28.04.2015 Views

Labschool Character Newsletter - Departemen Ilmu Keluarga dan ...

Labschool Character Newsletter - Departemen Ilmu Keluarga dan ...

Labschool Character Newsletter - Departemen Ilmu Keluarga dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

LCNews<br />

<strong>Labschool</strong> <strong>Character</strong> <strong>Newsletter</strong><br />

Volume 3 – April 2012<br />

Volume 3 – April 2012<br />

1<br />

Dear parents,<br />

Salam Redaksi<br />

Mengungkapkan rasa cinta <strong>dan</strong> sayang<br />

dari orang tua kepada anak dapat<br />

dilakukan dengan cara berkomunikasi.<br />

Bagaimanakah cara berkomunikasi<br />

yang baik <strong>dan</strong> efektif agar tidak<br />

terjadi salah paham antara harapan<br />

orang tua dengan keinginan anak?<br />

Pertanyaan tersebut akan diurai<br />

dalam LCNews edisi April ini sehingga<br />

Ayah <strong>dan</strong> Ibu mampu membangun<br />

komunikasi yang lebih baik lagi dengan<br />

Ananda tercinta.<br />

LCNews edisi April ini akan<br />

menghadirkan profil siapa ya? Yuk<br />

kita lihat dalam kolom Kids Corner. <br />

Ada guest teacher di sekolah, siapa<br />

ya yang datang? Temukan jawabannya<br />

dalam Activity Area.<br />

Ayah <strong>dan</strong> Ibu, ayo kita membuat<br />

cairan gelembung sabun. Pasti seru<br />

<strong>dan</strong> menyenangkan. Cara membuatnya<br />

juga sederhana. Ayah <strong>dan</strong> Ibu dapat<br />

melihatnya dalam Art and Craft<br />

Centre.<br />

Wah, sekolah kita <strong>Labschool</strong><br />

Pendidikan Karakter IPB-ISFA ikut<br />

serta dalam Agrinex Expo <strong>dan</strong><br />

dihadiri Menteri Pertanian, Wakil<br />

Menteri Pertanian, <strong>dan</strong> Rektor IPB?<br />

Seperti apa caranya? Beritanya dalam<br />

kolom Halo <strong>Labschool</strong>.<br />

Selamat membaca.. <br />

Wassalam,<br />

Redaksi<br />

Penerbit<br />

<strong>Labschool</strong> Pendidikan Karakter IPB-<br />

ISFA<br />

Penanggung Jawab<br />

N. Sainstiani Syarief (Tia)<br />

Redaksi <strong>dan</strong> Reporter<br />

Medina, Dita, Lia, Uun, Ami<br />

Alamat Redaksi:<br />

Jl. Cikabuyutan No.1 Bogor<br />

Tlp. (0251) 8321105<br />

E-mail: ipbisfa_iel@yahoo.com<br />

“Membangun Komunikasi Positif dengan Anak sejak Dini”<br />

Setiap orang tua pasti ingin mempunyai anak yang<br />

berkualitas, baik secara fisik, kecerdasan, maupun<br />

kematangan sosial emosi. Semua orang tua juga pasti<br />

sepakat bahwa menciptakan anak yang berkualitas<br />

bukanlah proses yang singkat. Sayangnya, tidak semua<br />

orang tua memahami bahwa dalam berinteraksi dengan<br />

anak -apapun karakter <strong>dan</strong> masalahnya-, komunikasi<br />

adalah sebuah kunci yang senantiasa memegang<br />

peranan penting. Bagaimana orang tua menunjukkan penghargaannya kepada anak <strong>dan</strong><br />

mampu menemukan titik temu antara harapan orang tua <strong>dan</strong> keinginan anak, terlihat dari<br />

bagaimana orang tua berkomunikasi dengan anak. Serta bagaimana orang tua berhasil<br />

mengajarkan nilai-nilai kebaikan, mengajarkan apa yang benar <strong>dan</strong> salah, menunjukkan<br />

besarnya cinta orang tua kepada anak, semuanya itu melibatkan komunikasi. Lalu, sejak<br />

kapan orang tua bisa berkomunikasi dengan anak?; komunikasi yang baik itu seperti apa?;<br />

