Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung
Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung
Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
EDISI 6 / <strong>2008</strong><br />
LINTAS KOTA<br />
Tanya: Sebenarnya keterlibatan British<br />
Council dalam Proyek <strong>Bandung</strong> kreatif ini<br />
awal mulanya bagaimana<br />
Jawab: British Council memulai proyek di<br />
bidang industri kreatif pada tahun 20<strong>05</strong>.<br />
Awalnya, karena isu mengenai industri kreatif<br />
masih baru dan belum banyak pihak di<br />
Indonesia yang tahu, kami mulai memperkenalkan<br />
isu ini dengan cara mengidentifikasi<br />
siapa saja pelaku di industri ini<br />
melalui program International Young Creative<br />
Enterpreneur (IYCE) of the Year.<br />
Kompetisi ini mengidentifikasi wirausahawan<br />
muda Indonesia di bidang kreatif<br />
yang diselenggarakan sejak 2006 dan kami<br />
berkomitmen akan melaksanakannya sampai<br />
tahun 2011. Kompetisi ini pun sifatnya<br />
global dimana pemenang nasional (salah<br />
satunya dari Indonesia) akan ikut berkompetisi<br />
dengan pemenang dari sembilan negara<br />
lain di Inggris, untuk mendapatkan<br />
award dan project grant senilai £7500.<br />
Setelah kami mengevaluasi proyek IYCE,<br />
dari beberapa sektor, musik, desain,<br />
screen, fashion, interaktif dan communication,<br />
ternyata pemenang dan applicant-nya<br />
banyak yang berasal dari <strong>Bandung</strong>. Kami<br />
bertanya-tanya, ada apa sih dengan <strong>Bandung</strong><br />
Kenapa bisa banyak sekali orangorang<br />
kreatif yang ada di kota ini<br />
Dulu kami belum mengenal isu kota kreatif.<br />
Seiring dengan perkembangan proyek<br />
IYCE (industri kreatif) dan menjawab pertanyaan<br />
di atas, kami memperkenalkan<br />
proyek baru yaitu <strong>Kota</strong> Kreatif yang diluncurkan<br />
tahun 2007 dengan ditunjuknya<br />
<strong>Bandung</strong> sebagai pionir kota kreatif di region<br />
Asia Timur dalam sebuah regional<br />
meeting yang mengundang tim British<br />
Council di region Asia Timur dan perwakilan<br />
dari kota-kota yang akan di jadikan<br />
kandidat sebagai kota kreatif dimana Ridwan<br />
Kamil mewakili kota <strong>Bandung</strong> sebagai<br />
kota kreatif.<br />
Tanya: Apakah ini suatu proyek percontohan<br />
Jawab: Bisa di sebut proyek percontohan<br />
karena <strong>Bandung</strong> sebagai pionir kota kreatif<br />
bisa menjadi model bagi kota-kota lain di<br />
Indonesia dan region Asia Timur untuk<br />
menjadi kota kreatif dengan ciri khas-nya<br />
masing-masing.<br />
Dengan menjadi kota kreatif, kami tidak<br />
ingin ada persepsi bahwa <strong>Bandung</strong> sebelumnya<br />
tidak kreatif tapi melalui proyek<br />
ini kami mulai memperkenalkan aspek jejaring,<br />
kebijakan, kebersinambungan atau<br />
sustainability, dan hal-hal lain yang diperlukan<br />
agar <strong>Bandung</strong> tetap menjadi sebuah<br />
kota yang kreatif dengan ciri khasnya<br />
tersendiri. British Council berkomitmen<br />
membantu <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong> memfasilitasi<br />
ketiga aspek tersebut.<br />
Yang pertama yaitu network atau jejaring.<br />
Kami mempertemukan wirausahawan kreatif<br />
<strong>Bandung</strong> dengan wirausahawan kreatif<br />
dari beberapa kota di Asia Timur dan Inggris<br />
melalui beberapa program seperti ketika<br />
kami mendatangkan 56 wirausahawan<br />
kreatif dari Inggris dan Asia Timur ke acara<br />
KICKFest kemarin lalu. Mereka berinteraksi,<br />
menganalisis dan saling memberikan<br />
rekomendasi mengenai kota <strong>Bandung</strong> untuk<br />
kemudian dijadikan sebuah studi kasus<br />
yang diharapkan berguna untuk<br />
pengembangan kota kreatif lainnya.<br />
Aspek kedua, kami juga membantu Indonesia<br />
dalam memperkenalkan metode<br />
pemetaan industri kreatif. Pemetaan industri<br />
kreatif yang dilakukan oleh Departemen<br />
Perdagangan pada tahun 2007 mengadopsi<br />
metode pemetaan yang dilakukan Inggris<br />
pada tahun 1998 dan 2001. Pada akhirnya,<br />
dari hasil pemetaan ini diharapkan muncul<br />
kebijakan-kebijakan baik pemerintah pusat<br />
maupun daerah yang berhubungan dengan<br />
pengembangan industri kreatif.<br />
Untuk aspek ketiga, kami bekerja sama<br />
dengan <strong>Bandung</strong> Creative City Forum (BC-<br />
CF) meluncurkan <strong>Bandung</strong> Creative Entrepreneur<br />
Network (BCEN) yang salah satu<br />
tujuannya adalah agar orang-orang kreatif<br />
di kota <strong>Bandung</strong> tetap didukung oleh<br />
kotanya sehingga <strong>Bandung</strong> tetap menjadi<br />
<strong>Kota</strong> Kreatif yang didukung oleh pertumbuhan<br />
wirausahawan kreatif-nya.<br />
Selain itu, kami juga mendatangkan ahli<br />
kota kreatif seperti Charles Landry bekerja<br />
sama dengan ITB untuk membagi ilmu dan<br />
47