28.04.2015 Views

Konsumsi ikan dan faktor yang mempengaruhinya pada remaja di ...

Konsumsi ikan dan faktor yang mempengaruhinya pada remaja di ...

Konsumsi ikan dan faktor yang mempengaruhinya pada remaja di ...

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Tahllil XXVI No . 1<br />

Juli 2002<br />

ISSN 0216 - 9363<br />

me<strong>di</strong>a<br />

GIZI & KELUARGA<br />

JURUSAN GIZI MASYARAKAT DAN SUMBERDAYA KELUARGA<br />

FAKULTAS PERTA IA<br />

I STITUT PERTA IA BOGOR


Me<strong>di</strong>a Gizi & Keluarga<br />

Terakre<strong>di</strong>tasl SK No. 22/DIKTI /Kep!2002<br />

[SSN<br />

0216-9:>6:><br />

Pernimpm Umurnl<br />

Pcnanggung .Iawab<br />

Ketua Redaksi<br />

Anggota Redaksi<br />

Sening<br />

Penerbitan<br />

Lan"~anan<br />

I::>~<br />

Alamat Redaksi<br />

Ketua .Iurusan GMSK <br />

Fakultas Per1aman - IPB <br />

Drlr Ahmad Sulaeman, MS<br />

ProfDrlr. All Khom san, MS <br />

Dr. Ir Ujang Sumarwan, MSc <br />

Dr.Ir Ha<strong>di</strong> Riya<strong>di</strong>. MS <br />

Ir. Do<strong>di</strong>k Briawan, MeN <br />

Drlr Euis Sunani. MS <br />

Drlr Evy Damayanthi, MS <br />

• Maman Hermansyah<br />

: Jua kali sctahun (Juli &. Dcsember)<br />

Rp. 20.000,- per tahun<br />

Rek. Taplus No. 0610()0370811 931<br />

A/n. Yeti Sumiarti<br />

Bank BNI Darrnaga-Bogor<br />

J urusan Gizi Masvarakat <strong>dan</strong> <br />

Sumbcrdaya Keluarga (GMSK) <br />

Fakultas Pcrtanian - IPB <br />

Kampus Darmaga - Bogor <br />

Telp. (0251) 621258 <br />

Fax. (025\) 622276 <br />

E-mail : gmsk-jpb (iu jndQ~.L.iQ <br />

Me<strong>di</strong>a Gill & Keluarga merupakan majalah ilmiah .Iurusan GMSK Fakultas Per1anian<br />

IPB <strong>yang</strong> telah terakre<strong>di</strong>tasi olch Ditjen Dikti. Redaksi menerima sumbangan naskah<br />

ilmiah <strong>di</strong> bi<strong>dan</strong>g pangan, giii, keluarga, <strong>dan</strong> konsumen. I\:doman penulisan dapat<br />

<strong>di</strong>lihat <strong>pada</strong> halaman sampul belakang bagian dalam Artikel Me<strong>di</strong>a Gizi &: Kcluarga<br />

darat <strong>di</strong>kutip dengan menyebutkan sumbemya.


KATA PENGANTAR <br />

Me<strong>di</strong>a gizi <strong>dan</strong> keluarga e<strong>di</strong>si Juli 2002 kali ini terbit dengan beragam al1ikel penelitian.<br />

Artikel pel1arna menguJas tingkat pengetahuan petugas gizi <strong>di</strong> Sulawesi Selatan. Petugas gizi<br />

memegang peranan penting dalam mendukung percepatan kesembuhan pasien.<br />

Artikel selanjutnya membahas potensi belut dalam pembuatan sosis <strong>ikan</strong>. Belut <strong>di</strong><br />

sebagian kalangan masyarakat <strong>di</strong>konsumsi sebagai lauk atau snack. Belut adalah sumber protein<br />

hewani <strong>yang</strong> harganya terjangkau oleh dya beli masyarakat. Upaya pengolahan <strong>yang</strong> beragam<br />

<strong>di</strong>perlukan agar belut bisa lebih <strong>di</strong>terima oleh masyarakat.<br />

Anak baduta adalah potensi SDM <strong>yang</strong> memerlukan perhatian besar dalam penanganan<br />

pola asulmya. Telah <strong>di</strong>lakukan penelitian untuk menguji intervensi pemberian makanan<br />

tambahan <strong>dan</strong> intervensi psi koso sial terhadap tumbuh kembang anak bad uta.<br />

Hasilnya<br />

menunjukkan bahwa intervensi ganda member<strong>ikan</strong> darnpak posirip terhadap tumbull kembang<br />

anak.<br />

Masih banyak lagi anikeJ-anikeJ hasil penelitian <strong>yang</strong> <strong>di</strong>muat dalam Me<strong>di</strong>a Gizi <strong>dan</strong><br />

Keluarga e<strong>di</strong>si Juli 2002. Semoga bennanfaat.<br />

Redaksi


II . Pembuatan, Daya Terima <strong>dan</strong> Daya Simpan Mani san Wonel (f)aucus Carola L) Basah<br />

sebagai Produk Sumber ~-Karoten<br />

Nunung Nurjanah, Evy Damayanthi, <strong>dan</strong> Sumali Miran AtmoJo . 82<br />

12 . Pengaruh Pemberian Vitamin C terhadap Perubahan Akut f aal Paru pad a Pekerja<br />

Terpapar Debu Kapas <strong>di</strong> PI. Total Thread Indonesia, Pasuruan, Jawa Timur<br />

Bachyar Bakri <strong>dan</strong> Astutik Pudjirahaju ... 92<br />

13 . Pengaruh Penyimpanan <strong>dan</strong> Pemanggangan terhadap Kandungan Zat Gizi <strong>dan</strong><br />

