28.04.2015 Views

Kuliah 8 dan 9: Metode Penelitian - Departemen Ilmu Keluarga dan ...

Kuliah 8 dan 9: Metode Penelitian - Departemen Ilmu Keluarga dan ...

Kuliah 8 dan 9: Metode Penelitian - Departemen Ilmu Keluarga dan ...

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

17/04/2012<br />

Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi<br />

METODE PENULISAN<br />

DAN PENYAJIAN ILMIAH<br />

Alfiasari<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Ilmu</strong> <strong>Keluarga</strong> <strong>dan</strong> Konsumen,<br />

FEMA IPB<br />

2012<br />

http://alfiasari.staff.ipb.ac.id<br />

Suatu kalimat singkat yang menggambarkan<br />

keseluruhan isi dari suatu penelitian<br />

Judul penelitian dapat berbentuk:<br />

a. Judul variabelistis yang terdiri dari dua atau<br />

lebih variabel yang saling berkaitan atau<br />

berpengaruh SKRIPSI/TESIS/DISERTASI<br />

b. Judul yang verbalistis/normatif yang terdiri<br />

dari dua atau lebih variabel yang tidak saling<br />

berkaitan atau berpengaruh Artikel Populer<br />

c. Judul spurious/ngambang, biasanya untuk<br />

judul buku atau diktat. Contoh: “Kualitas<br />

<strong>Keluarga</strong>, Kualitas Bangsa”<br />

Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi<br />

Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi<br />

Latar Belakang<br />

Alasan ilmiah (scientific reasons) mengapa<br />

penelitian itu penting dilakukan, menggambarkan<br />

alasan yang rasional untuk menjustifikasi untuk<br />

melakukan penelitian yang dimaksud.<br />

Sumber: hasil penelitian sebelumnya, kebijakan<br />

pemerintah yang ada, informasi dari berbagai<br />

sumber, buah pemikiran penulis.<br />

Perumusan Masalah<br />

Uraian argumentatif tentang bagaimana masalah<br />

yang dimunculkan dalam latar belakang betulbetul<br />

merupakan masalah penelitian serta<br />

bagaimana masalah itu dipecahkan dalam<br />

penelitian ini<br />

Tujuan <strong>Penelitian</strong><br />

Hal-hal yang perlu diperhatikan:<br />

Relevansi tujuan dengan permasalahan<br />

penelitian<br />

Relevansi tujuan dengan pengembangan teori<br />

Relevansi tujuan dengan kepentingan<br />

kebijakan<br />

Tujuan penelitian merupakan proses sebagai<br />

bagian dari seluruh rangkaian penulisan<br />

skripsi/tesis/disertasi<br />

Harus dijawab dengan menggunakan analisis<br />

data<br />

Tujuan harus konsisten dengan<br />

kesimpulan<br />

1


17/04/2012<br />

Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi<br />

Review Bahan UTS: Struktur Penulisan Skripsi<br />

Review informasi pendukung<br />

Sumber: buku, working paper (atau tulisan<br />

ilmiah lainnya)<br />

Review hasil-hasil penelitian sebelumnya<br />

Sumber: artikel jurnal ilmiah, disertasi, tesis,<br />

skripsi<br />

Tujuan Penulisan Tinpus:<br />

Bukan kliping informasi<br />

Untuk membangun hipotesis<br />

Untuk mendukung hipotesisi yang dirumuskan<br />

secara konsisten dengan tujuan penelitian<br />

Untuk mendukung expected results penelitian<br />

Berdasarkan kajian dalam tinjauan pustaka maka<br />

peneliti harus dapat menentukan variabelvariabel<br />

yang akan diteliti<br />

KP harus dapat mengidentifikasi variabel-variabel<br />

penting yang sesuai dengan permasalahan<br />

penelitian <strong>dan</strong> secara logis mampu menjelaskan<br />

keterkaitan antar variabel<br />

Dalam Bab KP, selain disajikan dalam bentuk<br />

gambar, keterkaitan antar variabel harus dapat<br />

dinarasikan<br />

Kerangka Pemikiran Teoritis → Kerangka<br />

Pemikiran Operasional Skripsi Dept. IKK<br />

Pengertian <strong>dan</strong> Orientasi<br />

<strong>Metode</strong> <strong>Penelitian</strong><br />

Cara yang tepat untuk melakukan<br />

sesuatu<br />

Rianse & Abdi (2009) :<br />

PERUMUSAN DAN PENULISAN BAB<br />

”METODE PENELITIAN”<br />

Alfiasari<br />

<strong>Departemen</strong> <strong>Ilmu</strong> <strong>Keluarga</strong> <strong>dan</strong> Konsumen,<br />

