05.03.2015 Views

n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat

n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat

n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

mustahik (yang berhak atas) zakat.<br />

Dengan zakat pula, budak atau riqab dimerdekakan.<br />

Budak jaman kiwari misalnya TKW yang tengah<br />

menderita di berbagai negara. Juga para pekerja kontrak<br />

yang tidak memiliki jaminan atas keberlangsungan<br />

ikatan kerja. Ibnu Abbas ra meri-wayatkan bahwa<br />

Rasulullah mengatakan, “Tidak berdosa orang<br />

memerdekakan budak dengan harta zakatnya.” (HR<br />

Ahmad dan <strong>Al</strong>-Bukhari).<br />

Ditegaskan lagi dalam hadits dari Abu Hurairah<br />

ra: “Ada tiga golongan yang semuanya (menjadi) hak<br />

<strong>Al</strong>lah untuk menolongnya: Orang yang berperang di<br />

jalan <strong>Al</strong>lah, seorang budak yang ingin merdeka dengan<br />

angsuran, dan orang yang menikah karena hendak<br />

mensucikan diri” (HR. Lima Imam kecuali Abu<br />

Dawud).<br />

Kini, 63 tahun sudah Indonesia merdeka.<br />

Namun, masih banyak rakyatnya yang terjajah. Betapa<br />

tragis misalnya, ketika satu demi satu pejabat dan<br />

mantan pejabat digiring masuk bui lantaran diperbudak<br />

nafsu korupsi. Pada saat yang sama, jutaan<br />

rakyat lain menjadi budak di negeri orang, dan jutaan<br />

lainnya menggantungkan kelangsungan hidupnya<br />

pada jerat rentenir.<br />

Jangan ditanya, apakah negeri kita butuh zakat<br />

dan sedekah. Lebih elok berkaca, apakah kedermawanan<br />

kita sudah mendorong kemerdekaan sesama<br />

manusia. [Aya Hasna]<br />

KH. Didin Hafididdin<br />

Ketua BAZNAS<br />

Harus Bekerja Keras<br />

INDONESIA sudah 63 tahun merdeka. Tapi sepertinya<br />

bangsa Indonesia masih harus bekerja keras. Banyak sektor<br />

yang harus dibenahi. Misalnya sektor ekonomi yang masih<br />

jauh tertinggal yang menyebabkan keterpurukan. Ini bisa<br />

menimbulkan kesenjangan sosial dan menjadi bom waktu<br />

yang bisa memperburuk suasana ketentraman warga bangsa.<br />

Sejarah membuktikan, ketika terjadi kesenjangan<br />

sosial, masyarakat mudah disulut untuk melakukan tindakan<br />

negatif. Pemerintah harus berani memikirkan skala prioritas.<br />

Ini penting karena peningkatan income perkapita dalam setiap<br />

kegiatan pembangunan yang dilakukan Orde Baru semuanya<br />

bersifat semu dan tidak ada yang nyata. Semuanya dibiayai<br />

oleh utang luar negeri, bukan menggali hasil kekuatan<br />

sendiri.<br />

Ketika regim Soeharto jatuh, rakyat Indonesia<br />

dibebani utang yang besar yang masih ditambah kerugian<br />

negara yang berjumlah ratusan triliun akibat kasus dana<br />

BLBI. Semua itu akibat sistem pemerintahan kapitalistik<br />

ribawi yang mengikuti keinginan Wolrd Bank, IMF, dan<br />

sebagainya, yang menguntungkan dunia barat itu.<br />

World Bank dan IMF bukan lembaga donor. Mereka<br />

tidak memberikan apa-apa. Mereka hanya meminjamkan<br />

uang yang harus dikembalikan dengan bunga besar. Sebe-<br />

narnya, uang untuk membayar bunga utang itu cukup untuk<br />

memberikan subsidi rakyat Indonesia.<br />

Kita harus memulai segala sesuatunya dengan benar.<br />

Lembaga-lembaga seperti <strong>Al</strong>-<strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong>, Baznas,<br />

ESQ, dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat yang dimiliki<br />

oleh umat harus bersatu. Bersama kita bangun pergerakan<br />

bangsa untuk memajukan Indonesia. Gerakan ini harus dibuat,<br />

sebab masyarakat Indonesia harus<br />

dibangkitkan kesadaran kebersamaannya<br />

untuk melihat masa depan<br />

Indonesia yang lebih baik.<br />

Kita tidak bisa mengandalkan<br />

pemerintah. Pemerintah jangan<br />

bertindak sendiri dalam menentukan<br />

nasib rakyatnya dan harus<br />

mewadahi dan mendukung setiap<br />

partisipasi masyarakatnya. Biarkan<br />

lembaga-lembaga zakat hidup<br />

secara mandiri karena mereka<br />

sudah menjadi andalan dan<br />

bisa menjalankan amanahnya<br />

dengan baik.<br />

Kalau itu terjadi,<br />

insya <strong>Al</strong>lah Indonesia<br />

akan bisa bangkit.<br />

Bahkan bisa<br />

melebihi<br />

kemajuan dari<br />

negara-negara<br />

lain. [hw]<br />

Andai Indonesia Berzakat 5<br />

Foto oleh: Herwibawa

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!