Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
cerminbuya<br />
Puasa adalah syariat yang<br />
penting di dalam tiap-tiap<br />
agama, meskipun ada perubahanperubahan<br />
hari ataupun bulan.<br />
Setelah Rasulullah S.A.W diutus<br />
ditetapkanlah puasa ummat<br />
Islam pada bulan Ramadhan<br />
dan dianjurklan pula menambah<br />
(Tathawwu’) dengan hari-hari<br />
yang lain.<br />
menurut peraturan lama, makan hanya sekali dalam<br />
sehari semalam itu, tetapi kemudian ada perubahan,<br />
yaitu masa dari tengah malam sampai tengah hari.<br />
Orang Hindu pun mempunyai puasa, demikian<br />
pula penganut agama Budha Bikshu (pendeta<br />
Budha) berpuasa sehari semalam, dimulai tengah<br />
hari tetapi boleh minum.<br />
Dalam agama Mesir purbakala pun ada juga<br />
peraturan puasa, terutama atas orang-orang<br />
perempuan Bangsa Romawi sebelum Masehi<br />
pun berpuasa. Di dalam Surat Maryam kita lihat<br />
bahwasanya Nabi Zakaria dan Maryam, ibu Nabi Isa<br />
pun mngerjakan puasa. Selain menuruti peraturan<br />
tidak makan dan tidak minum dan tidak bersetubuh<br />
(bagi Nabi Zakaria), berpuasa juga dari bercakap.<br />
Dengan demikian dapatlah kita simpulkan<br />
bahwasannya puasa adalah syariat yang penting di<br />
dalam tiap-tiap agama, meskipun ada perubahanperubahan<br />
hari ataupun bulan. Setelah Rasulullah<br />
S.A.W diutus ditetapkanlah puasa ummat Islam pada<br />
bulan Ramadhan dan dianjurklan pula menambah<br />
(Tathawwu’) dengan hari-hari yang lain.<br />
Maka setelah diterangkan bahwasanya<br />
kewajiban berpuasa yang dipikulkan kepada orangorang<br />
yang beriman telah juga dipikulkan kepada<br />
ummat-ummat yang sebelum mereka, maka diujung<br />
ayat diterangkanlah hikmah perintah puasa itu, yaitu:<br />
“supaya kamu menjadi orang-orang yang bertaqwa”<br />
(Surat <strong>Al</strong> Baqarah ayat 183).<br />
Dengan puasa orang beriman dilarang<br />
makan dan minum dan dilarang bersetubuh,<br />
ialah karena hendak mengambil faedah yang<br />
besar daripada larangan itu. Yang pertama ialah<br />
latihan mengendalikan diri. Syukurilah Tuhan dan<br />
besarkanlah Dia! Karena Engkau hidup tidak lagi<br />
dalam gelap. Nur atau Cahaya iman telah memberi<br />
terang dalam hatimu. Syukurilah Tuhan, karena<br />
berkat taufiq dan hidaya-Nya jualah kamu telah<br />
dapat membuktikan bahwa kamu adalah insan<br />
yang berakal dan berbudi, dapat mengendalikan<br />
diri dan nafsu, syahwat perut dan syahwat faraj.<br />
Tiap-tiap matahari telah terbenam, sehari engkau<br />
telah menang. Dan bila sebulan Ramadhan telah<br />
habis dan Syawal datang, engkau pun telah beroleh<br />
kejayaan hidup, untuk bakal menghadapi tahun<br />
yang dihadapi.<br />
Disadur dari Tafsir <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> Juz 1&II<br />
Majalah , Edisi Agustus 2010 33