Battle Game - Al-Azhar Peduli Ummat
Battle Game - Al-Azhar Peduli Ummat Battle Game - Al-Azhar Peduli Ummat
tegar Kaum Kecil Bermental Baja• Naskah: Arsa Wening Foto: Arsa Wening & fadli - rgi 18 Majalah , Edisi Agustus 2010
tegar mengobrak-abrik kejayaan bangsa. Tapi para ayah pencuci kereta, para ibu pedagang, dan para suami pencari kayu bakar tetap mencari nafkah dari cara yang halal. Mereka boleh tak pernah mencicipi pendidikan tinggi, tapi keluhuran budi dan mental mandirinya, jauh melampaui kalangan yang mengaku terdidik dan berpendidikan. Kita harus malu, nyatanya mereka para maling uang rakyat, para penjual bangsa, dan pengabdi konglomerat hitam itu, dulunya belajar di pendidikan tinggi terbaik negeri ini. Ironi. Tapi sudahlah, kami kaum kecil memilih hidup sederhana, bermartabat, dan terhormat dihadapan Allah. Ramadhan, sembako naik. Bahkan cabe sempat menembus Rp 60 ribu per kg. Para wakil rakyat dan pemangku negara ini, berbusa-busa bicara kesejahteraan rakyat. Tapi, kaum kecil di sudut Indonesia, tetaplah bermandi peluh sendirian. Tiap hari, berita semarak tentang pejabat yang korup. Diselingi tragedi seorang ibu membunuh bayinya, lantaran berat menanggung biaya hidup. Juga anak tak berdosa yang bunuh diri, lantaran tak kesampaian citanya untuk sekolah. Biarlah, sebagian elit dan penguasa negeri ini Majalah , Edisi Agustus 2010 19
- Page 1 and 2: Edisi agustus 2010 E Zakat adalah E
- Page 3 and 4: Program Sedekah Soundsystem & Sajad
- Page 5 and 6: salam Komplek Masjid Agung Al-Azhar
- Page 7 and 8: daftarisi EDISI AGUSTUS 2010 COVER
- Page 9 and 10: laporanutama Di sinilah peran zakat
- Page 11 and 12: umahtuhan masjid besar. Akhir pekan
- Page 13 and 14: Majalah , Edisi Agustus 2010 13
- Page 15 and 16: potret Majalah , Edisi Agustus 2010
- Page 17: potret Mereka melebur dengan produk
- Page 21 and 22: Formulir Donatur Kepada Al-Azhar Pe
- Page 23 and 24: hikmah pintu? Padahal, dari satu pi
- Page 25 and 26: tautan Awak redaksi TPI, menyambut
- Page 27 and 28: tautan Inilah keunggulan beasiswa 3
- Page 29 and 30: Jangan! Jangan sampai ada lagi anak
- Page 31 and 32: coverstory Ummat. Tapi, mahasiswa U
- Page 33 and 34: cerminbuya Puasa adalah syariat yan
- Page 35 and 36: kilasprogram Beasiswa 3G Program Be
- Page 37 and 38: Dai Sehat Indonesia Siapakah yang l
- Page 39 and 40: Selamat menjalankan Ibdah puasa 143
tegar<br />
mengobrak-abrik kejayaan bangsa. Tapi para ayah<br />
pencuci kereta, para ibu pedagang, dan para suami<br />
pencari kayu bakar tetap mencari nafkah dari cara<br />
yang halal. Mereka boleh tak pernah mencicipi<br />
pendidikan tinggi, tapi keluhuran budi dan mental<br />
mandirinya, jauh melampaui kalangan yang<br />
mengaku terdidik dan berpendidikan.<br />
Kita harus malu, nyatanya mereka para maling<br />
uang rakyat, para penjual bangsa, dan pengabdi<br />
konglomerat hitam itu, dulunya belajar di pendidikan<br />
tinggi terbaik negeri ini. Ironi. Tapi sudahlah, kami<br />
kaum kecil memilih hidup sederhana, bermartabat,<br />
dan terhormat dihadapan <strong>Al</strong>lah.<br />
Ramadhan, sembako naik. Bahkan cabe<br />
sempat menembus Rp 60 ribu per kg. Para wakil<br />
rakyat dan pemangku negara ini, berbusa-busa<br />
bicara kesejahteraan rakyat. Tapi, kaum kecil di<br />
sudut Indonesia, tetaplah bermandi peluh sendirian.<br />
Tiap hari, berita semarak tentang pejabat yang<br />
korup. Diselingi tragedi seorang ibu membunuh<br />
bayinya, lantaran berat menanggung biaya hidup.<br />
Juga anak tak berdosa yang bunuh diri, lantaran tak<br />
kesampaian citanya untuk sekolah.<br />
Biarlah, sebagian elit dan penguasa negeri ini<br />
Majalah , Edisi Agustus 2010 19