<strong>dan</strong> syarat apa yang diperlukan agar orang tua bisa membangun komunikasi yang baik<br />

dengan anak, bahkan sejak usia dini?<br />

Hal yang mendasar yang perlu dipahami dalam membangun komunikasi dengan anak adalah,<br />

bahwa orang tua harus mampu membangun komunikasi efektif yang mampu mendorong<br />

anak membangun kemandirian <strong>dan</strong> juga mampu mengarahkan <strong>dan</strong> mengontrol perilaku anak.<br />

Semua itu bisa dilakukan oleh orang tua sejak dini, bahkan sejak anak masih dalam<br />

kandungan. Berbagai penelitian <strong>dan</strong> pendapat para ahli menyatakan bahwa sejak usia<br />

kehamilan 18 hingga 20 minggu, sistem pendengaran janin sudah berkembang <strong>dan</strong> bisa<br />

mendengarkan suara-suara dari luar perut sang bunda. Oleh karenanya, Ayah <strong>dan</strong> Ibu<br />

sudah mulai bisa mengajak sang janin berkomunikasi melalui beragam kata-kata positif,<br />

memperdengarkan musik, ataupun dengan mendongeng. Sesudah sang bayi lahir pun,<br />

membangun komunikasi ini harus terus dilakukan meskipun bayi belum bisa menanggapinya<br />

seperti layaknya orang dewasa.<br />

Menginjak usia prasekolah, kemampuan anak pun sudah berkembang, <strong>dan</strong> tetap komunikasi<br />

merupakan kunci penting dalam membangun interaksi yang sehat antara orang tua dengan<br />

anak. Jika komunikasi orang tua dengan anak dapat berjalan baik, maka hubungan yang<br />

dimiliki pun juga akan baik. Thomas Lickona dalam bukunya “Raising Good Children: From<br />

Birth to The Teenage Years” menyebutkan bahwa langkah awal dalam membangun<br />

komunikasi yang baik adalah melalui percakapan antara orang tua dengan anak. Biasakanlah<br />

untuk bertanya mengenai aktivitas Ananda di sekolah, apa yang mereka rasakan hari ini,<br />

termasuk juga jangan patah semangat untuk menjawab segala pertanyaan yang muncul<br />

dari Ananda. Dengan begitu, ananda akan merasa bahwa Ayah <strong>dan</strong> Ibu memahami <strong>dan</strong><br />

mengenal dunia mereka. Ini adalah pintu masuk untuk bisa memberikan pengaruh kepada<br />

anak atas harapan-harapan yang dimiliki orang tua. Selanjutnya, Ayah <strong>dan</strong> Ibu juga bisa<br />

melibatkan diri dalam aktivitas yang dilakukan Ananda. Temani Ananda ketika bermain,<br />

ajaklah mengobrol tentang permainannya, libatkan diri dalam permainan yang Ananda<br />

lakukan, bacakan dongeng sebelum tidur, ajaklah Ananda menceritakan aktivitasnya pada<br />

saat makan malam, adalah hal-hal yang bisa dilakukan Ayah <strong>dan</strong> Ibu dalam membangun<br />

komunikasi yang positif dengan anak. Satu hal lagi, syarat utama untuk bisa membangun<br />

komunikasi positif adalah mendengarkan. Sempatkanlah Ayah <strong>dan</strong> Ibu untuk bisa punya<br />

waktu mendengarkan cerita anak, jangan disela, biarkan mereka bercerita, berikan<br />

perhatian kepada ceritanya apakah melalui ekspresi wajah atau tatapan mata, <strong>dan</strong> kalau<br />

Ananda sudah selesai berilah tanggapan yang mampu memberikan semangat kepada<br />