FEMA IPB<br />

2012<br />

http://alfiasari.staff.ipb.ac.id<br />

Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah<br />

yang pemecahannya memerlukan pengumpulan <strong>dan</strong><br />

penafsiran fakta-fakta (David H. Penny)<br />

Usaha untuk menemukan, mengembangkan, <strong>dan</strong> menguji<br />

kebenaran suatu pengetahuan (Sutrisno Hadi)<br />

Memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari<br />

bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang<br />

dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya<br />

(Mohammad Ali)<br />

2


17/04/2012<br />

<strong>Metode</strong> <strong>Penelitian</strong> → cara-cara<br />

melaksanakan penelitian berdasarkan faktafakta<br />

atau gejala-gejala secara ilmiah yang<br />

mencakup kegiatan<br />

Mencari<br />

Mencatat<br />

Merumuskan<br />

Menganalisis<br />

Menyusun laporan<br />

Usaha-usaha untuk menemukan,<br />

mengembangkan, <strong>dan</strong> menguji kebenaran<br />

dalam suatu proses penelitian harus dilakukan<br />

dengan menggunakan metode ilmiah<br />

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam<br />

metode ilmiah:<br />

1. Memilih <strong>dan</strong> mendefinisikan masalah<br />

2. Membangun jawaban deduktif dari teori dalam<br />

suatu kerangka berpikir yang jernih <strong>dan</strong> logis<br />

3. Menyusun hipotesis<br />

4. Menyusun desain pengumpulan <strong>dan</strong> analisis<br />

data<br />

5. Membuat interpretasi, generalisasi, <strong>dan</strong><br />

kesimpulan<br />

6. Melaporkan suatu temuan (mempublikasikan)<br />

<strong>Metode</strong> <strong>Penelitian</strong> Sosial<br />

• <strong>Penelitian</strong> ilmu-ilmu sosial<br />

Obyek dari ilmu pengetahuan sosial adalah manusia <strong>dan</strong><br />

fenomena-fenomena manusiawi<br />

Cabang-cabang ilmu sosial a.l. antropologi, ekonomi,<br />

sejarah, ilmu politik, psikologi, psikologi sosial, sosiologi<br />

Berbeda dengan kajian pada ilmu-ilmu pengetahuan alam<br />

yang didasarkan pada obyektivitas gejala alam, kajian pada<br />

ilmu-ilmu pengetahuan sosial tidak bisa melepaskan diri<br />

dari subyektifitas → tidak hanya menerangkan gejalagejala<br />

sosial saja namun juga memberikan penilaian <strong>dan</strong><br />

kualifikasi yang bersumber dari faktor-faktor subyektif<br />

Dalam penelitian social sciences → paradigma penelitian<br />

kuantitatif <strong>dan</strong> kualitatif<br />

Beberapa perbedaan mendasar paradigma penelitian kualitatif<br />

<strong>dan</strong> kuantitatif menurut Reichard <strong>dan</strong> Cock (1979) dalam Rianse &<br />

Abdi (2009)<br />

Aspek <strong>Penelitian</strong> Kualitatif <strong>Penelitian</strong> Kuantitatif<br />

Masalah<br />

yang diteliti<br />

Tujuan<br />

Pola<br />

Menekankan pada semua<br />

variabel, jika dimungkinkan<br />

dijadikan permasalahan yang<br />

diteliti lebih mendalam<br />

Mengembangkan kepekaan<br />

konsep <strong>dan</strong> penggambaran<br />

realitas yang tidak tunggal<br />

Ke lapangan → mencari <strong>dan</strong><br />

menemukan data → data<br />

dicocokkan dengan teori → teori<br />

bersifat buttom up<br />

Menekankan pada beberapa<br />

variabel<br />

Menguji teori <strong>dan</strong> menegakkan<br />

fakta-fakta<br />

Ada masalah → landasan teori →<br />

berhipotesis → ke lapangan →<br />

mencari <strong>dan</strong> mengumpulkan<br />

data → menguji hipotesis → teori<br />

bersifat top down<br />

Sifat Deskriptif Deskriptif, komparatif, asosiatif<br />

Desain<br />

penelitian<br />

Studi kasus<br />

Survei, studi kasus, eksperimen<br />

3


17/04/2012<br />

Aspek <strong>Penelitian</strong> Kualitatif <strong>Penelitian</strong> Kuantitatif<br />

