Battle Game - Al-Azhar Peduli Ummat

Battle Game - Al-Azhar Peduli Ummat Battle Game - Al-Azhar Peduli Ummat

alazharpeduli.com
from alazharpeduli.com More from this publisher
05.03.2015 Views

hikmah Dahsyatnya Ramadhan • Naskah PANE FADLAN • Foto: Arsa Wening Tak perlu lagi mendiskusikan apakah puasa bermanfaat bagi kehidupan. Tanyalah pada binatang; Pada ayam betina yang mengerami telurnya, pada ikan salmon saat memijah, pada beruang dan katak ketika memasuki fase hibernasi (tidur panjang) guna menghindari musim dingin atau kekeringan. Saat itu mereka semua berpuasa. Tanyalah juga pada rumput yang bergoyang di musim kemarau panjang, pula pada pohon kapuk di masa kering. Mereka berpuasa sampai tiba musim penghujan untuk bersemi kembali. Semua agama dan keyakinan pun mengajarkan puasa. Menurut Elmer L. Towns dalam bukunya Fasting for Spiritual Breakthrough, Injil mengenal sedikitnya sembilan jenis puasa. Umat Yahudi pun memiliki banyak tradisi puasa. Setidaknya ada 7 hari puasa dalam kalender Yahudi, di antaranya Puasa Gedaliah, Tevet, Tevet 10, Esther, dan puasa hari Tisha B’Av. Aliran Kejawen atau kebatinan, mengenal ragam puasa yang didasari tujuan atau maksud berbedabeda. Soal kemaslahatan puasa bagi kesehatan, juga diakui secara universal. “Puasa adalah pengobatan terbaik –direkomendasikan oleh dokter!” kata Philippus Paracelsus, tabib Swiss yang hidup 500 tahun lalu dan merupakan salah satu dari tiga ‘’Bapak Kesehatan Barat’’ bersama Hippocrates dan Galen (Yunani). “Puasa adalah hasil percobaan yang terbukti kebenarannya. Bermanfaat dan menyehatkan bagi mereka yang tidak mampu mengendalikan berat badannya,” demikian kesimpulan hasil penelitian ilmiah yang dimuat di The New England Journal of Medicine. Kalau begitu, apa kedahsyatan puasa yang diajarkan Islam? Ini dia. Shaum Ramadhan adalah ibadah yang perhitungannya langsung dengan Allah SWT. “Setiap amal manusia akan diganjar kebaikan sampai 700 kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman, ‘Kecuali puasa, karena puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya” (Hadits Qudsi Riwayat Muslim no 1151). Puasa Ramadhan, digabungkan dengan sedekah, merupakan perpaduan luar biasa. ‘’Siapa ahli puasa, ia dipanggil dari pintu Ar-Rayyan. Dan, siapa ahli sedekah, ia dipanggil dari pintu sedekah,” kata Rasulullah SAW sebagaimana dituturkan Abu Hurairah ra. Abu Bakar ra bertanya, “Duhai Rasulallah, apakah ada orang yang dipanggil dari seluruh pintu itu?” “Ya,” jawab Nabi. “Dan aku berharap engkau termasuk golongan mereka.” Masya Allah, dipanggil masuk surga dari dua 22 Majalah , Edisi Agustus 2010

hikmah pintu? Padahal, dari satu pintu pun, dan pintu apapun, niscaya semua manusia riang gembira memasuki surga. Saking memesonanya jalinan Ramadhan dan sedekah, sehingga Rasulullah yang ma’sum pun getol melakukannya. Ibnu Abbas ra berkata, “Rasulullah SAW manusia paling dermawan, dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya untuk mengajari Al-Qur`an pada tiap malam. Kedermawanan Rasulullah SAW saat itu lebih baik daripada hembusan angin sepoi-sepoi’’ (HR Bukhari dengan 1/30 Fath dan Muslim no 2307). Menurut hadits riwayat Baihaqi dari Aisyah ra, “Jika memasuki Bulan Ramadhan, Rasulullah SAW membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang yang meminta.” Sudah menjadi komitmen setan untuk menakutnakuti manusia dengan kemiskinan, sehingga manusia enggan bersedekah lantaran ngeri melarat. Jangan khawatir setan akan beraksi di Bulan Suci, karena Nabi Muhammad SAW mengabarkan, “Jika datang Bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan-setan digerendel” (HR Bukhari no. 3277, Muslim no 1079). Ramadhan plus sedekah semakin luar biasa dahsyat ditambah shalat malam (tarawih dan tahajud). Kata Rasulullah SAW, “Sesungguhnya di surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam, dan bagian dalamnya dapat dilihat dari luar. Allah menganugerahkannya kepada Sudah menjadi komitmen setan untuk menakut-nakuti manusia dengan kemiskinan, sehingga manusia enggan bersedekah lantaran ngeri melarat. orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa, dan shalat di kala kebanyakan manusia tidur.” (HR At Tirmidzi no1984, Ibnu Hibban di Al Majruhin 1/317). Jangan puas sampai di situ. Shaimin dan shaimat yang berhalangan puasa, masih bisa memetik ganjarannya. Dan yang tiada halangan, dapat pula menggandakan ganjaran puasanya. Caranya mudah. Ikutilah pesan Rasulullah SAW: “Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.” (HR At Tirmidzi no 807). Dalam hadits lain disebutkan: “Siapa yang menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa, niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikitpun.” (HR Ahmad dan An-Nasai). Dan akhirnya, semoga Anda mendapat kelapangan untuk ‘’menyertai’’ Rasullulah SAW di Tanah Suci sebagaimana pesan beliau: “Umrah di bulan Ramadhan menyamai pahala haji bersamaku.” (HR Bukhari dari Abdullah bin Abbas). Betapa berlipatnya kedahsyatan berpuasa Ramadhan, bersedekah, shalat malam, melayani yang berpuasa, di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, karena Nabi Muhammad SAW berwasiat, ‘’Shalat sekali di masjidku ini lebih utama dari shalat seribu kali di tempat lain, kecuali Masjidil Haram. Shalat sekali di Masjidil Haram lebih utama dari pada melakukan shalat seratus ribu kali di tempat lainnya.” (Musnad Ahmad bin Hanbal dari Jabir ra). Kurang apa lagi dahsyatnya Ramadhan! Majalah , Edisi Agustus 2010 23