Ananda. Semua hal tersebut bisa dilakukan sebagai upaya untuk membangun komunikasi<br />

yang positif antara orang tua dengan anak. (Alfiasari, M.Si, Staf Pengajar <strong>Departemen</strong><br />

<strong>Ilmu</strong> <strong>Keluarga</strong> <strong>dan</strong> Konsumen, Pengelola <strong>Labschool</strong> Pendidikan Karakter IPB-ISFA)


Kids Corner<br />

Volume 3 – April 2012<br />

2<br />

ALI<br />

“Help me, miss…” <strong>dan</strong> “Thank<br />

you…” selalu diucapkan secara<br />

otomatis saat meminta <strong>dan</strong><br />

menerima bantuan guru. Teman<br />

kita dari Kinder-A Pemimpin ini<br />

sudah cukup banyak tahu<br />

kosakata dalam bahasa inggris<br />

lho teman pembaca. Ayo tebak<br />

teman pembaca. Kira-kira siapa<br />

ya? Yup betul, Ali Hafnan<br />

Kolopaking nama teman kita<br />

yang satu ini. Ali lahir di Bogor, 12 Agustus 2006. Ali<br />

adalah putra pertama dari Ayah Wahono Kolopaking<br />

<strong>dan</strong> Ibu Marni Andriani. Selain cukup banyak<br />

mengetahui kosakata bahasa Inggris, ternyata Ali<br />

juga senang sekali dengan mobil balap teman<br />

pembaca. Kegemarannya ini sering ia tuangkan lewat<br />

gambar. Lihat saja buku jurnal Ali di sekolah. Banyak<br />

sekali hasil karyanya yang bertemakan mobil balap.<br />

Ali juga gemar bermain game balap nih teman<br />

pembaca. “Ali enggak punya game yang berantemberanteman.”<br />

Wah Ali memang anak yang cinta damai<br />

ya. Seperti yang pernah Ali ucapkan, “Alright!”<br />

teruslah menjadi anak yang kreatif <strong>dan</strong> cinta damai<br />

ya Ali. <br />

RUMI<br />

Teman kita yang baik hati dari<br />

kelas Playgroup-B Dermawan ini<br />

bernama lengkap Maulana<br />

Diftar Jalaluddin Rumi. Putra<br />

dari Ayah Harijanto <strong>dan</strong> Ibu<br />

Zulhida ini biasa disapa Rumi.<br />

Rumi yang lahir di Malang, 12<br />

April 2008 merayakan ulang<br />

tahunnya yang ke-4 pada bulan<br />

ini teman pembaca. Ananda<br />

yang sering menggambar tokoh<br />

kesayangannya Spiderman ini, selalu bercerita bahwa<br />

ia gemar bermain eskavator pemberian ayahnya lho.<br />

“Itu buat garuk-garuk tanah. Ada bapaknya di<br />

dalemnya”, begitu cerita Rumi kepada guru. Selain<br />

itu, Rumi adalah anak yang gemar berbagi teman<br />

pembaca. “Miss, aku berbagi,” sambil menunjukkan<br />

bekal makanan yang se<strong>dan</strong>g dimakan bersama<br />

temannya saat snack time.<br />

KAYNA<br />

“Kayna sayang bunda..”<br />

Itulah kata yang sering<br />

Kayna ucapkan saat<br />

mengungkapkan perasaan<br />

sayangnya. Kaynameera<br />

Janeeta Dwimanto nama<br />

teman kita dari kelas<br />

Playgroup-A Mandiri. Kayna<br />

yang lahir di Bogor, 28<br />

Maret 2009 merupakan<br />

putri pertama dari Ayah Dimas Dwimanto <strong>dan</strong> Ibu Eli<br />

Camiliasanti. Kayna senang sekali menari <strong>dan</strong><br />

menyanyi teman pembaca. Saat senam, morning<br />

circle, ataupun bernyanyi bersama di kelas, Kayna<br />

selalu ikut menari <strong>dan</strong> menggerak-gerakkan ba<strong>dan</strong>nya<br />