Responden <strong>dan</strong><br />

contoh<br />

Kedekatan<br />

peneliti dengan<br />

responden/<br />

informan<br />

<strong>Metode</strong><br />

pengumpulan<br />

data<br />

Bentuk data<br />

Analisis<br />

Diambil secara purposive,<br />

umumnya jumlah contoh<br />

kecil<br />

Sangat dekat, peneliti<br />

mengikuti aktivitas<br />

keseharian<br />

responden/informan<br />

Lebih menekankan pada<br />

wawancara <strong>dan</strong> observasi<br />

Berupa kata-kata, kalimat,<br />

gambar, perilaku<br />

Tidak menguji hipotesis,<br />

tetapi menjawab masalah<br />

Biasanya diambil secara<br />

random/acak, jumlah contoh<br />

besar, biasanya melibatkan<br />

kelompok kontrol untuk menguji<br />

hipotesa<br />

Agak jauh, peneliti mengambil<br />

jarak dengan responden yang<br />

diteliti<br />

Angket, kuesioner, wawancara,<br />

observasi<br />

Berupa angka atau data kualitatif<br />

yang dikuantitatifkan (data<br />

nominal <strong>dan</strong> ordinal)<br />

Menguji hipotesis untuk<br />

menjawab masalah<br />

Hasil Tidak dapat digeneralisasi Dapat digeneralisasi<br />

Berbagai <strong>Metode</strong> <strong>dan</strong> Macam <strong>Penelitian</strong><br />

• Berdasarkan tujuannya, penelitian dapat dibedakan mjd:<br />

a. <strong>Penelitian</strong> yang bersifat eksploratif dengan tujuan untuk<br />

memperdalam pengetahuan mengenai gejala tertentu,<br />

memperoleh ide-ide baru mengenai gejala-gejala tertentu.<br />

<strong>Penelitian</strong> jenis ini biasanya menggunakan metode sejarah,<br />

metode kasus, metode komparatif, <strong>dan</strong> metode grounded<br />

research<br />

b. <strong>Penelitian</strong> yang bersifat deskriptif dengan tujuan<br />

menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu,<br />

keadaan, gejala atau hal-hal yang khusus dalam masyarakat.<br />

<strong>Metode</strong> yang biasanya digunakan adalah studi kasus, survei,<br />

penelitian pengembangan, <strong>dan</strong> penelitian lanjutan.<br />

Berbagai <strong>Metode</strong> <strong>dan</strong> Macam <strong>Penelitian</strong><br />