Penerimaan Ubi Jalar (Jpol7loea HalalaS (/.). Lam ) Cilembu<br />

Mayastuti A, Damayanthi E, <strong>dan</strong> Rimbawan .. 98<br />

14 . <strong>Konsumsi</strong> Ikan <strong>dan</strong> Faktor <strong>yang</strong> Mempengaruhinya <strong>pada</strong> Remaja <strong>di</strong> SMUN 9 Bandung<br />

Lia Siti Carnelia. Retnaningsih, <strong>dan</strong> Katrin Roosita . 106<br />

15 . Hubungan antara Tingkat Pendapatan Keluarga <strong>dan</strong> Perilaku <strong>Konsumsi</strong> Garam<br />

dengan Mutu Garam <strong>Konsumsi</strong> <strong>di</strong> Tingkat Rumah Tangga<br />

M.D. Djamalu<strong>di</strong>n, Cesilia Meti Dwiriani <strong>dan</strong> Safiu<strong>di</strong>n Alibas<br />

Berio<strong>di</strong>urr<br />

I J4


Mcd;a Gizi & Keluarga, Jul i 2002, XXVl (I ) : 106 - 113<br />

KONSUMSI IKAN DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHlNYA <br />

PAOA REMAJA 01 SMUN 9 BANDUNG <br />

(Teenager's Fish Consumptioll and the Factors that Influenced at SMUN 9 Bandung)<br />

Lia Siti Camelia \, Retnaningsih 2, <strong>dan</strong> Katrin Roosita 2<br />

ABSTRACT. The objective of this research was to study teenager 's fish cOII!mmption and the<br />

factors that influenced. The research was carried out at ,')MUN 9 Bandllng from JUlie to<br />

August 2001. Fiftynine studens were choosed hy systematic samplillg method. The re!>7dts<br />

showed that: the mean of student's consumption of fish wa\' 9 days fish per month. The<br />

waterfish was the most frequently cOl/.mmed. From 59 samples, most of them cO/mimed for<br />

fish that was cooked hy frying. the kind offish that the most preferah/e thall another were<br />

goldfish, alld the most <strong>di</strong>slike were salted fish alld catfish. A few samples (23, 7%) had<br />

prohihition on consuming fish, and the most prohihited was shrimp. the average consllmption<br />

of fish per capita per day was 14,9 gram. lhe mJerage offish protein contrihution to protein<br />

Requirement Dietary Allowance of teenager was 4 %. There was the correiation hetween<br />

family 's frequency all sen'ing fish alld teenager 's fish consumption (p


Me<strong>di</strong>a Ciizl & Kellllirga , Juli 2002 , XXVI (I) : 106 - 113<br />

2. Mengetahui pengetahuan gizi <strong>dan</strong> sumber<br />

infonnasi gizi, serta sikap <strong>remaja</strong> terhadap<br />

<strong>ikan</strong>.<br />

3. Mengetahui kebiasaan makan <strong>ikan</strong> keluarga.<br />

4. Mengetahui kebiasaan makan <strong>ikan</strong> <strong>remaja</strong>.<br />

5. Mengetahui konsumsi <strong>ikan</strong> <strong>pada</strong> <strong>remaja</strong>.<br />

6. Mengetahui kontribusi protein <strong>ikan</strong> terhadap<br />

angka kecukupan protein <strong>remaja</strong><br />

7. Menganalisis hubungan antara besar keluarga,<br />

pendapatan keluarga., uang saku, pengetahuan<br />

glZl, sikap, <strong>dan</strong> kebiasaan makan <strong>ikan</strong><br />

keluarga dengan konsumsi <strong>ikan</strong> <strong>remaja</strong>.<br />

METODE PENELlTIAN<br />

Desain,Tempat, <strong>dan</strong> Waktu<br />

Desain <strong>yang</strong> <strong>di</strong>gunakan dalam penelitian ini<br />

adalah cross sectional stlldy. Penelitian<br />

<strong>di</strong>laksanakan <strong>di</strong> Sekolah Menengah Umum<br />

Negeri (SMUN) 9 Bandung. Pemilihan Kota<br />

Bandung sebagai tempat penelitian <strong>di</strong>lakukan<br />

secara pllrposil'e, dengan pertimbangan mewakili<br />

daerah dengan tingkat produksi per<strong>ikan</strong>an <strong>yang</strong><br />

rendall. Penentuan SMLTN 9 sebagai lokasi<br />

penelitian <strong>di</strong>lakukan secara jJlIfposil'e dengan<br />

pertimbangan siswa <strong>yang</strong> berada <strong>di</strong> sekolah<br />

tersebut memiliki latar belakang sosial ekonomi<br />

<strong>yang</strong> beragam. Penelitan <strong>di</strong>laksanakan selama<br />

dua bulan yaitu dari Bulan Juni sampai dengan<br />

Agustus 200 I.<br />

Penar<strong>ikan</strong> Contoh<br />

Contoh adalah Slswa Kelas 1 <strong>dan</strong> Kelas 2.<br />

Contoh <strong>di</strong>pilih secara sistematis (5yslematic<br />

sampling) (Singarimbun <strong>dan</strong> Effen<strong>di</strong>, 1989)<br />

dengan jurnlah 59 orang.<br />

Jenis <strong>dan</strong> Cara Pengumpulan Data<br />

Data <strong>yang</strong> <strong>di</strong>kumpulkan meliputi data<br />

primer <strong>dan</strong> data sekunder. Data primer meliputi<br />

identitas contoh, uang saku, data sosial ekonomi<br />

keluarga (pen<strong>di</strong>d<strong>ikan</strong> orangtua., pekerjaan,<br />

pendapatan, <strong>dan</strong> besar keluarga), kebiasaan<br />

makan <strong>ikan</strong> keluarga, sumber inforrnasi <strong>dan</strong><br />

