.Yogyakarta: Nuha Medika.<br />

Soetjiningsih. 2010. Tumbuh Kembang<br />

Anak. Jakarta: PT. Rhineka Cipta<br />

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian<br />

Kuantitatif Kualitatif dan R & D.<br />

Bandung: Alfabeta.<br />

Tarbiyah. 2009. Kamus Besar Bahasa<br />

Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta.<br />

Wijaya, Willie. 2010. Definisi Partisipasi.<br />

http://www.canboyz.co.cc/2010/05/<br />

pengertian-definisi-partisipasi.html.<br />

(diakses pada hari selasa 15 April<br />

2014 pukl 21.00 WIB).

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!