Aspek Utama Bab “<strong>Metode</strong> <strong>Penelitian</strong>”<br />

c. <strong>Penelitian</strong> yang bersifat menerangkan dengan<br />

tujuan untuk menguji hipotesis-hipotesis<br />

tentang a<strong>dan</strong>ya hubungan sebab akibat antara<br />

berbagai variabel yang diteliti. Tujuan<br />

penelitian ini adalah menguji beberapa<br />

hipotesis untuk memperkuat penerimaan<br />

terhadap teori, dalil, atau hukum-hukum yang<br />

menjadi landasan berpikir yang telah<br />

diuraikan dalam kerangka berpikir teoritis.<br />

1. Desain, Lokasi, <strong>dan</strong> Waktu <strong>Penelitian</strong><br />

(Research Designs)<br />

2. Populasi <strong>dan</strong> Contoh <strong>Penelitian</strong><br />

3. <strong>Metode</strong> Pengumpulan Data<br />

4. Definisi/Konseptualisasi <strong>dan</strong> Pengukuran<br />

Variabel<br />

5. <strong>Metode</strong> Analisis Data<br />

6. Definisi Operasional<br />

4


17/04/2012<br />

Desain <strong>Penelitian</strong><br />

<strong>Penelitian</strong> cross-sectional → pengukuran variabelvariabel<br />

penelitian dilakukan dalam satu kali waktu<br />

secara bersamaan pada obyek yang berbeda<br />

<strong>Penelitian</strong> longitudinal → pengukuran variabel-variabel<br />

penelitian dilakukan dalam rentang waktu yang berbeda<br />

pada obyek penelitian yang sama<br />

<strong>Penelitian</strong> retrospective → pengukuran variabel-variabel<br />

penelitian dengan melakukan recall atas kejadian yang<br />

sudah terjadi<br />

Dapat ditambahkan informasi mengenai metodenya,<br />

apakah metode survei, studi kasus, eksperimental (ilmu<br />

sosial menggunakan kuasi-eksperimental)<br />

Lokasi <strong>Penelitian</strong><br />

Menguraikan tempat penelitian, misalnya negara,<br />

propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa,<br />

perusahaan, lembaga pemerintah atau swasta,<br />

laboratorium<br />

Hal yang perlu diuraikan:<br />

Apakah pemilihan lokasi dilakukan secara purposive<br />

(dengan sengaja) atau dengan kriteria tertentu, misalnya<br />

atas pertimbangan keterwakilan (representatives)<br />

Waktu <strong>Penelitian</strong><br />

Tujuannya agar proses penelitian dapat dikendalikan <strong>dan</strong><br />

selesai dalam waktu yang telah dilakukan<br />

Diuraikan bulan <strong>dan</strong> tahun<br />

Contoh Penulisan “Desain, Lokasi, <strong>dan</strong> Waktu <strong>Penelitian</strong>” (1)<br />

– penulisan proposal penelitian<br />

<strong>Penelitian</strong> ini menggunakan desain penelitian crosssectional<br />

dengan metode survei. <strong>Penelitian</strong> ini akan dilaksanakan di<br />

SMA Negeri Ragunan Jakarta. Lokasi penelitian dipilih secara<br />

sengaja dengan pertimbangan SMA Negeri Ragunan adalah<br />

sekolah khusus untuk mendidik para atlet muda Indonesia <strong>dan</strong><br />

berasal dari beragam budaya (suku bangsa). Waktu penelitian<br />

termasuk pengumpulan data, pengolahan, analisis data akan<br />

dilakukan selama delapan bulan mulai Juni 2010 sampai dengan<br />

Januari 2011.<br />

Contoh Penulisan “Desain, Lokasi, <strong>dan</strong> Waktu<br />

<strong>Penelitian</strong>” (2) – penulisan hasil penelitian<br />

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini<br />

adalah cross-sectional study. Cross-sectional study dilakukan<br />

untuk mengidentifikasi <strong>dan</strong> menganalisis karakteristik<br />

sosiodemografi, karakteristik ekonomi, modal sosial, ketahanan<br />

pangan rumah tangga, kualitas pengasuhan balita, <strong>dan</strong> status<br />

gizi balita pada rumah tangga <strong>dan</strong> komunitas miskin yang diteliti,<br />

dalam sekali waktu pengukuran pada obyek penelitian yang<br />

berbeda-beda. <strong>Penelitian</strong> dilakukan di wilayah Kota Bogor yaitu<br />

di Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal <strong>dan</strong><br />

Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur. Penetapan kedua<br />

kelurahan tersebut sebagai lokasi penelitian dilakukan secara<br />

purposive yang didasarkan pada jumlah penduduk miskin <strong>dan</strong><br />

insiden status gizi kurang maupun buruk pada balita. <strong>Penelitian</strong><br />

ini dilaksanakan selama lima bulan pada bulan April sampai<br />

Agustus 2006.<br />

5


17/04/2012<br />

Contoh Penulisan “Desain, Lokasi, <strong>dan</strong> Waktu<br />

<strong>Penelitian</strong>” (3) – penulisan proposal penelitian<br />

Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah “longitudinal<br />

kuasi eksperimental” untuk memfokuskan analisis pada: (i) kualitas pengasuhan pada<br />

keluarga, kualitas karakter anak pada keluarga perdesaan, serta peranan nilai-nilai budaya<br />

(kearifan lokal) dalam pembentukan karakter anak; (ii) pemberian intervensi sesuai metode<br />

sosialiasi nilai-nilai karakter yang dikembangkan, <strong>dan</strong> (iii) penilaian dampak intervensi<br />

terhadap kualitas pengasuhan <strong>dan</strong> pembentukan karakter anak pada keluarga petani. Desain<br />

longitudinal dipilih karena penelitian ini diarahkan untuk dilakukan selama tiga tahun secara<br />

berkelanjutan. Sementara itu, eksperimental dipilih sebagai desain karena sasaran akan<br />

diberikan eksperimen dalam bentuk intervensi pada tahun kedua, <strong>dan</strong> kuasi mencirikan<br />

eksperimen yang dilakukan pada penelitian sosial tidak bisa dilakukan secara murni. Berbagai<br />

faktor sosial ka<strong>dan</strong>gkala muncul <strong>dan</strong> tidak dapat mengontrol secara murni eksperimen<br />

