Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik Pada Pembukaan Kongres Ke-8
Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono, dalam acara pembukaan Kongres ke-8 Partai Rakyat Demokratik di The Acacia Hotel-Jakarta, 24 Maret 2015
Pidato Ketua Umum Partai Rakyat Demokratik, Agus Jabo Priyono, dalam acara pembukaan Kongres ke-8 Partai Rakyat Demokratik di The Acacia Hotel-Jakarta, 24 Maret 2015
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
<strong>Pidato</strong> <strong><strong>Ke</strong>tua</strong> <strong>Umum</strong> PRD - <strong>Kongres</strong> VIII<br />
MP3EI menjadi GBHN baru, menyerahkan program<br />
pembangunan nasional sepenuh-penuhnya kepada modal<br />
asing. Tidak ada pemerataan dan kesenjangan ekonomi<br />
semakin tinggi.<br />
Sampai sekarang ini, bukan hanya sektor ekonomi yang<br />
sudah diserahkan kepada modal asing atau swasta. Sektor<br />
pendidikan serta kesehatan pun sudah sepenuhnya<br />
diserahkan kepada swasta. Negara sudah dihilangkan fungsi<br />
serta tanggung jawabnya terhadap bangsa Indonesia.<br />
Para pemimpin, ideolog, serta humas modal asing ini, dengan<br />
menggunakan semua instrumen terus menyatakan bahwa<br />
jalan menuju kemajuan adalah jalan liberal dengan ekonomi<br />
liberal. Ini sama persis seperti ucapan Gubernur Jenderal De<br />
Jonge di depan Volksraad tahun 1931, yang menyatakan<br />
bahwa perusahaan Barat di Indonesia memberikan lapangan<br />
pekerjaan kepada buruh Indonesia, menambah pajak untuk<br />
kas negara dan menghasilkan barang-barang yang bisa dijual<br />
ke luar negeri.<br />
Karena itu, De Jonge meminta agar perusahaan Barat itu<br />
jangan diganggu, jangan ditimpali dengan pajak yang berat,<br />
dan janganlah ada gerakan kemerdekaan. Kalau perusahaan<br />
barat itu diganggu, katanya, maka rumah tangga negeri dan<br />
kehidupan rakyat akan kocar-kacir.<br />
Sesungguhnya imperialisme dan semua modal asing bersama<br />
sistem ideologi dan politiknya, termasuk para pendukungnya<br />
yaitu kaum komprador, golongan-golongan reformis<br />
gadungan, golongan kepala batu, golongan bunglon dan<br />
23