pengetahuan glZl, sikap <strong>remaja</strong> terhadap<br />

konsumsi <strong>ikan</strong>, kebiasaan makan <strong>ikan</strong> <strong>remaja</strong> <strong>dan</strong><br />

data konsumsi pangan.<br />

Data pnmer <strong>di</strong>kumpulkan dengan<br />

menggunakan kuesioner <strong>yang</strong> <strong>di</strong>bag<strong>ikan</strong> <strong>dan</strong> <strong>di</strong>si<br />

oleh responden. Data konsumsi pangan <strong>di</strong>peroleh<br />

melalui recall konsumsi pangan 2 X 24 jam.<br />

Data sekunder meliputi keadaan umum<br />

sekolah yaitu lokasi <strong>dan</strong> luas sekolall, jumlah<br />

guru <strong>dan</strong> staf. jumlah siswa, fasilitas belajar<br />

mengajar, fasilitas pendukung lainnya <strong>yang</strong><br />

<strong>di</strong>peroleh dari pihak sekolah.<br />

Pengolahan <strong>dan</strong> Analisis Data<br />

Analisis statistik deskriptif <strong>di</strong>lakukan untuk<br />

Data besar keluarga <strong>di</strong>bagi menja<strong>di</strong> dua kelompok<br />

yaitu keluarga kecil (~4 orang), <strong>dan</strong> keluarga<br />

besar (> 4 orang). Peooapatan keluarga per<br />

kapita per bulan <strong>di</strong>bedakan dalam tiga kategori,<br />

yaitu: rendah « Rp 100618), se<strong>dan</strong>g (Rp<br />

100.618-< R p459.921,4), <strong>dan</strong> tinggi (2: Rp<br />

459 921,4) U ang saku per kapita per hari<br />

<strong>di</strong>bedakan dalam tiga kategori, yaitu : rendah<br />

«Rp 2804), se<strong>dan</strong>g (Rp 2.804-Rp 6.558), <strong>dan</strong><br />

tinggi (2: Rp 6.558).<br />

PenguJ...llran sikap menggunakan skala<br />

Likert <strong>yang</strong> ter<strong>di</strong>ri dari dua skala yaitu setuju <strong>dan</strong><br />

tidak setuju (Sanjur, 1982). Sikap <strong>di</strong>kategor<strong>ikan</strong><br />

menja<strong>di</strong> tiga., yaitu: negatif « 60% jawaban<br />

benar), netral (60-80% jawaban benar), <strong>dan</strong><br />

positif (>80% jawaban benai)<br />

Pengetahuan gizi <strong>di</strong>ukur dengan memberi<br />

skor <strong>pada</strong> jawaban dari 10 pertanyaan <strong>yang</strong><br />

<strong>di</strong>ber<strong>ikan</strong>. Pengetahuan gizi ini <strong>di</strong>kategor<strong>ikan</strong><br />

berdasarkan penilaian \..l.lrang « 60% jawaban<br />

benar), se<strong>dan</strong>g (60-80% jawaban benar), <strong>dan</strong> baik<br />

(>80% jawaban benar) (Khomsan, 2000).<br />

Frekuensi menye<strong>di</strong>akan <strong>ikan</strong> <strong>dan</strong> fTekuensi<br />

mengkonsumsi <strong>ikan</strong> per hari per bulan<br />

<strong>di</strong>kelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu:<br />

jarang « 4), ka<strong>dan</strong>g-ka<strong>dan</strong>g (4-l5), sering, (16­<br />

27), <strong>dan</strong> sering sekali (2: 28) <strong>Konsumsi</strong> <strong>ikan</strong><br />

<strong>di</strong>ketahui dengan menghitung jumlah <strong>ikan</strong> <strong>yang</strong><br />

<strong>di</strong>konsumsi dari hasil recall konsumsi pangan 2 X<br />

24 jam. <strong>Konsumsi</strong> <strong>ikan</strong> <strong>di</strong>bagi menja<strong>di</strong> dua<br />

kelompok berdasarkan nilai tengahnya, yaitu : < 5<br />

g1hari <strong>dan</strong> 2: 5 glhari.<br />

Untuk menganalisis hubungan antara<br />

pendapatan keluarga., besar keluarga, uang saku,<br />

pengetahuan gizi, sikap, <strong>dan</strong> kebiasaan makan<br />

<strong>ikan</strong> keluarga dengan konsumsi <strong>ikan</strong> <strong>di</strong>lakukan<br />

anal isis statistik inferensia Untu k mengetahui<br />

107


Mcd;a Gi7j & Keluarga, Juh 2002, XXVI (I) : 106 - 113<br />

hubungan antar variabel tersebut <strong>di</strong>gunakan uji<br />

koreLasi Rank Spearmall (Siegel, 1990)<br />

menggunakan progam SPSSjor Willdaws.<br />

HASIL DAN PEMBAHASAN<br />

Keadaan Umum Keluarga Contoh<br />

Besar keluarga contoh berkisar antara 3<br />

sampai 9 orang dengan rata-rata 6 orang.<br />

Sebagian besar contoh (88,1 %) termasuk dalam<br />

kategori keluarga besar. Tingkat Pen<strong>di</strong>d<strong>ikan</strong><br />

formal orangtua contoh berkisar dari Sekolah<br />

Dasar (SD) sampai Perguruan Tinggi (PT).<br />

Persentase terbesar tingkat pen<strong>di</strong>d<strong>ikan</strong> ayah<br />

