Rendah Hati - ROCK Sydney Indonesian Church

Rendah Hati - ROCK Sydney Indonesian Church Rendah Hati - ROCK Sydney Indonesian Church

rocksydney.org.au
from rocksydney.org.au More from this publisher
16.05.2015 Views

From Pastor’s Desk By Samuel Yusuf Rendah Hati RENDAH HATI adalah suatu sikap hati kita kepada Tuhan yang mengakui bahwa kita adalah manusia yang tidak bisa berbuat apapun dihadapan Tuhan dan sangat bergantung hanya kepadaNya. Pengertian inilah yang akan membuat kita mengutamakan orang lain disekitar kita. Abraham mengakui bahwa dia tidak berarti apapun karena dia berasal dari debu dan tanah liat. “Abraham menyahut: Sesungguhnya aku telah memberanikan diri berkata kepada Tuhan, walaupun aku debu dan abu” Kejadian 18:27 Rasul Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 4:6-7, Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: “Jangan melampaui yang ada tertulis”, supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain. Sebab siapakah yang menganggap engkau begitu penting? Dan apakah yang engkau punyai, yang tidak engkau terima? Dan jika engkau memang menerimanya, mengapakah engkau memegahkan diri, seolah-olah engkau tidak menerimanya? Menurut Paulus, apa yang ada pada kita, yang terbilang milik atau kepunyaan kita, semuanya kita terima dari Tuhan dan tidak ada satupun 2 • RSM • March 2011 di yang berasal dari diri kita sendiri. Hal ini juga termasuk bakat, kepandaian, bentuk fisik, suku bangsa, orang tua, jenis kelamin, urutan kelahiran dan lain sebagainya. Dalam konteks keilahian Tuhan, KERENDAHAN HATI adalah sikap seorang makhluk yang tidak berdaya dihadapan Sang PENCIPTA yang Maha Agung; yang mengakui sudah berdosa dan sangat membutuhkan penebusan dan pemulihan dari Sang PENCIPTA itu sendiri. Sehingga, dapat menjalani kehidupan yang sesuai dengan rencanaNya. Seperti pengakuan nabi Yesaya yang berkata: “Celakalah aku, aku binasa! Sebab aku ini seorang yang najis bibir”. Tuhan Yesus mendemonstrasikan pada kita sebuah KERENDAHAN HATI yang harus ditiru oleh orangorang yang mengasihi Dia dan mau menjadi murid-muridNya. Dia meninggalkan jati dirinya sebagai Tuhan dan merendahkan diri dengan penuh kesadaran dan ketaatan kepada kehendak BapaNya untuk menjadi sama dengan manusla yang Dia ciptakan. Bahkan, taat sampai mati dengan cara yang sangat terkutuk di kayu salib untuk menebus dan menyelamatkan seluruh manusia. Dan dengan demikian, RENCANA- Nya tergenapi dengan sempurna. Hal ini dikenal sebagai KENOSIS. “Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan melainkan telah mengosongkan diriNya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diriNya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib” Filipi 2:5-8 Tuhan Yesus mengakui bahwa Dia tidak bisa mengerjakan apapun kecuali BapaNya memperlihatkan kepadaNya. “Kita tahu, bahwa kita berasal dari Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.” Yohanes 5:19 “Maka kata Yesus kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya bukan Musa yang memberikan kamu roti dari Sorga, melainkan BapaKu yang memberikan kamu roti yang benar dari Sorga.”” Yohanes 6:32 Bahkan apa yang Dia ajarkan kepada murid-muridNya juga bukan berasal dari Dia sendiri, tetapi berasal dari BapaNya. “Jawab Yesus kepada mereka: “AjaranKu tidak berasal dari diriKu sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku.”” Yohanes 7:16 “Maka kata Yesus: “Apabila kamu meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu.”” Yohanes 8:28 Berlanjut ke halaman 3 ...