(intervensi) yang diberikan.<br />

<strong>Penelitian</strong> akan dilakukan di dua desa yang merepresentasikan tipe masyarakat<br />

pertanian yang berbeda. Kedua lokasi penelitian dipilih secara purposive sesuai dengan<br />

tujuan penelitian. Lokasi pertama yang dipilih menjadi lokasi penelitian adalah Kampung Adat<br />

Urug yang berlokasi di Kecamatan Sukajaya Kabupaten Bogor sebagai representasi wilayah<br />

perdesaan dengan masyarakat tradisional yang masih memegang nilai-nilai adat nenek<br />

moyang. Lokasi kedua adalah Kelurahan Situ Gede, Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor<br />

yang merepresentasikan wilayah perdesaan dalam kategori sub urban area karena posisinya<br />

yang dekat dengan pusat kota. Contoh penelitian akan dipilih secara acak dari kerangka<br />

contoh dari populasi di kedua lokasi penelitian. <strong>Penelitian</strong> direncanakan akan dilaksanakan<br />

mulai bulan Maret 2012 hingga November 2015.<br />

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang ingin<br />

peneliti generalisir hasil penelitiannya untuk bisa<br />

menetapkan populasi: peneliti harus mengetahui<br />

karakteristik yang mengidentifikasikan anggota populasi<br />

Contoh: sebuah penelitian yang mengkaji keterlibatan peserta<br />

TPA dalam penggunaan fasilitas TPA maka populasi adalah<br />

“semua anak berusia di bawah 6 tahun yang menghabiskan<br />

minimam 30 jam seminggu di TPA yang minimum mempunyai<br />

peserta 60 anak”<br />

Kerangka Contoh (Sampling Frame) adalah sekelompok<br />

unit yang mengandung karakteristik obyek penelitian<br />

yang secara faktual akan diteliti<br />

Contoh: untuk populasi di atas, kerangka contoh bisa ditentukan<br />

setelah peneliti mempunyai daftar TPA mana saja yang akan<br />

diteliti <strong>dan</strong> ditarik contohnya<br />

Contoh adalah sebagian yang diambil dari seluruh obyek<br />

yang diteliti yang dianggap mewakili terhadap seluruh<br />

populasi <strong>dan</strong> diambil dengan menggunakan teknik<br />

tertentu (teknik sampling)<br />

Random sampling/probability sampling<br />

Simple random sampling<br />

Systematic sampling → unsur pertama saja dari contoh<br />

yang diacak, selanjutnya dipilih secara sistematis<br />

menurut suatu pola tertentu<br />

Stratified random sampling → apabila populasi makin<br />

heterogen, mempunyai lapisan-lapisan<br />

Simple Cluster Sampling → apabila kerangka contoh<br />

yang digunakan untuk dasar pemilihan contoh tidak<br />

tersedia atau tidak lengkap → unit-unit analisa dalam<br />

populasi digolongkan ke dalam gugus-gugus/kelompokkelompok<br />

(cluster) yang akan menjadi satuan-satuan<br />

darimana contoh akan diambil<br />

Multi Stage Random Sampling → apabila populasi<br />

tersebar secara geografis, sehingga sangat sulit untuk<br />

mendatangkan kerangka contoh dari semua unsurunsur<br />

yang terdepat dalam populasi<br />

6


17/04/2012<br />

Non-probability sampling → berdasarkan pertimbanganpertimbangan<br />

tertentu<br />

Purposive sampling → contoh dipilih berdasarkan<br />

pertimbangan-pertimbangan tertentu berdasarkan tujuan<br />

penelitian<br />

Convinience sampling → penentuan contoh berdasarkan<br />

kriteria atau pertimbangan tertentu. Pada teknik ini peneliti<br />

memilih contoh secara spontanitas atau siapa saja yang<br />

dianggap mewakili populasi berdasarkan kriteria yang telah<br />

ditetapkan<br />

Snowball sampling → tidak tersedia data jumlah populasi.<br />

Dengan teknik ini, peneliti mula-mula mencari responden<br />

yang sesuai dengan kriteria yang ditetapkan, kemudian dari<br />

responden ini akan menunjuk atau mengajak teman yang<br />

lain untuk dijadikan contoh<br />

Penggunaan<br />

kata “Contoh”<br />

Penggunaan kata “Contoh” cukup di<br />

