17.05.2015 Views

o_19lfmmpbu153r12ho11dsnsd17i5a.pdf

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Masyarakat dalam kegiatan di Posyandu.<br />

Dalam pelaksanaannya, pelayanan<br />

Posyandu memiliki lima program yaitu<br />

Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga<br />

Berencana (KB), imunisasi, Gizi dan<br />

Penanggulangan diare.<br />

Peran Ibu bagi kesehatan gizi<br />

Anak Balita terutama dalam perbaikan<br />

gizi yang cukup pada Balita, menuntut Ibu<br />

harus mengetahui dan memahami akan<br />

kebutuhan gizi pada Anak, untuk itu<br />

pengetahuan Ibu mengenai gizi sangat<br />

penting. Pengetahuan atau kognitif<br />

merupakan domain yang sangat penting<br />

dalam membentuk tindakan seseorang<br />

(over behaviour) dari pengalaman dan<br />

penelitian, ternyata perilaku di dasari oleh<br />

pengetahuan akan lebih langgeng dari<br />

pada perilaku yang tidak di dasari oleh<br />

pengetahuan (Wawan, 2010 : 12-13).<br />

Pengetahuan adalah merupakan<br />

hasil dari tahu dan ini setelah orang<br />

melakukan penginderaan terhadap obyek<br />

tertentu. Penginderaan terjadi melalui<br />

panca indera manusia, yakni indera<br />

penglihatan, pendengaran, penciuman,<br />

rasa dan raba. Sebagaian besar<br />

pengetahuan manusia diperoleh melalui<br />

mata dan telinga (Wawan, 2010 : 13-14).<br />

KMS adalah kartu yang memuat<br />

grafik pertumbuhan serta indikator<br />

perkembangan yang bermanfaat untuk<br />

mencatat dan memantau tumbuh kembang<br />

balita setiap bulan dari sejak lahir sampai<br />

berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan<br />

sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi. Di<br />

Indonesia dan negara - negara lain,<br />

pemantauan berat badan Balita dilakukan<br />

dengan timbangan bersahaja (dacin ) yang<br />

dicatat dalam suatu sistem kartu yang<br />

disebut “Kartu Menuju Sehat“ (KMS).<br />

Hambatan kemajuan pertumbuhan berat<br />

badan anak yang dipantau dapat segera<br />

terlihat pada grafik pertumbuhan hasil<br />

pengukuran periodik yang dicatat dan<br />

tertera pada KMS tersebut. Naik turunnya<br />

jumlah anak Balita yang menderita<br />

hambatan pertumbuhan di suatu daerah<br />

dapat segera terlihat dalam jangka waktu<br />

periodik ( bulan ) dan dapat segera di teliti<br />

lebih jauh apa sebabnya dan dibuat<br />

rancangan untuk diambil tindakan<br />

penanggulangannya secepat mungkin.<br />

Kondisi kesehatan masyarakat secara<br />

umum dapat dipantau melalui KMS, yang<br />

pertimbangannya dilakukan di Posyandu<br />

( Pos Pelayanan terpadu ).<br />

Indikator Berat Badan / Umur<br />

dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat<br />

( KMS ) di Posyandu untuk memantau<br />

pertumbuhan anak secara perorangan.<br />

Pengertian tentang penilaian status gizi<br />

dan pemantauan pertumbuhan sering<br />

dianggap sama sehingga mengakibatkan<br />

kerancuan. KMS tidak untuk memantau<br />

gizi, tetapi alat pendidikan kepada<br />

masyarakat terutama orang tua agar dapat<br />

memantau pertumbuhan anak, dengan<br />

pesan “ Anak Sehat Tambah Umur<br />

Tambah Berat” (Soekirman, 2004 : 30)<br />

Di Jawa Timur prevalensi gizi<br />

Balita berdasarkan Berat Badan /Umur,<br />

status gizi lebih 2,90%, status baik di<br />

tahun 2012 adalah 84,85%, status gizi<br />

kurang 10,28%, status gizi buruk 2,35%.<br />

Di Kabupaten Nganjuk prevalensi gizi<br />

Balita di tahun 2012 berdasarkan Berat<br />

Badan /Umur, status gizi lebih 3,0%,<br />

status gizi baik 76,0%, status gizi kurang<br />

16,0%, status gizi buruk 4,9%, (Anonim,<br />

2012 : 102).<br />

Jumlah Balita di Posyandu di Desa<br />

Trayang, Kecamatan Ngronggot,<br />

Kabupaten Nganjuk tahun 2013 terdapat<br />

255 Balita, status gizi lebih 10 (3,9%)<br />

Balita, status gizi baik 210 (82,3%) Balita,<br />

statsu gizi kurang 30 (11,7%) Balita,<br />

status gizi buruk 5 (1,9%) Balita. Sekitar<br />

80% Ibu Balita mengetahui manfaat<br />

KMS dengan status gizi dan 20% Ibu<br />

Balita yang tidak mengetahui manfaat<br />

KMS dengan kurangnya status gizi Balita.<br />

Hal ini karena sebagian besar Ibu<br />

Balita tersebut membawa anaknya ke<br />

Posyandu dengan motivasi hanya ingin<br />

mengetahui berat badan anaknya.<br />

Diantara Ibu-Ibu tersebut mengatakan<br />

bahwa KMS yang dibawa sewaktu<br />

Posyandu yang terpenting berat badan<br />

anaknya naik.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!