Editorial ... lanjutan dari halaman 2 Karena kita adalah murid-murid Tuhan Yesus, maka kita wajib untuk meniru dan meneladani kerendahan hati Yesus yang tidak melakukan agenda atau keinginan kita sendiri, tetapi hanya melakukan REN- CANANya. Kita juga tidak mencari kesempatan untuk meninggikan diri sendiri. Biarlah kita semakin berkurang-kurang dan hanya Tuhan Yesus yang semakin kita tinggikan dalam segala aspek kehidupan kita “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil.” Yohanes 3:30 Janganlah kita bermegah dengan keberhasilan kita. Kalaupun kita mau bermegah, biarlah itu semua hanya dalam salib Kristus saja. “Tetapi aku sekali-kali tidak mau bermegah, selain dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus, sebab olehnya dunia telah disalibkan bagiku dan aku bagi dunia.” Galatia 6:14 Marilah kita sadari dan lakukan bersama-sama bahwa setiap pribadi kita diberikan kasih karunia yang berbeda oleh Tuhan Yesus dan janganlah kita memikirkan serta menginginkan sesuatu yang lebih tinggi dari yang sudah diberikan kepada kita (Roma 12:3), kecuali Tuhan sendiri yang menaikkan batas kasih karunia itu. Jadi KERENDAHAN HATI bukanlah sebuah sikap yang selalu tersenyum lebar di semua kesempatan. Apalagi berjalan terbungkukbungkuk sambil membuka tangan kanan ke arah lantai dengan tangan kiri diletakkan di bagian belakang dan berkata: “permisi-permisi, numpang lewat”. KERENDAHAN HATI bukan sikap yang selalu menuruti apa kata orang, ataupun selalu memakai pakaian yang paling murah dan sudah ketinggalan jaman. RENDAH HATI bukan berarti tidak memiliki kepribadian sehingga menjadi sangat mudah diatur oleh RENCANA dan kehendak orang lain seperti boneka. Akhir kata, saya menghimbau agar kita melakukan apa yang firman Tuhan katakan dalam Mikha 6:8: “ Hai Manusia, telah diberitahukan kepadamu apa yang baik. Dan apakah yang dituntut Tuhan dari padamu: 1. Selain berlaku adil, 2. Mencintai kesetiaan, 3. Dan hidup dengan RENDAH HATI dihadapan Allahmu.” Sebagai pengakuan bersama, marilah kita ucapkan perkataan Maria (ibunda Yesus) yang terdapat dalam Yohanes 1:38 “SESUNGGUHNYA AKU INI HAMBA TUHAN, JADILAH PADAKU MENURUT PER- KATAANMU ITU.” Amin a Lewat perayaan paskah di bulan April, kita semua diingatkan bahwa keselamatan yang kita terima secara cumacuma datang dari pengorbanan yang sangat mahal. Tuhan Yesus memilih untuk merendahkan dirinya dan menyerahkan hidupNya di kayu salib. Memasuki edisi ke-4, RSMB mengajak para pembaca untuk mencontoh teladan hati hamba yang telah Tuhan Yesus demonstrasikan dalam hidupnya. Seseorang yang memiliki hati hamba adalah pribadi yang setia, jujur dan dapat dipercaya (ROCK Revelation). Ia tekun, rendah hati dan mengandalkan Tuhan dalam segala hal (ROCK Easy Digest). Ia berusaha mengerti orang lain terlebih dahulu sebelum menuntut untuk dimengerti (ROCK Family). Ia memiliki kerinduan tulus untuk melayani pasangannya (ROCK Interactive). Ia mengakui kemurahan Tuhanlah yang menjadi sumber keberadaannya (ROCK Praise). Ia mengasihi Tuhan dan mengasihi sesamanya (ROCK Campus). Team Bulletin rindu bacaan ini bukan saja menjadi sumber berkat dan inspirasi, tapi juga menjadi permulaan dari perubahan sikap yang akan membuahkan senyum bangga di wajahNya. Selamat membaca dan Tuhan Yesus memberkati! Editor rocksydney.org.au • 3