bagian <strong>Metode</strong> saja. Pencantuman di<br />

hasil, usahakan TIDAK MENGGUNAKAN<br />

kata “contoh”. Bisa diganti dengan<br />

“partisipan” atau langsung<br />

menyebutkan “subyek penelitian”<br />

Contoh Penulisan “Populasi <strong>dan</strong> Contoh <strong>Penelitian</strong>” (1) –<br />

penulisan proposal penelitian<br />

Populasi dari penelitian adalah siswa SMA Negeri Ragunan<br />

Jakarta yang berjumlah 323 orang. Sementara itu, kerangka contoh<br />

penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Negeri Ragunan Jakarta <strong>dan</strong><br />

terdiri dari satu kelas IPA (38 siswa) <strong>dan</strong> dua kelas IPS (79 siswa).<br />

Kerangka contoh ditetapkan siswa kelas XI dikarenakan siswa pada<br />

tingkat tersebut telah memiliki pengalaman belajar di SMA relatif cukup<br />

lama dibandingkan dengan kelas X <strong>dan</strong> tidak disibukkan dengan<br />

persiapan Ujian Akhir Nasional seperti kelas XII.<br />

Contoh penelitian dihitung menggunakan formula Slovin (1960), diacu<br />

dalam Umar (2003) yaitu sebagai berikut:<br />

n = N<br />

1+ Ne 2<br />

Dimana:<br />

N = populasi penelitian<br />

n = jumlah contoh penelitian<br />

Ne = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan<br />

pengambilan contoh yang masih dapat ditolerir atau<br />

diinginkan, yaitu 10 persen.<br />

Berdasarkan perhitungan, jumlah minimal contoh penelitian<br />

ini adalah 76 orang. Jumlah contoh yang akan diambil untuk penelitian<br />

ini adalah 85 orang dengan pertimbangan penambahan sepuluh<br />

persen dari jumlah minimal contoh. Pengambilan contoh akan<br />

dilakukan secara random sampling di ketiga kelas yang ada di kelas XI<br />

SMA Negeri Ragunan Jakarta.<br />

7


17/04/2012<br />

Contoh Penulisan “Populasi <strong>dan</strong> Contoh <strong>Penelitian</strong>” (2) –<br />

tanpa penetapan kerangka contoh<br />

Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga miskin di<br />

Kota Bogor yang mempunyai anak balita. Unit analisis terkecil dilakukan<br />

pada rumah tangga untuk variabel-variabel karakteristik sosio demografi,<br />

karakteristik ekonomi, modal sosial, ketahanan pangan rumah tangga, <strong>dan</strong><br />

kualitas pengasuhan balita. Sementara itu, unit analisis untuk variabel<br />

status gizi balita dilakukan pada tingkat individu balita anggota rumah<br />

tangga responden.<br />

Pada saat penjajagan awal, data tentang nama-nama keluarga<br />

<strong>dan</strong> penduduk miskin serta balita dengan status gizi kurang <strong>dan</strong> gizi buruk<br />

secara lengkap tidak tersedia. Hal ini dikarenakan a<strong>dan</strong>ya keterbatasan<br />

pencatatan data pada instansi-instansi yang terkait. Berdasarkan hal<br />

tersebut, penarikan contoh dalam penelitian ini akan menggunakan teknik<br />

cluster sampling. Cluster sampling merupakan teknik penarikan contoh<br />

yang bermanfaat ketika daftar secara lengkap tidak tersedia dari populasi<br />

(Agresti & Finlay 1997).<br />

Berdasarkan data sekunder yang diperoleh, dua kelurahan yang<br />

akan diambil sebagai lokasi penelitian mewakili dua cluster dengan<br />

karakteristik berbeda. Berdasarkan data sekunder yang diperoleh dari<br />

instansi terkait, Kelurahan Kedung Jaya, Kecamatan Tanah Sareal akan<br />

dipilih untuk mewakili cluster dengan karakteristik persentase keluarga <strong>dan</strong><br />

penduduk miskin relatif rendah namun insiden gizi kurang <strong>dan</strong> buruk relatif<br />

tinggi. Sementara itu, Kelurahan Tajur, Kecamatan Bogor Timur akan<br />

mewakili cluster dengan karakteristik persentase keluarga <strong>dan</strong> penduduk<br />

miskin relatif tinggi namun status gizi kurang <strong>dan</strong> buruk rendah.<br />