(48,2%) <strong>dan</strong> ibu (59,3%) adaJah SMU.<br />

Persentase terbesar (35,7%) pekerjaan ayah<br />

adalah pegawai swasta. Mayoritas ibu contoh<br />

(69,5%) tidak bekerja Pendapatan keluarga<br />

contoh berkisar dari Rp 80.000/kapitalbulan<br />

sampai Rp 1.000000/kapitalbulan dengan ratarata<br />

Rp 280.269/kapitalbulan Sebagian besar<br />

(71,2%) contoh memiliki pendapatan keluarga<br />

dalam kategori se<strong>dan</strong>g<br />

Keadaan Umum Contoh<br />

Contoh berumur antara 15-18 tahun, dengan<br />

rata-rata umur contoh adalah 16 tahun Mayoritas<br />

contoh (50,8%) berusia 16 tahun. Contoh berjenis<br />

kelamin laki-Iaki <strong>dan</strong> perempuan. Sebanyak<br />

54,2% contoh adalah perempuan, <strong>dan</strong> sisanya<br />

45,8% contoh adalah laki-laki. Uang saku contoh<br />

berkisar dari Rp 1500lhari sampai Rp 10.OOO/hari<br />

dengan tata-rata sebesar Rp 46811hari. Sebagian<br />

besar contoh (76,2%) memperoleh uang saku<br />

antara Rp 2.804,- hingga Rp 6.558,-.<br />

Pengetahuan <strong>dan</strong> Sumber Informasi Gizi<br />

Pengefahuan Gizi<br />

Skor pengetahuan gizi contoh berkisar dari 8<br />

sampai 14 dengan rata-rata 12. Dari 10<br />

pertanyaan tentang pengetahuan gizi, terdapat<br />

satu pertanyaan <strong>yang</strong> dapat <strong>di</strong>jawab dengan benar<br />

oleh semua contoh (100%).<br />

Pertanyaan <strong>yang</strong><br />

dapat <strong>di</strong>jawab dengan benar tersebut adalah<br />

pertanyaan mengenai mineral pad a <strong>ikan</strong> <strong>yang</strong><br />

dapat mencegah gondok.<br />

Mayoritas contoh (66,1%) memiliki pengetahuan<br />

gizi dalam kategori baik. Sebagian kecil contoh<br />

(1 ,7%) memiliki pengetahuan gizi <strong>pada</strong> kategori<br />

kurang <strong>dan</strong> 32,2% memiliki pengetahuan gizi<br />

<strong>pada</strong> kategori se<strong>dan</strong>g<br />

Sumher Illjormasl<br />

Sebagian besar contoh (94 ,9%) pemah<br />

mendapat informasi tentang <strong>ikan</strong> Keluarga, TV,<br />

<strong>dan</strong> majalah merupakan sumber <strong>yang</strong> paling<br />

banyak memberi informasi <strong>pada</strong> contoh.<br />

Sikap<br />

Skor sikap <strong>pada</strong> contoh berkisar dari 7<br />

sampai J3 dengan rata-rata 12. Dari J3<br />

pemyataan sikap, terdapat dua pemyataan <strong>yang</strong><br />

<strong>di</strong>jawab dengan positif oleh semua contoh<br />

(100%) Kedua pemyataan <strong>yang</strong> dapat <strong>di</strong>jawab<br />

dengan positif oleh contoh yaitu bahwa <strong>ikan</strong><br />

adalah makanan berprotein tinggi, <strong>dan</strong> makan<br />

<strong>ikan</strong> itu baik untuk kesehatan.<br />

Sebagian besar contoh (93,2%) mempunyai sikap<br />

<strong>yang</strong> positif terhadap <strong>ikan</strong>. Sebagian kecil contoh<br />

mempunyai sikap negatif (1,7%), <strong>dan</strong> sikap <strong>yang</strong><br />

netral (5,1%) terhadap <strong>ikan</strong><br />

Kebiasaan Makan Ikan Keluarga<br />

Frekuensi Menye<strong>di</strong>akdn Ikan<br />

Frekuensi menye<strong>di</strong>akan <strong>ikan</strong> <strong>pada</strong> keluarga<br />

contoh berkisar dari I sampai 30 hari/bulan<br />

dengan rata-rata 11 harilbulan. Mayoritas<br />

kcluarga contoh (64,4%) ka<strong>dan</strong>g-ka<strong>dan</strong>g<br />

menye<strong>di</strong>akan <strong>ikan</strong>. Sebagian kecil ke!uarga<br />

contoh sering <strong>dan</strong> sering sekali menye<strong>di</strong>akan <strong>ikan</strong> <br />

masing-masing dengan persentase 5,1% <strong>dan</strong><br />

18,6%. Sisanya, sebanyak 11,9 % keluarga<br />

contoh jarang menye<strong>di</strong>akan <strong>ikan</strong>.<br />

Jenis lkan <strong>yang</strong> Dikom'umsi Ke/I/arga<br />

Sebagian besar keluarga contoh (84,8%)<br />

mengkonsumsi <strong>ikan</strong> darat segar <strong>dan</strong> hanya I 1,9%<br />