seiring irama lagu. Wah Kayna gemar menari sambil<br />

menyanyi ya. Selain gemar menyanyi <strong>dan</strong> menari,<br />

Kayna juga senang menolong teman-teman <strong>dan</strong> guru di<br />

kelas membersihkan meja yang basah dengan kain lap<br />

atau membantu menyapu remah makanan. Duh senang<br />

sekali deh melihat Kayna yang suka menolong. Gadis<br />

mungil ini ternyata sudah menjadi seorang kakak lho<br />

teman pembaca. Kayna sangat sayang dengan adiknya.<br />

Sampai-sampai ia ingin cepat besar agar bisa<br />

menggendong adiknya. Kayna memang seorang kakak<br />

yang baik ya teman pembaca. <br />

Activity Area<br />

Nice to Meet You, Guest Teacher<br />

Beberapa pekan yang lalu, Kinder-A Pemimpin<br />

kedatangan neneknya Ali <strong>dan</strong> ayahnya Sakti lho<br />

teman pembaca. Wah ada apa ya Nini Jetty <strong>dan</strong> Ayah<br />

Arif datang ke sekolah? Oh ternyata Nini Jetty <strong>dan</strong><br />

Ayah Arif menjadi guest teacher di kelas Kinder-A<br />

Pemimpin. Asyik sekali ya teman pembaca. Ternyata<br />

tidak hanya ibu guru saja yang bisa mengajar di<br />

kelas. Orang tua juga bisa ikut berpartisipasi lho.<br />

Nini Jetty membacakan cerita berjudul "The Gunny<br />

Wolf" yang mengisahkan tentang seekor serigala<br />

yang senang mendengarkan lagu alfabet. Nini Jetty<br />

juga mengajak bernyanyi lagu alfabet bersama-sama.<br />

Teman-teman Kinder-A Pemimpin sangat senang <strong>dan</strong><br />

antusias dengan kedatangan Nini Jetty. Karena selain


Volume 3 – April 2012<br />

3<br />

mendengarkan<br />

cerita, mereka<br />

juga bisa<br />

menyanyikan<br />

lagu alfabet<br />

dengan bahasa<br />

Inggris. Tak<br />

hanya saat Nini<br />

Jetty datang<br />

berkunjung yang<br />

membuat teman-teman Kinder-A Pemimpin<br />

bersemangat lho. Begitu juga saat Ayah Arif menjadi<br />

guest teacher. Ayah Arif adalah seorang pilot. Beliau<br />

menjelaskan tentang bagian-bagian pesawat terbang<br />

<strong>dan</strong> profesi yang berhubungan dengan pesawat<br />

terbang seperti tugas-tugas pilot, ko-pilot, <strong>dan</strong><br />

pramugari. Setelah itu, teman-teman Kinder-A<br />

Pemimpin diajak untuk membuat pesawat terbang<br />

dari kertas. Wah pokoknya seru <strong>dan</strong> menyenangkan<br />

deh teman pembaca. Kira-kira siapa lagi ya yang akan<br />

menjadi guest teacher selanjutnya? Kita tunggu saja<br />

bersama-sama. <br />

Serunya Membuat Gelembung Sabun<br />

Art and Craft Center<br />

Mari Membuat Gelembung Sabun<br />

Alat : Wadah kecil, sendok, gelas, sedotan<br />

Bahan : - Sabun cuci tangan/piring<br />

- Gula 2 sendok makan<br />

- Air 50 ml atau ¼ gelas<br />

Cara membuat :<br />

1. Masukkan ± 2 sedok makan sabun<br />

cuci tangan/piring ke dalam<br />

wadah kecil.<br />

2. Larutkan 2 sendok makan gula<br />

pada 50 ml air. Larutan gula<br />

bertujuan untuk mengentalkan<br />

cairan sabun.<br />

3. Campurkan larutan air gula ke<br />

dalam sabun.<br />

4. Buatlah alat peniup gelembung<br />

sederhana dari sedotan.<br />