Kecamatan Tanah Sareal dipilih sebagai representasi dari bagian utara<br />

Kota Bogor <strong>dan</strong> Kecamatan Bogor Timur dipilih sebagai representasi dari<br />

bagian selatan Kota Bogor. Selanjutnya, keluarga miskin yang mempunyai<br />

minimal satu anak balita yang ada di masing-masing cluster akan dipilih<br />

secara acak sebanyak 50 keluarga untuk menentukan contoh terpilih. Oleh<br />

karenanya, penelitian ini akan melibatkan 100 keluarga miskin yang<br />

mempunyai minimal satu anak balita sebagai contoh penelitian.<br />

Aspek utama yang perlu dijelaskan<br />

Jenis data yang digunakan<br />

Data primer (diperoleh dari responden)<br />

Siapa yang akan jadi responden/unit analisis penelitian<br />

perlu dijelaskan<br />

Data sekunder (data yang sudah tercatat dalam lembaga<br />

tertentu)<br />

Perlu diterangkan darimana sumber data yang<br />

diperoleh<br />

Cara pengumpulan data<br />

Observasi/pengamatan<br />

Wawancara<br />

Angket/kuesioner<br />

Pencatatan<br />

Lainnya<br />

Jenis data (tergantung darimana seseorang meman<strong>dan</strong>g<br />

data tersebut)<br />

Menurut penggolongan: (i) data diskrit : nominal; (ii) data<br />

kontinum : ordinal, interval, skala<br />

Menurut pengukurannya: (i) kualitatif : dinyatakan dalam bentuk<br />

kalimat, simbol, <strong>dan</strong> data lainnya yang bentuknya bukan angka;<br />

(ii) kuantitatif : data dinyatakan dalam bentuk angka<br />

Menurut derajat sumbernya: (i) data primer; (ii) data sekunder<br />

Cara pengumpulan data<br />

Observasi/pengamatan : alat pengumpulan data yang dilakukan<br />

dengan cara mengamati <strong>dan</strong> mencatat secara sistemik gejalagejala<br />

yang diselidiki → diuraikan juga alat-alat yang digunakan<br />

Wawancara : kegiatan mencari bahan melalui tanya jawab dengan<br />

responden → menggunakan panduan wawancara<br />

Angket/kuesioner : suatu daftar yang berisikan rangkaian<br />

pertanyaan mengenai suatu masalah/bi<strong>dan</strong>g yang diteliti<br />

8


17/04/2012<br />

Definisi/konseptualisasi variabel → terpisah<br />

ke dalam Definisi Operasional<br />

Pengukuran variabel<br />

Bagaimana variabel-variabel yang<br />

digunakan diukur<br />

Dijelaskan secara rinci untuk setiap variabel.<br />

Bisa disajikan dalam bentuk tabel <strong>dan</strong> atau<br />

narasi<br />

Sebutkan sumber dalam mengembangkan<br />

instrumen untuk mengukur variabel<br />

Tambahkan informasi mengenai reliabilitas<br />

<strong>dan</strong> validitas instrumen<br />

Variabel adalah sesuatu yang mempunyai lebih dari<br />

satu nilai, <strong>dan</strong> nilai tersebut dapat dalam bentuk katakata<br />

