Majalah CARE, Edisi Khusus Ramadhan 1430 H Majaalalah hh CA ...
Majalah CARE, Edisi Khusus Ramadhan 1430 H Majaalalah hh CA ... Majalah CARE, Edisi Khusus Ramadhan 1430 H Majaalalah hh CA ...
Tepi Manusia Sunaryo Adhiatmoko Jelang Ramadhan lalu, saya dapat pesan singkat dari Kyai Abu Bakar Cholil, pengasuh Pondok Pesantren Metal, Pasuruan, Jawa Timur. Pesan itu, “Alhamdulillah, telah bertambah satu bayi lagi lahir ke muka bumi”. Umumnya, orang senang dapat kabar kelahiran bayi. Tapi, sore itu saya tercenung. Pedih mengaduk-aduk rasa. Manusia mana lagi yang bertindak mirip binatang. Bayi itu, bukan anak kandung kyai. Tapi, makhluk suci yang “dibuang” ibu kandungnya. Sebabnya, karena ia hamil di luar nikah. Bayi yang sore itu diantar perempuan tak dikenal, menambah jumlah bocah tak berdaya yang dirawat Pondok Pesantren Metal. Jika, melihat anak-anak itu, nurani terasa runtuh. Mereka, sebagian ada yang gemuk menggemaskan. Tapi juga banyak yang kurus memprihatinkan. Jemari mungil digerak-gerakkan, mengangkat kaki, dan berusaha terkekeh. Tapi, senyum pun tampak pahit. Tak hanya anak-anak tanpa orang tua yang diasuh di dalam pondok sederhana itu. Tapi, juga 300 lebih orang sakit jiwa. Anak-anak yang diasuh Pondok Metal Oh Manusia Mereka diambil dari jalanan di sekitar Jawa Timur. Menurut Abu Bakar Cholil, semua manusia punya hak untuk dimanusiakan. Gila, hanya proses ujian sebagai makluk hidup. Mereka perlu dapat perlakuan manusiawi. Mendapatkan makan dan kembali ke jalan Tuhan. Pondok Metal, dalam kelakar Abu Bakar, disebut bengkel manusia rongsokan. Manusia yang sakit jiwa, dibenahi menjadi waras. Anak-anak yang terlantar, diberi haknya untuk hidup normal. Ini, bukan kerja mudah. Tapi, sosok yang selalu ceria itu, tak pernah mengeluh. Ia menjalani semua dengan canda tawa. “Saya ngurus orang gila, kalau stres mikirin mereka, ya bisa jadi saya ikut gila”, gurau Abu Bakar terbahak-bahak. Saya ikut terpingkal-pingkal, saat berbincang dengannya di serambi pondok, 5 bulan lalu. Niat mulia kyai nyentrik itu, namun tak mulus. Berbagai benturan sosial di masyarakat kerap terjadi. Terutama, tentang masa depan bayi-bayi yang mulai tumbuh jadi anak-anak. Jumlah mereka sudah lebih dari 250 anak. Bagi yang menginjak enam tahun, sudah saatnya masuk sekolah. Itu yang membuat risau Abu Bakar Cholil. Tanpa akte, anak-anak tak dapat sekolah. “Saya sudah berusaha cari bantuan untuk dapat akte anak-anak, tapi tidak ada yang bisa”, katanya. Untuk membuat akte, memerlukan siapa orang tua anak itu. Sementara, mereka lahir bak dari pecahan batu. Ditinggal orang tuanya sejak bayi merah. Dengan segala keterbatasan, Pondok Metal hanya ingin menyelamatkan bayi-bayi itu hidup. Kemudian membekalinya dengan pengetahuan, agar kelak dewasa dapat menghidupi dirinya sendiri. “Apakah mereka akan kita biarkan di tempat sampah, dikerubungi lalat dan dimakan semut? Saya tidak mencari siapa yang salah, tapi bayi yang sudah terlahir ini harus hidup sebagai manusia”, kali ini Abu Bakar menyentak. Pesan pendek sore itu, mengingatkan wajah-wajah anak tak berdosa di Pondok Metal. Juga terbayang, canda Kyai Abu Bakar Cholil yang berusaha membungkus beban. Saya berkaca-kaca. Oh manusia, kemana jiwa manusiamu terselip. 38 Majalah CARE, Edisi Khusus Ramadhan 1430 H
Majalah CARE, Edisi Khusus Ramadhan 1430 H 39
- Page 1 and 2: Majalah CARE, Edisi Khusus u Ramadh
- Page 3 and 4: Majalah CARE, Edisi Khusus Ramadhan
- Page 5 and 6: PEMBANGUNAN MASJID AL-FURQAN Peduli
- Page 7 and 8: Peduli Ummat ZAKAT bersama Semangat
- Page 9 and 10: Majalah CARE, Edisi Khusus Ramadhan
- Page 11 and 12: Potret jauh berada di lembah tepi d
- Page 13 and 14: Potret “Sampaikan terima kasih ka
- Page 15 and 16: distribusi kesejahteraan. Menurut a
- Page 17 and 18: Naskah dan foto: arsa wening Empat
- Page 19 and 20: Naskah dan foto: arsa wening Madras
- Page 21 and 22: Majelis Maulid, misalnya. Dalam maj
- Page 23 and 24: Zakat atas Penghasilan Profesi Kons
- Page 25 and 26: Naskah & Foto: Mustolih Tengku Ilya
- Page 27 and 28: Kilas Program LAYANAN MUSTAHIK Seja
- Page 29 and 30: CSR Naskah: Mustolih Dalam menjalan
- Page 31 and 32: Tegar santri dari luar daerah, juga
- Page 33 and 34: YAYASAN PESANTREN ISLAM AL AZHAR LE
- Page 35 and 36: Majalah ala CARE, , Edisi iK Khusus
- Page 37: Semai Harapan di Rumah Gemilang Ind
<strong>Majalah</strong> <strong><strong>CA</strong>RE</strong>, <strong>Edisi</strong> <strong>Khusus</strong> <strong>Ramadhan</strong> <strong>1430</strong> H 39