5. Selamat bermain gelembung sabun.<br />

<br />

Dialog Box<br />

Saat tema pesawat terbang di kelas Playgroup<br />

beberapa pekan lalu, Playgroup-A Mandiri melakukan<br />

eksplorasi membuat gelembung dari sabun nih teman<br />

pembaca. Asyik deh bisa belajar sambil bermain<br />

gelembung. Sabun yang digunakan adalah sabun cuci<br />

tangan. Sulit tidak ya membuat cairan gelembung itu?<br />

Tidak usah khawatir teman pembaca. Bu Lia juga<br />

menjelaskan langkah-langkah membuatnya dari awal<br />

hingga menjadi cairan gelembung yang siap dimainkan.<br />

Teman-teman Playgroup-A Mandiri juga melihat<br />

proses pembuatannya lho. Mereka terlihat senang<br />

sekali sampai-sampai saling rebutan untuk duduk<br />

paling depan. Apalagi ketika cairan sabunnya sudah<br />

jadi <strong>dan</strong> berhasil menjadi gelembung. Semuanya<br />

bersorak senang. Hore bisa membuat cairan<br />

gelembung sabun bersama-sama!<br />

Suatu hari saat snack time berlangsung, Allysa<br />

berbagi susu kotak dengan Caitleen. Karena Caitleen<br />

mendapatkan susu kotak yang kecil, Caitleen pun<br />

merengek ingin tukar dengan susu kotak yang besar<br />

milik Allysa. Melihat Caitleen yang bersedih, Allysa<br />

pun menenangkannya, “Nanti ya.. Nanti beli lagi.<br />

Allysa bilang sama bunda: bunda nanti beli yang besar<br />

ya.. Buat Allysa.. Kei-kei...” <br />

Saat kembali bersekolah setelah sakit, Titu terlihat<br />

masih sedikit lemas. Sambil memasukkan tasnya yang<br />

berat ke dalam loker, Titu berkata pada Bu Uun,<br />

“Titu se<strong>dan</strong>g kurang vitamin…” <br />

Parents are more powerful than any schools<br />

in shaping their children and instilling<br />

discipline, morals, and values. (Erin Shale-<br />

The Best School for Your Child)


Volume 3 – April 2012<br />

4<br />

Story Telling<br />

Untukmu Mama<br />

Waktu menunjukkan pukul tujuh malam <strong>dan</strong> mama belum juga pulang dari kantor. Akhir-akhir ini mama<br />

memang sangat sibuk dengan urusan kantor. Papa se<strong>dan</strong>g dinas di luar kota. Tinggalah Fita yang ditemani Bi<br />

Sumi menunggu mama pulang dengan sabar. “Mama lama pulangnya…” keluh Fita menggumam sendirian. “Ah aku<br />

mau bikin kejutan buat mama. Biar mama senang waktu pulang kerja nanti.” Fita lantas bergegas mengambil<br />

krayon, kertas warna, gunting <strong>dan</strong> beberapa peralatan lain. Entah apa yang akan dibuat Fita. Ia seperti<br />

menyibukkan diri di meja belajar kamarnya hingga lupa untuk makan malam.<br />

“Mama pulang, Fita...” suara mama terdengar dari pintu depan. Fita pun segera berlari menyambutnya<br />

dengan hati gembira, “Mamaaa.. Fita kangen deh.. mama lama banget pulangnya.” Mama menjawab sambil<br />

berlalu, “Iya nak mama sibuk banget. Banyak kerjaan kantor.” Fita lalu berseru seperti ingin menunjukkan<br />

sesuatu pada mama, “Mama, Fita punya sesuatu lho…” Mama terburu-buru masuk kamar, “Nanti ya nak. Mama<br />

mau mandi dulu habis itu mau meneruskan pekerjaan kantor. Kamu sudah makan belum? Sudah makanlah dulu.<br />