ataupun angka<br />

Variabel merupakan segala sesuatu yang akan menjadi<br />

obyek pengamatan penelitian<br />

Menurut fungsinya, variabel dapat dibedakan:<br />

Variabel bebas (independent variable): kondisi-kondisi atau<br />

karakteristik yang oleh peneliti dimanipulasikan dalam<br />

rangka untuk menerangkan hubungan-hubungan dengan<br />

fenomena yang diobservasi → mempengaruhi variabelvariabel<br />

lain<br />

Variabel tidak bebas (dependent variable): kondisi atau<br />

karakteristik yang berubah atau muncul ketika penelitian<br />

mengintroduksi, mengubah, atau mengganti variabel bebas<br />

Variabel intervening: berfungsi menghubungkan variabel<br />

satu dengan yang lain<br />

Variabel moderating: ikut mempengaruhi variabel tidak<br />

bebas serta memperjelas hubungan variabel bebas dengan<br />

variabel tidak bebas<br />

Variabel kendali: membatasi atau mewarnai variabel<br />

moderator, berfungsi sebagai kontrol thd variabel lain<br />

terutama variabel moderator<br />

Contoh Penulisan <strong>Metode</strong> Pengumpulan<br />

<strong>dan</strong> Pengukuran Data<br />

Variabel diukur dengan indikator-indikator<br />

Indikator dijelaskan oleh nilai<br />

Dalam pengukuran, diputuskan nilai mana yang harus dicatat<br />

Ukuran variabel bisa berupa satuan tertentu (rupiah, tahun,<br />

kilogram) atau berupa skor atau berupa skala (skala Likert, skala<br />

Guttman, dll.)<br />

9


17/04/2012<br />

Berisi perumusan atau model-model<br />

(matematik, statistik, atau ekonometrik)<br />

yang dapat menjelaskan cara menjawab<br />

tujuan penelitian yang telah dirumuskan<br />

Dalam penulisan bagian ini tidak perlu<br />

dicantumkan versi software yang<br />

digunakan<br />

Menjelaskan bagaimana cara menganalisis<br />

data sesuai dengan tujuan penelitian<br />

Misalnya, metode analisis statistik:<br />

Statistik deskriptif: mean, median, modus,<br />

standar deviasi, dll<br />

Statistik inferensia: uji beda, uji korelasi, uji<br />

regresi<br />

Contoh Penulisan “<strong>Metode</strong> Analisis Data” (1)<br />

Contoh Penulisan “<strong>Metode</strong> Analisis Data” (2)<br />

Konseptualisasi variabel bagaimana<br />

variabel dibaca dari sisi konsep untuk<br />

menghindari interpretasi yang salah<br />

atau keliru<br />

Membuat DEFINISI OPERASIONAL <br />

membuat definisi dari variabelvariabel<br />

yang digunakan dalam<br />

penelitian yang dilakukan<br />

Tanpa operasionalisasi variabel,<br />

peneliti akan mengalami kesulitan<br />

dalam menentukan pengukuran<br />

hubungan antarvariabel yang masih<br />

bersifat konseptual<br />

Mengapa DEFINISI OPERASIONAL perlu<br />

disusun ?????<br />

Variabel yang diteliti seringkali sifatnya<br />

abstrak, tidak jelas wujud <strong>dan</strong><br />

ukurannya, ex: motivasi, kepuasan,<br />

perkembangan sosial emosi, ketahanan<br />

keluarga, dll<br />

10


17/04/2012<br />

Oleh karenanya, dalam menuliskan DEFINISI<br />

OPERASIONAL sebaiknya mengandung:<br />

1. Definisi konseptual<br />

2. Dimensi<br />

3. Skor pengukuran<br />

4. Skala pengukuran (jenis data)<br />

Contoh Definisi Operasional (1)<br />

Contoh Definisi Operasional (2)<br />

• Setiap mahasiswa menyusun Bab <strong>Metode</strong> <strong>Penelitian</strong> sesuai<br />

dengan Judul yang telah diajukan pada Periode UTS<br />

• Bab <strong>Metode</strong> <strong>Penelitian</strong> yang disusun mencakup:<br />

1. Desain, Lokasi, <strong>dan</strong> Waktu <strong>Penelitian</strong><br />

2. Populasi <strong>dan</strong> Contoh <strong>Penelitian</strong><br />

3. <strong>Metode</strong> Pengumpulan Data<br />

4. Definisi/Konseptualisasi <strong>dan</strong> Pengukuran Variabel<br />

5. <strong>Metode</strong> Analisis Data<br />

6. Definisi Operasional<br />

11


17/04/2012<br />

• <strong>Metode</strong> <strong>Penelitian</strong> yang telah disusun<br />

dikirim ke mppiikk@gmail.com paling<br />

lambat Senin, 23 April 2012 pukul 15.00.<br />

• Selasa, 24 April 2012 (sesi siang) <strong>dan</strong><br />

Selasa, 1 Mei 2012 (sesi siang) akan<br />

dilaksanakan Praktikum di kelas dalam<br />

bentuk presentasi <strong>dan</strong> peer review<br />

• Peer review akan ditetapkan dosen sesuai<br />

dengan kelompok topik penelitian yang<br />

disusun<br />

12

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!