n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat

n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat n e w s l e t t e r - Al-Azhar Peduli Ummat

alazharpeduli.com
from alazharpeduli.com More from this publisher
05.03.2015 Views

Kilas Program Benah Madrasah FIF Peduli Sesama Bentang Kepedulian 1.000 Km Sajadah ALIMSYAH LAHIYA (60), menjatuhkan badannya yang tipis untuk bersujud, memproklamasikan ketertundukan total kepada Sang Khaliq bersama jamaah masjid As Sakinah. “Kriiee...et..,” bunyi papan bergeser terdengar tiap kali jamaah masjid di desa Bozihona, Kec. Idanogawo, Nias itu mengubah gerakan sholat. Dan saat sujud itu, astaghfirllah... dari bawah lantai papan tercium tajam bau (maaf) urin dan kotoran kambing! Masjid As Sakinah di Bozihona yang dibuat dari papan dengan model pondasi panggung itu masjid darurat yang dibangun pasca tenggelamnya setengah desa Bozihona akibat gempa Nias 2005. Dan ya, di bawahnya berkeliaran kambing milik warga. “Kalau saja ada sajadah..,” gerendeng Alimsyah usai sholat. As Sakinah tidak sendiri. Masih sangat banyak rumah ibadah muslim di pelosok negeri yang membutuhkan bentangan sajadah untuk kekhusyukan sholat. Ramadhan ini, Al-Azhar Peduli Ummat memfasilitasi penyaluran infak/wakaf tunai untuk pengadaan sajadah bagi masjid/ mushola yang membutuhkan di seluruh Nusantara. Melalui program “Bentang Kepedulian 1.000 km Sajadah”, Anda turut membantu mewujudkan kekhusukan saudara-saudara seakidah dalam menunaikan ibadah. Paket infak/wakaf tunai yang tersedia: Platinum Rp 200.000.000 Gold Rp 100.000.000 Silver Rp 75.000.000 Retail Rp 75.000/meter Semoga bentang kepedulian Anda berbuah pahala nan mengalir abadi. [ning] Hujan menderas ketika perahu kelotok itu mulai beranjak dari dermaga kecil di Sungai Kapuas, Kamis, 10/7. Menyusur sungai berair cokelat, seperempat jam kemudian kelotok yang disesaki penumpang itu merapat di dermaga dusun Anjir Palambang, Pulau Petak, Kapuas, Kalteng. Para penumpang segera berloncatan keluar, berbasah-basah menembus rinai hujan di tengah sambutan warga setempat yang tampak ceria. Kelotok itu di antaranya membawa Joko Windoro, Manajer Program Al Azhar Peduli Ummat dan Yohandro Meda Syamsu, Corporate Secretary Radar Banjar Peduli. Mereka berpayah-payah menuju Anjir Palambang untuk mengunjungi Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darul Huda, salah satu sasaran program Benah Madrasah Al Azhar Peduli Ummat. Korporasi Peduli Dalam kunjungan itu, Al Suhartono, Presdir FIF menyerahkan dana sosial secara simbolis kepada Al Azhar Peduli Ummat diwakili H. Hariri Hady, Ketua Umum YPI Al Azhar. Azhar Peduli Ummat menyerahkan bantuan dana Benah Madrasah sebesar Rp. 25 juta sumbangan Federal International Finance (FIF) Syariah. Awal Juni lalu, FIF menyumbangkan dana sosial sebesar Rp. 355 juta. Masing-masing Rp. 100 dialokasikan untuk sumbangan pembagunan RGI, Rp. 150 juta untuk pembangunan dua unit mushola di Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta Rp. 105 juta untuk rehabilitasi empat madrasah di empat propinsi di Kalimantan. Selain MI Darul Huda, tiga madrasah lainnya adalah MI Al Hidayah di Desa Basirih Dalam, Banjarmasin, MI Sabilul Rasyad, Jl. S. Parman Gang III, Samarinda, dan MI Haruniyah, di Jl. H.Abu Na’im no. 5, Kel. Tambelan Sampit, Kec. Pontianak Timur, Pontianak. Menurut Presdir FIF, Suhartono, penyaluran dana sosial melalui Al Azhar Peduli Ummat dimaksudkan untuk mencapai Foto oleh: Herwibawa 14 Andai Indonesia Berzakat