keluarga contoh <strong>yang</strong> mengkonsumsi kerang<br />

(Tabe! I) . Ikan darat segar memiliki rata-rata<br />

frekuensi konsumsi tertinggi yaitu sebesar 3,2<br />

hari!bulan, se<strong>dan</strong>gkan kerang memiliki rata-rata<br />

frekuensi konsumsi terendah yaitu sebesar 0,2<br />

harilbulan (Tabel 2).<br />

108


Me<strong>di</strong>a Gizi & Keluarga, Juli 2002, XXVI ( I) : 106 - 11 3<br />

Tabel 1.<br />

Persentase Keluarga Conloh Berdasarkan<br />

Jenis lkan <strong>yang</strong> Dikonsumsi<br />

Jenis Ikan n %<br />

Ikan laut segar<br />

,<br />

40 67,8<br />

I kan darat segar<br />

50 84,8<br />

U<strong>dan</strong>g<br />

Kerang<br />

Cumi-cumi<br />

31<br />

7<br />

29<br />

52,5<br />

11 ,9<br />

49,2<br />

lkan asin 27 45,8<br />

Pin<strong>dan</strong>g<br />

Peda<br />

Tabel 2.<br />

42<br />

12<br />

71 ,2<br />

20,3<br />

Jenis Ikan <strong>yang</strong> Dikonsumsi Keluarga<br />

Contoh <strong>dan</strong> Rata-rata Frekuensi<br />

<strong>Konsumsi</strong>nya<br />

Rata-rata Frekuensi<br />

Jerris Ikan<br />

<strong>Konsumsi</strong><br />

(harilbulan)<br />

Ikan laut segar 2,6<br />

Ikan darat segar 3,2<br />

U<strong>dan</strong>g 1,6<br />

Kerang 0,2<br />

Cumi-cumi 1,2<br />

Ikan asin 2,2<br />

Pin<strong>dan</strong>g 2,4<br />

Peda 0,9<br />

Kebiasaan Makan Ikan Remaja<br />

Freklll!llsi Mengkollsllmsi lkall<br />

Frekuensi mengkonsumsi <strong>ikan</strong> <strong>pada</strong> contoh<br />

berkisar dari I harilbulan sampai 30 harilbulan<br />

dengan rata-rata 9 harilbulan. Mayoritas contoh<br />

(67,8% ) ka<strong>dan</strong>g-ka<strong>dan</strong>g mengkonsumsi <strong>ikan</strong>, <strong>dan</strong><br />

hanya sebagian kecil contoh (3,4%) <strong>yang</strong> sering<br />

sekali mengkonsumsi <strong>ikan</strong> (Tabel 3).<br />

Tabel3 .<br />

Sebaran Contoh berdasarkan<br />

Frekuensi Mengkonsumsi lkan<br />

Frekuensi<br />

lumlah<br />

~engkon&llTIsiIkan n %<br />

larang 8 13,6<br />

Ka<strong>dan</strong>g-ka<strong>dan</strong>g 40 67,8<br />

Sering 9 15,2<br />

Sering sekali 2 3,4<br />

Total 59 100,0<br />

Kesllkaan lerhadap Ikan<br />

Beberapa jenis <strong>ikan</strong> <strong>yang</strong> pad a umurnya<br />

<strong>di</strong>sukai contoh adalah <strong>ikan</strong> mas (47,4%), u<strong>dan</strong>g<br />

(40,7%), <strong>ikan</strong> sarden (33,9%), kakap (33,9%),<br />

tongkol (32,2%), <strong>dan</strong> gurame (32,2%). Adapun<br />

beberapa jerus <strong>ikan</strong> <strong>yang</strong> pad a umumnya tidak<br />

<strong>di</strong>sukai contoh adalah <strong>ikan</strong> asin (23,7%), lele<br />

(23,7%), <strong>ikan</strong> mas (J 8,6%), <strong>dan</strong> u<strong>dan</strong>g (JO,2%)<br />