Habis itu langsung tidur ya. Besok kan harus sekolah.” Fita yang sedih <strong>dan</strong> kecewa tak menjawab pertanyaan<br />

mama.<br />

Mama terlihat sibuk di depan komputer <strong>dan</strong> berkutat dengan lembaran tugasnya. “Mama ini Fita punya<br />

sesuatu buat mama. Fita buatnya susah lho ma...” ungkap Fita sambil berseri-seri. Namun karena terlalu sibuk,<br />

mama tak menoleh sambil mengetik pada komputer di ruang kerjanya, “Aduh nanti dulu deh ya.. Mama masih<br />

sibuk sekali ini Fita. Lagian mau nunjukin apa sih? Nanti aja deh...” Jawaban mama semakin membuat Fita<br />

kecewa. Tanpa menjawab Fita langsung membuang selembar kertas yang tadi dipegangnya <strong>dan</strong> berlari ke dalam<br />

kamar sambil menangis. Rupanya Fita ingin memberikan sebuah kartu ucapan yang sudah dibuatnya untuk<br />

mama. Kartu ucapan itu berisi gambar mama yang se<strong>dan</strong>g memegang bunga <strong>dan</strong> bertuliskan “FITA SAYANG<br />

MAMA.. BERSEMANGATLAH MAMA. LOVE YOU...” di sebelahnya. Mama terlihat terharu sekaligus<br />

menyesal melihat kartu ucapan itu.<br />

Pagi hari yang cerah untuk memulai aktivitas. Fita masih diam termenung sambil menghabiskan<br />

makanan di meja makan. Hingga suara mama memecah keheningan pagi, “Fita.. mama minta maaf ya soal<br />

semalam. Terimakasih kartu ucapannya. Mama senang sekali. Fita memang kreatif. Mama sayang sama Fita..”<br />

Tanpa banyak kata, mama langsung memeluk Fita <strong>dan</strong> menciumnya dengan erat. Demikian juga dengan Fita yang<br />

menjawab dengan penuh senyum, “Fita juga sayang banget sama mama…” <br />

Halo <strong>Labschool</strong><br />

Teman pembaca, pada<br />

tanggal 6-8 April lalu<br />

<strong>Labschool</strong> Pendidikan<br />

Karakter IPB-ISFA<br />

ikut serta dalam acara<br />

“The 6 th Agrinex<br />

Ekspo 2012” di<br />

Jakarta Convention Centre. Acara ekspo yang<br />

terselenggara berkat kerja sama dari IPB,<br />

Performax, <strong>dan</strong> Kementrian Pertanian ini berisi<br />

tentang pengenalan produk-produk inovasi IPB<br />

kepada masyarakat luas. Terdapat 131 produk<br />

inovasi IPB yang salah satunya adalah sekolah kita,<br />

<strong>Labschool</strong> Pendidikan Karakter IPB-ISFA. Acara ini<br />

juga dihadiri oleh Menteri Pertanian: Dr. Ir.<br />

Suswono, MMA, Wakil Menteri Pertanian: Dr.<br />

Rusman Heriawan, serta Rektor Institut Pertanian<br />

Bogor: Dr. Ir. Herry Suhardiyanto, M. Sc. Sekolah<br />

kita berpartisipasi dengan membuka stand<br />

informasi lho teman pembaca. Banyak sekali<br />

pengunjung yang datang ke acara tersebut <strong>dan</strong><br />

berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Wah<br />

senang sekali ya kita dapat memperkenalkan<br />

sekolah kita pada masyarakat seluruh Indonesia. <br />

“Birthdays”<br />

Selamat Ulang Tahun untuk Ananda<br />

Maulana Diftar Jalaluddin Rumi : 12 April (Ke-4th)<br />

Aprilia Fadhilah Kinanti : 24 April (Ke-5th)<br />

Ahmad Farrel Wasmana : 25 April (Ke-3th)<br />

Caitleen Faleshia Isabel : 28 April (Ke-3th)<br />

Children require gui<strong>dan</strong>ce and sympathy far<br />

more than instruction. (Anne Sullivan-<br />

Parenting Indonesia)

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!