From Pastor’s Desk<br />

By Samuel Yusuf<br />

<strong>Rendah</strong> <strong>Hati</strong><br />

RENDAH HATI adalah suatu<br />

sikap hati kita kepada Tuhan<br />

yang mengakui bahwa kita adalah<br />

manusia yang tidak bisa berbuat<br />

apapun dihadapan Tuhan dan<br />

sangat bergantung hanya kepadaNya.<br />

Pengertian inilah yang<br />

akan membuat kita mengutamakan<br />

orang lain disekitar kita. Abraham<br />

mengakui bahwa dia tidak berarti<br />

apapun karena dia berasal dari debu<br />

dan tanah liat.<br />

“Abraham menyahut: Sesungguhnya<br />

aku telah memberanikan<br />

diri berkata kepada Tuhan, walaupun<br />

aku debu dan abu” Kejadian<br />

18:27<br />

Rasul Paulus mengatakan<br />

dalam 1 Korintus 4:6-7,<br />

Saudara-saudara, kata-kata ini<br />

aku kenakan pada diriku sendiri<br />

dan pada Apolos, karena kamu,<br />

supaya dari teladan kami kamu<br />

belajar apakah artinya ungkapan:<br />

“Jangan melampaui yang ada tertulis”,<br />

supaya jangan ada di antara<br />

kamu yang menyombongkan diri<br />

dengan jalan mengutamakan yang<br />

satu dari pada yang lain. Sebab<br />

siapakah yang menganggap engkau<br />

begitu penting? Dan apakah<br />

yang engkau punyai, yang tidak<br />

engkau terima? Dan jika engkau<br />

memang menerimanya, mengapakah<br />

engkau memegahkan<br />

diri, seolah-olah engkau tidak<br />

menerimanya?<br />

Menurut Paulus, apa yang ada<br />

pada kita, yang terbilang milik atau<br />

kepunyaan kita, semuanya kita terima<br />

dari Tuhan dan tidak ada satupun<br />

2 • RSM • March 2011<br />

di<br />

yang berasal dari diri kita sendiri. Hal<br />

ini juga termasuk bakat, kepandaian,<br />

bentuk fisik, suku bangsa, orang<br />

tua, jenis kelamin, urutan kelahiran<br />

dan lain sebagainya.<br />

Dalam konteks keilahian Tuhan,<br />

KERENDAHAN HATI adalah sikap<br />

seorang makhluk yang tidak berdaya<br />

dihadapan Sang PENCIPTA yang<br />

Maha Agung; yang mengakui sudah<br />

berdosa dan sangat membutuhkan<br />

penebusan dan pemulihan dari Sang<br />

PENCIPTA itu sendiri. Sehingga, dapat<br />

menjalani kehidupan yang sesuai<br />

dengan rencanaNya. Seperti pengakuan<br />

nabi Yesaya yang berkata:<br />

“Celakalah aku, aku binasa! Sebab<br />

aku ini seorang yang najis bibir”.<br />

Tuhan Yesus mendemonstrasikan<br />

pada kita sebuah KERENDAHAN<br />

HATI yang harus ditiru oleh orangorang<br />

yang mengasihi Dia dan mau<br />

menjadi murid-muridNya. Dia meninggalkan<br />

jati dirinya sebagai Tuhan<br />

dan merendahkan diri dengan penuh<br />

kesadaran dan ketaatan kepada<br />

kehendak BapaNya untuk menjadi<br />

sama dengan manusla yang Dia<br />

ciptakan. Bahkan, taat sampai mati<br />

dengan cara yang sangat terkutuk<br />

di kayu salib untuk menebus dan<br />

menyelamatkan seluruh manusia.<br />

Dan dengan demikian, RENCANA-<br />

Nya tergenapi dengan sempurna.<br />

Hal ini dikenal sebagai KENOSIS.<br />

“Hendaklah kamu dalam hidupmu<br />

bersama, menaruh pikiran<br />

dan perasaan yang terdapat<br />

juga dalam Kristus Yesus, yang<br />

walaupun dalam rupa Allah, tidak<br />

menganggap kesetaraan dengan<br />

Allah itu sebagai milik yang harus<br />

dipertahankan melainkan telah mengosongkan<br />

diriNya sendiri, dan<br />

mengambil rupa seorang hamba,<br />

dan menjadi sama dengan manusia.<br />

Dan dalam keadaan sebagai<br />

manusia, Ia telah merendahkan<br />

diriNya dan taat sampai mati,<br />

bahkan sampai mati di kayu salib”<br />

Filipi 2:5-8<br />

Tuhan Yesus mengakui bahwa<br />

Dia tidak bisa mengerjakan apapun<br />

kecuali BapaNya memperlihatkan<br />

kepadaNya.<br />

“Kita tahu, bahwa kita berasal dari<br />

Allah dan seluruh dunia berada di<br />

bawah kuasa si jahat.” Yohanes<br />

5:19<br />

“Maka kata Yesus kepada mereka:<br />

“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya<br />

bukan Musa yang memberikan<br />

kamu roti dari Sorga,<br />

melainkan BapaKu yang memberikan<br />

kamu roti yang benar dari<br />

Sorga.”” Yohanes 6:32<br />

Bahkan apa yang Dia ajarkan kepada<br />

murid-muridNya juga bukan<br />

berasal dari Dia sendiri, tetapi berasal<br />

dari BapaNya.<br />

“Jawab Yesus kepada mereka:<br />

“AjaranKu tidak berasal dari diriKu<br />

sendiri, tetapi dari Dia yang telah<br />

mengutus Aku.”” Yohanes 7:16<br />

“Maka kata Yesus: “Apabila kamu<br />

meninggikan Anak Manusia, barulah<br />

kamu tahu, bahwa Akulah Dia,<br />

dan bahwa Aku tidak berbuat<br />

apa-apa dari diriKu sendiri, tetapi<br />

Aku berbicara tentang hal-hal,<br />

sebagaimana diajarkan Bapa kepadaKu.””<br />

Yohanes 8:28<br />

Berlanjut ke halaman 3 ...

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!