(TabeI4).<br />

Tabel 4.<br />

Sebaran Contoh berdasarkan lenis lkan<br />

<strong>yang</strong> Disukai <strong>dan</strong> Tidak Disukai<br />

Tidak<br />

Disukai<br />

Jenis Ikan<br />

Disukai<br />

n % n %<br />

Mas<br />

28 47,4 11 18,6<br />

U<strong>dan</strong>g 24 oW,7 6 10,2<br />

Sarden 20 33,9 4 6,8<br />

Kakap 20 33,9 4 6,8<br />

JambaJ rori 4 6,8 1 1,7<br />

Cumi-cumi 23 39,0 4 6,8<br />

Bandeng 14 23,7 5 8,5<br />

Tongkol 19 32,2 4 6,8<br />

Gurame 19 32,2 4 6,8<br />

Kepiring 3 5,1 5 8,5<br />

Lele 9 15,2 14 23,7<br />

Kerang 6 10,2 4 6,8<br />

Tuna 7 11,9 1 1,7<br />

Mujair/nila 8 13 ,6 5 8,5<br />

Peda 1 1,7 5 8,5<br />

Kembung 10 16,9<br />

Patin 3 5, I<br />

Kerapu 1 1,7<br />

° 0,0<br />

Bawal 3 5,1 4 6,8<br />

Ikan asin 3 5, 1 14 23,7<br />

Teri 0 0,0 5 8,5<br />

Layur<br />

0,0 3 5, I<br />

Sepal ° 0,0 4 6,8<br />

Pari<br />

0,0 3 5,1<br />

°<br />

Jenis Ikan <strong>yang</strong> ])ikOllSllmsi CO/1{oh<br />

Sebagian besar contoh (76,3%)<br />

mengkonsumsi <strong>ikan</strong> darat segar. Sebagian kecil<br />

contoh mengkonsumsi kerang (10,2%) <strong>dan</strong> peda<br />

(10,2%) (Tabel5) Ikan darat segar memiliki<br />

rata-rata frekuensi konsumsi tertinggi yaitu<br />

sebesar 2,9 harilbulan, se<strong>dan</strong>gkan kerang<br />

memiliki rata-rata frekuensi konsurnsi terendah<br />

yaitu sebesar 0,1 harilbulan (Tabel 6)<br />

109


Me<strong>di</strong>a Gizi & Keluarga, Juli 2002, XXVI (I) : 106- I 13<br />

Tabel 5<br />

Persentase Contoh berdasarkan Jenis<br />

lkan <strong>yang</strong> Dikonsumsi<br />

Jenis Ikan n %<br />

lkan laut segar 38 64,4<br />

Ikan darat segar 45 76,3<br />

U<strong>dan</strong>~ 28 47,5<br />

Kerang 6 10,2<br />

Cumi-cumi 25 424<br />

Ikan asin 22 37,3<br />

Pin<strong>dan</strong>g 37 62,7<br />

Peda 6 10,2<br />

Tabel 6.<br />

Jenis lkan <strong>yang</strong> Dikonsumsi Contoh<br />

<strong>dan</strong> Rata-rata Frekuensi <strong>Konsumsi</strong>nya<br />

Rata-rata Fre"lJensi<br />

Jenis Ikan<br />

<strong>Konsumsi</strong><br />

(harilbulan)<br />

Ikan laut segar 2,5<br />

lkan darat segar 2,9<br />

U<strong>dan</strong>g 1,4<br />

Kerang 0,1<br />

Cumi-cumi 1,1<br />

lkan asin 1,0<br />

Pin<strong>dan</strong>g 1,7<br />

Peda 0,2<br />

Cara Memperoleh <strong>dan</strong> Jenis Masakan Ikan<br />

<strong>yang</strong> Dikonsumsi<br />

Jumlah <strong>ikan</strong> <strong>yang</strong> <strong>di</strong>konsumsi contoh<br />

berkisar dari 3,5 glhari sampai 80 g1hari dengan<br />

rata-rata sebesar 14,9 g1hari. Terdapat 33,9%<br />

<strong>yang</strong> tidak mengkonsumsi <strong>ikan</strong> pad a saat<br />

<strong>di</strong>lakukan recall konsumsi pangan. <strong>Konsumsi</strong><br />

<strong>ikan</strong> <strong>pada</strong> contoh baru mencapai 20,5% apabila<br />

<strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan anjuran konsumsi <strong>ikan</strong><br />

(72,7 gfhari) <strong>dan</strong> mencapai 30% apabila<br />

<strong>di</strong>ban<strong>di</strong>ngkan dengan konsumsi <strong>ikan</strong> <strong>di</strong> Kota<br />

Bandung (49,6 g1hari) <strong>pada</strong> tahun 1998.<br />

Sebanyak 47,5% contoh mengkonsumsi <strong>ikan</strong><br />

dengan jumlah < 5 g1hari <strong>dan</strong> 52,5% contoh<br />

mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan jumlah ~ 5 glhari .<br />

Mengingat terbatasnya perdagangan <strong>ikan</strong><br />

antar daerah maka produksi <strong>ikan</strong> menu rut daerah<br />

menentukan keterse<strong>di</strong>aan <strong>ikan</strong> <strong>di</strong> daerah tersebut<br />

(Suryana, & Bu<strong>di</strong>anto, 1998). Menurut BPS<br />

(2000b) produksi per<strong>ikan</strong>an <strong>di</strong> Kodya Bandung<br />

<strong>pada</strong> tahun 1999 sebesar 0,8 kglkapita<br />

Rendahnya produksi 1m dapat mempengaruhi<br />

keterse<strong>di</strong>aan <strong>ikan</strong> <strong>yang</strong> akhimya menentukan<br />

tingkat konsumsinya<br />

Jenis olahan <strong>ikan</strong> tertentu sebagai contoh<br />

<strong>ikan</strong> asin dapat membatasi jumlah konsumsi<br />

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa contoh<br />

(15,4%) <strong>yang</strong> mengkonsumsi <strong>ikan</strong> asin Menurut<br />

Soekarto (1987) meskipun <strong>ikan</strong> asin lebih merata<br />

<strong>di</strong>senangi masyarakat namun <strong>ikan</strong> asin<br />

mengandung garam <strong>yang</strong> sangat tinggi, sehingga<br />

tidak dapat <strong>di</strong>konsumsi dalam jumlah banyak.<br />

Kontribusi Protein lkan terhadap<br />

Angka Kecukupan Protein Remaja<br />

Kontribusi protein <strong>ikan</strong> terhadap angka<br />

kecukupan protein <strong>remaja</strong> berkisar dari 0,8%<br />

sampai 17,5 % dengan rata-rata 4%. Rata-rata<br />

kontribusi protein <strong>ikan</strong> terhadap angka kecukupan<br />

protein baru mencapai 24,4% dari sasaran<br />

kecukupan protein <strong>yang</strong> <strong>di</strong>harapkan <strong>di</strong>penuhi dari<br />

<strong>ikan</strong> (16,4%). Kontribusi protein <strong>ikan</strong> terhadap<br />

angka kecukupan protein sebagian besar contoh<br />

(98,3%) < 16,4%, <strong>dan</strong> ~ 16,4% untuk sebagian<br />

kecil contoh (1,7%)<br />

Faktor <strong>yang</strong> Berhubungan dengan <strong>Konsumsi</strong> Ikan<br />

Hesar Keluarga<br />

Tabel 7 menunjukkan sebanyak 46,2%<br />

contoh <strong>pada</strong> keluarga besar mengkonsumsi <strong>ikan</strong><br />

dengan jumlah < 5 glhari <strong>dan</strong> 42,8% contoh <strong>pada</strong><br />

keluarga keciJ mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan jumlah<br />