Kilas Program sasaran yang lebih luas (multiplier effect) dan bersinambung (sustainability). “Dengan membangun pondasi pendidikan, manfaat dana sosial yang kami salurkan akan lebih besar. Ini berbeda dengan model penyaluran sebelumnya yang bersifat karitas dan konsumtif,” ujar Suhartono usai menyerahkan secara simbolis dana sosial di Gedung FIF, Jakarta, Rabu (02/7). Memancing Kepedulian Agar penyaluran dana sosial tersebut tepat sasaran dan akuntabilitasnya terjaga, Al Azhar Peduli Ummat menggandeng mitra pelaksana program di masing-masing wilayah. Untuk propinsi Kalsel dan Kalteng, Al Azhar Peduli Ummat bermitra dengan Radar Banjar Peduli, sedangkan di Kaltim dan Kalbar masing-masing dengan Dompet Dhuafa Kaltim dan Dompet Peduli Pontianak. “Selain melakukan asessment awal, mitra program juga berkewajiban melakukan monitoring dan reporting. Standar kerja ini dimaksudkan agar amanah yang dibebankan benar-benar tertunaikan dengan benar,” Joko menerangkan. Dengan sinergi seperti itu, selain memudahkan pelaksanaan program juga memperkuat jaringan. “Diharapkan dengan kuatnya jaringan, kami memiliki bergaining yang lebih kuat untuk mengajak stakeholder, khususnya pemerintah agar benar-benar peduli pada dunia pendidikan nasional yang kondisinya masih banyak yang meprihatinkan,” tambah Yohan. Senada dengan Joko, Yohan mengakui dana sosial yang disalurkan teramat kecil dibanding kebutuhan riil sasaran program. “Tapi ini adalah wujud kepedulian yang nyata. Bantuan ini harus menjadi stimulan agar para pengampu kepentingan yang lain juga terpancing empati dan kepeduliannya,” tegas dia. Dalam sambutannya saat menyerahkan dana bantuan kepada MI Darul Huda, Joko menyitir pesan Pepen Nurpendi, Camat Pulau Petak yang menyaksikan acara, “Semoga Al Hidayah bisa direhabilitasi menjadi sebuah madrasah nan indah dan anak-anak Anjir Palambang tak lagi indah (enggan) ke Madrasah.” Amien. [denbei] Murid-murid MI Darul Huda, Kalimantan Tengah gembira menyambut bantuan FIF. Menurut Pepen Nurpendi, Camat Pulau Petak, ini adalah bantuan swasta pertama sepanjang 15 tahun sejarah Darul Huda. Foto-foto oleh: Joko W.

Kilas Program<br />

sasaran yang lebih luas (multiplier effect)<br />

dan bersinambung (sustainability).<br />

“Dengan membangun pondasi<br />

pendidikan, manfaat dana sosial yang<br />

kami salurkan akan lebih besar. Ini<br />

berbeda dengan model penyaluran<br />

sebelumnya yang bersifat karitas dan<br />

konsumtif,” ujar Suhartono usai<br />

menyerahkan secara simbolis dana<br />

sosial di Gedung FIF, Jakarta, Rabu<br />

(02/7).<br />

Memancing Kepedulian<br />

Agar penyaluran dana sosial<br />

tersebut tepat sasaran dan akuntabilitasnya<br />

terjaga, <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong><br />

<strong>Ummat</strong> menggandeng mitra pelaksana<br />

program di masing-masing<br />

wilayah. Untuk propinsi Kalsel dan<br />

Kalteng, <strong>Al</strong> <strong>Azhar</strong> <strong>Peduli</strong> <strong>Ummat</strong><br />

bermitra dengan Radar Banjar <strong>Peduli</strong>,<br />

sedangkan di Kaltim dan Kalbar<br />

masing-masing dengan Dompet<br />

Dhuafa Kaltim dan Dompet <strong>Peduli</strong><br />

Pontianak.<br />

“Selain melakukan asessment<br />

awal, mitra program juga berkewajiban<br />

melakukan monitoring dan reporting.<br />

Standar kerja ini dimaksudkan agar<br />

amanah yang dibebankan benar-benar<br />

tertunaikan dengan benar,” Joko<br />

menerangkan.<br />

Dengan sinergi seperti itu, selain<br />

memudahkan pelaksanaan program juga<br />

memperkuat jaringan.<br />

“Diharapkan dengan kuatnya<br />

jaringan, kami memiliki bergaining yang<br />

lebih kuat untuk mengajak stakeholder,<br />

khususnya pemerintah agar benar-benar<br />

peduli pada dunia pendidikan nasional<br />

yang kondisinya masih banyak yang<br />

meprihatinkan,” tambah Yohan.<br />

Senada dengan Joko, Yohan<br />

mengakui dana sosial yang disalurkan<br />

teramat kecil dibanding kebutuhan riil<br />

sasaran program. “Tapi ini adalah wujud<br />

kepedulian yang nyata. Bantuan ini harus<br />

menjadi stimulan agar para pengampu<br />

kepentingan yang lain juga terpancing<br />

empati dan kepeduliannya,” tegas dia.<br />

Dalam sambutannya saat menyerahkan<br />

dana bantuan kepada MI Darul<br />

Huda, Joko menyitir pesan Pepen<br />

Nurpendi, Camat Pulau Petak yang<br />

menyaksikan acara, “Semoga <strong>Al</strong> Hidayah<br />

bisa direhabilitasi menjadi sebuah<br />

madrasah nan indah dan anak-anak Anjir<br />

Palambang tak lagi indah (enggan) ke<br />

Madrasah.” Amien. [denbei]<br />

Murid-murid MI Darul Huda, Kalimantan<br />

Tengah gembira menyambut bantuan FIF.<br />

Menurut Pepen Nurpendi, Camat Pulau Petak,<br />

ini adalah bantuan swasta pertama sepanjang<br />

15 tahun sejarah Darul Huda.<br />

Foto-foto oleh: Joko W.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!