Hidrogeologi Kawasan Gunungapi dan Karst di Indonesia
Hidrogeologi Kawasan Gunungapi dan Karst di Indonesia
Hidrogeologi Kawasan Gunungapi dan Karst di Indonesia
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
4. PENGELOLAAN AIRTANAH BERBASIS AKIFER<br />
Pengelolaan airtanah menja<strong>di</strong> penting dalam beberapa tahun<br />
terakhir ini sehubungan dengan telah terja<strong>di</strong> kesulitan dalam<br />
upaya pemenuhan kebutuhan air pada musim kemarau yang<br />
melebihi empat bulan per tahun yang <strong>di</strong>harapkan sebagai<br />
alternatif untuk pemenuhan kebutuhan air bagi kebutuhan seharihari,<br />
pertanian <strong>dan</strong> industri.<br />
Rasio kebutuhan air <strong>di</strong> setiap provinsi <strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan<br />
keterse<strong>di</strong>aan air permukaan khususnya air sungai telah <strong>di</strong>teliti<br />
oleh Dirjen Pengairan (1990) dalam P3WK LP‐ITB (1994). Provinsi<br />
yang memiliki kebutuhan air melebihi keterse<strong>di</strong>aan aliran ratarata<br />
(rasio lebih dari 1) adalah Jawa Barat (1,2), Jawa Tengah (1,3),<br />
Jawa Timur (1,6), <strong>dan</strong> Bali (1,3). Keadaan ini menja<strong>di</strong> tantangan<br />
untuk pemenuhan kebutuhan air yang berasal dari airtanah.<br />
4.1 Para<strong>di</strong>gma Saat Ini Pengelolaan Airtanah<br />
Sampai saat ini pengelolaan airtanah <strong>di</strong> <strong>Indonesia</strong> masih<br />
menggunakan para<strong>di</strong>gma lama yang bersifat konvensional yaitu<br />
pengelolaan airtanah hanya berdasarkan pengelolaan sumur<br />
produksi (well management) tanpa memperhatikan akifer secara<br />
Majelis Guru Besar 28 Profesor Deny Juanda Pura<strong>di</strong>maja<br />
Institut Teknologi Bandung 22 Desember 2006