~ 5 glhari. Hasil analisis statistik menunjukkan<br />

tidak terdapat hubungan <strong>yang</strong> nyata antara besar<br />

keluarga dengan konsumsi <strong>ikan</strong>.<br />

Tabel 7.<br />

Sebaran Contoh berdasarkan Besar<br />

Keluarga <strong>dan</strong> <strong>Konsumsi</strong> lkan<br />

Besar<br />

<strong>Konsumsi</strong> Ikan<br />

(g/hari)<br />

Total<br />

Keluarga 5<br />

0 % n % n %<br />

Besar 24 46,2 28 53,8 52 100<br />

Kecil 4 57,1 3 42,8 7 10O<br />

Pemenuhan kebutuhan makananan akan<br />

lebih mudah jika <strong>yang</strong> harus <strong>di</strong>beri makan


Me<strong>di</strong>a Gi/.i & Kcluarga, Jul i 2002, XXVI (I) . 106 - 11 3<br />

jumlahnya se<strong>di</strong>kit, terutama <strong>pada</strong> keluarga <strong>yang</strong><br />

sangat miskin (Suhardjo, 1989) . Berdasarkan<br />

pendapatan keluarga, sebagian besar contoh<br />

<strong>di</strong>kategor<strong>ikan</strong> dalam keluarga miskin. Hal<br />

ini<strong>di</strong>duga <strong>yang</strong> menyebabkan hubungan antara<br />

besar keluarga <strong>dan</strong> konsumsi <strong>ikan</strong> menja<strong>di</strong> tidak<br />

nyata<br />

Pe/ldapalal/ Keillarga<br />

Persentase terbesar contoh (66,7%) <strong>yang</strong><br />

memiliki pendapatan keluarga <strong>pada</strong> kategori<br />

rendah mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan jumlah < 5<br />

glhari Sebaliknya, persentase terbesar (54,6% )<br />

contoh <strong>yang</strong> memiliki pendapatan keluarga <strong>pada</strong><br />

kategori tinggi mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan<br />

jumlah ~ 5 glhari (Tabel 8). Hasi! analisis<br />

statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan<br />

<strong>yang</strong> nyata antara pendapatan keluarga dengan<br />

konsumsi <strong>ikan</strong> contoh<br />

Tabel8 .<br />

Sebaran Contoh berdasarkan<br />

Pendapatan Keluarga <strong>dan</strong> <strong>Konsumsi</strong><br />

Ikan<br />

Pcndapatan<br />

<strong>Konsumsi</strong> Ikan<br />

(g/hari)<br />

Total<br />

K.cluarga 5<br />

N % n % n %<br />

Rendah 4 66,7 2 33 ,3 6 100<br />

Se<strong>dan</strong>g 19 45,2 23 54,8 42 100<br />

Tinggi 5 45,4 6 54,6 II 100<br />

Menurut Suhardjo (1989) pengeluaran<br />

pangan <strong>yang</strong> lebih banyak tidak menjamin lebih<br />

beragamnya konsumsi pangan, sehingga mungkin<br />

saja peningkatan pengeluaran untuk pangan pad a<br />

keluarga contoh tidak <strong>di</strong>alokas<strong>ikan</strong> untuk<br />

membeli <strong>ikan</strong>. Persentase pengeluaran untuk <strong>ikan</strong><br />

dalam periode 1990-1996 menunjukkan gejala<br />

<strong>yang</strong> menurun sementara untuk daging, telur, <strong>dan</strong><br />

susu meningkat (BPS, 1997b)<br />

Uang Saku<br />

Sebanyak 42,9% contoh <strong>yang</strong> memiliki uang<br />

saku pad a kategori rendah mengkonsumsi <strong>ikan</strong><br />

dengan jumlah < 5 glhari. Sebanyak 42,9%<br />

contoh <strong>yang</strong> memiliki uang saku <strong>pada</strong> kategori<br />

tinggi juga mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan jumlah <<br />

5 glhari (Tabel 9) . Hasil anal isis statistik<br />

menunjukkan tidak terdapat hubungan <strong>yang</strong> nyata<br />

antara besamya uang saku dengan konsumsi <strong>ikan</strong><br />

<strong>pada</strong> contoh.<br />

Tabel9. Sebaran Contoh berdasarkan Uang<br />

Saku <strong>dan</strong> <strong>Konsumsi</strong> lkan<br />

Uang<br />

Saku<br />

<strong>Konsumsi</strong> Ikan (g/hari)<br />

5<br />

n % n %<br />

Total<br />

n %<br />

Rendah 3 42,9 4 57, I 7 100<br />

Se<strong>dan</strong>g 22 48,9 23 53, I 45 100<br />

Tinggi 3 429 4 57, I 7 100<br />

Pengetahuall Gizi<br />

Sebanyak 100% contoh <strong>yang</strong> memiliki<br />

pengetahuan gizi kurang mengkonsumsi <strong>ikan</strong><br />

dengan jumlah < 5 glhari <strong>dan</strong> 53,8% contoh <strong>yang</strong><br />

memiliki pengetahuan gizi baik mengkonsumsi<br />

<strong>ikan</strong> dengan jumlah ~ 5 glhari (TabeI 10).<br />

Terdapat kecenderungan semakin baik<br />

pengetahuan glzl maka konsumsi <strong>ikan</strong><br />

semakin meningkat, tetapi hasil anaJisis<br />

statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan<br />

<strong>yang</strong> nyata antara pengetahuan gizi dengan<br />

konsumsi <strong>ikan</strong>.<br />

Tabel 10<br />

Sebaran Contoh berdasarkan<br />

Pengetahuan Gizi <strong>dan</strong> <strong>Konsumsi</strong><br />

Ikan<br />

Penge- <strong>Konsumsi</strong> Ikan (glhari)<br />

tahuan 5<br />

Total<br />

Gizi n % n % n %<br />

Kurang I 100 a 0,0 I 100<br />

Se<strong>dan</strong>g 9 47,4 10 52,6 19 100<br />

Baik 18 46,2 21 53 ,8 39 100<br />

Sikap<br />

SeJuruh contoh <strong>yang</strong> memiliki sikap negatif<br />

terhadap <strong>ikan</strong> mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan jumlah<br />