hikmah<br />

pintu? Padahal, dari satu pintu pun, dan pintu<br />

apapun, niscaya semua manusia riang gembira<br />

memasuki surga.<br />

Saking memesonanya jalinan Ramadhan dan<br />

sedekah, sehingga Rasulullah yang ma’sum pun getol<br />

melakukannya. Ibnu Abbas ra berkata, “Rasulullah<br />

SAW manusia paling dermawan, dan lebih dermawan lagi<br />

pada bulan Ramadhan ketika Jibril menemuinya untuk<br />

mengajari <strong>Al</strong>-Qur`an pada tiap malam. Kedermawanan<br />

Rasulullah SAW saat itu lebih baik daripada hembusan<br />

angin sepoi-sepoi’’ (HR Bukhari dengan 1/30 Fath dan<br />

Muslim no 2307).<br />

Menurut hadits riwayat Baihaqi dari Aisyah<br />

ra, “Jika memasuki Bulan Ramadhan, Rasulullah SAW<br />

membebaskan setiap tawanan dan memberi setiap orang<br />

yang meminta.”<br />

Sudah menjadi komitmen setan untuk menakutnakuti<br />

manusia dengan kemiskinan, sehingga<br />

manusia enggan bersedekah lantaran ngeri melarat.<br />

Jangan khawatir setan akan beraksi di Bulan Suci,<br />

karena Nabi Muhammad SAW mengabarkan, “Jika<br />

datang Bulan Ramadhan, pintu surga dibuka, pintu<br />

neraka ditutup, dan setan-setan digerendel” (HR Bukhari<br />

no. 3277, Muslim no 1079).<br />

Ramadhan plus sedekah semakin luar biasa<br />

dahsyat ditambah shalat malam (tarawih dan<br />

tahajud). Kata Rasulullah SAW, “Sesungguhnya di<br />

surga terdapat ruangan-ruangan yang bagian luarnya<br />

dapat dilihat dari dalam, dan bagian dalamnya dapat<br />

dilihat dari luar. <strong>Al</strong>lah menganugerahkannya kepada<br />

Sudah menjadi komitmen setan<br />

untuk menakut-nakuti manusia<br />

dengan kemiskinan, sehingga<br />

manusia enggan bersedekah<br />

lantaran ngeri melarat.<br />

orang yang berkata baik, bersedekah makanan, berpuasa,<br />

dan shalat di kala kebanyakan manusia tidur.” (HR At<br />

Tirmidzi no1984, Ibnu Hibban di <strong>Al</strong> Majruhin 1/317).<br />

Jangan puas sampai di situ. Shaimin dan shaimat<br />

yang berhalangan puasa, masih bisa memetik<br />

ganjarannya. Dan yang tiada halangan, dapat pula<br />

menggandakan ganjaran puasanya.<br />

Caranya mudah. Ikutilah pesan Rasulullah SAW:<br />

“Orang yang memberikan hidangan berbuka puasa kepada<br />

orang lain yang berpuasa, ia akan mendapatkan pahala<br />

orang tersebut tanpa sedikitpun mengurangi pahalanya.”<br />

(HR At Tirmidzi no 807).<br />

Dalam hadits lain disebutkan: “Siapa yang<br />

menyediakan makanan berbuka bagi orang yang berpuasa,<br />

niscaya ia akan mendapat pahala seperti orang yang<br />

berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa<br />

itu sedikitpun.” (HR Ahmad dan An-Nasai).<br />

Dan akhirnya, semoga Anda mendapat<br />

kelapangan untuk ‘’menyertai’’ Rasullulah SAW di<br />

Tanah Suci sebagaimana pesan beliau: “Umrah di<br />

bulan Ramadhan menyamai pahala haji bersamaku.” (HR<br />

Bukhari dari Abdullah bin Abbas).<br />

Betapa berlipatnya kedahsyatan berpuasa<br />

Ramadhan, bersedekah, shalat malam, melayani<br />

yang berpuasa, di Masjidil Haram dan Masjid<br />

Nabawi, karena Nabi Muhammad SAW berwasiat,<br />

‘’Shalat sekali di masjidku ini lebih utama dari shalat<br />

seribu kali di tempat lain, kecuali Masjidil Haram. Shalat<br />

sekali di Masjidil Haram lebih utama dari pada melakukan<br />

shalat seratus ribu kali di tempat lainnya.” (Musnad<br />

Ahmad bin Hanbal dari Jabir ra).<br />

Kurang apa lagi dahsyatnya Ramadhan!<br />

Majalah , Edisi Agustus 2010 23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!