06.02.2015 Views

Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung

Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung

Swara Bina Kota - Edisi 05/2008 - Pemerintah Kota Bandung

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

EDISI 6 / <strong>2008</strong><br />

DARI REDAKSI<br />

SWARA<br />

BINA KOTA<br />

PELINDUNG :<br />

Walikota <strong>Bandung</strong><br />

Ketua DPRD <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

Sekda <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

PEMIMPIN REDAKSI/<br />

PENANGGUNG JAWAB:<br />

Drg. Bulgan Alamin<br />

REDAKTUR UTAMA :<br />

Drs. Agus Slamet Firdaus<br />

WAKIL REDAKTUR UTAMA :<br />

Subardi<br />

REDAKTUR SENIOR :<br />

Drs. Yuyus Suhaya R., M.M.<br />

Aos Wijaya Bintang, S.E., M.Si.<br />

Adriani Heriati, SH.<br />

Dra Hj. Ine Indriyani S<br />

REDAKTUR :<br />

Drs. Yuyun Yunizir<br />

Drs. Maman Suparman<br />

Ariesta Ds.<br />

REDAKTUR BAHASA:<br />

Dra. Peni Setiati<br />

STAF REDAKSI :<br />

H. Atje Sobarna<br />

Drs. Edi Ubaidillah<br />

Endjang Tajiri<br />

FOTOGRAFER :<br />

Ashrien J.A.<br />

Yuyun Yuhaemi, S.T.<br />

Meiwan Kartiwa, S.Sos.<br />

TATA LETAK :<br />

Hana Ganrina SS.<br />

NurRizky Gunawan<br />

DOKUMENTASI & RISET :<br />

Karto SE.<br />

Furqon Hanafi, S.Si.<br />

DESAIN VISUAL :<br />

Tohir Latief<br />

Okta Porforiko<br />

SIRKULASI :<br />

Abdul Malik<br />

Hidayat Syarif<br />

Dedi<br />

PENERBIT :<br />

Badan Komunikasi dan Informatika<br />

(Bakominfo) <strong>Kota</strong> <strong>Bandung</strong><br />

AlAMAT REDAKSI :<br />

Jalan Wastukancana No. 2<br />

Telp. (022) 4234892<br />

E-MAIL :<br />

disinkom@bandung.go.id.<br />

Jati Kasilih ku Junti<br />

BANDUNG sejak lama dikenal orang, tak hanya di dalam<br />

negeri juga sampai ke luar negeri. Kawasan berhawa sejuk dan<br />

penduduknya yang ramah ini layak jadi tempat pangjugjugan.<br />

Banyak orang dari berbagai daerah datang ke <strong>Bandung</strong>, lalu bumen-bumen<br />

atau menjadi penduduk <strong>Bandung</strong>. Mereka tak<br />

hanya datang dari seputar Jawa Barat, juga dari hampir seluruh<br />

Indonesia ada di kota ini.<br />

Julukannya juga sudah kasohor sejak zaman baheula . Dari<br />

mulai Parijs van Java, lalu <strong>Kota</strong> Kembang, <strong>Kota</strong> Pendidikan, <strong>Kota</strong><br />

Wisata, <strong>Kota</strong> Seni Budaya, <strong>Kota</strong> Kuliner, <strong>Kota</strong> Mode, Museum<br />

Arsitektur, dan julukan lainnya. Bahkan belakangan sejumlah<br />

aktivis, cerdik cendekia, budayawan, dan seniman, wartawan<br />

dan lembaga swadaya masyarakat menjuluki <strong>Bandung</strong> dengan<br />

julukan baru yaitu sebagai <strong>Kota</strong> Kreatif.<br />

Tentu saja sangat membanggakan, dan julukan ini bukan<br />

mengada-ada tetapi memang begitulah keadaannya. Julukan ini<br />

tidak datang ujug-ujug, melainkan melalui proses pengkajian<br />

dan analisis dengan metode ilmiah yang sangat dalam. Dan semua<br />

ini karena memang warga <strong>Bandung</strong> khususnya generasi<br />

mudanya begitu kreatif dalam segala bidang.<br />

Benar, generasi muda <strong>Bandung</strong> umumnya mendapat warisan<br />

dari seni budaya Sunda, tetapi sejak lama urang <strong>Bandung</strong> begitu<br />

terbuka untuk budaya lainnya dan juga terbuka bagi orang<br />

lain, dan lebih egaliter, lihat misalnya dalam seni budaya. Hasilnya,<br />

dalam bidang seni budaya ini banyak tokoh yang nenek<br />

moyangnya bukan pituin urang Sunda malah lebih nyunda. Sebut<br />

saja almarhum Harry Roesly, seniman kontemporer atau pemain<br />

kecapi suling tradisional Tan Deseng, atau almarhum<br />

Haryoto Kunto yang mendapat julukan Dukun <strong>Bandung</strong>.<br />

Di bidang seni modern seperti band atau artis panggung, <strong>Bandung</strong><br />

kerap dianggap gudangnya. Band-band terkenal dan artis<br />

artis beken banyak lahir dari kota ini dan menempati papan<br />

atas di negeri ini. Pun bidang keilmuan, cerdik cendekia, pakar<br />

dan juga ahli dalam berbagai bidang ada dan banyak lahir dari<br />

<strong>Bandung</strong>.<br />

Tentu saja semua ini sangat membanggakan. Namun<br />

demikian, sebagai orang <strong>Bandung</strong> tentu saja kita tak boleh<br />

berpuas diri. Jadikanlah julukan ini sebagai bahan introspeksi.<br />

Sebab ada beban berat di pundak warga <strong>Bandung</strong> untuk tetap<br />

mempertahankan berbagai julukan yang sudah melekat ke kota<br />

kebanggaan ini.<br />

Satu hal yang pasti, sekreatif apapun tetap saja pilar-pilar<br />

seni budaya dan lainnya harus tetap mengedepankan ciri khas<br />

<strong>Bandung</strong>. Artinya, terbuka bagi semua orang bukan berarti pasrah<br />

sumerah ketika akar seni budaya yang berasal dari karuhun<br />

kita akan musnah. Ingat pepatah orang tua kita, jangan sampai<br />

jati kasilih ku junti. (Maman Suparman)**<br />

3

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!