< 5 glhari <strong>dan</strong> 56,4% contoh <strong>yang</strong> memiliki sikap<br />

positif mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan jumlah ~ 5<br />

glhari. T erdapat kecenderungan semakin positif<br />

sikap terhadap <strong>ikan</strong> maka konsumsi <strong>ikan</strong> semakin<br />

meningkat, tetapi hasiI anaIisis statistik<br />

menunjukkan tidak terdapat hubungan <strong>yang</strong> nyata<br />

antara sikap dengan konsumsi <strong>ikan</strong>. Berdasarkan<br />

hal tersebut maka sikap contoh mungkin belum<br />

<strong>di</strong>praktekkan ke dalam perilaku.<br />

III


Mcd;a wi & Kcluarga, Juli 2002, XXVI (I) • 106 - 113<br />

Kehiasaan Makan lkall Ke/uarga<br />

Frekuensi menye<strong>di</strong>akan <strong>ikan</strong>. Persentase<br />

terbesar contoh (71 ,4%) dari keluarga <strong>yang</strong> jarang<br />

menye<strong>di</strong>akan <strong>ikan</strong> mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan<br />

jumlah < 5 g/hari Sebanyak 100% contoh dari<br />

keluarga <strong>yang</strong> sering sekali menye<strong>di</strong>akan <strong>ikan</strong><br />

mengkonsumsi <strong>ikan</strong> dengan jumlah ~ 5 glhari<br />

(Tabel 12). Terdapat kecenderungan bahwa<br />

semakin sering <strong>ikan</strong> terse<strong>di</strong>a <strong>di</strong> rumah, konsumsi<br />

<strong>ikan</strong> semakin meningkat Hasil analisis statistik<br />

menunjukkan a<strong>dan</strong>ya hubungan <strong>yang</strong> nyata <strong>pada</strong><br />

taraf 0,01 (p


Me<strong>di</strong>a Gizi & Kt:lllilrga, .fuli 2002 , XXVI (I) : 106 - 113<br />

<strong>ikan</strong> dalam keluarga. Berdasarkan hal tersebut<br />

maka penyuluhan gizi ini bisa <strong>di</strong>lakukan ke<strong>pada</strong><br />

keluarga, khususnya ibu <strong>yang</strong> menentukan<br />

penye<strong>di</strong>aan <strong>ikan</strong> dalam keluarga. Selain itu<br />

penyuluhan bisa <strong>di</strong>lakukan ke<strong>pada</strong> <strong>remaja</strong> melalui<br />

pen<strong>di</strong>d<strong>ikan</strong> gizi <strong>di</strong> sekolah Penelitian mengenai<br />

konsumsi <strong>ikan</strong> lebih lanjut perlu <strong>di</strong>lakukan<br />

dengan jumlah eontoh <strong>yang</strong> lebih banyak serta<br />

menggunakan metode kombinasi penimbangan<br />

<strong>dan</strong> recall konsumsi pangan dalam jangka waktu<br />

<strong>yang</strong> lebih panjang sehingga pola konsumsi <strong>ikan</strong><br />

akan lebih jelas terlihat.<br />

DAFTAR PUSTAKA<br />

Berg, & R. 1. Muscat. 1984. Faktor Gizi<br />

(Se<strong>di</strong>aoetama, penerjemah). Bhratara Karya<br />

Aksara, Jakarta.<br />

BPS . 1997a <strong>Konsumsi</strong> Kalon <strong>dan</strong> Protein<br />

Penduduk Indonesia <strong>dan</strong> Propinsi 1996.<br />

BPS, Jakarta.<br />

1997b. Pengeluaran untuk <strong>Konsumsi</strong><br />

Penduduk Indonesia J996. BPS, Jakarta.<br />

1999. Kodya Bandung daJam Angka 1998.<br />

BPS, Bandung.<br />

2000. Kodya Bandung dalam Angka 1999.<br />

BPS, Bandung<br />

Papalia, DE, S. Olds. 1981. Human<br />

Development. Me Gt-aw Hill, USA<br />

Se<strong>di</strong>aoetama, AD . 1991. Ilmu Gizi Dian<br />

Rakyat, Jakarta.<br />

Siegel, S. 1990. Statistik Non ParametIik untuk<br />

1lmu-lImu So siaL Gt-ame<strong>di</strong>a, Jakarta.<br />

Singarimbun, M, & S. Effen<strong>di</strong> 1989. Metode<br />

Penelitian Survai . LP3S, Jakarta.<br />

Soedjana, TD, tW. Rusastra, & T Sudaryanto<br />

1998. Penawaran. Permintaan, <strong>dan</strong><br />

<strong>Konsumsi</strong> Pangan Hewani <strong>di</strong> Indonesia.<br />

Dalam Winamo, FG , dkk (Eds). Widya<br />

Karya Nasional Pangan <strong>dan</strong> Gizi VI (him<br />

597-630) LlPI, Jakarta.<br />

Soekarto, ST. 1987 Faktor-Faktor Pendorong<br />

<strong>dan</strong> Kendala Dalam <strong>Konsumsi</strong> Ikan. Dalam<br />

Karya<strong>di</strong>, D, dkk (Eds) Seminar Manfaat<br />

Ikan Bagi Pembangunan Sumberdaya<br />

Manusia (hIm 50-56). DEPKES Rl &<br />

Kantor Mentn Negara Kependudukan <strong>dan</strong><br />

Lingkungan Hidup, Jakarta.<br />

Suhardjo 1989. Sosio Budaya Gizi Pusat Antar<br />

Universitas Pangan <strong>dan</strong> Gizi, Bogor<br />

Suryana & D. Bu<strong>di</strong>anto. J998. Penawaran,<br />

Pennintaan Pangan: <strong>dan</strong> Perilaku Kebiasaan<br />

Makan. Dalam Winamo, FG, dkk (Eds)<br />

Widya Karya Nasional Pangan <strong>dan</strong> Gizi Vl<br />

(him 147-185) LlPI, Jakarta.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!